Monday, October 12, 2015

Let's meet Melchizedek




Tiga hari yang lalu saya bertemu dengan teman leader di sebuah Mall besar di HI yang berhadapan dengan Hotel Pullman, hahaha sudah barang tentu Mall tersebut adalah Plaza Indonesia. Tujuan saya semula adalah mau mampir teman-teman group Roma Deeper Bible yang sedang berdiskusi di Urban Kitchen. Setelah siangnya ke Berita Satu Plaza untuk menyampaikan Kabar Baik disana, seharusnya lanjut meeting di Slipi, tetapi tidak jadi karena beliau sedang tidak enak badan, berterimakasih pada Andrieanto yang menemani ngupi di Tanamera, sembari menunggu teman-teman DB Roma tersebut.
Anyway, teman leader tersebut adalah partner nya Batman. Ada banyak pertanyaan yang kita diskusikan di waktu yang pendek tersebut, namun satu hal yang mau saya bagi dari hasil diskusi tersebut adalah persepuluhan. Ha! Sensitive material.

So let’s discuss about it. Janji gak akan berat-berat…
Kalau kita bicara persepuluhan, seperti biasa kita harus liat dimana kata persepuluhan awal pertama kali disebutkan, sudah ketemu?
Jika sudah tentunya kita akan bertemu juga dengan dua orang pribadi disana Abram dan Melkisedek, Kejadian 14:1
Abram kita sudah kenal, tetapi siapa Melkisedek?

Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja. Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.  (Kejadian 14:17-20)

Dari sinilah asal Persepuluhan tersebut. Sebelum bahas ini mari kita lihat siapa Melkisedek dulu, karena akan memberikan fondasi yang kuat tetang materi yang akan kita diskusikan. Silahkan ambil kopi dulu, panaskan air, rebus indomie, atau siapkan dompet untuk bayar persepuluhan segera.
Melkisedek adalah nama yang banyak mengundang dan mengandung arti yang beraneka ragam. Menurut Definisi Thayer, arti dari Melkisedek adalah “Raja Kebenaran”, sedangkan menurut Word Study, Melkisedek ini disalin dari bahasa Ibrani: “Malki – Tsedek”  yang juga adalah Raja Salem (Yerusalem) dan Imam Yahweh kontemporer bagi Abraham (Kejadian 14:17-20).

Nama Melkisedek keluar lagi di Mazmur

TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek." (Psalms 110:4)
Kemudian muncul lagi di Ibrani,
Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia. Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. (Hebrews 7:1-2)

Ada beberapa ahli Alkitab yang menginterpretasikan nama Melkisedek sebagai seorang teophani atau pernyataan Yesus Kristus dalam rupa manusia sebelum inkarnasi-Nya sebagai manusia di Bethlehem, atau pra Bethlehem. Kemungkinan yang lain adalah sesuai dengan identitas Melkisedek, bahwa dia adalah keturunan dari Sem; atau bahwa dia adalah raja dan imam dari bani Kanaan.

Bila melihat Ibrani 7:2 Melkisedek dikenal sebagai “Raja Kebenaran.” Dia memerintah sebagai raja Salem (yang berarti damai), atau sebagai raja Yerusalem. Ia diperkenalkan sebagai bayangan dari Yesus sebagai Raja Kebenaran dan Damai. Lebih jauh Melkisedek menggabungkan di dalam dirinya  fungsi ke-raja-an dan ke-imam-an. Yang di dalam Perjanjian Lama tak lazim dan tidak bisa dilakukan. Raja tidak bisa jadi Imam, begitu juga sebaliknya: Imam tidak bisa menjadi Raja.

Sepanjang Ibrani 5 sampai 7 menjelaskan tentang ke Imam an Yesus Kristus yang adalah menurut peraturan Melkisedek bukan peraturan Harun, (Yesus Kristus dari suku Yehuda bukan suku Lewi) yaitu peraturan ke-imam-an yang jauh lebih tinggi dari peraturan Harun, bahkan yang tidak ada cacat di dalam pelayanan-Nya sebagai Imam Besar. Sebagai pemilik ke-raja-an dan ke-imam-an, maka Ia sanggup mengimpartasi yang dilayaninya itu dengan kelimpahan yang luar biasa. Dia jauh melebihi keterbatasan nenek moyang kita, Ia menjadi fakta hidup dari  Inkarnasi logos yang menjadi manusia. Mari kita lihat beda  Melkisedek dan Harun.
Perbedaan kontras antara ke-imam-an Harun dan ke-imam-an Melksedek adalah dalam pribadi, peraturan, dan durasi (lama)-nya.

Pribadi Nama Melkisedek itu bukanlah nama sebuah gelar atau panggilan kehormatan. Ini adalah sebuah kedudukan, sebuah posisi yang harus diisi oleh seorang calon yang berlayak untuk itu. Istilah ini datang dari dua kata Ibrani;  melek   dan   tsedek. Kata Ibrani   melek, berarti Raja dan  tsedeq artinya kebenaran. Itu sebabnya istilah Melkisedek ini secara literatur berarti Raja Kebenaran. Karena Raja selalu berkuasa di atas daerah yuridiksinya, maka siapapun Melkisedek ini pasti memiliki kedudukan yang tinggi dan memiliki daerah yang ada dibawah yurisdiksinya yang bernama: kebenaran. Ia, pastinya haruslah seorang “raja” dari sebuah kebenaran yang hakiki (aletheia). Yesus adalah Kebenaran itu sendiri.
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (John 14:6)

Peraturan : Yang jadi imam menurut peraturan Harun di Kitab immamat hanyalah yang berasal dari keturunan Harun. Yesus berasal dari keturunan Yehuda, keturuana Daud tidak bisa menjadi Imam. Tetapi menurut Peraturan Melkisedek, Yesus adalah Imam sebab dia Kebenaran.

Durasi, Ketika tirai bait Allah robek pada saat peritiwa Penyaliban pada saat itulah peranan Imam selesai, sebab siapapun bisa masuk ke ruang maha kudus melalui Salib dan Kebangkitan Yesus Kristus. Sementara Keimaman Yesus Kristus kekal selama-lama nya
Sekarang mari kita Tarik hubungan Melkisedek Yesus dan Persepuluhan. Sebuah fakta sudah pasti. Bahwa persepuluhan sudah ada jauh sebelum zaman Musa. Abram memberi perpuluhan kepada Melkisedek. Pernyataan di dalam Kejadian 14:20 adalah hubungan antara persepuluhan dengan apa yang dituliskan Penulis Ibrani di dalam Ibrani 7. Melkisedek adalah Imam yang menerima perpuluhan. Kristus juga. Kristus sekarang adalah Imam Besar kita menurut peraturan atau sama kedudukannya dengan Melkisedek (Ibrani 6:20).

“Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik.”  

Ini tidak bisa dibayangkan dengan sembarang  manusia. Deskripsi pribadinya jelas dihubungkan dengan seorang yang kekal. Sejak kedudukan Kristus disamakan dengan Melkisedek, maka tidak ada pilihan lain, Yesus adalah Melkisedek, Imam dari Allah.

Sebagai Imam Besar Kristus memiliki pelayanan. Pelayanan itu adalah pelayanan Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru (2 Korintus 3:6). Sejak Perjanjian Lama telah diajarkan bahwa persepuluhan adalah milik Allah, bukan orang Lewi (Imamat 27:30). Persepuluhan diberikan kepada orang Lewi untuk pelayanan mereka, tetapi persepuluhan adalah Allah yang menggunakannya bila Ia melihat memang cocok untuk digunakan bagi keperluan tertentu. Yesus Kristrus sebagai Melkisedek selalu memiliki otoritas menerima perpuluhan.

Dengan kematian-Nya di Salib, pelayanan Imamat Perjanjian Lama berakhir. Dan persepuluhan kembali kepada Melkisedek. Penulis Ibrani berkata:
“Karena itu andaikata oleh Imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan – sebab karena imamat itu orang Israel telah menerima Taurat – apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun? Sebab jikalau imamat berubah, dengan sendirinya akan berubah pula hukum Taurat itu” (Ibrani 7:11-12).

Hukum Imamat sudah diganti dengan peraturan Melkisedek; maka sama seperti zaman Musa mereka boleh mengambil perpuluhan dari umat Israel, maka sekarang setelah dirubah, Melkisedekpun atau Yesus Kristus sebagai Imam Besar Agung kita, memiliki hak untuk menerimanya. Dulu diberikan kepada orang Lewi. Sekarang dikembalikan kepada Kristus. Dia adalah Imam Besar yang mengatur, memimpin dan mengarahkan jemaat-Nya melalui hamba-hamba Tuhan yang ditunjuk-Nya.

Perjanjian baru lewat Ibrani 7, tidak menghapuskan persepuluhan sama sekali; malah menguatkan kenyataan itu. Karena Melkisedek adalah Imam selama-lamanya yang menerima perpuluhan dan Kristus juga demikian. Perjanjian Baru adalah pelayanan-Nya. Dia duduk disebelah kanan Bapa (Ibrani 4:14), memimpin dan mengarahkan jemaat-Nya yang dikasihi-Nya dan yang sejati. Ketika kita memberi dalam atau untuk jemaat, kita memberi bagi Tuhan Yesus. 

Ke Imaman Yesus adalah restorasi dari keimaman Melkisedek. Persepuluhan adalah tindakan penyembahan. Semua penyembahan kepada Kristus adalah sukarela.  Ini adalah dasar dari pengelolaan di Perjanjian Baru. Dan ini juga harus menjadi dasar kita di dalam membawa persepuluhan kepada Kristus. Dengan sukarela dan penuh sukacita.

Beberapa orang ada yang berkeras untuk tidak mau memberi perpuluhan. Dengan alasan tidak ada hukum perpuluhan sekarang ini, bahwa sekarang kita ini ada dibawah “pemberian atau anugerah Kristus”, dlsb, dlsb. Pandangan apa saja yang Anda pegang, satu hal sudah pasti dimana saja persepuluhan diberitakan; itu adalah milik Allah. Bagi mereka yang berpendirian memegang dasar: “memberi sukarela secara kristiani”, anda boleh melihat dimanapun adanya; Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru, Tuhan tidak pernah berkata bahwa persepuluhan itu adalah kurang dari sepuluh persen dari hasil  keuntungan. Kita adalah pemberi yang rela memberi dengan loyalitas tinggi, pasti akan memerhatikan hal ini dengan tidak menunggu lama atau berdalih-dalih.
“Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” (2 Korintus 9:6-7). 

Kurang lebih seperti itulah yang  saya jelaskan kepada teman saya tersebut yang merupakan partner dari Batman. 
Jadi menurut diskusi diatas kita masih memberikan persepuluhan dan janji-janji yang mengikutinya juga masih berlaku, kepada siapa? Yesus Kristus, lewat gerejaNya, karena Gereja adalah tubuh Kristus di Bumi. Sampai kapan? Sampai selama-lama nya kita tinggal di Bumi ini.

Kemudian dia berkata lagi, “ tapi bro teman saya ini juga mengatakan bahwa pendeta A dari gereja B mengatakan tidak usah memberi persepuluhan.. itu gimana bro?”
Ini lebih mudah lagi bro jawabnya… “ Teman anda ini satu gereja dengan kita ngga?”
“iya, dia satu gereja juga, juga satu KOMSEL”
Lha kalau kita satu rumah ya mbok ya gak usah dengerin kepala rumah tangga orang lain, lha wong rumah nya disini kok dengerin rumah lain.
Setiap rumah punya kepala rumah tangga sendiri-sendiri juga punya acara mendidik sendiri-sendiri yang dipertanggung jawabkan kepada Tuhan.
Jika rumahnya disini alangkah indahnya jika mengikuti aturan tinggal dirumah ini, alangakah indahnya  jika kita semua melakukan semua yang diajarkan di rumah ini. Lagi pula bapak kita kan juga memberi teladan dengan memberi persepuluhan.

Lha memang bapaknya teman anda dua?

No comments:

Post a Comment