Thursday, October 22, 2015

Elijah Bagian 1 – Pawang Hujan dari Tisbe, Ahab dan Socmed




Nyruput kopi pagi ini jadi iseng melihat karakter salah satu tokoh nyentrik di Perjanjian Lama, dia seorang Nabi Tuhan. Seorang nabi aja sudah cukup nyentrik namun dia ini lebih ke nyleneh dijamannya namun berkharisma.
Elia,namanya kalau di Indonesia sering salah kaprah, nama ini harusnya nama laki-laki, namun sering kali menjadi nama peremuan, mungkin karena suku kata belakangnya, “Lia” atau Eli  jadi lebih banyak dipakai sebagai nama perempuan daripada laki-laki. Jadinya Eliana, atau Ellyana, Elia Wijayanti, Ellyana Donna. Semoga ntar malaikat gak bingung, jikalau dipanggil pulang, “Elia” Semoga malaikatnya tidak bilang… lho kok jadi wanita?
Ah jadi ngelantur, kurang kopi ini…

Elia ini Dalam Bahasa Inggrisnya Elijah, ada satu actor yang yang memerankan Frodo memiliki nama ini Eijah Wood. Dalam Jewish Bible disebut Elijahu

Tidak dicatat di Alkitab siapa kedua orang tuanya, hanya dicatat asal-usulnya. Elijah Orang Gilead Tisbe,  Nama nya memiliki arti keren, “Yahweh is God” atau “Yahweh is my God”   Elijah adalah satu karakter yang dicatat didalam Alkitab yang sangat unik sekaligus dramatic. Kalau sekarang mungkin dianggap nyleneh, penampilannya dan cara berpakaiannya aka OOTD nya itu lho… Ada satu tokoh di Perjanjian Baru yang mirip dengan Elijah, yakni John The Baptist, banyak Teologia mengatakan bahwa Elijah adalah prototype nya Yohanes Pembaptis, Matius mencatat

Jawab mereka kepadanya: "Seorang yang memakai pakaian bulu, dan ikat pinggang kulit terikat pada pinggangnya." Maka berkatalah ia: "Itu Elia, orang Tisbe!"
(2 Kings 1:8)

Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. (Matthew 3:4)


Mirip!!! Persis!
Bayangin jaman sekarang kira-kira seperti apa ya? Terus pake Fedora hahahaha

Kemunculannya pertama kali tidak hiruk pikuk, tidak luar biasa , hanya tiba tiba saja,  Kitab Raja-Raja yang Pertama mencatat:

Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan." (1 Raja 17:1)

Ajaib bener Nabi Tuhan satu ini, tiba-tiba muncul dan bilang, gak akan hujan sampai aku bilang hujan akan turun.
Hari gini bicara begini dihadapan Presiden bisa dibully massa dan netizen.
Wait… Elijah tidak mengatakan ini atas kemauan sendiri, tetapi atas perintah Tuhan. Ingat, nabi tugasnya adalah bernubuat, memberitakan atau memperingatkan hal-hal yang akan datang. Prophesy artinya nubuatan, Prophet artinya Nabi.
Pertanyaan berikutnya muncul, mengapa kok tiba-tiba Tuhan lewat Elijah mengatakan kepada Raja Ahab bahwa tidak akan ada hujan selama Elijah tidak mengatakan hujan akan turun. Nantinya 3 tahun lamanya hujan tidak turun di Israel. Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita harus melihat pasal-pasal sebelumnya, terutama tentang Ahab, apa yang dilakukan Ahab sehingga Tuhan sedemikian marahnya.

 Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya.

Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya.

Kemudian ia membuat mezbah untuk Baal itu di kuil Baal yang didirikannya di Samaria.
Sesudah itu Ahab membuat patung Asyera,

dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya.
(1 Kings 16:30-33)


Itu daftar dosa Ahab, sebelumnya Omri Papanya Ahab juga melakukan hal yang sama yang membawa seluruh Israel berdosa.

Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan ia melakukan kejahatan lebih dari pada segala orang yang mendahuluinya.
Ia hidup menurut segala tingkah laku Yerobeam bin Nebat dan menurut dosa Yerobeam yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, sehingga mereka menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, dengan dewa-dewa kesia-siaan mereka. (1 Kings 16:25-26)

Ahab mencontoh dari siapa? Dari papanya, Omri! Bahkan Ahab melakukan yang lebih jahat daripada Omri. Ibarat Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Parah!! Anak-anak akan mencontoh bapaknya, baik perkataan ataupun perbuatan, biasanya sang anak akan lebih hebat dari bapaknya. Selain papa nya, istrinya juga membawa pengaruh buruk pula, Izebel, anak perempuan Raja Sidon.
Figur Izebel juga sangat dikenal,bahkan namanya disebut lagi di Perjanjian Baru

Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala. (Revelation 2:20)
Wow… memilih pasangan hidup juga harus berhikmat kawan! Tidak asal sembarangan nembak terus lamaran, atau sembarangan diterima terus minta dipercepat lamarannya…
Wah ini topic bahasan lain, memang seru bahas topic yang ini, kemana-mana pas diskusi pasti nyerempet-nyerempet bagian ini. Belum lagi bahas tentang Sidon.
Nantilah yaa.

Balik ke Ahab dulu saj sekarang, Ahab sang Raja Israel.
Menjadi seorang pemimpin itu tugas mulia, sebuah kehormatan, namun juga tugas yang tidak mudah. Sebab ditangan pemimpinlah terletak juga arah organisasi yang dipimpinnya, apalagi ini raja. Rakyat atau pengikut akan turut merasakan setiap kebijakan yang dibuat oleh rajanya. Semua tingkah lakunya akan ditiru oleh pengikutnya, oleh rakyatnya. Sehingga akibat perbuatannya yang mengakibatkan dosa akan berdampak pula bagi orang banyak, pengikutnya.

Era sekarang, tidak perlu jadi raja, tidak perlu jadi pemimpin untuk memiliki pengikut, buatlah akun social media dan kita semua bisa jadi raja, kata-kata kita didengar, perbuatan kita dilihat. Semakin banyak pengikutnya seharusnya semakin besar tanggung jawab yang dimiliki. Demikian kita disisi lain, tanpa sadar memberikan diri kita menjadi pengikut setianya, yang setiap saat mengecek gadget, melewati istananya adakah Sesuatu yang raja tulis di ‘Tembok Istana’,  ‘followers’ ini akan melihat, membaca, mendengar apa yang kita taruh di ‘wall’ kerajaan kita, semua yang pengikut yang lewat pasti membacanya. Sometimes ada pengikut yang bijak sometimes ada pengikut fanatic. Yang bijak, akan menyaring dan mencerna apa yang tertulis di Tembok Istana tersebut, mengecek benar tidak selaras dengan nilai-nilai yang dipegangnya. Sometimes yang fanatic langsung saja repost, share apa tertulis, dibicarakan, getok tular dan jadi gossip parah. Kerusakan yang ditimbulkan bisa sangat parah!
Ahabkah yang kita ikuti? Hanya saudara dan saya yang bisa jawab semua itu..
Apa yang kita taruh di dinding istana kita ? Apa yang tertulis di ‘Tembok’ kerajaan yang kita bangun?

Jangan sampai Elijah datang dan menutup langit sehingga tiga tahun lamanya kemarau akan kita rasakan, bahkan mungkin bukan hanya kita namun orang-orang sekeliling kita.

Elijah belum selesai niih
Ngupi dulu sambal cek IG, Path, FB, Twitter,  update status ah biar eksis…

Yuuk sis cek IG kita.. Sudah bisa open PO lhooo

1 comment: