Buku pertama di Kanon Perjanjian Baru oleh Bapak-bapak Gereja diberi nama sesuai dengan nama Penulisnya, yakni Matius atau Matthew dalam Bahasa Inggris. Dia mempunyai nama Yahudi yakni Lewi atau Levi, untung saja bapak-bapak Gereja dulu memutuskan memberi nama Injil ini Matius atau Matthew, bayangkan jika diberi nama Levi, terus jadi Levi’s
Matthew, sebelum bertobat menjadi salah satu dari 12 Murid Kristus dia adalah seorang Yahudi yang berprofesi sebagai Pemungut Cukai, atau pemungut pajak di Kapernaum bagi pemerintahan penjajah Romawi. Hidupnya Sukses, mapan, kaya raya!! Cowok masa kiniiii..
Sebagai seorang Pengikut Kristus mula-mula, Tius dipanggil
pada saat Yesus sedang berada di Kapernaum mengajar dan lewat didepan Kantor Tius,
ketika dia sedang bekerja. Markus mencatatnya sebagai berikut, pasti dia dapat
informasi ini dari Petrus, jika dilihat dari kronologi nya Markus 1 Yesus
memanggil dan memilih Andreas dan Petrus lebih dahulu kemudian anak anak Zebedeus, kemudian murid-murid pertama ini
mengikut Yesus sampai ke Kapernaum dan bertemulah dengan Matius anak Alfeus.
Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. (Mark 2:14)
Lukas mencatat recruitment Matius sebagai berikut:
Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia. (Lukas 5:27-29)
Lebih dramatis! Lukas menulis, ketika Yesus memanggil, serta
merta tanpa berpikir panjang Tius merespon panggilan itu kemudian membuat
farewell party yang mengundang kolega-kolega nya sesama pegawai kantor pajak,
kerennnn!!!
Kehidupan Tius sangat sedikit diketahui demikian juga dengan
akhir hidupnya tidak banyak diketahui orang, tidak banyak catatan sejarah juga
menyebutkan nya. Socrates, seorang penulis yang hidup di abad ke 5 Masehi
mengatakan bahwa Matius pergi Ethiopia [dugaan penulis aka peters, mungkin Tius
dikasih tahu Philips setelah Philips bertemu bendaharanya Queen Candace di
jalur Gaza], setelah para Rasul tersebar
ke seluruh penjuru dunia keluar dari Yudea dan masih menurut Socrates Matius
mati sebagai martir di sebuah kota
bernama Nadebbar, namun bagaimana
meninggal nya juga tidak pasti. Sementara itu beberapa orang mengatakan bahwa
Matius mengabarkan injil ke Parthia atau Persia dan meninggal disana, namun
bukti-bukti perkataan ini lebih lemah dibanding yang dilaporkan Socrates, tidak
ada bukti atau fondasi yang kuat untuk menopang teori ini. (lihat Lardne’s Work vol.v.pp. 296,297)
Pada umumnya Bapa Bapa Gereja meyakini bahwa Matius menulis Injil
ini dalam Bahasa ibu, yakni Bahasa nya sendiri , in his native tongue yakni
Bahasa Palestina, karena tulisannya ditujukan kepada orang-orang Kristen
mula-mula di Palestina. Bahasa Palestina ini tidak murni Bahasa Ibrani, tetapi
campuran dari Bahasa Ibrani, Bahasa Kaldea dan Bahasa Siria. Biasa dikenal
dengan “Syro-Chaldaic” atau Bahasa Aram, Aramaic.
Yesus Kristus semasa di Bumi tanpa diragukan dipastikan memakai Bahasa ini, Aramaic dalam percakapan sehari-hari, dalam mengajarkan Kabar Baik kepada orang-orang Israel, dan murid-mudirNya secara natural pastinya juga memakai Bahasa Aram ini, termasuk Matius. Kecuali dketemukan suatu alasan yang kuat mengapa mereka harus menulis dalam Bahasa asing.
Untuk kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya kita semua pasti setuju jika yang lainnya itu ditulis dalam Bahasa Yunani karena memang penulisnya berbahasa Yunani, pada waktu itu Bahasa Yunani adalah Bahasa umum yang dipakai sebagai Bahasa pengantar sehari-hari (lingua franca) di kawasan Negara atau kerajaan –kerajaan Timur yang ditaklukan oleh Aleksander yang Agung dan khususnya di wilayah Yudea dimana para Rasul melayani pertama kali.
Yesus Kristus semasa di Bumi tanpa diragukan dipastikan memakai Bahasa ini, Aramaic dalam percakapan sehari-hari, dalam mengajarkan Kabar Baik kepada orang-orang Israel, dan murid-mudirNya secara natural pastinya juga memakai Bahasa Aram ini, termasuk Matius. Kecuali dketemukan suatu alasan yang kuat mengapa mereka harus menulis dalam Bahasa asing.
Untuk kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya kita semua pasti setuju jika yang lainnya itu ditulis dalam Bahasa Yunani karena memang penulisnya berbahasa Yunani, pada waktu itu Bahasa Yunani adalah Bahasa umum yang dipakai sebagai Bahasa pengantar sehari-hari (lingua franca) di kawasan Negara atau kerajaan –kerajaan Timur yang ditaklukan oleh Aleksander yang Agung dan khususnya di wilayah Yudea dimana para Rasul melayani pertama kali.
Dokumen Injil Matius sekarang yang tersimpan hanya ada dalam Bahasa Yunani. Sementara itu tulisan
dalam Bahasa Aram, document nya sudah tidak ada lagi, sudah hilang. Pertanyaan
berikutnya adalah, siapa jadinya yang menterjemahkan Injil Matius kedalam
Bahasa Yunani seperti yang kita punya sekarang?
Diduga bahwa Matius sendirilah yang kemudian menterjemahkan kedalam Bahasa Yunani, beberapa waktu kemudian, walaupun tidak ada bukti kuat atau kesaksian untuk mendukung teori ini. Athanasius salah satu Bapa Gereja di masa-masa awal gereja mula-mula mengatakan bahwa yang menterjemahkan Injil Matius kedalam Bahasa Yunani adalah Yakobus, salah satu saudara Yesus Kristus sendiri. Papias, seorang Bapa Gereja juga mendukung pendapat Athanasius. Sehingga dengan demikian tidak perlu dipertanyakan lagi sumber inspirasi dari Injil Matius Yunani ini dan juga otoritas Kanon nya. Namun sebenarnya juga tidak perlu diragukan keaslian otoritas nya pada saat itu karena saksi-saksi hidup masih ada saat Injil Matius ini beredar, Gereja pada saat itu langsung dipimpin oleh Rasul-rasul sendiri.
Ephipanus mengatakan bahwa Injil Matius ditulis pada saat Petrus dan Paulus sedang berada Roma, mereka sedang mengajar di Kota Roma pada saat itu, kurang lebih tahun 63 M sebelum Kehancuran Yerusalem. Injil ditulis sebelum kehancuran Yerusalem, banyak bukti yang kuat dan jelas yang mendukung hal ini.
Demikian sekelumit tentang pribadi Matius dan sejarah Injil
yang ditulisnya, teman-teman bisa lihat di E-sword, gratis!!!
Jadi Injil Matius ini mula pertama ditujukan kepada para orang
Yahudi, pandangan ini terkonfirmasi dengan adanya fakta 60 referensi
Nubuatan-nubuatan Yahudi/Israel dan ada 40 40 kutipan dari Perjanjian Lama,
misi yang dibawa Kristus untuk bangsa Yahudi jelas dicatat oleh Matius di pasal
10:5-6 , pasal 15:24. So this Gospel is very Jewish.
Kata kunci dalam Kitab Matius :
- ‘Fulfilled’ (NIV) ‘Genap’ (ITB) seringkali disebutkan mengindikasikan bahwa Nubuatan Perjanjian Lama digenapi didalam Kristus
- Kerajaan, ‘Kingdom’ dalam terjemahan NIV muncul sebanyak 50 kali,
- Kerajaan sorga ‘Kingdom of Heaven’ dalam terjemahan NIV muncul sebanyak 30 kali
- Raja, Yesus sebagai Raja, pasal 2:2, pasal 21:5, pasal 22:11, pasal 25: 34 , pasal 27:11, pasal 37, pasal 42.
Tujuan Matius menulis Injil ini adalah untuk menunjukkan
kepada orang-orang Yahudi bahwa Yesus orang Nazareth adalah Messiah sesuai yang
sudah dinubuatkan.
Fakta menarik lainnya di Injil Matius
Kejadian yang hanya ditulis di Matius
- Pasal 2 : Orang Majus, pelarian ke Mesir, Pembunuhan bayi-bayi, Kembali ke Nazareth
- Pasal 3 : Yohanes Pembaptis menghardik orang Farisi dan Saduki di Yordan
- Pasal 5-7 : Kotbah di Bukit, lengkap
- Pasal 14 : Petrus berjalan di atas air
Hmmm lainnya masih ada beberapa kejadian yang hanya dicatat
di Matius, cari yuuukk
Ada dua Mujizat yang hanya ditulis di Matius, di Injil
lainnya tidak ada, apa ya?
Dan fakta menarik lainnya ada 6 Perumpamaan yang hanya
ditulis di Matius saja, satu diantaranya adalah Perumpamaan 10 Anak Dara, 5
anak dara bijaksana dan 5 anak dara bodoh. Nah yang lima kita cari sama-sama,supaya
kita semua bisa sama-sama belajar.
Bagaimana kita membaca Injil Matius ini?
Setelah kita baca Injil Markus, sejatinya kita tidak akan
terlalu kesulitan untuk membaca kronologis Injil Matius ini, Injil Matius akan
memperlengkapi nya sebab di Injil ini Matius banyak menulis.
Jadi Bagaimana kita membacanya? Ya baca semuanya hahaha… agar
kita menemukan benang merahnya dan mengerti benar dan memahami tujuan yang
ingin dicapai oleh Matius dalam menulis Injilnya ini.
Namun jika ingin dipecah outline nya kira-kira demikian;
- Kelahiran dan awal Pelayanan Yesus Kristus Pasal 1 - Pasal 4:11
- Pelayanan Yesus di Galilea pasal 4:12 – 14:12
- Pelayanan Yesus di luar Galilea pasal 14 – pasal 17:22
- Masa – masa terakhir pelayanan Yesus Pasal 17: 24 – pasal 20
Bagian Akhir pasal 21 – pasal 28
Jika melihat outline diatas kita bisa baca satu minggu 1
outline dan merenungkannya juga.
Dari buku Four Potraits of Jesus Mark L Strauss ada 5 bagian
besar kotbah Yesus yang ditulis di Matius ini.
- Kotbah di Bukit : pasal 5 – pasal 7
- Pengutusan 12 Murid : pasal 10
- Perumpamaan Kerajaan Sorga : pasal 13
- Prinsip – Prinsip berkehidupan dan disiplin pasal 18
- Kotbah di Bukit Zaitun pasal 24 – pasal 25
Nah begitulah kira – kira tentang Tius, Matius Lewi, dan Injil Yesus Kristus yang ditulisnya. Menarik bukan?
Tius sama seperti kita, orang biasa bahkan Tius cenderung
diasingkan oleh teman-teman sebangsanya, karena bekerja untuk pemerintahan
penjajah, Romawi. Namun Tuhan tidak melihat itu, Tuhan melihat potensi.
Sepak terjangnya di antara kedua belas murid Yesus sepertinya
kecil, namanya jarang disebut, dan dia bukan murid utama.
Namun Tuhan memakai “strength” nya hal yang bisa dilakukan,
yakni menulis. Orang yang kerja di pajak pasti teliti. Tius pasti perhatikan
nominal kecil. Sehingga kita lihat Tius sangat teliti menjelajah Perjanjian
Lama dan connecting the dot Nubuatan dan Penggenapan dalam Tulisannya tentang
Yesus Kristus di Injil yang ditulisnya. Tius pasti juga tidak bermaksud dan
tidak menyangka bahwa tulisannya bisa dibaca sampai ribuan tahun, sampai
sekarang.
Dan karena Tius kita mempunyai catatan perkataan Yesus 2000 tahun yang lalu ketika Yesus berjalan diatas Bumi ini.
Jika Tuhan bisa pakai Tius, Tuhan juga bisa pakai kita semua.
Mari kita baca Injil yang ditulis oleh Matius.
Terimakasih Tius!
No comments:
Post a Comment