Perjalanan Perjanjian Lama
Orang Yahudi sangat memelihara
tulisan-tulisan dari para Nabi, karena percaya bahwa tulisan-tulisan tersebut
datang langsung dari TUHAN. Kumpulan tulisan ilahi yang kemudian dikenal dengan
Tanakh oelh orang Yahudi ini akhirnya menjadi bagian tidak terpisahkan dari
kekristenan dan menjadi bagian integral
dari Canon Alkitab Kristen
Perjanjian Lama masuk kanon
ALkitab karena sifat alaminya yang memiliki otoritas ilahi dan Israel pun
mengakui hal ini.
Dari tulisan-tulisan sejarawan
seperti Philo ataupun Josephus, kita tahu bahwa kitab Suci yang kita kenal
sebagai Perjanjian Lama ini sudah dikenal di sebelum abad pertama juga, ambilah
tahun 20 SM sampai 50 M bisa dijumpai di tulisannya Philo, kita juga bisa
mnejumpai istilah atau sebutan Kirab Suci ini dari tulisan Josephus juga yang
menulis dari tahun 90-100 M
Alkitab Perjanjian Lama
memberitahu kita bahwa di masa-masa awal, wahyu tertulis ini dituangkan sebagai tulisan pada lempengan atau loh batu
dan disimpan di Tabut Perjanjian. Jika disimpan disana pertanyaanya bagaimana
cara mengajarkan pada orangorang Israel masa itu? Dengan cara tutur tinular,
diajarkan lisan kepada anak cucu
Tetapi waspadalah dan
berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh
matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur
hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya
itu,
(Deu 4:9)
Kemudian kita tahu bahwa Musa
menuliskan lima buku, secara tradisi Yahudi lima kitab Musa ini disebut Kitab
Torah dan Musa memerintahkan untuk mengajarkannya secara lisan
Apa yang kuperintahkan
kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau
mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila
engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau
berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya
sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan
haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu
gerbangmu.
(Deu 6:6-9)
Imam-imam juga diperintahkan
untuk membacakannya dihadapan jemaah Israel, itulah sebabnya Jemaah Israel
hapal dan mengajarkannya pada anak-anaknya
Setelah hukum Taurat itu
dituliskan Musa, maka diberikannyalah kepada imam-imam bani Lewi, yang
mengangkut tabut perjanjian TUHAN, dan kepada segala tua-tua Israel. Dan Musa
memerintahkan kepada mereka, demikian: "Pada akhir tujuh tahun, pada waktu
yang telah ditetapkan dalam tahun penghapusan hutang, yakni hari raya Pondok
Daun, apabila seluruh orang Israel datang menghadap hadirat TUHAN, Allahmu, di
tempat yang akan dipilih-Nya, maka haruslah engkau membacakan hukum Taurat ini
di depan seluruh orang Israel.
(Deu 31:9-11)
Dan disimpan di sampin Tabut
Perjanjian
Ketika Musa selesai
menuliskan perkataan hukum Taurat itu dalam sebuah kitab sampai perkataan yang
penghabisan, maka Musa memerintahkan kepada orang-orang Lewi pengangkut tabut
perjanjian TUHAN, demikian: "Ambillah kitab Taurat ini dan letakkanlah di
samping tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, supaya menjadi saksi di situ terhadap
engkau.
(Deu 31:24-26)
Joshua Ketika sampai di Tanah
Perjanjian juga membacanya dihadapan Jemaah Israel
Tidak ada sepatah katapun
dari segala apa yang diperintahkan Musa yang tidak dibacakan oleh Yosua kepada
seluruh jemaah Israel dan kepada perempuan-perempuan dan anak-anak dan kepada
pendatang yang ikut serta.
(Jos 8:35)
Kemudian jika kita melihat
seluruh Perjanjian Lama kita juga menemukan bahwa orang-orang yang dipakai
TUHAN meneruskan menuliskan apa yang mereka, orang-orangIsrael alami bersama
TUHAN, sebagian kitab-kitab tersebut hilang (tentang kitab-kitab yang
disebutkan di PL dan kemudian hilang bisa dibaca di post IG @peterskriss)
Perhatikan ini
Pada hari itu juga Yosua
mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi
mereka di Sikhem. Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu
ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar,
di tempat kudus TUHAN. (Jos 24:25-26)
Apakah Yosua menulis buku lain
lagi yang juga sekarang sudah tidak ada lagi?
Sama seperti Samuel, menuliskan
sebuah piagam yang kenudian juga tidak ada lagi,
Kemudian Samuel menguraikan
kepada bangsa itu tentang hak-hak kerajaan, menuliskannya pada suatu piagam dan
meletakkannya di hadapan TUHAN; sesudah itu Samuel menyuruh seluruh bangsa itu
pulang, masing-masing ke rumahnya.
(1Sa 10:25)
Dan kita tahu bahwa Samuel juga
berkeliling menjadi hakim bagi orang-orang Israel, bisa hampir dipastikan bahwa
Samuel juga mengajarkan Kitab Torah Musa kepada orang-orang Israel dan untk itu
menurut para ahli bisa jadi ada Salinan Torah Musa di jaman Samuel, yang digunakan
oleh Samuel atau disalin oleh Samuel sendiri, pada masa lampau sampai jaman
Yesus kita tahu bahwa ada komunitas-komunitas Yahudi yang mengabdikan dirinya
untuk menyalin Kitab Suci, seperti Komunitas Essenes, Qumran
Jadi tulisan Perjanjian Lama sampai
jaman Yesus kita bisa telusuri sejarahnya dan mendapatkan kenyataan bahwa
orang-orang Israel, orang-orang Yahudi benar-benar menaruh Tulisan Suci ini di
tempat yang sangat berharga menyimpan, menyalin dan mengajarkannya
Jika disusun kronologis transmisi
dari mula Musa hingga kita mendapatkan Perjanjian Lama yang dipakai orang-orang
Yahudi abad pertama termasuk Yesus dan para Rasul dan berlanjut pada bapa-bapa
gereja dan sampai abad ke 10 kira-kira demikian
1446 SM, Sepuluh Perintah dan
Kitab Torah Musa seperti yang tertulis diatas
1050 SM, TORAH - SALINAN NAYOT,
dekat Rama Tempat tinggal Samuel, dan kita juga tahu bahwa Samuel juga menulis
kitab Hakim-hakim dan Kitab Samuel, banyak yang berpendapat bahwa Samuel
menetap di Rama dan membuat sekolah di Nayot
Tetapi kepada Saul
diberitahukan bahwa Daud ada di Nayot dekat Rama. Sebab itu Saul mengirim
beberapa utusan untuk menangkap Daud. Tetapi mereka mendapati sekumpulan nabi
yang sedang menari-nari dan berteriak-teriak bersama-sama, dipimpin oleh
Samuel. Lalu para utusan Saul itu dikuasai oleh Roh Allah sehingga mereka juga
mulai menari-nari dan berteriak-teriak.
(1Sam 19:19-20
623 SM, TORAH MUSA – JAMAN RAJA
YOSIA, Israel sudah terpecah jadi dua, dan kemerostan moral diantara keduanya,
Siapa Raja yang memimpin demikian jugalah tercermin pada rakyat yang
dipimpinnya, jika Rajanya takut akan TUHAN dan mengikuti jejak Daud maka
rakyatnya pun ikut hidup takut akan TUHAN . Yosia memerintah Yehuda di
masa-masa akhir Yehuda sebelum dibuang ke Babel. Dia mengadakan reformasi dan
menemukan Kembali Kitab Torah Musa
Berkatalah imam besar
Hilkia, kepada Safan, panitera itu: "Telah kutemukan kitab Taurat itu di
rumah TUHAN!" Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, dan Safan
terus membacanya. Kemudian Safan, panitera itu, masuk menghadap raja,
disampaikannyalah kabar tentang itu kepada raja: "Hamba-hambamu ini telah
mengambil seluruh uang yang terdapat di rumah TUHAN dan memberikannya ke tangan
para pekerja yang diangkat mengawasi rumah itu." Safan, panitera itu, memberitahukan
juga kepada raja: "Imam Hilkia telah memberikan kitab kepadaku," lalu
Safan membacakannya di depan raja. Segera sesudah raja mendengar perkataan
kitab Taurat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya. Kemudian raja memberi perintah
kepada imam Hilkia, kepada Ahikam bin Safan, kepada Akhbor bin Mikha, kepada
Safan, panitera itu, dan kepada Asaya, hamba raja, katanya: "Pergilah,
mintalah petunjuk TUHAN bagiku, bagi rakyat dan bagi seluruh Yehuda, tentang
perkataan kitab yang ditemukan ini, sebab hebat kehangatan murka TUHAN yang
bernyala-nyala terhadap kita, oleh karena nenek moyang kita tidak mendengarkan
perkataan kitab ini dengan berbuat tepat seperti yang tertulis di
dalamnya."
(2Ki 22:8-13)
Di 610 SM orang-orang Samaria
menyalin Torah jaman Yosia ini dan, Salinan-salinannya ada sampai sekarang,
Pentateukh Samaria. Jadi orang samaria ini hanya mengakui otoritas Kitab Musa
saja.
560 SM, Nabi Yeremia menuliskan KITAB
RAJA-RAJA, tradisi Rabbi, dari Talmud Bava Batra mengatakan bahwa Yosua menulis
Kitab Yosua, hingga kematiannya, imam besar Eleazar dan Pinehas meneruskan
narasi itu. Samuel, Talmud mengatakan, menulis Kitab hakim dan Kitab Samuel,
sampai kematiannya, kemudian nabi Nathan dan Gad melanjutkannya. Dan kitab raja
raja, juga menurut tradisi, ditulis oleh nabi Yeremia.
450-400 SM, Ezra menterjemahkan
kitab-kitab yang ada dari IBRANI-ARAM, dan menuliskan kitab Tawarikh.
Kitab Tawarikh, Kitab
Terakhir yang ditulis di Perjanjian
Lama, Ezra Memakai sumber-sumber terdahulu, melengkapi kitab Samuel dan kitab
Raja-raja dan kemungkinan kitab-kitab yang sekarang hilang, EZRA juga translate
Kitab-kitab yang ada dari Bahasa Ibrani ke Bahasa Aram, Bahasa yang dipakai
Yahudi masa setelah pembuangan
282 SM, Septuaginta BRANI-YUNANI,
Ptolemy II memerintahkan 70 Rabbi Yahudi untuk menterjemahkan Tanakh ke Bahasa
Yunani, makanya disebut Septuagint, dari frase Latin Septuaginta Interpretum,
terjemahan dari 70 orang
Inilah Perjanjian Lama yang
banyak dipakai di Jaman Yesus, Rasul-rasul dan Bapak-bapak Gereja Awal. Bahasa
Yunani adalah Bahasa Internasional masa itu, lingua franca. Ada yang mengatakan
bahwa Yesus membaca Tanakh Bahasa Yunani alias Septuagint dan
memparafrasekannya dalam Bahasa Aram, seperti kita lihat di film The Passion of
Christ
160 M muncul Perjanjian Lama Salinan
komunitas Rabbi Yahudi Masorah yang kemudian disebut Masoretic Text. Pada tahun
1008 M Masoretic Text terbit dengan huruf vocal, persiapan dari th 600-900
Bapa bapa gereja juga membaca text
Perjanjian Lama, banyak bukti, beberapa diantaranya adalah
Melito, Bishop Sardis th 170 M
menulis surat pada Onesimus dan menyebutkan list kitab-kitab Perjanjian Lama
karena Onesimus ingin belajar tentang Yesus Kristus dari Perjanjian Lama dan
juga menuliskan ringakasan bagi Onesimus, kira-kira paraphrase nya demikian
“Karena kamu semangat banget
untuk mendengar Firman yang benar, dan memiliki ringkasan kitab Torah dan para
nabi mengenai Juruselamat kita dan segala tulisan mengenai iman kita dan lebih
lagi kamu ingin mengetahui fakta-fakta yang akurat tentang kitab-kitab tersebut,
ada berapa banyak, apa saja yang ditulis ddidalamnya maka saya terbeban untuk
menuliskannya bagimu , karena saya tahu kamu sedemikian semnagat untuk belajar
mengenai iman kita, dan terus bergumul belajar tentang keselamatan kekal yang
telah kamu terima, dan aku tahu kamu menaruh semuanya sebagai prioritas sebagai
wujud cintamu kepada Allah”
Origen 185-253 M salah satu dari
pemikir biblika gereja awal mengatakan bahwa sesuai dengan tradisi Ibrani ada
22 kitab kanonik, jumlah ini sama dengan
jumlah huruf abjad Ibrani juga dan kemudian Origen menuliskan daftar kitab-kitab
tersebut
Athanasius, bishop Alexandria kepada
jemaatnya tahun 367 M, Athanasius menulis surat merespon banyak nya ajaran-ajaran
palsu dari guru-guru palsu dengan klaim terhadap kitab-kitab lain yang menurut
mereka juga harus punya otoritas sama sepeeti Kitab suci.
Athanasius memberikan list
kitab-kitab Perjanjian Lama, menyebutkan 22 kitab Perjanjian Lama
Selain mereka juga ada Jerome,
Tyranius Rufinus juga, hal ini membuktikan bahwa Bapa-bapa gereja juga membaca
Perjanjian Lama dengan isi kitab yang sebagian besar mirip dengan yang kita miliki sekarang dan memegangnya sebagai Kitab Suci, berbarengan dengan Salinan injil
dan surat-surat para rasul dan tradisi pengajaran para rasul
Nah kita sebagai gereja abad
modern tentunya melihat semua fakta sejarah diatas seharusnyalah memiliki sikap
yang sama yakni terus membaca Kitab Suci baik PL ataupun PB setiap hari, seperti
Yesus Kristus, Para Rasul dan jemaat mula-mula dan tidak meragukan Kitab keaslian Kitab Suci
TUHAN memberkati
sumber-sumber sejarah dari biblicadotca dan buku The Journey From text to translation
No comments:
Post a Comment