Pada setiap akhir tahun pasti
dipenuhi dengan resolusi-resolusi untuk tahun baru berikutnya. Bisa meliputi
kesehatan, finance, relationship, self-improvement, spiritual life dan
kategori-kategori lainnya. Bicara soal resolusi spiritual life, spiritual
disiplin, ingin memliki kehidupan rohani yang lebih baik, memiliki hubungan
pribadi dengan TUHAN lebih intim lagi, salah satu cara yang dilakukan, resolusi
yang dicanangkan adaalah membaca Alkitab lebih rutin, membaca Alkitab sampai
habis dalam waktu setahun.
Secara kebetulan tahun 2017 ini,
dimulai bulan februari, gereja local tempat saya tertanam mencanangkan sebuah
program untuk membaca Alkitab setahun secara kronologis bagi jemaat-jemaatnya
dan melalui kelompok-kelompok kecil yang difasilitasi oleh ketua kelompoknya,
berdiskusi dan saling sharing apa yang didapat dari bacaan pada hari itu secara
bergiliran. Demikian juga dalam himpunan ketua-ketua kelompok kecil tersebut
juga digalakkan secara rutin bergilir untuk berbagi diantara himpunan ketua
kelompok untuk sharing, apa yang didapat, apa yang TUHAN ingatkan, mengapa
TUHAN ingatkan, dan bagaimana caranya menjalankan apa yang TUHAN ingatkan pada
ayat, perikop, pasal, kitab yang dibaca pada masa itu.
Hasilnya? Ada yang masih terus
baca, ada yang masih terus sharing apa yang didapat, ada juga yang berhenti
total, ada yang mengulang-ngulang narasi sharing yang sama, ada jenuh ada yang
bosan ada juga yang membaca sesempatnya. Jadi bervariasi hasilnya, tidak sempat
menghitung ada berapa persen yang berhasil, berapa persen yang gagal, hanya
terkadang ketika bertemu dengan kawan kawan seperjuangan, mereka bercerita
kesulitan-kesulitan yang didapat dalam program baca Alkitab setahun secara
kronologis ini, yang terus setia membaca walaupun menemukan banyak kesulitan
namun mereka terus membaca bahkan sampai sekarang.
Beberapa jam yang lalu saya
tuliskan di IG story mengumpulkan komentar, saran dan kesulitan yang mereka
dapat dalam membaca Alkitab Setahun secara Kronologis ini, luar biasa sambutan
dan antusias dari teman-teman di instagram merespon survey sederhana ini. Dari survey sederhana tersebut bisa diambil
kesimpulan bahwa membaca Alkitab secara Kronologis dengan target setahun adalah
sebuah pekerjaan yang tidak mudah, dan banyak yang tidak akan sampai finish,
berhenti di tengah jalan dan tidak meneruskannya lagi, selaras dengan hipotesa
yang saya kemukakan ketika rencana ini mulai bergulir, apalagi tanpa disertai
alat bantu seperti latar belakang sejarah, tokoh, kitab dan hal-hal menarik
lainnya yang paling tidak memberikan
sedikit pencerahan kepada apa yang mereka baca sehingga tidak merasa jenuh,
membuat bacaan menarik dan memberikan rasa penasaran.
Membaca Alkitab secara rutin
adalah hal yang sangat penting, kita hidup di dunia yang jahat penuh dengan
hal-hal tidak pasti, Firman TUHAN lah yang menjaga kita dan membimbing jalan
kita, dalam dunia yang terus berubah kita perlu Iman yang semakin kuat, iman
kita timbul dari pendengaran akan Firman TUHAN, jika kita hanya membaca atau
mendengarkan firman TUHAN sekali seminggu di hari minggu saja maka selesailah
kita.
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. (Psa 119:105)
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Rom 10:17)
Ada banyak ayat di Alkitab yang
menyatakan bahwa baca Alkitab itu penting, tetapi kali ini cukup dua ini saja
dulu.
Namun sepertinya baca Alkitab
setahun harus habis dan secara kronologis di Negara yang minta bacanya kurang
dan di generasi yang tendensinya lebih tertarik kepada hal-hal visual adalah
sebuah pekerjaan yang sangat berat, belumlagi kesibukkan bagi kiat yang tinggal
di kota-kota besar terlebih Jakarta.
Beberapa kali sejak saya
bertobat, saya baca berulang dari Kejadian sampai Wahyu beberapa kali, bukannya
tanpa kesulitan dan halangan, berat kawan…sungguh berat. Hingga pada akhirnya
ketika saya mendapatkan kesempatan belajar tentang Alkitab di sebuah kelas di
gereja tempat saya tertanam dan kemudian juga mendapatkan kehormatan untuk
memimpin dan mengajar kelas tersebut sampai tahun 2016 lalu saya mendapatkan
banyak ilmu dan pengetahuna yang baru yang menuntun pada hikmat untuk menemukan
pola pattern supaya setiap orang bisa membaca Alkitab sampai selesai. Menjadi
sebuah guidance Bible Everyday.
Seiring bertambahnya anugerah hikmat
yang TUHAN berikan dan banyak mendapatkan guidance dari buku-buku yang ada
serta mempraktekannya saya mendapatkan kesan bahwa membaca Alkitab yang baik
dan mudah adalah buku per buku atau kitab per kitab sekali waktu sampai habis.
Dari satu kitab ke kitab berikutnya, dan tidak perlu finish 66 kitab dalam
waktu setahun, dan tidak perlu ditambahi beban untuk mengerti semua yang
ditulis di Alkitab, sometimes itu bagiannya Roh Kudus untuk membantu kita
mengerti dan mengajar.
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. (Joh 14:26)
Jadi demikianlah, tugas kita
sebagai murid-murid Kristus yang pertama adalah membaca FirmanNya.
Saya tetap mengikuti apa yang
gereja local saya kampanyakan dalam baca Alkitab Kronologis setahun di 2017
ini, namun saya menemukan fenomena bahwa bahwa baca buku per buku tanpa
dibebani untuk sharing dan target harus selesai dalam waktu cepat membuat saya
mendapatkan pengertian lebih atas kitab yang sedang saya baca dibanding dengan
secara tergesa menyelesaikan program dalam waktu setahun, tanpa ada rasa
bersalah karena melewati pasal atau ayat yang harus dibaca hari itu karena harus
selesai dalam waktu setahun. Banyak teman-teman yang mengikuti Baca Alkitab
setahun kronologis ini ketika ketinggalan dua hari tiga hari mereka ngebut baca
dan merasa bersalah karena ketinggalan dalam baca dan kemudian memmutuskan
untuk berhenti membaca sama sekali.
Membaca Alkitab setiap hari
adalah hal baik dan harus terus dilakukan, tetapi membaca dengan target ketat
dan harus selesai dalam waktu setahun bisa membuat orang putus asa. Benar kita
harus mendisiplinkan diri kita secara rohani, salah satunya adalah baca
Alkitab, yang perlu kita ubah adalah metodenya, jika Membaca Alkitab Setahun
secara Kronologis terlalu berat maka kita perlu merubahnya.
Dan ketika saya menerapkan Metode
Bible Everyday, baca kitab demi kita one at the time saya lebih mendapatkan
banyak, dan beberapa kali saya barengi dengan dalam waktu bersamaan membaca
Mazmur atau Amsal, misal Mazmur Amsal Lukas, selesai dalam waktu lima bulan
saya malah mendapatkan perubahan dalam keseharian saya, lebih produktif
menulis, perubahan dalam bersosial media, dan merasakan secara bersamaan iman
ditumbuhkan dan merasakan penyertaan TUHAN yang sangat dekat… aduuh banyak deh
So, ungkapan Less is More ada
benarnya disini, lebih sedikit “target” bacanya tetapi pertumbuhan lebih banyak
didapatkan.
Tetapi bagi teman-teman yang
tidak menemukan kesulitan dalam baca Alkitab secara setahun atau dalam bentuk
reading plan, teruskan saja itu juga sangat baik dilakukan.
Saya mencoba membantu teman-teman
yang menemukan kesulitan baca alkitab yang mengikuti bacaan setahun tersebut,
mungkin saran-saran ini akan membantu teman-teman bertumbuh. Dan kita tetap
melatih diri kita disiplin rohani membaca Alkitab, how nya saja yang kita
sesuaikan.
Jauhilah cerita-cerita takhayul yang tidak berguna. Hendaklah kaulatih dirimu untuk kehidupan yang beribadat. Latihan jasmani sedikit saja gunanya, tetapi latihan rohani berguna dalam segala hal, sebab mengandung janji untuk hidup pada masa kini dan masa yang akan datang. (1Ti 4:7-8)
Mendisiplinkan diri kita secara
rohani sehingga rohani kita pun bertumbuh dengan baik an menjadi serupa dengan
Kristus, hidup dalam kesalehan yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Rom 12:2)
Akal budi kita, kita beri makan
makanan rohani secara disipin yakni membaca Firman TUHAN.
"Membaca Firman TUHAN tidak serta merta langsung mengubah kita menjadi “godly” atau pribadi yang saleh, tetapi kita tidak bisa bertumbuh menjadi pribadi yang serupa dengan TUHAN tanpa FirmanNya, itulah sebabnya kita harus baca FirmanNya."
Beberapa saran yang bisa jadi
sesuai dengan harapan Anda sehingga tahun 2018 bisa mendisplinkan diri secara
rohani. Membaca Alkitab dengan benar dan selesai.
- TETAP BUATLAH RENCANA BACA
Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? (Luk 14:28)
Rencana sangat penting, sebagian
besar dari kita membuat rencana apa yang akan dilakukan tahun 2018, pekerjaan,
liburan, meeting, keluarga, mengambil kursus atau pelatihan apa, bahkan ada
yang menrencanakan akan baca buka A buku B untuk self-improvement artinya kita
tahu kesibukan kita, nah buatlah rencana baca Alkitab seperti itu, masukkan di
rencana setahun tersebut jika perlu. Juga ada yang membuat rencana bulanan,
sudah tahu bulan depan akan melakukan apa, ada yang sampai membuat rencana
mingguan. Intinya buatlah rencana Kitab apa yang akan kita baca bulan
berikutnya.
Berikut langkah praktis yang saya lakukan di tahun 2017 kemaren
- Saya membuat rencana membaca pasal-pasal yang menjadi tema bulanan di gereja local saya. Setiap bulan ada tema tertentu yang menjadi dasar setiap pastors yang berkotbah di hari minggu, dan ada ayat yang selalu diulang-ulang dan menjadi sumbernya, dan bahkan dikutip di warta gereja yang dibagikan di awal bulan. Yang saya lakukan tidak hanya baca ayatnya saja, tetapi perikop dan pasal dimana ayat itu diambil. Kemudian setiap minggu kotbah juga berkembang dan ayat yang dipakai kotbah juga berkembang dan makin kaya, kembali ketika sampai dirumah tidak hanya ayat tersebut dan catatan kotbah saja yang saya baca tetapi pasal-pasal dimana ayat tersebut diambil itu juga saya baca. Sehingga pengertian yang Roh Kudus ajarkan semakin bertambah dan semakin kaya dari apa yang didapat di ahri minggu saja, bahkan ini akan membantu saya menyiapkan sharing di kelompok-kelompok kecil ketika mendpatkan tugas membagi Firman TUHAN, secara otomatis saya tidak perlu capek-capek lagi dan siap berbagi dengan siapapun kapanpun sesuai dengan tema gereja local dimana saya tertanam.
- Saya membuat rencana membaca satu buku dan mempelajarinya dengan sungguh. Diawal tahun bulan February saya membaca Mazmur satu buku sampai habis, baca ulang lagi, mencoret alkitab, memberi warna, menggaris bawahi, merenungkannya, bahkan menghapalkan asebagian ayat-ayatnya. saya merasa mazmur berbicara lebih dalam saya baca utuh satu buku dibanding ketika saya baca secara kronologis. Di bulan desember ini saya baca Injil secara bersamaan dalam Harmony.
- Saya juga merencanakan membaca satu kitab sekali habis. Satu atau dua jam saya habiskan membaca satu kitab, saya juga merencanakan mendengarkan satu atau dua buku melalui headset, ketika menjelang tidur atau ketika dalam perjalanan dengan angkutan umum, bus atau commuter dan saat menunggu di halte transjak, ataupun stasiun.
Dengan cara ini bisa jadi mungkin
kita tidak bisa menyelesaikan bacaan kronologis atau bacaan setahun reading
plan, tetapi besar kemungkinan seperti yang terjadi pada saya, kita pasti akan
membaca seluruh kitab sekali atau lebih dalam waktu setahun.
Saya lampirkan Bible Plan yang sedang saya jalankan terutama yang Monthly, tetapi jika teman-teman lebih suka yanglebih detail bisa coba yang weekly
Monthly Bible Reading Plan
Weekly Bible Reading Plan
- CARI KAWAN atau BUAT KELOMPOK BACA
Jangan baca sendirian, cari teman
di gereja atau kelompok kelompok kecil di gereja dan ajak bersama-sama membaca
Alkitab secara barengan satu arau dua kitab dan kemudian bertemu sebulan sekali
atau dua kali, apa saja yang penting jika bisa jangan baca sendiri karena akan
bosan.
Membaca berbarengan dan kemudian
mengadakan pertemuan sebulan sekali adalah hal yang menyenangakan dan tanpa
terasa kita sudah banyak membaca buku. Sebab
pada saat bertemu kita mendiskusikan apa yang kita temukan dan apa yang tidak
kita temuakan, mendiskusikan apa yang kita mengerti dan apa yang tidak kita
mengerti, seringkali teman sekelompok baca kita akan fill the blanks that we didn’t
know. , dan ini Amazing! Tidk hanya itu kita juga bisa berbagi catatan melalui
Whatsapp group.
Semester pertama tahun 2017 saya
diajak bergabung dengan teman-teman dari Youth Mentor di gereja local tempat
saya tertanam, hasilnya luar biasa selama setengah tahun itu kita berhasil
membaca 4 Injil dan Kisah Para Rasul, dan kemudian 5 Kitab Musa, Yoshua dan
Hakim-Hakim. Dalam waktu kurang lebih 6 bulan berhasil habis baca 12 kitab.
Anda mungkin bisa mencobanya dan
membuat kelompok untuk membaca Alkitab bersama di tahun 2018.
Disamping dengan Youth mentor,
juga masih ada beberapa kelompok-kelompoklain yang saya tahu masih rajin
membaca Alkitab dan berkumpul sebulan atau dua bulan untuk diskusi, seklai dua
kali waktu saya disertakan dan diundang untuk memberikan insights dan masukkan
tentang hal-hal yang tidak dimengerti.
Kesimpulannya, belajar kelompok
itu menyenangkankan, dan kita bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal jika
mengerjakan bersama-sama, tidak sendirian.
- JANGAN TERTEKAN UNTUK DAPATKAN SESUATU, SHARING BUKANLAH HARUS
Sejak dari awal, jaman orang-orang Israel, pada jaman pemuridann oleh para Rabbi, orang-orang Israel yang diwajibkan adalah mendengarkan dan atau membaca bukan dibebani untuk mengerti. Bahkan Murid-murid Yesus pun banyak tidak mengertinya apa yang diajarkan Yesus kepada orang banyak, dan Yesus memberikan "kunci" jawabannya kepada mereka. Jika mereka tidak mengerti apalagi kita, bayangkan, para murid itu memnag orang-orang biasa, namun biasanya mereka, orang Yahudi dan biasanya kita itu berbeda jauuuhhhhh...
Sejak kecil mereka sudah diajarkan kitab Musa dan tanda kedewasaan mereka adalah mereka hapal Pentateukh, Lima Kitab Musa, Kejadian Keluaran Imamat Bilangan Ulangan.
So Yes mereka orang biasa, orang kebanyakan, bahkan ada yang mengatakan mereka hanya nelayan biasa, namun mereka adalah orang BIASA HAPAL LIMA KITAB MUSA!
Jadi pada saat baca Alkitab janganlah tertekan jika tidak mendapatkan sesuatu atau tidak bisa sharing sesuatu, itu wajar brothers and sisters, saya juga sering kok tidak mendapatkan sesuatu, dan ketika disuruh sharing di whatsapp group di kelopmpok pemimpin saya diam saja, ya karena tidak mendapatkan sesuatu.
Apakah hal ini menghentikan saya baca, TIDAK! saya akan tetap terus baca, karena tugas saya sebabagi murid adalah baca dan baca baca, seperti jaman dahulu, Nabi , Imam, Rabbi, dan Guru bisa memberikan clues mengajar supaya kita mengerti dan sekarang ROH KUDUS bahkan dikirim BAPA untuk membantu kita supaya kita ingat dan supaya kita mengerti karena ROH KUDUS bertugas mengajarkan segala sesuatu kepada kita, Yoh 14:26.
Dan kita harus terus baca dan baca, meski belum mengerti bacalah terus
Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu. (Ula 6:6-9)
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. (Psa 1:1-2)One step at the time, saat ini kita baca terlebih dahulu dan merenungkannya, siang dan malam dan berulang-ulang.
- SELALU INGAT ALASAN UTAMA MEMBACA ALKITAB
TUHAN ingin kita menjadi
bijaksana dalam menempuh hidup ini, dan Alkitab adalah sumber hikmat yang
membuat kita menjadi pribadi yang bijaksana, seperti yang saya tulis dalam Ada Apa dengan Alkitab.
Tetapi lebih dari itu kita
mendisiplinkan diri membaca Alkitab karena ingin mengenal Pribadi TUHAN
senantiasa, dan semakin hari, hari berganti tahun demi tahun saat kita terus
membaca KitabNya kita semakin mengenal DIA dan memiliki hubungan yang intim
dengan TUHAN, kita memerlukan petunjukNya, pimpinanNya setipa hari, kita
memerlukan kehadiranNya setiap hari. Firman TUHAN adalah TUHAN itu sendiri. Pribadi
Yesus Kristus.
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Joh 1:14)
Biarlah setiap hari saat kita
membaca Alkitab dan tenggelam dalam PerkataanNya kita menjadi semakin mengenalNya
secara Pribadi, semakin cinta TUHAN dan semakin taat akan FirmanNya.
Setiap tahun biarlah kita semakin
menjadi dekat dengan TUHAN, karena disanalah harapan bagi umat manusia berada.
Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran! Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup!. (Yesaya 55:1-3)
Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. (Psa 62:1-2)
Semoga sedikit pemikiran ini bermanfaat bagi teman-teman
Yuuk ah kita rencanakan dan buat
kelompok baca Alkitab untuk tahun 2018, mau?
Aku mauuuuuu!!!!
Luar biasa.
ReplyDelete