Kurang
lebih setahun yang lalu berkesempatan melakukan perjalanan ke Israel dari
Yordania, bersama rombongan Tour. Keinginan nya sebenarnya pergi sendiri tanpa
rombongan tour, sebab dengan Tour kita tidak bebas dengan waktu kita, bahkan
seringkali waktu kita terbuang percuma karena mengunjungi situs yang tidak ada
hubungannya dengan sejarah yang ada di ALKITAB.
Dalam
angan saya, ada tour ke Israel yang benar-benar mengunjungi situs bersejarah
yang tercatat di dalam ALKITAB dengan pemandu yang paham bener archeological
background dan biblical sounds, tidak pada paham-paham atau doktrin yang
dianutnya. Saya ingin ke terowongan Hizkia, saya ingin ke Yafo, Haifa, Kerith
dimana, menjelajah pasar tradisional dan seterusnya? Tidak hanya
belanja-belanja souvenirs.
Yang
pasti menikmati kopi pagi di pasar, pinggir jalan kota tua Yerusalem.
Well,at
least saya sendirian kemaren di rombongan dan tidak ada yang mengenal, jadinya
saya bebas melakukan apa saja. Bukannya saya tidak menghargai ibadah atau doa
atau memuji bersama-sama di lokasi situs yang dituju. Tetapi misal ketika
sampai di Danau Galilea, dengan waktu terbatas, masak mau dihabiskan 30 menit
melakukan ibadah? Bagi saya NO!! TIDAK!! Saya akan memisahkan diri, saya akan
berjalan menyusuri pantai Galilea dimana Yesus banyak menghabiskan waktu dalam
pelayananNya di Bumi ini.
Saya
akan berdoa sendiri, saya akan merenung dan menyapa bebatuan yang jadi saksi keajaiban
yang Yesus lakukan disini saat
menghardik badai!
Saudara
setuju dengan saya?? Ibadah kita bisa di Jakarta! Hari minggu kita bisa
sepanjang hari di gereja.
Angkat
tangan saudara jika setuju dengan saya!!
Ah
kok jadi curhat… anyway saya akan sangat senang jika ada Tour seperti itu, atau
ada yang mau ajak saya jadi Tour Guide untuk menjelaskan Archeological
background secara Biblical? Hahaha saya akan sangat senang sekali!
Ada
tour travel yang mau menyediakan paket seperti itu?
Mari
kita kembali ke Kerith saat dimana Elijah bersiap-siap berangkat ke Sarfat. Air
sungai Kerith telah mengering, sebab nya mungkin karena kemarau yang sudah
terlampau lama sehingga air menjadi habis. Pertanyaannya, apakah TUHAN tidak
bisa menyediakan air, missal minta Ravens rame-rambe bawa ember berisi air
untuk Elijah, apakah TUHAN tidak bisa mengeluarkan air dari batu seperti jaman
Musa? Ataukah tidak cara lain sehingga Elijah tidak harus jalan jauh menembus
kemarau yang panjang dan panas? Sekali lagi TUHAN bisa melakukan apapun, Tuhan
bisa saja menyembunyikan Elijah di Israel atau di Yehuda. Kita tahu Obadiah
menyembunyikan 100 nabi TUHAN menyembunyikan mereka di gua memberi makan dan
minum. Saya sangat yakin TUHAN bisa
menyembunyikan Elijah di suatu tempat yang aman di Israel atau Yehuda, karena
kita tahu di 1 Raja-Raja 19:18 masih ada 7000 orang yang setia pada TUHAN dan
tidak menyembah Baal. Mereka pasti dengan senang hati akan menerima Elijah dan
menyembunyikannya dengan taruhan nyawa mereka. Namun justru TUHAN bawa Elijah
ke Sarfat, ke janda pula.
Mengapa
ini ditulis di ALKITAB, supaya kita belajar dari mereka. TUHAN buat hal ini
agar kita bisa belajar dari peristiwa ini, dan semakin mengenal jalan-jalan NYA
TUHAN tidak hanya perbuatan-perbuatan Nya saja.
Seperti
diaawal tulisan ini, Elijah dipersiapkan untuk tugas besar, untuk membuat
sejarah, pertarungan antara Baal+Asyera dan TUHAN. Jadi semua rangkaian
peristiwa TUHAN sudah setting sedemikian rupa, hanya dibutuhkan ketaatan yang
absolut, percaya yang mutlak kepada TUHAN melampaui rasa takut yang menghantui
Elijah karena dikejar-kejar Ahab, somehow Ahab dan Izebel menuduh Elijah yang
menyebabkan kemarau panjang. Sama seperti Elijah in this point of our life, GOD
is preparing us for something great, for HIS GLORY.
Kelamaan
di Sungai Kerith akan membuat kita bergantung pada situasi yang nyaman selama
ini, bergantung pada Ravens dan Sungai Kerith, Elijah tahu kepada siapa harus
bergantung, kepada TUHAN yang memerintahkan Ravens, kepada TUHAN yang
mengeringkan sungai Kerith.
Sometimes GOD dried up our Cherith to push us to leave
our comfort zone and refining us, walk to better place, that HE already prepare
Elijah
mengenal sungguh siapa TUHAN yang dia sembah oleh sebab itu tanpa pertanyaan,
Elijah langsung berangkat!
Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia: "Bersiaplah, pergi ke
Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah
memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan."
Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke
pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan
kayu api.
Dibagian
ini kita akan melihat:
- Iman percaya Elijah
- Ketakutan Janda namun Patuh
- Kasih Karunia TUHAN buat semua orang, bahkan di Perjanjian Lama pun TUHAN tunjukan kasih karunia kepada bangsa bukan Israel sekalipun.
Perjalanan
dari Kerith ke Sarfat ditempuh Elijah
melewati wilayah Israel. Sarfat berada di wilayah Phoenician, disepanjang
pantai antara Tirus dan Sidon. Kalau sekarang tempatnya berada di utara Haifa,
sekarang menjadi wilayah Negara Lebanon. Sehingga Elijah harus berjalan ke arah
barat laut. Lihat peta. Nah benarkan?
Seandainya ada tour yang menyediakan perjalanan ke area ini akan sangat seru
sekali… (colek Laurence, pengusaha Travel).
The
NIV mengatakan Zarephath dekat Sidon. Terjemahan lain mengatakan Zarephath wilayah Sidon. Lebih tepat memang Sarfat wilayah
sidon. Dalam ITB dikatakan Sarfat masuk wilayah Sidon, sementara IBIS sa,a
seperti NIV mengatakan Sarfat dekat Sidon. Saat Sidon adalah salah satu kota
yang berpengaruh di Phoenicia, sehingga orang-orang Phoenicia sering disebut
orang Sidon. Dan Sarfat adalah kota satelit di Sidon. Jadi pasti cukup besar
juga. Alkitab tidak menyebutkan banyak tentang
perjalanan Elijah, bagaimana perjalanannya, menemukan kesulitan apa, tidak
disebutkan. Hanya berbekal pengalaman ke Israel kemaren, pastilah perjalanan
yang sukar dan tidak menyenangkan. Bayangkan wilayah nya hampir sebagian besar
gurun dan panas, kemudian ditambah lagi kemarau pada saat itu, pasti panas luar
biasa, Elijah pasti melihat lingkungan yang sangat kena dampak dari kemarau
panjang ini.
Meninggalkan
kenyamanan yang lama bergerak maju dalam ketidaknyamanan untuk janji TUHAN yang
lebih baik lagi.
Elijah
pegang firman TUHAN itu, di Kerith di tidur mungkin di goa, namun sekarang
TUHAN menyediakan rumah untuk ditinggali, manusia yang akan menyediakan makanan
bagi dia. Suatu janji yang luar biasa, berkat yang level up dari sebelumnya.
Namun untuk menuju kesana Elijah harus melewati padang gurun kering nan jauh,
kurang lebih 75 miles, atau kira kira 160 KM.
Sarfat
atau Zarephath ternyata memiliki arti pemurnian, atau tempat pemurnian! WOW!!!
צרפת
tsârephath
tsaw-ref-ath'
refinement; Tsarephath, a place in Palestine: -
Zarephath.
Berasal
dari kata
צרף
tsâraph
tsaw-raf'
A primitive root; to fuse (metal), that
is, refine (literally or figuratively): - cast, (re-) fine (-er),
founder, goldsmith, melt, pure, purge away, try.
Seperti
memurnikan emas atau perak. Luar biasa.
Dan
Cherith artinya, dipotong atau dipangkas, atau dipisahkan.
From
Cherith to Zarephath, cut off to refine
Elijah
sengaja diasingkan, disembunyikan dari dunia sekitarnya, kemudian dimurnikan.
Kerennnn!!
Dan
perjalanan ke tempat pemurnian, seringkali juga adalah proses pemurnian itu
sendiri.
TUHAN
memisahkan kita dari bisingnya dunia untuk memurnikan kita, untuk sebuah tugas
mulia di masa depan!!
AWESOMENESS!!!
Jangan
gentar, jangan takut milikilah iman seperti Elijah!
Saat
TUHAN sepertinya mengasingkan kita justru pada saat itu TUHAN sedang memurnikan
kita.
From
Cherith to Zarephath – Cut off and purified
Jadi
kita masih harus menunggu besok lagi untuk bisa menikmati kue Apem dari Sidon,
sementara itu nyruput kopi dulu yuuukkk, sambal nyari-nyari travel Agent yang
sediakan perjalanan ke Sidon juga, agar bisa mencicipi Kue Apem Sidon
hahahahah!!!!
saya sedang mencari peta Sarfat untuk cerita ibadah anak ketika menemukan artikel ni. terima kasih untuk 'publish " peta dan terberkati dgn artikel ini . diposting 2015 dibaca di 2021:)--> " TUHAN memisahkan kita dari bisingnya dunia untuk memurnikan kita, untuk sebuah tugas mulia di masa depan!!" seperti merasakan apa sih yg Tuhan ingin murnikan lwt pandemi ini dimana kita diminta berdiam diri di rumah . Thank you
ReplyDelete