Tiga hari yang lalu saya bertemu dengan
teman leader di sebuah Mall besar di HI yang berhadapan dengan Hotel Pullman,
hahaha sudah barang tentu Mall tersebut adalah Plaza Indonesia. Tujuan saya
semula adalah mau mampir teman-teman group Roma Deeper Bible yang sedang
berdiskusi di Urban Kitchen. Setelah siangnya ke Berita Satu Plaza untuk
menyampaikan Kabar Baik disana, seharusnya lanjut meeting di Slipi, tetapi
tidak jadi karena beliau sedang tidak enak badan, berterimakasih pada
Andrieanto yang menemani ngupi di Tanamera, sembari menunggu teman-teman DB
Roma tersebut.
Anyway, teman leader tersebut adalah
partner nya Batman. Ada banyak pertanyaan yang kita diskusikan di waktu yang
pendek tersebut, namun satu hal yang mau saya bagi dari hasil diskusi tersebut
adalah persepuluhan. Ha! Sensitive material.
So let’s discuss about it. Janji gak
akan berat-berat…
Kalau kita bicara persepuluhan, seperti
biasa kita harus liat dimana kata persepuluhan awal pertama kali disebutkan,
sudah ketemu?
Jika sudah tentunya kita akan bertemu
juga dengan dua orang pribadi disana Abram dan Melkisedek, Kejadian 14:1
Abram kita sudah kenal, tetapi siapa
Melkisedek?
Setelah Abram kembali
dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka
keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja.
Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang
Mahatinggi. Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram
oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan terpujilah Allah Yang
Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram
memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. (Kejadian 14:17-20)
Dari sinilah asal Persepuluhan
tersebut. Sebelum bahas ini mari kita lihat siapa Melkisedek dulu, karena akan
memberikan fondasi yang kuat tetang materi yang akan kita diskusikan. Silahkan
ambil kopi dulu, panaskan air, rebus indomie, atau siapkan dompet untuk bayar
persepuluhan segera.
Melkisedek
adalah nama yang banyak mengundang dan mengandung arti yang beraneka ragam.
Menurut Definisi Thayer, arti dari
Melkisedek adalah “Raja Kebenaran”, sedangkan menurut Word Study, Melkisedek
ini disalin dari bahasa Ibrani: “Malki –
Tsedek” yang juga adalah Raja Salem
(Yerusalem) dan Imam Yahweh kontemporer bagi Abraham (Kejadian 14:17-20).
Nama Melkisedek keluar lagi di Mazmur
TUHAN telah
bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk
selama-lamanya, menurut Melkisedek." (Psalms 110:4)
Kemudian muncul lagi
di Ibrani,
Sebab Melkisedek
adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham
ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.
Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti
namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem,
yaitu raja damai sejahtera. (Hebrews 7:1-2)
Ada beberapa ahli
Alkitab yang menginterpretasikan nama Melkisedek sebagai seorang teophani atau
pernyataan Yesus Kristus dalam rupa manusia sebelum inkarnasi-Nya sebagai
manusia di Bethlehem, atau pra Bethlehem. Kemungkinan yang lain adalah sesuai
dengan identitas Melkisedek, bahwa dia adalah keturunan dari Sem; atau bahwa
dia adalah raja dan imam dari bani Kanaan.
Bila melihat Ibrani 7:2 Melkisedek
dikenal sebagai “Raja Kebenaran.” Dia memerintah sebagai raja Salem (yang
berarti damai), atau sebagai raja Yerusalem. Ia diperkenalkan sebagai bayangan
dari Yesus sebagai Raja Kebenaran dan Damai. Lebih jauh Melkisedek
menggabungkan di dalam dirinya fungsi
ke-raja-an dan ke-imam-an. Yang di dalam Perjanjian Lama
tak lazim dan tidak bisa dilakukan. Raja tidak bisa jadi Imam, begitu juga
sebaliknya: Imam tidak bisa menjadi Raja.
Sepanjang Ibrani 5 sampai 7 menjelaskan
tentang ke Imam an Yesus Kristus yang adalah menurut peraturan Melkisedek bukan
peraturan Harun, (Yesus Kristus dari suku Yehuda bukan suku Lewi) yaitu
peraturan ke-imam-an yang jauh lebih tinggi dari peraturan Harun, bahkan yang
tidak ada cacat di dalam pelayanan-Nya sebagai Imam Besar. Sebagai pemilik ke-raja-an dan ke-imam-an, maka Ia sanggup mengimpartasi yang dilayaninya itu dengan
kelimpahan yang luar biasa. Dia jauh melebihi keterbatasan nenek moyang kita,
Ia menjadi fakta hidup dari Inkarnasi logos yang menjadi manusia. Mari
kita lihat beda Melkisedek dan Harun.
Perbedaan kontras antara ke-imam-an
Harun dan ke-imam-an Melksedek adalah dalam
pribadi, peraturan, dan durasi (lama)-nya.
Pribadi Nama
Melkisedek itu bukanlah nama sebuah gelar atau panggilan kehormatan. Ini adalah
sebuah kedudukan, sebuah posisi yang harus diisi oleh seorang calon yang
berlayak untuk itu. Istilah ini datang dari dua kata Ibrani; melek
dan tsedek. Kata Ibrani melek, berarti Raja dan tsedeq artinya kebenaran. Itu sebabnya istilah
Melkisedek ini secara literatur berarti Raja Kebenaran. Karena Raja selalu
berkuasa di atas daerah yuridiksinya, maka siapapun Melkisedek ini pasti
memiliki kedudukan yang tinggi dan memiliki daerah yang ada dibawah
yurisdiksinya yang bernama: kebenaran. Ia, pastinya haruslah seorang “raja”
dari sebuah kebenaran yang hakiki (aletheia). Yesus adalah Kebenaran itu
sendiri.
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku. (John 14:6)
Peraturan : Yang jadi imam menurut
peraturan Harun di Kitab immamat hanyalah yang berasal dari keturunan Harun.
Yesus berasal dari keturunan Yehuda, keturuana Daud tidak bisa menjadi Imam. Tetapi
menurut Peraturan Melkisedek, Yesus adalah Imam sebab dia Kebenaran.
Durasi, Ketika tirai bait Allah robek
pada saat peritiwa Penyaliban pada saat itulah peranan Imam selesai, sebab
siapapun bisa masuk ke ruang maha kudus melalui Salib dan Kebangkitan Yesus
Kristus. Sementara Keimaman Yesus Kristus kekal selama-lama nya
Sekarang mari kita Tarik hubungan
Melkisedek Yesus dan Persepuluhan. Sebuah fakta sudah pasti. Bahwa persepuluhan
sudah ada jauh sebelum zaman Musa. Abram memberi perpuluhan kepada Melkisedek.
Pernyataan di dalam Kejadian 14:20 adalah hubungan antara persepuluhan dengan
apa yang dituliskan Penulis Ibrani di dalam Ibrani 7. Melkisedek adalah Imam
yang menerima perpuluhan. Kristus juga. Kristus sekarang adalah Imam Besar kita
menurut peraturan atau sama kedudukannya dengan Melkisedek (Ibrani 6:20).
“Camkanlah
betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita,
memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik.”
Ini tidak bisa dibayangkan dengan
sembarang manusia. Deskripsi pribadinya
jelas dihubungkan dengan seorang yang kekal. Sejak kedudukan Kristus disamakan
dengan Melkisedek, maka tidak ada pilihan lain, Yesus adalah Melkisedek, Imam
dari Allah.
Sebagai Imam Besar Kristus memiliki
pelayanan. Pelayanan itu adalah pelayanan Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru
(2 Korintus 3:6). Sejak Perjanjian Lama telah diajarkan bahwa persepuluhan
adalah milik Allah, bukan orang Lewi (Imamat 27:30). Persepuluhan diberikan
kepada orang Lewi untuk pelayanan mereka, tetapi persepuluhan adalah Allah yang
menggunakannya bila Ia melihat memang cocok untuk digunakan bagi keperluan
tertentu. Yesus Kristrus sebagai Melkisedek selalu memiliki otoritas menerima
perpuluhan.
Dengan kematian-Nya di Salib, pelayanan
Imamat Perjanjian Lama berakhir. Dan persepuluhan kembali kepada Melkisedek. Penulis
Ibrani berkata:
“Karena itu
andaikata oleh Imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan – sebab karena imamat
itu orang Israel telah menerima Taurat – apakah sebabnya masih perlu seorang
lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang
tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun? Sebab jikalau imamat
berubah, dengan sendirinya akan berubah pula hukum Taurat itu” (Ibrani
7:11-12).
Hukum Imamat sudah diganti dengan
peraturan Melkisedek; maka sama seperti zaman Musa mereka boleh mengambil
perpuluhan dari umat Israel, maka sekarang setelah dirubah, Melkisedekpun atau
Yesus Kristus sebagai Imam Besar Agung kita, memiliki hak untuk menerimanya.
Dulu diberikan kepada orang Lewi. Sekarang dikembalikan kepada Kristus. Dia
adalah Imam Besar yang mengatur, memimpin dan mengarahkan jemaat-Nya melalui
hamba-hamba Tuhan yang ditunjuk-Nya.
Perjanjian baru lewat Ibrani 7, tidak
menghapuskan persepuluhan sama sekali; malah menguatkan kenyataan itu. Karena
Melkisedek adalah Imam selama-lamanya yang menerima perpuluhan dan Kristus juga
demikian. Perjanjian Baru adalah pelayanan-Nya. Dia duduk disebelah kanan Bapa
(Ibrani 4:14), memimpin dan mengarahkan jemaat-Nya yang dikasihi-Nya dan yang
sejati. Ketika kita memberi dalam atau untuk jemaat, kita memberi bagi Tuhan
Yesus.
Ke Imaman Yesus adalah restorasi dari keimaman Melkisedek. Persepuluhan
adalah tindakan penyembahan. Semua penyembahan kepada Kristus adalah
sukarela. Ini adalah dasar dari pengelolaan
di Perjanjian Baru. Dan ini juga harus menjadi dasar kita di dalam membawa persepuluhan
kepada Kristus. Dengan sukarela dan penuh sukacita.
Beberapa orang ada yang berkeras untuk
tidak mau memberi perpuluhan. Dengan alasan tidak ada hukum perpuluhan sekarang
ini, bahwa sekarang kita ini ada dibawah “pemberian atau anugerah Kristus”,
dlsb, dlsb. Pandangan apa saja yang Anda pegang, satu hal sudah pasti dimana
saja persepuluhan diberitakan; itu adalah milik Allah. Bagi mereka yang
berpendirian memegang dasar: “memberi
sukarela secara kristiani”, anda boleh melihat dimanapun adanya; Perjanjian
Lama atau Perjanjian Baru, Tuhan tidak pernah berkata bahwa persepuluhan itu
adalah kurang dari sepuluh persen dari hasil
keuntungan. Kita adalah pemberi yang rela memberi dengan loyalitas
tinggi, pasti akan memerhatikan hal ini dengan tidak menunggu lama atau
berdalih-dalih.
“Orang yang
menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan
menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan
hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi
orang yang memberi dengan sukacita.” (2 Korintus 9:6-7).
Kurang lebih seperti itulah yang saya jelaskan kepada teman saya tersebut yang
merupakan partner dari Batman.
Jadi menurut diskusi diatas kita masih memberikan persepuluhan dan janji-janji yang mengikutinya juga masih berlaku, kepada siapa? Yesus Kristus, lewat gerejaNya, karena Gereja adalah tubuh Kristus di Bumi. Sampai kapan? Sampai selama-lama nya kita tinggal di Bumi ini.
Kemudian dia berkata lagi, “ tapi bro teman saya
ini juga mengatakan bahwa pendeta A dari gereja B mengatakan tidak usah memberi
persepuluhan.. itu gimana bro?”
Ini lebih mudah lagi bro jawabnya… “
Teman anda ini satu gereja dengan kita ngga?”
“iya, dia satu gereja juga, juga satu KOMSEL”
Lha kalau kita satu rumah ya mbok ya
gak usah dengerin kepala rumah tangga orang lain, lha wong rumah nya disini kok
dengerin rumah lain.
Setiap rumah punya kepala rumah tangga
sendiri-sendiri juga punya acara mendidik sendiri-sendiri yang dipertanggung
jawabkan kepada Tuhan.
Jika rumahnya disini alangkah indahnya
jika mengikuti aturan tinggal dirumah ini, alangakah indahnya jika kita semua melakukan semua yang
diajarkan di rumah ini. Lagi pula bapak kita kan juga memberi teladan dengan memberi
persepuluhan.
Lha memang bapaknya teman anda dua?
No comments:
Post a Comment