Narasi Natal Part Six
Natal telah kita lewati bersama,
dirayakan diseluruh dunia, menjadi hari libur yang dinikmati semua orang. Bukan
hal yang buruk, justru adalah hal yang baik bahwa seluruh penjuru dunia tahu
tentang Natal kelahiran Yesus Kristus, merupakan jalan mengenalkan TUHAN kepada
dunia, terlepas dari perdebatan, dan selalu ada perdebatan tiap tahun tentang
tepatnya kapan Yesus lahir sampai kepada pertanyaan perlukan kita merayakan
Natal, simpan aja hal ini dulu kita bicarakan kapan-kapan, mungkin tahun depan
ketika “Natal” berkunjung lagi.
Kembali ke perayaan Natal, dewasa
ini Natal dirayakan semakin kekinian dan
mencoba untuk relevan dan menjadi cocok dengan generasi sekarang, yang terlihat
adalah seringkali dalam merayakan Natal kita melupakan elemen-elemen yang penting
dalam Narasi Natal untuk kita renungkan dan ingat yang seharusnya membawa kita
pada ucapakan syukur dan pengagungan kepada TUHAN yang mengatur sejarah
sedemikian rupa untuk menebus seluruh umat manusia.
Natal adalah drama Penebusan yang
digenapi oleh Messias Yahudi yang kisahnya tidak dimulai dari perjanjian baru
tetapi berakar dan tertanam dalam Alkitab Ibrani. Yesus adalah orang Yahudi
lahir di tempat yang disebutkan ada di dalam Alkitab, di Yudea, Israel (bahkan tempatnya pun masih ada sampai
sekarang) pribadi yang nyata benar-benar ada, lahir dalam bangsa berbahasa dan
berbudaya Ibrani. Kelahirannya tidak lepas dari hal0hal yang lekat dengan
Narasi Yahudi atau Ibrani dan juga sejarah Ibrani, bahkan kita tahu bahwa
kelahirannya sudah dinubuatkan ratusan tahun sebelumnya oleh Nabi-nabi Yahudi.
Namun karena Perjanjian baru
ditulis dalam bahasa Yunani dan perayaan Natal juga dimulai dirayakan oleh
gereja-gereja jauh setelah jaman rasul-rasul, yakni terutama dirayakan oelh
gereja-gereja barat akibatnya tema-tema, catatan-catatan yang menyertai
kelahiran Messias seringkali terlupa, hilang karena tercerabut dari akar
Ibraninya. So, kita masih rada di bulan Desember dan bahkan masih di minggu
perayaan paskah,tak ada salahnya kita lihat kembali Narasi Natal dalam
perspektif Ibrani dan kita yakin kita akan bisa mendapatkan pengertian yang
baru dari Narasi yang kita kenal ini.
Dari Perjanjian Baru kita
mengenal Bethlehem adalah sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus, catatan
Matius, Lukas dan Yohanes menyebutkannya. Lebih dari pada itu, Bethlehem adalah
suatu tempat yang istimewa bagi bangsa Yahudi, situs penting bagi bangsa Yahudi
- Bethlehem adalah tempat Rachel, istri Yakub yang paling dicintai dikuburkan
Demikianlah Rahel mati, lalu ia dikuburkan di sisi jalan ke Efrata, yaitu Betlehem. (Gen 35:19)
- Bethlehem, TUHAN pernah membangkitkan seorang hakim dari tempat ini, bernama Ebzan bahkan juga Ebzan dikuburkan juga di Bethlehem.
Sesudah dia, maka Ebzan dari Betlehem memerintah sebagai hakim atas orang Israel. Ia mempunyai tiga puluh anak laki-laki. Tiga puluh anaknya perempuan dikawinkannya ke luar kaumnya dan tiga puluh anak perempuan diambilnya dari luar kaumnya untuk anak-anaknya lelaki itu. Ia memerintah atas orang Israel tujuh tahun lamanya. Kemudian matilah Ebzan, lalu dikuburkan di Betlehem. (Jdg 12:8-10)
- Bethlehem adalah asal Boaz yang kemudian mengawini Ruth, perempuan Moab, Bethlehem menerima Gentile untuk dicangkokkan pada Israel.
Lalu Boas mengambil Rut dan perempuan itu menjadi isterinya dan dihampirinyalah dia. Maka atas karunia TUHAN perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki. (Rth 4:13)
- Bethlehem tempat lahir dan dibesarkannya Seorang Raja terbesar Israel, yakni Raja Daud,
Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku." (1Sa 16:1)
Daud adalah anak seorang dari Efrata, dari Betlehem-Yehuda, yang bernama Isai. Isai mempunyai delapan anak laki-laki. Pada zaman Saul orang itu telah tua dan lanjut usianya. (1Sa 17:12)
- Bethlehem disebutkan dalam nubuatan Nabi Mikha bahwa Messias akan muncul dari Bethlehem
Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. (Mic 5:2)
"But as for you, Bethlehem Ephrathah, Too little to be among the clans of Judah, From you One will go forth for Me to be ruler in Israel. His goings forth are from long ago, From the days of eternity." (NASB)
Mikha hidup sebagai Nabi di
Yehuda dan bernubuat antara tahun 750
sampai 686 SM, jadi nubuatannya tidak berbicara soal Daud tetapi orang lain,
yang juga berasal dari Bethlehem Efrata sama seperti Daud.
Jadi Mikha tidak berbicara
tentang seorang pemimpin biasa saja, tetapi seorang yang akan memerintah “selamanya
– yang pemerintahnnya dimulai sudah sejak dahulu kala”
Sebuah pernyataan yang
mengkonfirmasi sebuah janji yang TUHAN buat dengan seorang raja dari Bethlehem
juga yakni Daud, TUHAN berjanji bahwa keturunan Daud akan terus menjadi pewaris
tahta, dan TUHAN menegakkan kerajaannya selamanya.
Jadi BETHLEHEM adalah sebuah
tempat yang sangat penting bagi orang-orang Yahudi, akar bangsa mereka melekat
dengan kota kecil ini dan masa depan mereka juga melekat dengan Bethlehem ini.
Dari nubuatan Mikha kita
mendapatkan sebuah Perpaduan yang unique, tidak biasa bahkan bisa dikatakan
tidak “pas” seseorang (manusia) dari Bethlehem yang akan memerintah selamanya.
Kemudian pernyataan ini dikonfirmasi
lagi oleh Malaikat Gabriel, kepada Maria
Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." (Luk 1:30-33)
Dan semuanya ini berasal dari
sebuah daerah kecil bernama Bethlehem.
Pertanyaannya Ada Apa dengan
Bethlehem?
Mengapa harus Bethlehem?
Dalam budaya Ibrani purba, sebuah
nama, baik nama orang ataupun nama kota atau daerah tidak sekedar menjadi
sebuah sebutan atau panggilan atau identitas saja tetapi dalam sebuah nama juga
melekat sebuah tujuan, purpose atau destiny, ada sebuah makna yang dalam saat
pemberian nama. Demikian juga dengan kata Bethlehem.
Bethlehem dalam Ibrani berasal
dari dua kata “Beit-lehem” . “Beit” artinya rumah sedangkan “Lehem” artinya
roti.
Bethlehem sebuah tempat dimana
terjadi penyatuan antara Yahudi dan Gentile dalam sebuah pernikahan, Boaz dan Ruth, hasil penyatuan ini
membawa pada keberadaan Daud “a man after God’s own heart” orang yang berkenan kepada TUHAN
Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu." (1Sa 13:14)
Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. (Act 13:22-23)
Kita bisa mengambil konklusi.
Messias yang dijanjikan itu yang berasal
memerintah dari kekekalan dan sampai selama-lamanya adalah “Bethlehem” “House
of the Bread” “Rumah Roti” dan bahkan Dirinya adalah roti itu sendiri, makanan
bagi umat manusia.
Bukan suatu kebetulan jika kemudian
Yesus berkata
Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. (Joh 6:35)
Akulah roti hidup. (Joh 6:48)
Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (Joh 6:51)
Kemudian pada jam-jam akhir
hidupnya Yesus berkata kepada murid-muridnya
Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku." (Mat 26:26)
Jadi kalau kita mau kembali
sejenak melihat akar Ibrani, kita melihat bahwa kota kecil Bethlehem memegang
peranan penting dalam Narasi Natal tidak sekedar karena disebutkan dalam Nubuat
Nabi Mikha sebagai tempat dimana Messias akan dilahirkan. Tetapi mempunyai
makna lebih dalam dan signifikan bagi kita gereja TUHAN, karena di Bethlehem
lah disebutkan sebuah pernikahan yang mempunyai dampak luar biasa, tempat pernikahan
Ruth dan Boaz, pernikahan Gentiles dengan Yahudi, tempat berasal Raja Yahudi,
dan tempat “Roti Hidup” dilahirkan agar
seluruh dunia dapat mengambil bagian makan dari TubuhNya. Seluruh umat manusia!
Tidak hanya Israel saja, tidak hanya Yahudi saja. Inilah berita Natal, inilah
Kabar Sukacita!
Dan bukankah menjadi lebih menarik lagi,
ketika Messias yang lahir di Bethlehem, dibungkus dalam lampin dan dibaringkan
didalam palungan, tempat makanan ternak?
Dan kehadirannya di muka bumi untuk
pertama kali juga melibatkan Yahudi dan Gentiles menjadi saksinya, di Bethlehem?
Messiah ben David, Jewish Messiah sejak semula kelahiraNya, kedatanganNya
memang untuk menyelamatkan seluruh umat manusia.
Inilah berita Natal, inilah
Kabar Sukacita!
Sesuatu yang luar biasa bukan,
pengertian yang baru mengapa Messias harus lahir di Rumah Roti?
Kunyah rotinya pelan-pelan, pengertian
itu akan datang!
TUHAN memberkati!
No comments:
Post a Comment