Pengalaman
bersama TUHAN di Cherith telah mengajari satu hal penting bagi Elijah dimasa
kesukaran, bahwa Yahweh adalah TUHAN, sedikit demi sedikit rasa takutnya akan
pemerintahan Ahab dan Izebel yang tengah mencarinya, mulai sirna. Mungkin pada
titik ini ancaman apapun tidak membuat takut Elijah. Iman nya mulai tumbuh
semakin besar, rasa percaya nya akan penyertaan TUHAN dalam hidupnya tumbuh
secara signifikan.
Krisis
pangan, krisis ekonomi sedang terjadi di sekelilingnya namun itu tidak
membuatnya gentar, justru membuat nya makin percaya.
FAITH Grows, No More Fear
Jikalau
kita melihat keadaan Israel dan Negara sekitarnya pada masa itu, termasuk Sidon
yang terikut kena efek kekeringan hampir sama dengan keadaan dunia pada masa
sekarang ini, kesulitan ekonomi, istilah kata sama seperti yang janda ini
rasakan, resources yang kita punya saat ini hanya cukup untuk bisa bertahan
samapi akhir 2016 ini, jika tidak ada mujizat ..aduh ngga tahu deh apa yang
menunggu di tahun 2016.
Kemarau
panjang dirasakan semua orang, karena kita hidup dibawah langit yang sama kita
berpijak ditanah yang sama, hidup di planet yang sama, Planet Bumi. Jadi bukan
berita baru lagi jika sedikit banyak kita orang-orang percaya juga ikut
mengalaminya. Seakan – akan kiamat kecil sedang mendatangi kita. Seakan-akan
maut sedang menjemput kita. True! Benar itu yang dirasakan oleh janda ini. Dan
bagaimana dia bisa berpendapat seperti ini? Dari kabar-kabar orang-orang
disekitarnya, orang-orang Zarephath. Mungkin ini kota sudah mulai sepi pada
masa itu ditinggalkan penduduknya karena kemarau yang berkepanjangan mereka
mengungsi ke kota lain, mengadu nasib di kota lain. Sebagian yang tinggal sudah
tidak punya harapan, putus asa.
Kekawatiran
itu menular, jadi apa yang kita dengar menentukan respon kita. Janda itu
mendengar kekawatiran dan putus asa dan para tetangganya.
Saya
bisa bayangkan percakapan-percakapan sekitar mereka, katakanlah percakapan
janda ini dan tetangga tetangga nya.
“jeung
mau kemana?” ini tetangga nya bertanya melihat si Janda keluar rumah.
“mau
ikut ngungsi ke Mesir sekalian yah?”
Ibu
Janda ini menyahut “tidak Cik, saya ada anak satu, sepertinya tidak mungkin
jika jalan jauh”
Tetangganya
menyahut “ jaman sedang susah sekarang, aku juga tidak ikut pergi, sudahlah aku
disini saja nunggu mati saja, ngapain mau mati jauh-jauh, belum tentu juga di
Mesir sana keadaan lebih baik..”
“Iya,
saya juga sama cik, tinggal ada tepung segenggam, mau mencari kayu bakar buat
masak tepung itu, yah udah habis ini selesai.. nunggu mati”
Jadi
kekawatiran itu menular, sebab itu berkali-kali ketika saya baca Mazmur 1 itu
kebenaran yang luar biasa. Suara siapa yang kita dengar, kabar apa yang masuk
dalam telinga kita?
Apakah
suara pencemooh? Ataukah suara orang-orang benar yang memperkatakan firman
TUHAN??
Ketika
baca text perkataan Ibu Janda tersebut saya berpikir bahwa Ibu ini ingin
mengakhiri hidupnya, entahlah mungkin dengan makan racun bersama Kue Prata yang
akan dibikinnya, dimakan bersama dengan anaknya dan mati bersama, karena tidak
tega melihat penderitaan yang akan dialami oleh anaknya! Jalan pintas putus asa
dan mematikan!!!
Suara
siapa yang kita dengar ditengah keadaan terjepit dan kemarau panjang seperti
ini??
Beruntunglah
dia bertemu Elijah di gerbang kota, semua tidak kebetulan!
Jikalau
saudara sedang berada ditempat Ibu janda tersebut. Mungkin bisnis Anda sedang
kacau, hidup segan, mati tidak mau. Dan Anda sedang mengambil suatu keputusan
untuk mengakhiri bisnis Anda, think again! Cari wajah TUHAN. Dengarkan suara
TUHAN, cari nasehat-nasehat baru dari orang-orang benar. Mungkin saja Anda
tidak perlu menutup bisnis Anda mungkin saja mengadakan diversifikasi? Be
creative dan melihat kesempatan.
Perkataan
Elijah yang dia dengar!!
Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku
sedikit air dalam kendi, supaya aku minum." Ketika perempuan itu pergi
mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong
roti." Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup,
sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam
tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang
mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya
bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut,
Elijah
bisa berkata seperti ini karena sudah mengalaminya, dan Elijah maju terus! Iman
nya kepada TUHAN yang dia sembah mengalahkan rasa takutnya, sehingga Elijah
bergerak maju melangkah dari Cherith ke Zarephath, meskipun dia belum bisa
melihat gerbang kota Zarephath Sidon, da nada seorang Janda disana yanga akan
memberi makan dia, Elijah tetap berjalan keluar dari Cherith ke Zarephath. Dan iman ini menular! FAITH is contagious sama
seperti ketakutan juga.
Carilah
Elijah! Temukan dia, beri dia minum, ajak dia pulang ke rumah bagikan roti dan
makan bersama.
Don’t
worry, trust in the LORD, every thing is gonna be alright.
Dalam
terjemahan the Message dikatakan :
Elijah said to her, "Don't worry about a thing.
Go ahead and do what you've said. But first make a small biscuit for me and
bring it back here. Then go ahead and make a meal from what's left for you and
your son. (1 Kings 17:13)
Mengapa
tidak perlu takut? Karena Ibu Janda ini bertemu dengan TUHAN, lewat Elijah
[TUHAN, adalah Allahku] dan amazingnya, belum berbuat apappun TUHAN sudah
berikan janji pada nya ; pemeliharaan tiada batas! Sampai krisis ini selesai!!!
WOW!!!
Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi
buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan
bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab
beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan
habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu
TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi." Lalu pergilah perempuan itu dan
berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak
perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu
tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN
yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
(1 Kings 17:2-16)
Tetapi
kuncinya adalah, dengarkan TUHAN, Lakukan perintahNYA, dan selalu nomor satukan
TUHAN.
Pada
akhirnya, babak ini diakhiri di meja makan, Elijah memberikan saran kepada Ibu
Janda ini untuk memikirkan kemungkinan menjadi socio entrepreneur. Kita share
berkat ini buat community sekitar kita. Ehmm bisa juga kita jual juga, mungkin
saja kita buat jenis-jenis kue yang lain?
Wow
terjadi BizzComm Prayer Meeting nih untuk pertama kalinya di Zarephath! Keren
!!1
Disaat
krisis di Zarephath malahan lahir bisnis baru disana, yang tidak hanya
menghidupi disir sendiri bahkan mungkin tetangga-tetangga dan kota..
Nampak papan nama sebuah cafe :
Cherith Cafe
Coffee and Pratta
Well
bagaimana dengan kita? Masihkah takut dengan krisis ekonomi?
Yukk
ah Doa Bizzcomm dulu ya….
Lho
bisnis mu apa Pet?
Aku
tersenyum dan menyeruput Piccolo pagi ini!
Selamat berakhir pekan!!!