Wednesday, October 28, 2015

From Cherith to Zarephath - Journey to Refinement [Elijah Part 4]



Kurang lebih setahun yang lalu berkesempatan melakukan perjalanan ke Israel dari Yordania, bersama rombongan Tour. Keinginan nya sebenarnya pergi sendiri tanpa rombongan tour, sebab dengan Tour kita tidak bebas dengan waktu kita, bahkan seringkali waktu kita terbuang percuma karena mengunjungi situs yang tidak ada hubungannya dengan sejarah yang ada di ALKITAB.

Dalam angan saya, ada tour ke Israel yang benar-benar mengunjungi situs bersejarah yang tercatat di dalam ALKITAB dengan pemandu yang paham bener archeological background dan biblical sounds, tidak pada paham-paham atau doktrin yang dianutnya. Saya ingin ke terowongan Hizkia, saya ingin ke Yafo, Haifa, Kerith dimana, menjelajah pasar tradisional dan seterusnya? Tidak hanya belanja-belanja souvenirs.
Yang pasti menikmati kopi pagi di pasar, pinggir jalan kota tua Yerusalem.

Well,at least saya sendirian kemaren di rombongan dan tidak ada yang mengenal, jadinya saya bebas melakukan apa saja. Bukannya saya tidak menghargai ibadah atau doa atau memuji bersama-sama di lokasi situs yang dituju. Tetapi misal ketika sampai di Danau Galilea, dengan waktu terbatas, masak mau dihabiskan 30 menit melakukan ibadah? Bagi saya NO!! TIDAK!! Saya akan memisahkan diri, saya akan berjalan menyusuri pantai Galilea dimana Yesus banyak menghabiskan waktu dalam pelayananNya di Bumi ini.

Saya akan berdoa sendiri, saya akan merenung dan menyapa bebatuan yang jadi saksi keajaiban yang Yesus lakukan disini  saat menghardik badai!

Saudara setuju dengan saya?? Ibadah kita bisa di Jakarta! Hari minggu kita bisa sepanjang hari di gereja.

Angkat tangan saudara jika setuju dengan saya!!

Ah kok jadi curhat… anyway saya akan sangat senang jika ada Tour seperti itu, atau ada yang mau ajak saya jadi Tour Guide untuk menjelaskan Archeological background secara Biblical? Hahaha saya akan sangat senang sekali!
Ada tour travel yang mau menyediakan paket seperti itu?

Mari kita kembali ke Kerith saat dimana Elijah bersiap-siap berangkat ke Sarfat. Air sungai Kerith telah mengering, sebab nya mungkin karena kemarau yang sudah terlampau lama sehingga air menjadi habis. Pertanyaannya, apakah TUHAN tidak bisa menyediakan air, missal minta Ravens rame-rambe bawa ember berisi air untuk Elijah, apakah TUHAN tidak bisa mengeluarkan air dari batu seperti jaman Musa? Ataukah tidak cara lain sehingga Elijah tidak harus jalan jauh menembus kemarau yang panjang dan panas? Sekali lagi TUHAN bisa melakukan apapun, Tuhan bisa saja menyembunyikan Elijah di Israel atau di Yehuda. Kita tahu Obadiah menyembunyikan 100 nabi TUHAN menyembunyikan mereka di gua memberi makan dan minum. Saya sangat yakin  TUHAN bisa menyembunyikan Elijah di suatu tempat yang aman di Israel atau Yehuda, karena kita tahu di 1 Raja-Raja 19:18 masih ada 7000 orang yang setia pada TUHAN dan tidak menyembah Baal. Mereka pasti dengan senang hati akan menerima Elijah dan menyembunyikannya dengan taruhan nyawa mereka. Namun justru TUHAN bawa Elijah ke Sarfat, ke janda pula.
Mengapa ini ditulis di ALKITAB, supaya kita belajar dari mereka. TUHAN buat hal ini agar kita bisa belajar dari peristiwa ini, dan semakin mengenal jalan-jalan NYA TUHAN tidak hanya perbuatan-perbuatan Nya saja.

Seperti diaawal tulisan ini, Elijah dipersiapkan untuk tugas besar, untuk membuat sejarah, pertarungan antara Baal+Asyera dan TUHAN. Jadi semua rangkaian peristiwa TUHAN sudah setting sedemikian rupa, hanya dibutuhkan ketaatan yang absolut, percaya yang mutlak kepada TUHAN melampaui rasa takut yang menghantui Elijah karena dikejar-kejar Ahab, somehow Ahab dan Izebel menuduh Elijah yang menyebabkan kemarau panjang. Sama seperti Elijah in this point of our life, GOD is preparing us for something great, for HIS GLORY.
Kelamaan di Sungai Kerith akan membuat kita bergantung pada situasi yang nyaman selama ini, bergantung pada Ravens dan Sungai Kerith, Elijah tahu kepada siapa harus bergantung, kepada TUHAN yang memerintahkan Ravens, kepada TUHAN yang mengeringkan sungai Kerith.

Sometimes GOD dried up our Cherith to push us to leave our comfort zone and refining us, walk to better place, that HE already prepare

Elijah mengenal sungguh siapa TUHAN yang dia sembah oleh sebab itu tanpa pertanyaan, Elijah langsung berangkat!

Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia: "Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan."

Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api.

Dibagian ini kita akan melihat:


  • Iman percaya Elijah

  • Ketakutan Janda namun Patuh

  • Kasih Karunia TUHAN buat semua orang, bahkan di Perjanjian Lama pun TUHAN tunjukan kasih karunia kepada bangsa bukan Israel sekalipun.



Perjalanan dari  Kerith ke Sarfat ditempuh Elijah melewati wilayah Israel. Sarfat berada di wilayah Phoenician, disepanjang pantai antara Tirus dan Sidon. Kalau sekarang tempatnya berada di utara Haifa, sekarang menjadi wilayah Negara Lebanon. Sehingga Elijah harus berjalan ke arah barat laut. Lihat peta.  Nah benarkan? Seandainya ada tour yang menyediakan perjalanan ke area ini akan sangat seru sekali… (colek Laurence, pengusaha Travel).

The NIV mengatakan  Zarephath dekat  Sidon. Terjemahan lain mengatakan  Zarephath wilayah  Sidon. Lebih tepat memang Sarfat wilayah sidon. Dalam ITB dikatakan Sarfat masuk wilayah Sidon, sementara IBIS sa,a seperti NIV mengatakan Sarfat dekat Sidon. Saat Sidon adalah salah satu kota yang berpengaruh di Phoenicia, sehingga orang-orang Phoenicia sering disebut orang Sidon. Dan Sarfat adalah kota satelit di Sidon. Jadi pasti cukup besar juga.   Alkitab tidak menyebutkan banyak tentang perjalanan Elijah, bagaimana perjalanannya, menemukan kesulitan apa, tidak disebutkan. Hanya berbekal pengalaman ke Israel kemaren, pastilah perjalanan yang sukar dan tidak menyenangkan. Bayangkan wilayah nya hampir sebagian besar gurun dan panas, kemudian ditambah lagi kemarau pada saat itu, pasti panas luar biasa, Elijah pasti melihat lingkungan yang sangat kena dampak dari kemarau panjang ini.

Meninggalkan kenyamanan yang lama bergerak maju dalam ketidaknyamanan untuk janji TUHAN yang lebih baik lagi.

Elijah pegang firman TUHAN itu, di Kerith di tidur mungkin di goa, namun sekarang TUHAN menyediakan rumah untuk ditinggali, manusia yang akan menyediakan makanan bagi dia. Suatu janji yang luar biasa, berkat yang level up dari sebelumnya. Namun untuk menuju kesana Elijah harus melewati padang gurun kering nan jauh, kurang lebih 75 miles, atau kira kira 160 KM.

Sarfat atau Zarephath ternyata memiliki arti pemurnian, atau tempat pemurnian! WOW!!!
צרפת
tsârephath
tsaw-ref-ath'
refinement; Tsarephath, a place in Palestine: - Zarephath.

Berasal dari kata
צרף
tsâraph
tsaw-raf'
A primitive root; to fuse (metal), that is, refine (literally or figuratively): - cast, (re-) fine (-er), founder, goldsmith, melt, pure, purge away, try.

Seperti memurnikan emas atau perak. Luar biasa.
Dan Cherith artinya, dipotong atau dipangkas, atau dipisahkan.

From Cherith to Zarephath, cut off to refine
Elijah sengaja diasingkan, disembunyikan dari dunia sekitarnya, kemudian dimurnikan. Kerennnn!!

Dan perjalanan ke tempat pemurnian, seringkali juga adalah proses pemurnian itu sendiri.

TUHAN memisahkan kita dari bisingnya dunia untuk memurnikan kita, untuk sebuah tugas mulia di masa depan!!

AWESOMENESS!!!

Jangan gentar, jangan takut milikilah iman seperti Elijah!

Saat TUHAN sepertinya mengasingkan kita justru pada saat itu TUHAN sedang memurnikan kita.

From Cherith to Zarephath – Cut off and purified

Jadi kita masih harus menunggu besok lagi untuk bisa menikmati kue Apem dari Sidon, sementara itu nyruput kopi dulu yuuukkk, sambal nyari-nyari travel Agent yang sediakan perjalanan ke Sidon juga, agar bisa mencicipi Kue Apem Sidon hahahahah!!!!

1 comment:

  1. saya sedang mencari peta Sarfat untuk cerita ibadah anak ketika menemukan artikel ni. terima kasih untuk 'publish " peta dan terberkati dgn artikel ini . diposting 2015 dibaca di 2021:)--> " TUHAN memisahkan kita dari bisingnya dunia untuk memurnikan kita, untuk sebuah tugas mulia di masa depan!!" seperti merasakan apa sih yg Tuhan ingin murnikan lwt pandemi ini dimana kita diminta berdiam diri di rumah . Thank you

    ReplyDelete