Wednesday, November 8, 2017

ANTARA MAJIKAN - MANAGER DAN MAMON

Menafsir Perumpamaan Manager yang Tidak Jujur - Lukas 16

Perumpaaman ini sangat kita kenal. Perikop di Luke 16 ayat 1 sampai 18  berjudul "Bendahara yg Tidak Jujur"

Jika melihat keseluruhan cerita tidak tepat jabatan pegawai tersebut diterjemahkan bendahara Lebih tepat diterjermahkan manager, estate manager, bukan banker.

Terjemahan bahasa inggris mengatakan demikian
Jesus told his disciples: "There was a rich man whose manager was accused of wasting his possessions. (Luk 16:1)NIV
And He also said to His disciples, A certain man was rich; and he had a steward, and this one was accused to him as wasting his goods. (Luk 16:1) LITV

Parable ini lekat dengan budaya Yahudi saat itu, tokoh yang ada, orang kaya, manager, dan komunitas desa. Perumpamaan adalah cara seorang Rabbi untuk mengajar, menyindir, menyampaikan sesuatu. Kisahnya pasti familiar dengan masyarakat setempat, tokoh, alur cerita juga dikenal oleh masyarakat lokal tempat Rabbi tersebut mengajar. Perumpaan seperti sebuah cerita singkat lengkap dengan tokoh dan setting cerita, ada permulaan atau perkenalan kemudian ada konflik dan ada penyelesaian konflik dan penutup, Rabbi selesai memberikan pengajarannya dan para murid atau orang-orang yang mendengarkannya berpikir untuk mengambil konklusi apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh Rabbi. Bagi mereka biasanya cukup mudah, namun bagi kita sekarang yang tidak hiudp di masa Yesus, dimasa budaya menceritakan perumpamaan cukup umum, dan kita juga kurang memahami kultur yang berbeda ribuan tahun dengan kita.

Ada cara untuk membantu kita memahami konteks perumpamaan yang diajarkan Yesus, secara umum kita cari commentaries yang berisi latar belakang budaya, tidak hanya berisi penafsiran atau pendpat teolog saja.  Untuk kasus ini Catatan dari timur tengah sangat membantu kita.

Catatan Ibn al-Tayyib mengatakan, Orang kaya mendapatkan informasi valid, dapat dipercaya bahwa Managernya selama ini mencuri, dan mengambil asset perusahaan untuk kesenangan dirinya sendiri. Kemudian berdasarkan keterangan ini  dipanggillah sang  manager, rupanya info ini benar-benar valid, mnanager tidaak diceritakan mengelak ataupun membantah, sang manager tidak punya kata-kata untuk membela diri, pasti disertai bukti-bukti dan mungkin saja ada saksi.

Maka tanpa banyak cakap si manager  langsung dipecat dan segera Boss minta si manager untuk mengembalikan buku catatan akuntansi nya,catatatan pengelolalan Assets sang Majikan
Si manager kalang kabut  sebentar lagi namanya akan jelek dimata orang-orang. akan dikenal orang sebagai manager yang tiodak jujur, tidak becus mengurus aset perusahaan dan hanya membawa kerugian saja dan dia tidak akan lagi bisa dipercaya maka pasti tidak mugkin baginya mendapatkan posisi yg sama lagi ditempat lain.

Berjalan pulang si manager putar otak, dia memiliki keterbatasan fisik tidak bisa bekerja di ladang, namun juga tidak cukup syarat utk mengemis makanya dia malu. Bisa jadi manager ini punya boi kecil dan tidak kuat bekerja di ladang, bisa jadi ada keterbatasan yang membuatnya tidak bisa bekerja dengan menggunakan fisik. namun keterbatasan fisik ini tidak cukup bagi dia untuk mengemis, masa itu ada syaratnya mengemis dan disahkan atau diijinkan oleh ahli-ahli agama, karena memberi sedekah termasuk berbakti kepada TUHAN sehingga oraang-orang tidak bisa sembarangan mengemis.

So ceritanya sang manager SUDAH DIPECAT namun berita pemecatan ini belum menyebar, yang tahu dia dipecat hanya sang Majikan dan dirinya. Sekarang dia adalah orang bebas dan bisa melakukan apa saja yang lepas dari tanggung jawab lepada majikan. setelah pemecatan segala yg dilakukan nantinya secara hukum tidak bisa disangkutkan pada Majikan, tindakannya illegal.

Dia masih ingin bekerja  sebagai Estate manager di tempat lain, maka sambil berjalan pulang untuk ambil buku pengelolaan asset dan mengembalikan pada majikan, berpikir keras, ngomomg dg diri sendiri, akhirnya mendpatkan solusi.

Dia akan mempertunjukkan keliahaiannya sebagai seorang manager, sebagai pengelola yang cerdik dan dalam saat bersamaan membuat dirinya populer dan selamat

Catatan Ibn al-Tayyib mengatakan dosa akan memperanakkan dosa, bukannya bertobat setelah kedapatan mencuri, manager ini malahan mencuri lagi. namun kali ini tujuannya  melakukan tindakan illegal dan berdosa mempunyai tujuan beda, menyelamatkan diri.

Sang Manager, lewat pembantunya (stafnya pasti juga belum tahu bahawa sang manager sduah dipecat) memanggil orang2 yang berhutang pada Boss.

Satu demi satu secara private oang-orang yang berhutang dipanggil dan diiinterview  supaya manager bisa mengatur arah pembicaraan. Jika dijadikan satu bisa ribut ruangan. Lukas melaporkan dalam tulusannya.

Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku? Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan. 
Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul. (Luk 16:5-7)


Ini orang lihai, cerdik. Dia tidak menulis namun yang menulis adalah si penghutang sendiri. Dari seratus tempayan minyak menjadi lima puluh tempayan, dari seratus pikul gandum menjadi delapan puluh pikul gandum.  Meskipun pengurangan persentase hutangnya berbeda namun nilai diskonnya jika diuangkan akan bernilai kurang lebih sama yakni sebesar 500 dinar, sama dengan upah pekerja ladang selama satu setengah tahun. BESAR SEKALI KAWAN!!!!

Para pebisnis yang berhutang ini tidak tahu bahwa sang manager sudah dipecat, mereka pikir dia masih in charge. Mereka pikir si Manager dapat tugas dari Sang Majikan. Para pebisnis ini berpikir bahwa sang manager dan Sang Boss luar biasa murah hati!!! Dimasa kesusahan seperti ini mereka masih diberikan kelonggran dan diberikan pengurangan hutang, sebuah kasih karunia yang sangat luar biasaaaaaa

Jadi kelak jika ketahuna dan terbongkar para pebisnis ini tidak bisa disalahkan!! Di kemudian hari pebisnis ini bisa bilang, "Aku tidak tahu bahwa dia sudah dipecat"

Jadi yang terjadi adalah, para pebisnis yg mendapatkan pengurangan hutang ini akan kembali ke desa dan PASTI akan memberitakan KABAR BAIK ini!  Kepada keluarga dan teman2 dekatnya... akhirnya satu kampung akan mendengarnya!

Berita tersebar dengan cepat! Apalagi dalam sebuah komunitas yang tidak terlalu besar! Seluruh Desa pasti TAHU!!! dan KAGUM akan kebaikan hati sang Majikan

Sesampai di rumah Mereka merayakan kebaikan Sang Majikan ini, sungguh murah hati telah mau mengurangi hutang sedemikian banyak!

Dan si manager juga ikut dipuji sebab pasti ada andil dari sang manager, "bisa" meyakinkan majikannya utk mengurangi hutang2 orang yg berhutang padanya. Jika tidak meyakinkan, manager tidak menghalangi maksud sang majikan itu juga dianggap berjasa juga.
Baru setelah semua ini terjadi , si manager mengembalikan buku akuntansi tersebut kepada Sang Majikan.
Jadi sampai disini, yang terjadi di seantero kampung dan dibicarakan oleh tua-tua di gerbang kota bahkan bisa jadi samoai ke desa tentangga adalah dua hal, Sang Majikan yang baik hati penuh kasih karunia dan sang manager yang membantu dengan baik dan membela juga para penghutang.
Dan pasti sang majikan akan mendengar cerita ini entah pada sore harinya atau keesokan harinya. Menyikapi hal ini Sang majikan bisa saja mengatakan pada orang2 bahwa si manager telah dipecat dan bertindak diluar otoritasnya, dan hutang tetap harus penuh dibayarkan.

Namun sang Majikan sadar jika dia melakukan  hal tersebut  maka akan menyebabkan keributan, orang2 satu desa akan menyerangnya dan mengatakan bahwa tidak mungkin si manager bertindak diluar pengetahuan sang majikan, dia akan dikatakan tidak adil dan semena mena, bahkan mungkin reputasinya akan rusak.

Atau sang majikan memilih untuk diam saja dan enjoy, menikmati  reputasi dia sebagai orang yg sangat generous dirayakan seluruh kampung, yang memang pada dasarnya dia orang yang murah hati namun karena tipu2 si manager reputasi generositynya meningkat tajam secara tajam dalam waktu yang cukup singkat.

Kenapa saya katakan Sang Majikan terbukti baik hati, murah hati, lihat saja sejak awal dia bisa saja menuntut si manager dipenjara, ketika kedapatan si manager bersalah mengahmburkan harta milik majikan,  namun itu tidak dilakukakannya, bahkan bisa saja setelah semua yang dilakukan si manager  yang kemudian membuat dia rugi secara materi juga karena surat hutang tadi jadi berkurang, si manager dan keluarganya ditangkap dan dijadikan budak, sebab sudah dua kali membuat kesalahan bahkan yang kedua bisa jadi lebih besar kerugiannya.

Namun Sifat murah hati sang Majikan yang alami, sifat pribadi yang penuh kasih karunia yang tulus ini membuat sang majikan tidak melakukan semua itu. Sifat ini secara natural sudah melekat pada diri Majikan sejak perumpamaan bergulir. Dan sang manager sangat mengenal sifat majikannya ini.

Memahami extraordinary grace yang baru saja diterimanya, si manager bertaruh sekali lagi, bahwa sang majikan akan tetap bermurah hati dan memberinya kasih karunia.

Kasih karunia melimpah-limpah dimiliki oleh majikan dan diberikan kepada si manager, dan setiap orang menikmatinya.

Si manager tetap dihukum, dipecat karena tindakannya, tetapi dia dipuji oleh sang majikan  karena kecerdkikan yang dimiliki dengan modal dia percaya penuh pada kasih karunia sang Majikan, karena kasih karunia adalah karakter alami sang majikan, si manager tdk mungkin salah menilai.

Rancangan si manager berjalan sukses, warga akan segera tahu kisah seluruhnya secara details, mereka tetap akan kagum atas kejeniusannya dan keberaniannya.

Kelak mereka tidak akan percaya padanya, dan berhati-hati menghadapi si manager ini  tetapi tetap akan memberinya posisi karena kepandaiannya, bisa jadi orang berebutan untuk memperkerjakannya.

"Ini orang pintar, harus kerja dg kita daripada dg orang lain, tetapi kita harus mengawasinya"

His morals are deplorable but...
He is smart enough to know that his only hope is put his entire trust in the unqualified mercy of his generous master.


Yesus ingin anak-anak terang memakai intelegensia, kepandaian, hikmat yg dimilikinya sepert si manager yg tidak jujur tersebut, untuk memilih percaya sepenuhnya kepada belas kasihan, kasih karunia TUHAN untuk keselamatan mereka. Sama seperti yang dilakukan si anak hilang di pasal sebelumnya.

Moralnya memang tercela, tapi cukup pintar untuk tahu bahwa harapannya satu-satunya adalah menaruh seluruh kepercayaannya kepada belas kasihan sang Master

Berpikir sejenak, Bagaimana jika Luk 16 ini adalah sambungan dari Luke 15?
(nanti setelah ini saya akan tuliskan tentang narasi Lukas 15, sebuah perumpamaan yang menarik, three in one)

Sense unit Luke 16 tentang Manager yg tidak jujur ini 1-15.

Ada dua bagian, yakni perumpamaan Luke 16:1-8, dan komentar Yesus atas perumpaan yang diajarkannya tersebut Lukas 16:9-15.

Utk mengerti bagian kedua, maka kita harus mengerti bagian yg pertama, so dari perumpamaan kita belajar:
1. Karakter dasar TUHAN, Adil, penuh belas kasihan n berintegritas. Keadilannya terbukti dg memecat si bendahara, belas kasihannya terlihat dr keputusannya untuk tidak memenjarakan si manager, rela bayar harga untuk kebebasan si manager. Integritasnya ditunjukkan pada saat berhadapan warga yg menghargainya  karena belas kasihannya dan keputusan terakhir dia berkenaan dengan si manager.
2. Kedatangan Kerajaan Allah akan membuat dosa yang tersembunyi dinyatakan dan akan ada konsekwensinya. Excuse tidak ada faedahnya, dan si manager sadar betul akan hal ini sehingga dia diam saja dan  Dia menerima akibatnya , dihukum karena perbuatannya
3. Sifat dosa diam-diam mematikan membahayakan dan akan membawa p dosa yg lebih besar. Bukannya bertobat dan memulai hidup baru, si manager malahan berbuat yang lebih kacau lagi, mencuri milik majikannya lagi bahkan terang2an, aggressive. Sin breeds more and greater sins
4. Manager ini pandai dan cerdik sadar betul dengan siapa dia bekerja. PERHATIKAN!!! Si manager tidak dipuji karena kelakuannya, dia adalah anak-anak dunia. Namun dia dengan tepat membaca karakter Sang majikan sejak awal. Si manager mengalami extarordinary mercy sejak awal cerita. Dia memilih mengambil tindakan yang penuh resiko berdasar pengalaman tersebut, membuat dia yakin bahwa majikannya penuh belas kasihan dan murah hati, si manager yakin banget bahwa itu adalah karakter dasar bossnya! Dia taruh harapannya pada karakter majikannya, jika dia salah menilai maka dia akan kehilangan semuanya termasuk keluarganya akan terancam terseret dihukum juga akibat perbuatannya. Nyatanya penilaiannya terhadap sang majikan sangat benar! Yesus ingin murid-muridNya punya penilaian atau keyakinan yang sama terhadap TUHAN.
5. Si manager memiliki keberanian utk BERTINDAK berdasarkan keyakinannya tersebut. Sebuah pertaruhan yg besar, resiko yg dihadapinya besar banget namun dia ambil resiko tersebut.
Yesus tidak mengajarkan murid2NYA untuk menipu dan berlaku curang. DIA mengajar supaya murid-muridNYA percaya penuh kepada Bapa, punya relationship yang utuh dengan TUHAN sehingga benar2 mengenal secara pribadi, inilah harta sesungguhnya!

Lalu Yesus berkata:
...
Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi." (Lukas 16:9)
Yesus mengambil perumpamaan si manager tersebut yaang anak dunia pun tidak mempercayai mamon, kekayaan dunia. Si manager mempercayai Majikannya bukan harta majikannya. Namun menggunakan harta majikannya untuk menyelamatkan diri dan mengikat persahabatan dengan para penghutang. 
Jadi bangunlah persahabatan dengan menggunakan harta benda, bukan mencari harta benda dengan menggunakan persahabatan. Dan bahkan pun dalam menggunakan Mamon atas nama persahabatan kita harus hati-hati dan cerdik, jangan seperti anak bungsu, habis mamon, persahabatan pun tak ada?

Miris bangetttttt

Justru estate manager yang tidak jujur tahu bagaimana menggunakan Mamon dan mengikat "relationship" dengan orang yang berhutang dg Bossnya.

Jangan dibalik!!! 
Dunia ini memanfaatkan kawan, teman, sahabat untuk mendapatkan mamon bahkan rela makan teman demi Mamon.
No wonder banyak penipuan sana sini

Dunia ini meninggalkan relationship untuk mengejar Mamon
No wonder banyak keluarga yg berantakan

Yuk ah, kembali pulang spt anak bungsu!

Dan hendaknya dengan bijak mempergunakan Mamon untuk mengikat persahabatan.

Nah udah jamnya makan siang, udah pada  makan siang? .
Sini kita makan rawon dg menggunakan Mamon, saya traktir!
.

Udah makan?
Ngupi juga boleh... Gimana? .
Ayuk kita kemon, Mon!
.
Mamon bukan true riches
Relationship adalah harta sesungguhnya
.
.

@peterskriss


No comments:

Post a Comment