Saturday, October 31, 2015

Bizzcomm Chapter Zarephath Morning Prayers with Elijah [Elijah part Six]




Pengalaman bersama TUHAN di Cherith telah mengajari satu hal penting bagi Elijah dimasa kesukaran, bahwa Yahweh adalah TUHAN, sedikit demi sedikit rasa takutnya akan pemerintahan Ahab dan Izebel yang tengah mencarinya, mulai sirna. Mungkin pada titik ini ancaman apapun tidak membuat takut Elijah. Iman nya mulai tumbuh semakin besar, rasa percaya nya akan penyertaan TUHAN dalam hidupnya tumbuh secara signifikan.

Krisis pangan, krisis ekonomi sedang terjadi di sekelilingnya namun itu tidak membuatnya gentar, justru membuat nya makin percaya.

FAITH Grows, No More Fear

Jikalau kita melihat keadaan Israel dan Negara sekitarnya pada masa itu, termasuk Sidon yang terikut kena efek kekeringan hampir sama dengan keadaan dunia pada masa sekarang ini, kesulitan ekonomi, istilah kata sama seperti yang janda ini rasakan, resources yang kita punya saat ini hanya cukup untuk bisa bertahan samapi akhir 2016 ini, jika tidak ada mujizat ..aduh ngga tahu deh apa yang menunggu di tahun 2016.

Kemarau panjang dirasakan semua orang, karena kita hidup dibawah langit yang sama kita berpijak ditanah yang sama, hidup di planet yang sama, Planet Bumi. Jadi bukan berita baru lagi jika sedikit banyak kita orang-orang percaya juga ikut mengalaminya. Seakan – akan kiamat kecil sedang mendatangi kita. Seakan-akan maut sedang menjemput kita. True! Benar itu yang dirasakan oleh janda ini. Dan bagaimana dia bisa berpendapat seperti ini? Dari kabar-kabar orang-orang disekitarnya, orang-orang Zarephath. Mungkin ini kota sudah mulai sepi pada masa itu ditinggalkan penduduknya karena kemarau yang berkepanjangan mereka mengungsi ke kota lain, mengadu nasib di kota lain. Sebagian yang tinggal sudah tidak punya harapan, putus asa.

Kekawatiran itu menular, jadi apa yang kita dengar menentukan respon kita. Janda itu mendengar kekawatiran dan putus asa dan para tetangganya.
Saya bisa bayangkan percakapan-percakapan sekitar mereka, katakanlah percakapan janda ini dan tetangga tetangga nya.

“jeung mau kemana?” ini tetangga nya bertanya melihat si Janda keluar rumah.
“mau ikut ngungsi ke Mesir sekalian yah?”

Ibu Janda ini menyahut “tidak Cik, saya ada anak satu, sepertinya tidak mungkin jika jalan jauh”
Tetangganya menyahut “ jaman sedang susah sekarang, aku juga tidak ikut pergi, sudahlah aku disini saja nunggu mati saja, ngapain mau mati jauh-jauh, belum tentu juga di Mesir sana keadaan lebih baik..”
“Iya, saya juga sama cik, tinggal ada tepung segenggam, mau mencari kayu bakar buat masak tepung itu, yah udah habis ini selesai.. nunggu mati”
Jadi kekawatiran itu menular, sebab itu berkali-kali ketika saya baca Mazmur 1 itu kebenaran yang luar biasa. Suara siapa yang kita dengar, kabar apa yang masuk dalam telinga kita?
Apakah suara pencemooh? Ataukah suara orang-orang benar yang memperkatakan firman TUHAN??

Ketika baca text perkataan Ibu Janda tersebut saya berpikir bahwa Ibu ini ingin mengakhiri hidupnya, entahlah mungkin dengan makan racun bersama Kue Prata yang akan dibikinnya, dimakan bersama dengan anaknya dan mati bersama, karena tidak tega melihat penderitaan yang akan dialami oleh anaknya! Jalan pintas putus asa dan mematikan!!!

Suara siapa yang kita dengar ditengah keadaan terjepit dan kemarau panjang seperti ini??

Beruntunglah dia bertemu Elijah di gerbang kota, semua tidak kebetulan!
Jikalau saudara sedang berada ditempat Ibu janda tersebut. Mungkin bisnis Anda sedang kacau, hidup segan, mati tidak mau. Dan Anda sedang mengambil suatu keputusan untuk mengakhiri bisnis Anda, think again! Cari wajah TUHAN. Dengarkan suara TUHAN, cari nasehat-nasehat baru dari orang-orang benar. Mungkin saja Anda tidak perlu menutup bisnis Anda mungkin saja mengadakan diversifikasi? Be creative dan melihat kesempatan.

Perkataan Elijah yang dia dengar!!

Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum." Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti." Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati." Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut,

Elijah bisa berkata seperti ini karena sudah mengalaminya, dan Elijah maju terus! Iman nya kepada TUHAN yang dia sembah mengalahkan rasa takutnya, sehingga Elijah bergerak maju melangkah dari Cherith ke Zarephath, meskipun dia belum bisa melihat gerbang kota Zarephath Sidon, da nada seorang Janda disana yanga akan memberi makan dia, Elijah tetap berjalan keluar dari Cherith ke Zarephath.  Dan iman ini menular! FAITH is contagious   sama seperti ketakutan juga.

Carilah Elijah! Temukan dia, beri dia minum, ajak dia pulang ke rumah bagikan roti dan makan bersama.

Don’t worry, trust in the LORD, every thing is gonna be alright.
Dalam terjemahan the Message dikatakan :

Elijah said to her, "Don't worry about a thing. Go ahead and do what you've said. But first make a small biscuit for me and bring it back here. Then go ahead and make a meal from what's left for you and your son. (1 Kings 17:13)

Mengapa tidak perlu takut? Karena Ibu Janda ini bertemu dengan TUHAN, lewat Elijah [TUHAN, adalah Allahku] dan amazingnya, belum berbuat apappun TUHAN sudah berikan janji pada nya ; pemeliharaan tiada batas! Sampai krisis ini selesai!!! WOW!!!

Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi." Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
(1 Kings 17:2-16)

Tetapi kuncinya adalah, dengarkan TUHAN, Lakukan perintahNYA, dan selalu nomor satukan TUHAN.

Pada akhirnya, babak ini diakhiri di meja makan, Elijah memberikan saran kepada Ibu Janda ini untuk memikirkan kemungkinan menjadi socio entrepreneur. Kita share berkat ini buat community sekitar kita. Ehmm bisa juga kita jual juga, mungkin saja kita buat jenis-jenis kue yang lain?
Wow terjadi BizzComm Prayer Meeting nih untuk pertama kalinya di Zarephath! Keren !!1

Disaat krisis di Zarephath malahan lahir bisnis baru disana, yang tidak hanya menghidupi disir sendiri bahkan mungkin tetangga-tetangga dan kota..

Nampak papan nama sebuah cafe :
Cherith Cafe 
Coffee and Pratta
Well bagaimana dengan kita? Masihkah takut dengan krisis ekonomi?

Yukk ah Doa Bizzcomm dulu ya….
Lho bisnis mu apa Pet?
Aku tersenyum dan menyeruput Piccolo pagi ini!

Selamat berakhir pekan!!!

No comments:

Post a Comment