Sunday, December 31, 2017

TERTULLIAN, LONE SHERIFF DARI CHARTAGE



Tertullian dari Chartage, Tunisia Lahir tahun 160 M, mati pada tahun 220M

Terlahir dengan nama Quintus Septimius Florens Tertullianus, beliau merupakan bapak gereja yang paling produktif. Mempunyai kepribadian yang sangat keras, kalau kita melihatnya,Tertuliian seperti Cowboy jaman wild wild west. Pribadi yang kuat, sangar, tidak mundur menghadapi kesulitan, tidak takut menghadapi tantangan.

Tertullian hidup setelah Irenaeus, Tertullian hidup dimasa seperti jaman Wild West, di jaman cowboy dimana banyak sekali penjahat yang mengancam kawanan domba yang digembalakannya. Selayaknya cowboy yang dilakukan Tertullian adalah melawan para penyesat tersebut dengan segenap senjata yang dimiliki, peluru berdesingan dan teriakan-teriakan mengusir para penyesat tersebut, sambil juga Tertullian membangun pagar untuk melindungi kawanan dombanya. Seperti Ranger, Penegak Hukum dan pembela yang lemah Wild West, Tertullian memiliki kebulatan tekad yang kuat melawan semua kesulitan, tidak mau menyerah kepada tantangan,dan memiliki kepribadian yang keras. Pagar-pagar yang dibangunnya adalah tulisan-tulisannya, pamphlet yang disebarkannya melawan para penyesat.

Penyesat-penyesat tersebut masih sama pemainnya yakni kaum Gnostik yang mengintertpretasikan salah kata-kata Yesus dan para rasul, bisa disebut interpretasi yang kebabblasan, seperti yang kita tahu dari jaman Irenaeus mereka bangga menyebut knowledge sebagai jalan keselamatan, itulah sebabnya semakin bisa menginterpretasi kasta mereka makin tinggi dan mereka menyebut Gnstik adalah level kekristenan yang paling tinggi. Untuk membenarkan tindakannya mereka sering mengutip kata-kata Yesus yang ini “carilah maka kamu akan mendapatkan”
Karena pada saat itu belum ada kesamaan doktrin jadi intelektual bisa buat interpretasi sendiri dan banyka pengikut.

Tertullian membangun pagar “doktrin” supaya domba-dombanya tidak disesatkan. Dia ambil apa yang dikerjakan oleh Irenaeus “Rule of Faith” yang merupakan rekapitulasi dari pengajaran, inilah pagar itu, tidak boleh melewati pagar tersebut, sebuah creedo tentang keselamatan dan sejarah penyelamatan manusia. Rule of faith menyatakan Tuhan Maha  Pencipta mengutus AnakNya dilahirkan lewat seorang perawan, menderita, mati, dan bangkit kembali, naik ke Sorga dan akan datang nanti untuk menghakimi manusia. Inilah basic framework yang diteriakkan oleh Tertullian Basic framworks of salvation history. Rule of faith ini akan membedakan dan melindungi domba-dombanya dari ajaran-ajaran sesat para predators di luar pagar.

Bagi Tertullian, Rule of faith tidak menggantikan Scripture tapi memberi batasan dalam interpretasi. sikap Tertullian yang over protective ini menjaga domba-dombanya, juga overprotective terhadapa scripture, yang tidak boleh sembarangan ditafsirkan. Dia mengatakan para penyesat-penyesat kaum gnostic dan lainnya tidak punya hak untuk memegang scripture apalagi menafsirkannya. Jika ada penyesat-penyesat yang coba-coba dia akan melawan dengan keberanian dengan peluru-peluru argument lewat tulisan-tulisan hasil buaa pemikirannya.

Buah pemikirannya bergema jauh melewati masa hidupnya, puluhan tahun berikutnya seorang Bishop dari Chartage yang dihormati bernama Cyprian setiap dia akan meminta kepda sekertarisnya untuk membawakan tulisan-tulisan karya Tertullian dia mengatakan “Give me the master” tulisan-tulisan Tertullian menjadi semacam master bagi tulisan-tulisan pemikir theologian berikutnya, bahkan generasi geneasi jauh setelahnya menemukan bahwa banyak hal yang berharga dari tulisan Tertullian.

Kita tidak memiiki banyak catatan tentang kehidupan Tertullian, meski dia adalah sosok sentral perkembangan Kekristenan di North Afrika. Tradisi mencatat Tertullian lahir sekitar tahun 160 M anak seorang centurion Romawi. Saat dewasa bekerja di bidang hukum di Roma dan kemudian bertobat dari paganism dan menjadi Kristen. Kemudian menjadi Presbyter di sebuah gereja di chartage (sekarang di dekat Tunis, Tunisia) dan berada di sana sampai mati karena lanjut usia.  Belakangan ada yang menyangkal semua hal diatas, so tidak ada keterangan jelas dengan bagaimana kehidupan pribadinya. Tertullian dikenal lewat tulisan-tulisannya, dari analisa tulisan Tertullian kita bisa melihat bahwa dia adalah seorang yang terpelajar, terdidik secara Latin maupun Yunani. Mengerti Philosophy, menguasai literature dan bisa menulis dengan sangat baik, bergaya rhetorical, dan mengerti hukum. Tertullian menulis dari tahun 197 – 212 M, dari tulisannya berjudul “To my Wife’ diambil asumsi bahwa Tertullian adalah seorang suami, jadi dia memiliki kehidupan pernikahan.

Tidak ada catatan yang secara tepat memberikan informasi bagaimana keristenan bisa sampai di Chartage. Kemungkinan berita kekristenan datang dari Roma, dalam tulisan Tertullian “Perscription against Heretics, dia mengatakan bahwa orang-orang Afrika Kristen memiliki hubungan dengan gereja para-rasul.  Teori lain mengatakan bahwa Komunitas Kristen di Chartage dimulai dari keberadaan  jemaat Yahudi Kristen yang ada disana.

Karakter gereja dan jemaat di Chartage mirip-mirip dengan karakter Tertullian, standar moral yang tinggi, radikal, dan tidak berkompromi dengan penyembahan berhala,. Karakter inilah yang memicu laihirnya banyak martyr di North Afrika. Kita mengenal The Acts of Scillitan Martyrs. Gugurnya 12 martys yang dipimpin oleh Speratus, dua belas orang biasa, bukan bangsawan mereka membawa surat Paulus (mungkin copynya) dan mereka menolak untuk menyangkal kekristenan mereka yang berujung pada eksekusi, persitiwa ini terjadi 17 July tahun 180 M. Kisah 12 Martyr ini ditutup dengan narasi

“And so they all together were crowned with martyrdom; and they reign with the Father and the Son and The Holy Ghost, for ever dan ever. Amen”

North Africa jelas adalah tanah martyr, tempat para orang-orang sederhana berkomitmen sampai mati mempertahankan iman keyakinan mereka kepada Yesus Kristus. Namun selain itu North Africa juga melahairkan tokoh paling berpengaruh dalam kekristenan, dua abad berikutnya, yakni Augustine yang mengajar di Chartage dan kemudian menjadi Bishop di Hippo, masih dekat Chartage juga. Benar! Afrika utara di awal abad memang menjadi tempat yang luar biasa bagi kekristenan, namun sekarang di jaman ini tidak ada lagi kekristenan disana. Dari banyak pemikir atau teolog besar Kristen yang ada pada masa  awal-awal ini, church fathers hanya Augustine yang bisa disejajarkan dengan  Tertullian, yang tulisannya juga masih bisa didapat dan dipertahankan. Dari The great Bishop Irenaeus  hanya ada dua tulisannya yang masih ada dewasa ini.

Selain Gnostik, penyesat yang harus dilawannya adalah Marcion, seorang yang sangat kaya dan  yang haus akan pengakuan atas pola pikirnya. Marcion berpendpat bahwa ada Dua Tuhan yakni Tuhan Perjanjian lama, Tuhan orang Yahudi, Tuhan yang sangat jahat dan kejam yang sangat berbeda dengan Tuhan yang dibawa oleh Yesus, Tuhan baru yang sangat baik, welas asing dan pengampun. Menurut Marcion, Yahudi menyembah Tuhan lain, namun ternyata selama ini ada Tuhan yang belum dikenal yang berbeda dengan Tuhan orang Yahudi, Tuhan baru ini mengutus Yesus untuk memberitakan keselamatan bagi semua orang dan sejatinya Yesus ini tidak mempunyai tubuh jasmani, sehingga dengan ini, Marcion menolak “inkarnasi” Yesus, Kemanusiaan Yesus.

Itulah yang dihadapi oleh Tertullian, lone Sherriff dari Chartage

Tertullian hidup di Abad kedua, Irenaeus adalah orang pertama yang menggunakan term “Perjanjian Baru” namun Tertullian lah bapa gereja yang memberikan kepada kita literal term “Perjanjian Baru” sebagai sebuah Tulisan Kudus yang berbeda dari yang lama. Mulai saat inilah muncul kesadaran dalam orang-orang percaya bahwa Buku Suci mereka terdiri dari dua Perjanjian, yakni Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perlu satu tulisan tersendiri tentang perjalanan kanonisasi ini, tahun depan ya! Beberapa jam lagi.

Tulisan-tulisan Tertullian adalah kegigihannya melawan penyesatan, dan tulisannya berperan penting pada masa itu, benar-benar sangat dibutuhkan dan muncul dalam waktu yang tepat.
Warisan Tertullian selain kegigihannya diatas, dan term PL dan PB adalah meneruskan konsep dari Irenaeus, dasar,  dari gerejanya adalah kesaksian iman dari apa yang  dia terimanya dari para saksi-saksi awal, para rasul yang hidup dan berjalan bersama-sama TUHAN, dan kemudian  membuatnya semakin strategic sebagai fondasi gereja, kepemipinan Bishops, Kredo/pengakuan iman, dan bible yang unified. Dengan menerima Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan demikian Tertullian melawan doktrin Marcion, hanya ada satu TUHAN di Perjanjian lama dan Perjanjian baru, untuk itu juga hanya ada satu keselamatan, bagi Tertuliian PL dan PB dalam konteks keselamatan adalah Persiapan Keselamtan dan Penggenapan Keselamatan. Hanya ada satu Keselamatan lewat sejarah manusia, yang benihnya ditanam di PL dan berbuah lewat karya Kristus yang olehnya manusia diselamatkan.

Tertullian lah orang pertama  yang dikenal memakai istilah TRINITAS dalam tulisannya.

Tertulian selesai berkarya tahun 212 M, situasi sudah mulai agak reda, doktrin marcion berhasil dikalahkannya, Gnostik memang masih ada dan tidak hilang sama sekali namun tidak lagi menjadi ancaman  berkat Tertullian.

Thank you Tertullian

“Hope is patience with lamp lit”




Disarikan dari buku "Getting to Know The Church Fathers - An Evangelical Introduction" yang ditulis oleh Bryan M. Litfin, terbitan BrazozPress

PERPETUA THE MARTYR



“The more we are mown down by you, the more in number we grow; the blood of Christians is seed.., Christians are teachers not just by their words, but by their deeds” - Tertullian


Kisah Vibia Perpetua dari Carthage adalah kisah seorang ibu dengan bayi yang baru lahir dan masih harus menyusui namun terpisahkan karena dipenjarakan oleh Pemerintahan Romawi karena menjadi Kristen. Sangat extreme memang bahwa martyr jaman dahulu membuktikan dirinya bahwa cintanya kepada anaknya akan dapat menggantikan tempat utama cintanya kepada Kristus dan dia rela mati untuk itu.

Narasi martyr Perpetua dari Chartage terjadi pada tahun 203, kisah ini banyak menginspirasi pengikut Kristus generasi berikutnya.

Perpetua dilahirkan dala keluarga berada, bapaknya adalah seorang pejabat tinggi Romawi di Afrika Utara. Sejatinya dia punya 3 saudaara laki-laki namun satu meninggal karena cancer. Satu saudara laki-lakinya adalah sama seperti Perpetua yang merupakan seoarang Kristen namun belum dibaptis, sebutannya jaman dahulu bagi seorang Kristen yang belum dibaptis adalah catechumen, munhkin dari sini asal kata katekisasi, sudah ikut pelajaran2nya dan percaya namun belum memberi diri dibaptis. Namun bapak dari perpetua ini tidak mau menjadi Kristen dan tetap pada penyembahan berhala-berhala agama-agama Romawi. Tidak banyak yang bisa diceritakanmasa hidup perpetua, yang banyak catatannya adalah masa-masa akhir Perpetua akan dieksekusi.

Kota Chartage didirikan kira-kira tahun 800 SM, jadi merupakan kota yang sudah cukup tua, pada masa  Kekasiran Romwi, Chartage menjadi ibu kota Romawi di propinsi Afrika. Sebuah kota yang cukup sibuk seperti kota-kota pusat taklukan Romawi lainnya, sebuah kota cosmopolitan, penuh dengan kuil-kuil macam macam agama pagan, amphitheater besar, sirkuit balapan kereta kuda, dua tempat pertunjukan teather dan banyak tempat hiburan, pemandian dll. Bisa dibayangan sebelum pertobatannya dan beralih kepada Kristus, Perpetua dibesarkna dengan penuh kemanjaan dan ketaatan kepada berhala-berhala pagan seperti keluarganya. Sebagai salah satu keluarga pejabat tinggi kerajaan Romawi di Carthage seharusnyalah mereka menjaga budaya dan agama Romawi sejak kecil, demikianlah Perpetua dibesarkan.

Catatan tentangdirinya ditulis dalam The Passion of Saints Perpetua and Felicity. Berisi catatan langsung dari Perpetua saat dia dipenjarakan (pastinya kata-kata terakhirnya menjelang kematian, ditulis oleh orang lain).

Nama orangtuanya adalah Vibius. Jaman dahulu menjadi seorang perempuan adalah susah, harus nurut dan seterusnya, meskipun berdarah Romawi dan keluarga pejabat, sama saja, perempuan selalua da di kelas dua. Jika ada bayi perempuan yang lahir maka pilihannya adalah apakah bayi tersveut akan tetap menjadi anaknya atau dibiarkan saja mati atau diambil orang lain. Jika dijadikan anaknya maka si anak perempuan ini akan sangat disayang oleh bapaknya dan harus nurut apa kata bapaknya, dan biasanya kan memiliki nama yang sama dengan bapaknya. Misal nama bapanya Susanto, maka jika lahir anak perempuan akan diberi nama susanti atau susan. Nah Vibia Perpetua, dipakaikan nama bapaknya yakni Vibius. So bisa kita lihat bagaimana posisi dari Vibia Perpetua ini antara cintanya kepada anaknya dan bapaknya yang menyayangi dia dan kecintaan Perpetua kepada Kristus.

Bapaknya selalu terus menerus meminta perpetua untuk kembali ke agama yang dulu dan meinggalkan Kristus. Tetapi perpetua menjawab, “ jati diriku adalah Kristen, aku tidak bisa dipanggil dengan identiatas yang lain selain pengikut Kristus” hal ini semakin membuat bapaknya marah dan beradu argument, tetapi seringkali pula Perpetua keras menolaknya. Beberapa saat setelah ini perpetua memberi diri dibaptis, bapaknya marah dan meminta Perpetua untuk menanggalkan kekristenannya. Akibatnya Perpetua dimasukkan kedalam penjara bersama sama dengan pembantuanya Felicity dan Revocatus.

Bapaknya memohon-mohon, berbelaskaihanlah kepada bapakmu ini dan tinggalkanlah Kristus. Perpetua tetap memilih Kristus. Ingat bahwa Perpetua menyandang nama bapaknya, artinya bapaknya sangat saying padanya dan hari-hari tahun tahun sebelum Perpetua menjadi Kristen  hubungan mereka pastilah harmonis dan menyenangkan.]

Kenyataan Perpetua lebih memilih Kristus sangat menyakiti bapaknya namun juga pasti menimbulkan luka juga pada Perpetua, pasti ingin juga bapaknya mengikuti pilihan Perpetua, menjadi Kristen.

Pada saat ini Perpetua masih dalam masa menyususi anaknya, yang tak berapa lama telah lahir baginya. Terpisah dengan anaknya satu-satunya dan dalam masa masih menyusui sungguh berat bagi Perpetua,kemudian teman-temannya menyuap petugas penjara dan mengijikan bayi perpetua dibawa kepenjara dan  meminta Perpetua dan bayinya dipindahkan diruang khusus.

Namun akhirnya ketahuan juga oleh pihak pihak musuh dan gubernur, akhirnya bayi perpetua dipakai untuk menekan Perpetua.


“Kalau kamu tidak kasihan pada bapakmu, kasihanilah anakmu ini,  bawalah persembahan kepada kaisar seperti dulu dan sangkallah Kristus!!!”

“Aku tak akan melakukannya”

“Apakah kamu Kristen Perpetua?”

“Ya, saya Kristen”

“Tak ada jalan lain, kamu harus dihukum mati”


Hari itu adalah hari terakhir Perpetua melihat anaknya, yang diberikan kepada Vibius.

Menurut cerita satu karakter lagi namanya Saturus adlah suami dari Perpetua kemudian hari imasukkan juga kedalan penjara dan bersama-sama bersiao menerima hukuman mati.
Mereka dihukum mati di amphitheater dihadapan rakyat banyak, tempat gladiator bertarung. Otoritas roma akan memakaian mereka pakaian pemujaan dewa dewa pagan, Perpetua dkk menolaknya. Saat pereptua dan kawan-kawan masuk kedalam arena, perpetua menyanyikan mazmur, orang-orang berteriak, “cambuk!!!” “cambuk mereka sebelum dipancung” massa beringas berteriak teriak bahwa orang-orang Kristen ini harus dicambuk dulu sebelum dibunuh.

Hal ini malahan membuat para martyr ini bersuka cita karena dengan demikian turut ambil bagaian dalam penedritaan TUHAN sebelum kematian mereka.

Saturus dan Revocatus diumpankan kepada leopard. Setelah itu mereka diikatkan pada ternak supaya didatangi dan diserang beruang. Saturus diikat pada babi liar. Beruang mencabik cabik babi liar dan membunuhnya sambil memain maoinkan dan menyeret saturus yang masih setengah hidup.
Sementara para perempuan Perpetua dan Felicity dilucuti dan ditelanjangi  dan mengadu mereka dengan sapi betina yang ganas. Namun kemudian Para penonton berteriak supaya perempuan ini diberi tunik, untuk mengurangi rasa bersalah mereka, pada umumnya orang-orang terhormat romawi merasa malu melihat perempuan telanjang di tempat umum.

Sapi betina yang ganas tersebut langsung menyerang Perpetua dan Felicity mereka jatuh tersungkur. Kedua orang ini remuk tergilas oleh sapi betina yang sedang mengamuk.

Sementara itu tubuh Saturus dirobek oleh Leopard dan darah muncrat, Saturus bermandikan darah. Sebelum mati Saturus berkata kepada Pudens, salah satu pengawal penjara yang akhirnya diam diam menjadi Kristen, saturus meegang tangan pudens mengambil cincin Pudens dan mencelupkannya dalam darahnya dan meberikan lagi pada Pudens dan berkata,

” Selamat tinggal, tetaplah beriman, janganlah hal ini membuat mu tawar hati dan mengganggu mu tapi justru kematianku membuatmu menjadi semakin yakin!”


Perpetua yang paling akhir mati, dia melihat satu demi satu kawan-kawan martyrnya menderita menjelang ajal. Setelah tubuhnya hancur karena bertarung dengan banteng yang beringas, Perpetua Mati dengan pedang ditangan gladiator, bahkan gladiator muda ini gemetar saat tangannya dipegang perpetua dibimbimngnya untuk tanpa ragu menebas lehernya. Martyr lah Saturus Revocatus Felicity dan Perpetua.

Pada saat mereka mati martyr di arena, satu jiwa lagi diselamatkan Pudens berdiri dalam bayangan dengan iman yang baru lahir.

Kata “martyr” artinya menjadi saksi, dan itulah yang dilakukan oleh Perpetua dan teman-temannya pada hari itu. Menjadi saksi iman, mempertahankan iman Kristus, tidak menyangkal namaNya, iman yang tanpa kompromi apapun resikonya, meskipun membawanya pada kematian dan penderitaan dan siksaan.

Kata terakhir yang diucapkan Saturus pada Pudens patut kita kenang

Farewell, and be mindful of my faith. Do not let these things disturb you, but confirm you”


Disarikan dari buku "Getting to Know The Church Fathers - An Evangelical Introduction" yang ditulis oleh Bryan M. Litfin, terbitan BrazozPress

Saturday, December 30, 2017

BACA ALKITAB BERKELOMPOK YUKKK!!!



Pada setiap akhir tahun pasti dipenuhi dengan resolusi-resolusi untuk tahun baru berikutnya. Bisa meliputi kesehatan, finance, relationship, self-improvement, spiritual life dan kategori-kategori lainnya. Bicara soal resolusi spiritual life, spiritual disiplin, ingin memliki kehidupan rohani yang lebih baik, memiliki hubungan pribadi dengan TUHAN lebih intim lagi, salah satu cara yang dilakukan, resolusi yang dicanangkan adaalah membaca Alkitab lebih rutin, membaca Alkitab sampai habis dalam waktu setahun.

Secara kebetulan tahun 2017 ini, dimulai bulan februari, gereja local tempat saya tertanam mencanangkan sebuah program untuk membaca Alkitab setahun secara kronologis bagi jemaat-jemaatnya dan melalui kelompok-kelompok kecil yang difasilitasi oleh ketua kelompoknya, berdiskusi dan saling sharing apa yang didapat dari bacaan pada hari itu secara bergiliran. Demikian juga dalam himpunan ketua-ketua kelompok kecil tersebut juga digalakkan secara rutin bergilir untuk berbagi diantara himpunan ketua kelompok untuk sharing, apa yang didapat, apa yang TUHAN ingatkan, mengapa TUHAN ingatkan, dan bagaimana caranya menjalankan apa yang TUHAN ingatkan pada ayat, perikop, pasal, kitab yang dibaca pada masa itu.

Hasilnya? Ada yang masih terus baca, ada yang masih terus sharing apa yang didapat, ada juga yang berhenti total, ada yang mengulang-ngulang narasi sharing yang sama, ada jenuh ada yang bosan ada juga yang membaca sesempatnya.  Jadi bervariasi hasilnya, tidak sempat menghitung ada berapa persen yang berhasil, berapa persen yang gagal, hanya terkadang ketika bertemu dengan kawan kawan seperjuangan, mereka bercerita kesulitan-kesulitan yang didapat dalam program baca Alkitab setahun secara kronologis ini, yang terus setia membaca walaupun menemukan banyak kesulitan namun mereka terus membaca bahkan sampai sekarang.

Beberapa jam yang lalu saya tuliskan di IG story mengumpulkan komentar, saran dan kesulitan yang mereka dapat dalam membaca Alkitab Setahun secara Kronologis ini, luar biasa sambutan dan antusias dari teman-teman di instagram merespon survey sederhana ini.  Dari survey sederhana tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa membaca Alkitab secara Kronologis dengan target setahun adalah sebuah pekerjaan yang tidak mudah, dan banyak yang tidak akan sampai finish, berhenti di tengah jalan dan tidak meneruskannya lagi, selaras dengan hipotesa yang saya kemukakan ketika rencana ini mulai bergulir, apalagi tanpa disertai alat bantu seperti latar belakang sejarah, tokoh, kitab dan hal-hal menarik lainnya  yang paling tidak memberikan sedikit pencerahan kepada apa yang mereka baca sehingga tidak merasa jenuh, membuat bacaan menarik dan memberikan rasa penasaran.

Membaca Alkitab secara rutin adalah hal yang sangat penting, kita hidup di dunia yang jahat penuh dengan hal-hal tidak pasti, Firman TUHAN lah yang menjaga kita dan membimbing jalan kita, dalam dunia yang terus berubah kita perlu Iman yang semakin kuat, iman kita timbul dari pendengaran akan Firman TUHAN, jika kita hanya membaca atau mendengarkan firman TUHAN sekali seminggu di hari minggu saja maka selesailah kita.


Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. (Psa 119:105)

Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Rom 10:17)

Ada banyak ayat di Alkitab yang menyatakan bahwa baca Alkitab itu penting, tetapi kali ini cukup dua ini saja dulu.

Namun sepertinya baca Alkitab setahun harus habis dan secara kronologis di Negara yang minta bacanya kurang dan di generasi yang tendensinya lebih tertarik kepada hal-hal visual adalah sebuah pekerjaan yang sangat berat, belumlagi kesibukkan bagi kiat yang tinggal di kota-kota besar terlebih Jakarta.

Beberapa kali sejak saya bertobat, saya baca berulang dari Kejadian sampai Wahyu beberapa kali, bukannya tanpa kesulitan dan halangan, berat kawan…sungguh berat. Hingga pada akhirnya ketika saya mendapatkan kesempatan belajar tentang Alkitab di sebuah kelas di gereja tempat saya tertanam dan kemudian juga mendapatkan kehormatan untuk memimpin dan mengajar kelas tersebut sampai tahun 2016 lalu saya mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuna yang baru yang menuntun pada hikmat untuk menemukan pola pattern supaya setiap orang bisa membaca Alkitab sampai selesai. Menjadi sebuah guidance Bible Everyday.

Seiring bertambahnya anugerah hikmat yang TUHAN berikan dan banyak mendapatkan guidance dari buku-buku yang ada serta mempraktekannya saya mendapatkan kesan bahwa membaca Alkitab yang baik dan mudah adalah buku per buku atau kitab per kitab sekali waktu sampai habis. Dari satu kitab ke kitab berikutnya, dan tidak perlu finish 66 kitab dalam waktu setahun, dan tidak perlu ditambahi beban untuk mengerti semua yang ditulis di Alkitab, sometimes itu bagiannya Roh Kudus untuk membantu kita mengerti dan mengajar.

tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. (Joh 14:26)

Jadi demikianlah, tugas kita sebagai murid-murid Kristus yang pertama adalah membaca FirmanNya.

Saya tetap mengikuti apa yang gereja local saya kampanyakan dalam baca Alkitab Kronologis setahun di 2017 ini, namun saya menemukan fenomena bahwa bahwa baca buku per buku tanpa dibebani untuk sharing dan target harus selesai dalam waktu cepat membuat saya mendapatkan pengertian lebih atas kitab yang sedang saya baca dibanding dengan secara tergesa menyelesaikan program dalam waktu setahun, tanpa ada rasa bersalah karena melewati pasal atau ayat yang harus dibaca hari itu karena harus selesai dalam waktu setahun. Banyak teman-teman yang mengikuti Baca Alkitab setahun kronologis ini ketika ketinggalan dua hari tiga hari mereka ngebut baca dan merasa bersalah karena ketinggalan dalam baca dan kemudian memmutuskan untuk berhenti membaca sama sekali.

Membaca Alkitab setiap hari adalah hal baik dan harus terus dilakukan, tetapi membaca dengan target ketat dan harus selesai dalam waktu setahun bisa membuat orang putus asa. Benar kita harus mendisiplinkan diri kita secara rohani, salah satunya adalah baca Alkitab, yang perlu kita ubah adalah metodenya, jika Membaca Alkitab Setahun secara Kronologis terlalu berat maka kita perlu merubahnya.

Dan ketika saya menerapkan Metode Bible Everyday, baca kitab demi kita one at the time saya lebih mendapatkan banyak, dan beberapa kali saya barengi dengan dalam waktu bersamaan membaca Mazmur atau Amsal, misal Mazmur Amsal Lukas, selesai dalam waktu lima bulan saya malah mendapatkan perubahan dalam keseharian saya, lebih produktif menulis, perubahan dalam bersosial media, dan merasakan secara bersamaan iman ditumbuhkan dan merasakan penyertaan TUHAN yang sangat dekat… aduuh banyak deh

So, ungkapan Less is More ada benarnya disini, lebih sedikit “target” bacanya tetapi pertumbuhan lebih banyak didapatkan.

Tetapi bagi teman-teman yang tidak menemukan kesulitan dalam baca Alkitab secara setahun atau dalam bentuk reading plan, teruskan saja itu juga sangat baik dilakukan.

Saya mencoba membantu teman-teman yang menemukan kesulitan baca alkitab yang mengikuti bacaan setahun tersebut, mungkin saran-saran ini akan membantu teman-teman bertumbuh. Dan kita tetap melatih diri kita disiplin rohani membaca Alkitab, how nya saja yang kita sesuaikan.


Jauhilah cerita-cerita takhayul yang tidak berguna. Hendaklah kaulatih dirimu untuk kehidupan yang beribadat. Latihan jasmani sedikit saja gunanya, tetapi latihan rohani berguna dalam segala hal, sebab mengandung janji untuk hidup pada masa kini dan masa yang akan datang. (1Ti 4:7-8)

Mendisiplinkan diri kita secara rohani sehingga rohani kita pun bertumbuh dengan baik an menjadi serupa dengan Kristus, hidup dalam kesalehan yang sejati.

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Rom 12:2)

Akal budi kita, kita beri makan makanan rohani secara disipin yakni membaca Firman TUHAN.

"Membaca Firman TUHAN tidak serta merta langsung mengubah kita menjadi “godly” atau pribadi yang saleh, tetapi kita tidak bisa bertumbuh menjadi pribadi yang serupa dengan TUHAN tanpa FirmanNya, itulah sebabnya kita harus baca FirmanNya."

Beberapa saran yang bisa jadi sesuai dengan harapan Anda sehingga tahun 2018 bisa mendisplinkan diri secara rohani. Membaca Alkitab dengan benar dan selesai.


  • TETAP BUATLAH RENCANA BACA

Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? (Luk 14:28)

Rencana sangat penting, sebagian besar dari kita membuat rencana apa yang akan dilakukan tahun 2018, pekerjaan, liburan, meeting, keluarga, mengambil kursus atau pelatihan apa, bahkan ada yang menrencanakan akan baca buka A buku B untuk self-improvement artinya kita tahu kesibukan kita, nah  buatlah  rencana baca Alkitab seperti itu, masukkan di rencana setahun tersebut jika perlu. Juga ada yang membuat rencana bulanan, sudah tahu bulan depan akan melakukan apa, ada yang sampai membuat rencana mingguan. Intinya buatlah rencana Kitab apa yang akan kita baca bulan berikutnya. 

Berikut langkah praktis yang saya lakukan di tahun 2017 kemaren


  • Saya membuat rencana membaca pasal-pasal yang menjadi tema bulanan di gereja local saya. Setiap bulan ada tema tertentu yang menjadi dasar setiap pastors yang berkotbah di hari minggu, dan ada ayat yang selalu diulang-ulang dan menjadi sumbernya, dan bahkan dikutip di warta gereja yang dibagikan di awal bulan. Yang saya lakukan tidak hanya baca ayatnya saja, tetapi perikop dan pasal dimana ayat itu diambil. Kemudian setiap minggu kotbah juga berkembang dan ayat yang dipakai kotbah juga berkembang dan makin kaya, kembali ketika sampai dirumah tidak hanya ayat tersebut dan catatan kotbah saja yang saya baca tetapi pasal-pasal dimana ayat tersebut diambil itu juga saya baca. Sehingga pengertian yang Roh Kudus ajarkan semakin bertambah dan semakin kaya dari apa yang didapat di ahri minggu saja, bahkan ini akan membantu saya menyiapkan sharing di kelompok-kelompok kecil ketika mendpatkan tugas membagi Firman TUHAN, secara otomatis saya tidak perlu capek-capek lagi dan siap berbagi dengan siapapun kapanpun sesuai dengan tema gereja local dimana saya tertanam.

  • Saya membuat rencana membaca satu buku dan mempelajarinya dengan sungguh. Diawal tahun bulan February saya membaca Mazmur satu buku sampai habis, baca ulang lagi, mencoret alkitab, memberi warna, menggaris bawahi, merenungkannya, bahkan menghapalkan asebagian ayat-ayatnya. saya merasa mazmur berbicara lebih dalam saya baca utuh satu buku dibanding ketika saya baca secara kronologis. Di bulan desember ini saya baca Injil secara bersamaan dalam Harmony.

  • Saya juga merencanakan membaca satu kitab sekali habis. Satu atau dua jam saya habiskan membaca satu kitab, saya juga merencanakan mendengarkan satu atau dua  buku melalui headset, ketika menjelang tidur atau ketika dalam perjalanan dengan angkutan umum, bus atau commuter dan saat  menunggu di halte transjak, ataupun stasiun.

Dengan cara ini bisa jadi mungkin kita tidak bisa menyelesaikan bacaan kronologis atau bacaan setahun reading plan, tetapi besar kemungkinan seperti yang terjadi pada saya, kita pasti akan membaca seluruh kitab sekali atau lebih dalam waktu setahun.

Saya lampirkan Bible Plan yang sedang saya jalankan terutama yang Monthly, tetapi jika teman-teman lebih suka yanglebih detail bisa coba yang weekly
Monthly Bible Reading Plan
Weekly Bible Reading Plan 

  • CARI KAWAN atau BUAT KELOMPOK BACA

Jangan baca sendirian, cari teman di gereja atau kelompok kelompok kecil di gereja dan ajak bersama-sama membaca Alkitab secara barengan satu arau dua kitab dan kemudian bertemu sebulan sekali atau dua kali, apa saja yang penting jika bisa jangan baca sendiri karena akan bosan.

Membaca berbarengan dan kemudian mengadakan pertemuan sebulan sekali adalah hal yang menyenangakan dan tanpa terasa kita sudah banyak membaca buku.  Sebab pada saat bertemu kita mendiskusikan apa yang kita temukan dan apa yang tidak kita temuakan, mendiskusikan apa yang kita mengerti dan apa yang tidak kita mengerti, seringkali teman sekelompok baca kita akan fill the blanks that we didn’t know. , dan ini Amazing! Tidk hanya itu kita juga bisa berbagi catatan melalui Whatsapp group.

Semester pertama tahun 2017 saya diajak bergabung dengan teman-teman dari Youth Mentor di gereja local tempat saya tertanam, hasilnya luar biasa selama setengah tahun itu kita berhasil membaca 4 Injil dan Kisah Para Rasul, dan kemudian 5 Kitab Musa, Yoshua dan Hakim-Hakim. Dalam waktu kurang lebih 6 bulan berhasil habis baca 12 kitab.   

Anda mungkin bisa mencobanya dan membuat kelompok untuk membaca Alkitab bersama di tahun 2018.

Disamping dengan Youth mentor, juga masih ada beberapa kelompok-kelompoklain yang saya tahu masih rajin membaca Alkitab dan berkumpul sebulan atau dua bulan untuk diskusi, seklai dua kali waktu saya disertakan dan diundang untuk memberikan insights dan masukkan tentang hal-hal yang tidak dimengerti.

Kesimpulannya, belajar kelompok itu menyenangkankan, dan kita bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal jika mengerjakan bersama-sama, tidak sendirian.


  • JANGAN TERTEKAN UNTUK DAPATKAN SESUATU, SHARING BUKANLAH HARUS

Sejak dari awal, jaman orang-orang Israel,  pada jaman pemuridann oleh para Rabbi, orang-orang Israel yang diwajibkan adalah mendengarkan dan atau membaca bukan dibebani untuk mengerti. Bahkan Murid-murid Yesus pun banyak tidak mengertinya apa yang diajarkan Yesus kepada orang banyak, dan Yesus memberikan "kunci" jawabannya kepada mereka. Jika mereka tidak mengerti apalagi kita, bayangkan, para murid itu memnag orang-orang biasa, namun biasanya mereka, orang Yahudi dan biasanya kita itu berbeda jauuuhhhhh...
Sejak kecil mereka sudah diajarkan kitab Musa dan tanda kedewasaan mereka adalah mereka hapal Pentateukh, Lima Kitab Musa, Kejadian Keluaran Imamat Bilangan Ulangan. 
So Yes mereka orang biasa, orang kebanyakan, bahkan ada yang mengatakan mereka hanya nelayan biasa, namun mereka adalah orang BIASA HAPAL LIMA KITAB MUSA!
Jadi pada saat baca Alkitab janganlah tertekan jika tidak mendapatkan sesuatu atau tidak bisa sharing sesuatu, itu wajar brothers and sisters, saya juga sering kok tidak mendapatkan sesuatu, dan ketika disuruh sharing di whatsapp group di kelopmpok pemimpin saya diam saja, ya karena tidak mendapatkan sesuatu.
Apakah hal ini menghentikan saya baca, TIDAK! saya akan tetap terus baca, karena tugas saya sebabagi murid adalah baca dan baca baca, seperti jaman dahulu, Nabi , Imam, Rabbi, dan Guru bisa memberikan clues mengajar supaya kita mengerti dan sekarang ROH KUDUS bahkan dikirim BAPA untuk membantu kita supaya kita ingat dan supaya kita mengerti karena ROH KUDUS bertugas mengajarkan segala sesuatu kepada kita, Yoh 14:26.
Dan kita harus terus baca dan baca, meski belum mengerti bacalah terus


Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu. (Ula 6:6-9)
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. (Psa 1:1-2)
One step at the time, saat ini kita baca terlebih dahulu dan merenungkannya, siang dan malam dan berulang-ulang.

  • SELALU INGAT ALASAN UTAMA MEMBACA ALKITAB

TUHAN ingin kita menjadi bijaksana dalam menempuh hidup ini, dan Alkitab adalah sumber hikmat yang membuat kita menjadi pribadi yang bijaksana, seperti yang saya tulis dalam Ada Apa dengan Alkitab.

Tetapi lebih dari itu kita mendisiplinkan diri membaca Alkitab karena ingin mengenal Pribadi TUHAN senantiasa, dan semakin hari, hari berganti tahun demi tahun saat kita terus membaca KitabNya kita semakin mengenal DIA dan memiliki hubungan yang intim dengan TUHAN, kita memerlukan petunjukNya, pimpinanNya setipa hari, kita memerlukan kehadiranNya setiap hari. Firman TUHAN adalah TUHAN itu sendiri. Pribadi Yesus Kristus.

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Joh 1:14)

Biarlah setiap hari saat kita membaca Alkitab dan tenggelam dalam PerkataanNya kita menjadi semakin mengenalNya secara Pribadi, semakin cinta TUHAN dan semakin taat akan FirmanNya.
Setiap tahun biarlah kita semakin menjadi dekat dengan TUHAN, karena disanalah harapan bagi umat manusia berada.


Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran! Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup!. (Yesaya 55:1-3)

Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. (Psa 62:1-2)

 Semoga sedikit pemikiran ini bermanfaat bagi teman-teman

Yuuk ah kita rencanakan dan buat kelompok baca Alkitab untuk tahun 2018, mau?
Aku mauuuuuu!!!!