Wednesday, March 7, 2018

Markus Dua; Puasa, Kain Robek dan Kantong Anggur


Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"  Markus 2:18

(sebuah catatan singkat)


Perikop ini masih ada hubungannya dengan perikop diatasnya, perhatikan ahli Torat dari golongan Farisi di ayat 16 melihat Yesus makan dengan orang berdosa dan pemungut cukai, sesuatu yang sangat tabu pada jaman itu sesuai dengan tradisi, tatanan social pada masa Yesus, tradisi dan bukan Hukum Torat, termasuk puasa yang mereka lakukan dan murid-murid Yohanes lakukan. 
Apa yang Yesus lakukan memuat mereka sangat tersinggung dan sakit hati, adat yang mereka junjung tinggi dilanggar oleh Yesus dari Nazareth - yang tidak terkenal ini

Yesus sedang memperkenalkan siapa diriNya dan pengajaran apa yang dibawaNya, Yesus tidak meniadakan hukum Torat yang Yesus sedang tantang adalah adat istiadat dan tradisi yang bahkan lebuh dijunjung tinggi daripada hukum Torat itu sendiri, Yesus menegaskan bahwa apa yang dibawanya berbeda dengan yang mereka kerjakan, dan Yesus tidak sungkan untuk menabrak bahkan melanggar tradisi orang-orang Yahudi kala itu.

Di bagian ini yang Yesus langgar adalah tradisi puasa, sebagai orang Yahudi murid-murid Yohanes juga merasa terikat dengan tradisi tersebut, dan pada masa itu Yohanes sudah ditangkap pula. Dicatatan matius atas peristiwa ini yang bertanya adalah murid-murid Yohanes. 

Puasa yang dimaksud disini bukan puasa yang ditetapkan oleh Musa atau hukum Torat yang mewajibkan puasa umum, tetapi ini adalah puasa yang dilakukan segolongan orang, kelompok masyarakat tertentu yakni orang-orang farisi ini. Selain mereka puasa seminggu dua kali hari senin dan kamis mereka juga berpuasa dalam hari hari tertentu atau untuk hari-hari tertentu, misalnya untuk hari-hari menjelang musimpenghujan, supaya diberikan hujan yang cukup. 

Jadi yang mereka lakukan adalah untuk mempertontonkan “kesalehan” kelompok mereka, bahwa kelompok mereka lebih “spiritual” dibanding dengan orang kebanyakan, “kami lebih banyak berpuasa dibanding dg orang kebanyakan” . dan sesungguhnya memang tradisi ini wajar pada masa itu, kelompok-kelompok spiritual atau murid-murid rabi memiliki waktu-waktu puasa tersendiri, ini yang membedakan dengan orang awam dan kelompok masyrakat yang terpinggirkan yang sedang Yesus jangkau.

Yesus menegaskan bahwa Dia dan murid-muridNya tidak terikat dengan tradisi tersebut. Menegaskan bahwa ini sesuatu yang baru, yang belum kalian dengar di generasii ini dalam kelompok manapun. Apalagi sebelumnya Yesus dan murid-murid duduk makan di rumah Matius, yang adalah pemungut cukai, hal ini sangat menyinggung perasaan mereka.  

Jadi semenjak ini tindakan-tindakan Yesus sangat menyinggung kelompok-kelompok yang mapan pada masa itu karena Yesus banyak menabrak tradisi dan adat istiadat yang diagung-agungkan, coba perhatikan perikop dibawah ini Yesus dan murid-muirdnya memetik gandum di hari sabat, ini bukan pelanggaran hari sabath dari Hukum Torat tetapi peraturan-peraturan tambahan dan tradisi-tradisi tambahan dari pelaksanaan Hormatilah dan Kuduskaanlah hari sabath, tidak boleh ini, tidak boleh itu, dilarang berjalan sejauh berapa hasta, tidak boleh melakukan ini dan itu, jadi kelompok ahli Torat dan Farisi serta kelompok-kelompok spiritual dan social lainnya akan tersinggung dan sakit hati, marah, dendam dengan apa yang Yesus lakukan bersama dengan murid-muridNya.

Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Markus 2:19

Yohanes 3 :29 dijelaskan

Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. (Joh 3:29)

Yesus adalah mempelai laki-laki dan gereja (nantinya) adalah mempelai perempuan dan murid-muridNya, sahabat-sahabat mempelai laki-laki, bridegroom.
Mana mungkin selama mempelai laki-laki akan menantikan mempelai perempuan sedang bersama sahabat-sahabatnya berduka cita  atau berpuasa yang ada sewajarnya adalah berpesta dan bersuka cita, sebab nanti tak lama laki pengantin laki-laki akan diambil dan itu saatnya sahabat-sahabatnya akan berpuasa dan berdoa dan bersedih hati, ini berbicara soal minggu sengsara saat Yesus ditangkap sampai disalibkan dan dikuburkan.

Nah point nya Yesus adalah PENGAJARAN YANG AKU BAWA INI BERBEDA DENGAN YANG KALIAN PRAKTEKAN, untuk itu tidak perlu juga mempertahankan kan yang lama  untuk mempraktekan yang baru karena tidak akan berhasil, yang lama harus dibuang lebih dahulu, disingkirkan, ditinggalkan. Tidak mungkin akan mencampur yang lama dan yang baru, hanya akan menghasilkan kehancuran dan kesia-siaan.

Point Yesus ini gambarkan dengan perumpamaan dengan metaphora. Kain baru tidak mungkin ditambalkan di kain lama proses penambalannya pasti akan merobek kainnya, tidak akan bertahan lama pasti akan berlobang lagi, sebuah pekerjaan yang sia-sia, kain baru akan terbuang percuma.
Demikian juga dengan perumpamaan kantong anggur yang terbuat dari kulit binatang, kantong lama akan rusak atau robek jika di beri dengan anggur baru, kantongnya rusak robek dan anggurnya terbuang percuma.

YESUS mengajarkan sesuatu yang baru yang berbeda dengan tradisi yang mereka ajarkan, tetapi tidak bertentangan dengan Hukum Torat atau Hukum Musa dan untuk mendapatkan dan terisi dengan pengajaran baru ini jalan satu-satunya adalah mengosongkan diri, meninggalkan tradisi-tradisi adat istiadat yang memang tidak ada manfaatnya tesebut yang hanya membuat mereka terlihat lebih religious lebih saleh padahal yang mereka lakukan hanya di permukaan saja.

Itulah sebabnya dalam perjumpaannya dengan Nikodemus Yesus memberikan suatu metapora lagi bahwa seseorang harus dilahirkan kembali. Yesus berbicara perbedaan daging dan roh, baca deh di Yohanes tiga pasti lebih jelas.

Inilah awal perjalanan Yesus, awal pengajaran Yesus, awal Yesus menyatakan siapa diriNya sesungguhnya dan pernyataan-pernyataan ini membuat tatatan mapan baik social maupun religious kalang kabut dan senantiasa mencoba menyingkiranNya, membunuhNya, membinasakanNya.

Any questions?

No comments:

Post a Comment