Saudara- saudara tahu mengapa ada disini pada
malam hari ini?
Ada yang tahu?
Ada yang tahu?
"Let me tell you why you
are here. You're here to be salt-seasoning that brings out the God-flavors of
this earth. If you lose your saltiness, how will people taste godliness? You've
lost your usefulness and will end up in the garbage.
"Here's another way to
put it: You're here to be light, bringing out the God-colors in the world. God
is not a secret to be kept. We're going public with this, as public as a city
on a hill. If I make you light-bearers, you don't think I'm going to hide you
under a bucket, do you? I'm putting you on a light stand. Now that I've put you
there on a hilltop, on a light stand--shine!
Keep open house; be generous
with your lives. By opening up to others, you'll prompt people to open up with
God, this generous Father in heaven. (Matthew 5:13-16)
Jika di terjemahkan dalam Bahasa Indonesia
kira-kira begini:
Begini, Saudara ada disini untuk menjadi garam
yang memberi rasa, yang menunjukkan kepada dunia bagaimana rasanya Tuhan itu.
Nah jika saudara kehilangan garam saudara bagaimana orang akan merasakan Tuhan
dalam anda? Saudara akan menjadi tidak berguna dan benda-benda yang tidak
berguna dibuang di tong sampah.
Kedua, Saudara ada disini untuk menjadi terang,
membawa keindahan Tuhan kepada dunia, Tuhan yang kita miliki bukan untuk kita
simpan sendiri. Kita harus nyatakan kepada khalayak ramai, seperti kota yang
bercahaya diatas bukit, keliatan dan dipandang oleh semua orang dari berbagai
sudut.
Kemudian Yesus berkata lagi :
“Jika Aku (Yesus) menjadikanmu sebagai pembawa
terang, menurutmu apakah apakah Aku akan menyembunyikan mu dibawah ember ?
Tentu tidak Aku akan taruh kamu di tempat yang semestinya, di tempat lampu yang
berdiri tegak. Nah karena Aku sudah taruh kamu di tempat yang tinggi,
bersinarlah!!!
Buka lebar pintu rumah mu, jadilah generous,
murah hati dengan hidup mu. Bukahlah hidupmu bagi orang lain dan ini akan
membuat orang terbuka pada Tuhan, Bapa yang sangat murah hati itu.
Perkataan ini dicatat oleh Matius. Injil Matius
itu adalah injil yang, Ia memandang Yesus sebagai Raja yang datang ke bumi
membawa kerajaanNya, dan kita adalah anak-anak kerajaanNya. Tuhan pilih kita
untuk membawa pengaruh kerajaanNya kepada dunia ini.
Sekali lagi membawa pengaruh, ATMOSPHERE SORGA
ke dunia ini.
Nah, cerita ini diawali dengan pemilihan
murid-murid yang pertama di Matius 4
Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau
Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan
Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka
penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu
akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan
jalanya dan mengikuti Dia. (Matthew 4:18-20)
Ini proses intentionally, Dengan
SENGAJA Yesus menyusur danau Galilea dan
dengan SENGAJA memilih dan memanggil murid-muridnya!!
Dari penjala ikan menjadi penjala manusia. Dari
orang biasa menjadi orang luar biasa. Pengaruh mereka diperbesar. Lewat
serangkaian proses pemuridan, melihat cara Yesus mengajar, menyaksikan Yesus
menyembuhkan yang sakit, membagikan nilai-nilai / value the Kingdom of GOD.
Hey bukankah ini semua proses yang kita jalani,
dari jemaat, kemudian dipanggil dipilih secara sengaja dan secara sengaja juga
diperlengkapi untuk menjadi CT LCT DL DF HDF sampai kita semua berada di sini
pada malam hari ini? Pengaruh kita kepada orang disekilling kita diperbesar
Sampai di Matius 5, Tuhan berkata…
Kalian tahu mengapa berada disini mala ini, dan
kembali Tuhan mengingatkan kepada kita semua, menjadi garam dan terang.
Apa istimewanya garam dan terang ini?
Ingat ayat di Mazmur ketika Daud bernyanyi
demikian:
Mazmur 34:8.
“Open your mouth and taste, open your eyes and
see— how good GOD is. Blessed are you who run to him.”
Apabila diterjemahkan, “Bukalah mulutmu dan
kecaplah, bukalah matamu dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan. Diberkatilah
engkau yang berlari mengejar Dia.”
Orang-orang melihat TUHAN dalam hidup kita,
benar? Lewat kita orang-orang mengecap dan melihat kebaikan TUHAN, dan mereka
berlari mendapatkan kita.
As a salt and a light, our job is :
Help people to taste God, God’s flavor, and
help people to see God, God’s color and all His beauty. If we fail as salt and light, they can’t taste
God and see God.
As a salt and light Leader our job is
Facilitate people to taste God, God’s
flavor,
And Facilitate people to see God, God’s
color and all His beauty.
If we fail as salt and light, they can’t taste
God and see God.
Jadi, hidup kita harus bisa dirasakan dan harus
bisa dilihat oleh semua orang. Ini semua tentang merasakan dan melihat. Ini
semua tentang kebutuhan dasar dari manusia.
bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati
mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah
dari awal sampai akhir. (Ecclesiastes
3:11)
Ada DNA sorga dalam diri manusai. Ada sesuatu
dalam diri manusia yang hanya bisa dipuaskan oleh Tuhan. Manusia itu mencoba
untuk memuaskan keinginan itu dengan berbagai hal yang mereka sukai. Apabila
mereka suka akan gadget, mereka beli gadget, sampai tokonya habis pun mereka
tidak akan puas. Selalu meminta lebih. Orang yang suka makan, akan terus
menerus mencari makanan sampai mereka puas. Ada sesuatu yang tidak bisa
diberikan dunia, yang itu hanya bisa diberikan oleh Tuhan, yang bisa hanya
diberikan oleh sorga.
Church, Gereja, DATE adalah serpihan SORGA di
BUMI. Menjadi garam artinya menjaga – mengawetkan nilai-nilai Sorga, menjadi
terang artinya menghidupi nilai nilai sorga, sehingga suasana DATE adalah
suasana Sorga, jadilah kehendakMU di bumi seperti di Sorga.
Karena sejatinya bumi ini bukanlah rumah bagi manusia. Tetapi, rumah kita ada di surga. Oleh sebab itu, ada suatu keinginan di dalam hati kita yang hanya sorga yang bisa memenuhinya. Jadi kita ingin melihat, kita ingin merasakan sesuatu itu yang bisa memuaskan kita.
A Home
Space shared amongst people with common purpose
Seeking only champion one another
Temporary structure with eternal goals
A door that remains unlocked
And heart that remains warm
By the love we have shown for one another
Bukankah ini yang sudah kita lakukan di dalam
DATE? Pada saat terang dan garam berkumpul, ada suasana Tuhan disana. Ada
atmosfir sorga yang bisa dirasakan.
Nah, apa yang kita lakukan di DATE itu dilihat
oleh orang. Mereka ingin datang dan merasakan karena DATE adalah our second
home. Our first home “biblically speaking”,
adalah SORGA. Dan di DATE-lah kita bisa merasakan serpihan kecil bagaimana
sorga itu. Orang-orang ingin pulang ke rumah yang mempunyai atmosfir seperti
ini. Dimana mereka diterima dengan lapang hati, dimana mereka bisa merasakan
keramahan orang-orangnya. Dimana mereka bisa merasakan kehangatan terang.
Karena mereka tidak dapatkan di dunia. Sebab, kita yang di DATE memang hidup di
dunia, tapi tidak berasal dari dunia ini
We see people differently,
We speak differently,
We act differently,
We think differently.
We always connect to the
people,
We always relate to the
people,
We always seek common ground
with the people in our DATE
Orang-orang berlari kepada kita, mereka melihat
TUHAN dalam hidup kita, dalam DATE kita. Pengaruh diperbesar, kita menjadi
penjala Manusia, saat ini ada banyak orang-orang yang berada di jala karena
terpikat dan tertarik dan berkeinginan ingin mengicipi Sorga, ingin mengicipi
TUHAN yang berkarya dalam hidup kita, dalam DATE.
Makanya, angka statistik orang-orang yang
datang ke DATE booth itu cukup banyak. Saat ini, ada 2559 jiwa yang homeless,
yang tidak bisa tertampung. Mereka menginginkan rumah, yang sama seperti rumah
yang kita diami sekarang. Departemen Perumahan JPCC. Sampai akhir tahun ini,
paling tidak setiap bulannya harus mendirikan 34 rumah baru. Dan untuk setiap
rumah baru, harus ada kepala rumah tangganya.
Sampai disini saudara sudah tahu nih arahnya
kemana? Saya tidak ada pesan sponsor dari siapapun, tetapi ini yang saya
rasakan. Yang terjadi dalam saya di beberapa bulan belakangan ini. Saya share ini pertama kali di Huddle DL nya
Ryan Jauwena, kemudian saya taruh di blog, dan kemudian ps Alvi minta untuk
dibagikan mala mini.
Jika kita sebagai garam masih berada di tempat
dan tidak mau menumpahkan diri kita menggarami orang lain, maka kita menjadi
selfish. Saudara perhatikan di rumah makan, garam yang berada di wadahnya /Salt
shaker harus mau keluar dari wadahnya dan ditaburkan kedalam makanan untuk
membuat makanan ada rasanya. Jika kita tidak mau ditumpahkan, kita menjadi
pribadi yang egois, mementingkan diri sendiri Selfish yang ujungnya tidak ada
faedahnya.
Jika kita yang adalah terang menyimpan terang
itu sendiri, maka kita adalah pribadi yang selfish. Terang untuk dibagi memberi
cahaya, memberi kehangatan. Saudara bayangkan jika pelita ditaruh dibawah
ember, lama-lama akan PADAM karena tidak ada oksigen. Demikian juga terang yang
ada pada kita jika tidak dibagikan lama-lama juga akan PADAM
Dengan demikian GAGALLAH tema JPCC tahun ini, KITA yang MENGGAGALKANNYA
karena kita tidak mau membagi terang kita, dan tidak mau membagi garam kita
lewat kehidupan kita.
Sekali lagi saya katakan bahwa injil Matius
berbicara tentang kerajaan Allah. Setelah murid-murid dipanggil (Matius 4),
pasal selanjutnya (Matius 5-7) Yesus mengajarkan tentang prinsip-prinsip,
nilai-nilai KERAJAAN ALLAH yang dibawanya. Dengan kata lain, Dia memperlengkapi
mereka untuk menjadi garam dan menjadi terang.
Kerajaan bukanlah demokrasi.
Jika saudara sudah ditunjuk untuk mengemban
tanggung jawab tertentu, percayalah bahwa otoritas di atas saudara melihat
sesuatu yang berbeda dalam hidup Anda. Melihat potensi dalam hidup saudara.
Saya pernah berada dalam posisi ini, kita semua pernah berada dalam posisi ini,
kita pernah berada dalam posisi CT, LCT sebelum DL. DL saya dulu bisa jadi
melihat hal yang berbeda dalam saya, dan mengambil resiko untuk taruh saya
dalam grooming process secara sengaja “dimuridkan’ sama seperti 12 Murid Yesus.
Menjadi Garam dan Terang juga dengan sengaja memberikan pengaruh kita sebagai
Pemurid atau pemimpin untuk melakukan “Grooming Process” pada CT, LCT. Sama
seperti Yesus yang berani mengambil resiko, sebagai DL beranilah untuk
mengambil resiko melepas CT LCT menjadi DL DL baru. Bermultiplikasi berarti
melepas CT LCT menjadi garam dan terang di tempat baru, rumah baru, sehingga
banyak orang akan mendapatkan rumah baru dan merasakan, mengicip TUHAN melalui
kehidupan mereka. Inilah caranya, inilah yang dimaksud menjadi garam dan terang
"Let me tell you why you are here. You're
here to be salt-seasoning that brings out the God-flavors of this earth. If you
lose your saltiness, how will people taste godliness? You've lost your
usefulness and will end up in the garbage.
"Here's another way to put it: You're here
to be light, bringing out the God-colors in the world. God is not a secret to
be kept. We're going public with this, as public as a city on a hill. If I make
you light-bearers, you don't think I'm going to hide you under a bucket, do
you? I'm putting you on a light stand. Now that I've put you there on a
hilltop, on a light stand--shine!
Keep open
house; be generous with your lives. By opening up to others, you'll prompt
people to open up with God, this generous Father in heaven. (Matthew 5:13-16)
Buka lebar pintu rumahmu, jadilah generous,
murah hati dengan hidupmu, yaitu dengan membuka diri bagi orang lain, dan
terima mereka. Hal ini akan membuat orang terbuka kepada Tuhan dan menerima
Tuhan, Bapa yang sangat murah hati.
Terimalah panggilan itu, jadi kepala atas
rumah-rumah yang sedang dipersiapkan, Departemen Perumahan JPCC.
Penuhilah panggilan itu dengan mempersiapkan,
melatih lakukan “Grooming Process”, dengan sengaja., dan memuridkan orang-orang
yang kemudian akan menjadi garam dan terang bagi orang-orang yang lainnya lagi.
Jika ini kita lakukan secara terus menerus
(konsisten), seperti Yesus dengan sengaja memilih murid-murid, maka kita akan
menjadi pribadi (“pemimpin”) yang selfless dan benar-benar kita menghidupi diri
kita sebagai garam dan terang , dan biarlah banyak orang yang terus datang,
berlari kepada Tuhan dan merasakan dan melihat betapa baiknya Tuhan itu.
Kabar baiknya TUHAN tidak membiarkan kita
sendiri selama kita melakukan mengerjakan panggilan ini.
Teach these new disciples to obey all the commands I have given you. And be sure of this:
I am with you always, even to the end of the
age." (Matthew 28:20)
I'll be with you as you do this, day after day after day, right up to the end of the age."
Selamat datang garam dan terang, selamat
tinggal selfishness…
Welcome Salt and Light Leader, Good Bye Selfish
life!
No comments:
Post a Comment