Thursday, October 8, 2015

Welcome Salt and Light Leader, Good Bye Selfish Life [revisi] shared at LN October



Saudara- saudara tahu mengapa ada disini pada malam hari ini? 
Ada yang tahu? 

"Let me tell you why you are here. You're here to be salt-seasoning that brings out the God-flavors of this earth. If you lose your saltiness, how will people taste godliness? You've lost your usefulness and will end up in the garbage.
"Here's another way to put it: You're here to be light, bringing out the God-colors in the world. God is not a secret to be kept. We're going public with this, as public as a city on a hill. If I make you light-bearers, you don't think I'm going to hide you under a bucket, do you? I'm putting you on a light stand. Now that I've put you there on a hilltop, on a light stand--shine!
Keep open house; be generous with your lives. By opening up to others, you'll prompt people to open up with God, this generous Father in heaven. (Matthew 5:13-16)

Jika di terjemahkan dalam Bahasa Indonesia kira-kira begini:
Begini, Saudara ada disini untuk menjadi garam yang memberi rasa, yang menunjukkan kepada dunia bagaimana rasanya Tuhan itu. Nah jika saudara kehilangan garam saudara bagaimana orang akan merasakan Tuhan dalam anda? Saudara akan menjadi tidak berguna dan benda-benda yang tidak berguna dibuang di tong sampah.
Kedua, Saudara ada disini untuk menjadi terang, membawa keindahan Tuhan kepada dunia, Tuhan yang kita miliki bukan untuk kita simpan sendiri. Kita harus nyatakan kepada khalayak ramai, seperti kota yang bercahaya diatas bukit, keliatan dan dipandang oleh semua orang dari berbagai sudut.

Kemudian Yesus berkata lagi :
“Jika Aku (Yesus) menjadikanmu sebagai pembawa terang, menurutmu apakah apakah Aku akan menyembunyikan mu dibawah ember ? Tentu tidak Aku akan taruh kamu di tempat yang semestinya, di tempat lampu yang berdiri tegak. Nah karena Aku sudah taruh kamu di tempat yang tinggi, bersinarlah!!!
Buka lebar pintu rumah mu, jadilah generous, murah hati dengan hidup mu. Bukahlah hidupmu bagi orang lain dan ini akan membuat orang terbuka pada Tuhan, Bapa yang sangat murah hati itu.
Perkataan ini dicatat oleh Matius. Injil Matius itu adalah injil yang, Ia memandang Yesus sebagai Raja yang datang ke bumi membawa kerajaanNya, dan kita adalah anak-anak kerajaanNya. Tuhan pilih kita untuk membawa pengaruh kerajaanNya kepada dunia ini.
Sekali lagi membawa pengaruh, ATMOSPHERE SORGA ke dunia ini.
Nah, cerita ini diawali dengan pemilihan murid-murid yang pertama di Matius 4
Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.  (Matthew 4:18-20)
Ini proses intentionally, Dengan SENGAJA Yesus  menyusur danau Galilea dan dengan SENGAJA memilih dan memanggil murid-muridnya!!
Dari penjala ikan menjadi penjala manusia. Dari orang biasa menjadi orang luar biasa. Pengaruh mereka diperbesar. Lewat serangkaian proses pemuridan, melihat cara Yesus mengajar, menyaksikan Yesus menyembuhkan yang sakit, membagikan nilai-nilai / value the Kingdom of GOD.
Hey bukankah ini semua proses yang kita jalani, dari jemaat, kemudian dipanggil dipilih secara sengaja dan secara sengaja juga diperlengkapi untuk menjadi CT LCT DL DF HDF sampai kita semua berada di sini pada malam hari ini? Pengaruh kita kepada orang disekilling kita diperbesar
Sampai di Matius 5, Tuhan berkata…
Kalian tahu mengapa berada disini mala ini, dan kembali Tuhan mengingatkan kepada kita semua, menjadi garam dan terang.
Apa istimewanya garam dan terang ini?
Ingat ayat di Mazmur ketika Daud bernyanyi demikian:
Mazmur 34:8.
“Open your mouth and taste, open your eyes and see— how good GOD is. Blessed are you who run to him.”
Apabila diterjemahkan, “Bukalah mulutmu dan kecaplah, bukalah matamu dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan. Diberkatilah engkau yang berlari mengejar Dia.”
Orang-orang melihat TUHAN dalam hidup kita, benar? Lewat kita orang-orang mengecap dan melihat kebaikan TUHAN, dan mereka berlari mendapatkan kita.



As a salt and a light, our job is :
Help people to taste God, God’s flavor, and help people to see God, God’s color and all His beauty.  If we fail as salt and light, they can’t taste God and see God.
As a salt and light Leader our job is
Facilitate people to taste God, God’s flavor,
And Facilitate people to see God, God’s color and all His beauty.
If we fail as salt and light, they can’t taste God and see God.

Jadi, hidup kita harus bisa dirasakan dan harus bisa dilihat oleh semua orang. Ini semua tentang merasakan dan melihat. Ini semua tentang kebutuhan dasar dari manusia. 
bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.  (Ecclesiastes 3:11)
Ada DNA sorga dalam diri manusai. Ada sesuatu dalam diri manusia yang hanya bisa dipuaskan oleh Tuhan. Manusia itu mencoba untuk memuaskan keinginan itu dengan berbagai hal yang mereka sukai. Apabila mereka suka akan gadget, mereka beli gadget, sampai tokonya habis pun mereka tidak akan puas. Selalu meminta lebih. Orang yang suka makan, akan terus menerus mencari makanan sampai mereka puas. Ada sesuatu yang tidak bisa diberikan dunia, yang itu hanya bisa diberikan oleh Tuhan, yang bisa hanya diberikan oleh sorga.
Church, Gereja, DATE adalah serpihan SORGA di BUMI. Menjadi garam artinya menjaga – mengawetkan nilai-nilai Sorga, menjadi terang artinya menghidupi nilai nilai sorga, sehingga suasana DATE adalah suasana Sorga, jadilah kehendakMU di bumi seperti di Sorga.

Karena sejatinya bumi ini bukanlah rumah bagi manusia. Tetapi, rumah kita ada di surga. Oleh sebab itu, ada suatu keinginan di dalam hati kita yang hanya sorga yang bisa memenuhinya. Jadi kita ingin melihat, kita ingin merasakan sesuatu itu yang bisa memuaskan kita.


A Home

Space shared amongst people with common purpose

Seeking only champion one another

Temporary structure with eternal goals

A door that remains unlocked

And heart that remains warm

By the love we have shown for one another


Bukankah ini yang sudah kita lakukan di dalam DATE? Pada saat terang dan garam berkumpul, ada suasana Tuhan disana. Ada atmosfir sorga yang bisa dirasakan.
Nah, apa yang kita lakukan di DATE itu dilihat oleh orang. Mereka ingin datang dan merasakan karena DATE adalah our second home. Our first home  biblically speaking”, adalah SORGA. Dan di DATE-lah kita bisa merasakan serpihan kecil bagaimana sorga itu. Orang-orang ingin pulang ke rumah yang mempunyai atmosfir seperti ini. Dimana mereka diterima dengan lapang hati, dimana mereka bisa merasakan keramahan orang-orangnya. Dimana mereka bisa merasakan kehangatan terang. Karena mereka tidak dapatkan di dunia. Sebab, kita yang di DATE memang hidup di dunia, tapi tidak berasal dari dunia ini
We see people differently,
We speak differently,
We act differently,
We think differently.
We always connect to the people,
We always relate to the people,
We always seek common ground with the people in our DATE
Orang-orang berlari kepada kita, mereka melihat TUHAN dalam hidup kita, dalam DATE kita. Pengaruh diperbesar, kita menjadi penjala Manusia, saat ini ada banyak orang-orang yang berada di jala karena terpikat dan tertarik dan berkeinginan ingin mengicipi Sorga, ingin mengicipi TUHAN yang berkarya dalam hidup kita, dalam DATE.
Makanya, angka statistik orang-orang yang datang ke DATE booth itu cukup banyak. Saat ini, ada 2559 jiwa yang homeless, yang tidak bisa tertampung. Mereka menginginkan rumah, yang sama seperti rumah yang kita diami sekarang. Departemen Perumahan JPCC. Sampai akhir tahun ini, paling tidak setiap bulannya harus mendirikan 34 rumah baru. Dan untuk setiap rumah baru, harus ada kepala rumah tangganya.
Sampai disini saudara sudah tahu nih arahnya kemana? Saya tidak ada pesan sponsor dari siapapun, tetapi ini yang saya rasakan. Yang terjadi dalam saya di beberapa bulan belakangan ini.  Saya share ini pertama kali di Huddle DL nya Ryan Jauwena, kemudian saya taruh di blog, dan kemudian ps Alvi minta untuk dibagikan mala mini.
Jika kita sebagai garam masih berada di tempat dan tidak mau menumpahkan diri kita menggarami orang lain, maka kita menjadi selfish. Saudara perhatikan di rumah makan, garam yang berada di wadahnya /Salt shaker harus mau keluar dari wadahnya dan ditaburkan kedalam makanan untuk membuat makanan ada rasanya. Jika kita tidak mau ditumpahkan, kita menjadi pribadi yang egois, mementingkan diri sendiri Selfish yang ujungnya tidak ada faedahnya.
Jika kita yang adalah terang menyimpan terang itu sendiri, maka kita adalah pribadi yang selfish. Terang untuk dibagi memberi cahaya, memberi kehangatan. Saudara bayangkan jika pelita ditaruh dibawah ember, lama-lama akan PADAM karena tidak ada oksigen. Demikian juga terang yang ada pada kita jika tidak dibagikan lama-lama juga akan PADAM
Dengan demikian GAGALLAH  tema JPCC tahun ini, KITA yang MENGGAGALKANNYA karena kita tidak mau membagi terang kita, dan tidak mau membagi garam kita lewat kehidupan kita.
Sekali lagi saya katakan bahwa injil Matius berbicara tentang kerajaan Allah. Setelah murid-murid dipanggil (Matius 4), pasal selanjutnya (Matius 5-7) Yesus mengajarkan tentang prinsip-prinsip, nilai-nilai KERAJAAN ALLAH yang dibawanya. Dengan kata lain, Dia memperlengkapi mereka untuk menjadi garam dan menjadi terang.
Kerajaan bukanlah demokrasi.
Jika saudara sudah ditunjuk untuk mengemban tanggung jawab tertentu, percayalah bahwa otoritas di atas saudara melihat sesuatu yang berbeda dalam hidup Anda. Melihat potensi dalam hidup saudara. Saya pernah berada dalam posisi ini, kita semua pernah berada dalam posisi ini, kita pernah berada dalam posisi CT, LCT sebelum DL. DL saya dulu bisa jadi melihat hal yang berbeda dalam saya, dan mengambil resiko untuk taruh saya dalam grooming process secara sengaja “dimuridkan’ sama seperti 12 Murid Yesus. Menjadi Garam dan Terang juga dengan sengaja memberikan pengaruh kita sebagai Pemurid atau pemimpin untuk melakukan “Grooming Process” pada CT, LCT. Sama seperti Yesus yang berani mengambil resiko, sebagai DL beranilah untuk mengambil resiko melepas CT LCT menjadi DL DL baru. Bermultiplikasi berarti melepas CT LCT menjadi garam dan terang di tempat baru, rumah baru, sehingga banyak orang akan mendapatkan rumah baru dan merasakan, mengicip TUHAN melalui kehidupan mereka. Inilah caranya, inilah yang dimaksud menjadi garam dan terang
"Let me tell you why you are here. You're here to be salt-seasoning that brings out the God-flavors of this earth. If you lose your saltiness, how will people taste godliness? You've lost your usefulness and will end up in the garbage.
"Here's another way to put it: You're here to be light, bringing out the God-colors in the world. God is not a secret to be kept. We're going public with this, as public as a city on a hill. If I make you light-bearers, you don't think I'm going to hide you under a bucket, do you? I'm putting you on a light stand. Now that I've put you there on a hilltop, on a light stand--shine!
Keep open house; be generous with your lives. By opening up to others, you'll prompt people to open up with God, this generous Father in heaven. (Matthew 5:13-16)



Buka lebar pintu rumahmu, jadilah generous, murah hati dengan hidupmu, yaitu dengan membuka diri bagi orang lain, dan terima mereka. Hal ini akan membuat orang terbuka kepada Tuhan dan menerima Tuhan, Bapa yang sangat murah hati.

Terimalah panggilan itu, jadi kepala atas rumah-rumah yang sedang dipersiapkan, Departemen Perumahan JPCC. 
Penuhilah panggilan itu dengan mempersiapkan, melatih lakukan “Grooming Process”, dengan sengaja., dan memuridkan orang-orang yang kemudian akan menjadi garam dan terang bagi orang-orang yang lainnya lagi.
Jika ini kita lakukan secara terus menerus (konsisten), seperti Yesus dengan sengaja memilih murid-murid, maka kita akan menjadi pribadi (“pemimpin”) yang selfless dan benar-benar kita menghidupi diri kita sebagai garam dan terang , dan biarlah banyak orang yang terus datang, berlari kepada Tuhan dan merasakan dan melihat betapa baiknya Tuhan itu.
Kabar baiknya TUHAN tidak membiarkan kita sendiri selama kita melakukan mengerjakan panggilan ini.

Teach these new disciples to obey all the commands I have given you. And be sure of this:
I am with you always, even to the end of the age." (Matthew 28:20)

I'll be with you as you do this, day after day after day, right up to the end of the age."

Selamat datang garam dan terang, selamat tinggal selfishness…
Welcome Salt and Light Leader, Good Bye Selfish life!

No comments:

Post a Comment