Kita sampai pada Kitab Bilangan,
cukup masuk akal diberi nama kitab Bilangan, dalam bahasa Inggris disebut
Numbers, karena diawali dengan penghitungan dan diakhiri dengan penghitungan
pula, yakni sensus. Sensus pertama diambil saat Israel meninggalkan Sinai, satu
bulan setelah Tabernakel didirikan. Total yang terhitung ada 603,550. Sensus
kedua diambil saat mereka tiba di Moab, sebelum masuk ke tanah Kanaan hampir 40
tahun setelah sensus yang pertama dilakukan, terhitung 601,730. Berkurangg
1,820 jiwa. Perlu diketahui yang dihitung adalah laki-laki sehat yang siap
untuk berperang, jadi seperti wajib militer.
Dalam bahasa Ibrani, kitab ini
disebut Bemidbar, artinya adalah di Padang Gurun. Buku ini mencatat perjalanan
bangsa Israel di padang gurun, yakni dari Gunung Sinai ke Kadesh Barnea sampai
mendekati daerah Kanaan, sangat dekat hanya berjarak 11 hari perjalanan. Namun
yang terjadi adalah perjalanan ini menjadi 38 tahun. Ya, benar!!! 38 tahun
mengembara di padang gurun. Dimulai dari setalh di”tandatatangan”in Perjanjian
antara TUHAN dan Israel. Perjalanan ini
kira-kira terjadi antara th 1446 sampai 1406 BC. Secara tradisi buku ini
ditulis oleh Musa bersama buku Kejadian keluaran Imamat dan Ulangan.
Kitab bilangan mencatat semua
yang terjadi dan yang dialami oleh orang Israel di padang gurun, pemberontakan
demi pemberontakan, keraguan dan ketidakpercayaan yang membawa mereka berputar
dipadang gurun dan generasi ini tidak masuk ke Tanah Kanaan karena
ketidakpercayaan mereka. Musa pun mengalami hal yang sama karena tidak hormat
pada TUHAN dia tidak boleh juga masuk ke Tanah KANAAN. Padahal mujizat
menyertai mereka kemana mereka pergi. Perjalanan ini dimulai dari gunung Sinai
ke lembah Moab di perbatasan Kanaan, seberang sungai Jordan.
Buku ini memnag membosankan di
awal-awal chapter, yakni pasal 1 sampai pasal 9. Setelah sampai pada pasal
sepuluh barulah petualangan dimulai.
Seperti diatas dikatakan sensus
pertama dilakukan oleh Musa dan Harun, tidak ada yang salah dengan sensus dan
menghitung tentara. Yang penting motivasinya, Daud dihukum oleh TUHAN saat
melakukan sensus penduduk karena dimotivasi oleh kesombongan, pride. Berikut
lagi tidak salah dengan menghitung, pada saat gereja mula-mula ditambahkan 3000
pada saat Petrus berkotbah.
Jumlahnya kok sedikit banget yak?
Sekitaran enamratusan ribu. Jangan salah sangka saudara, enam ratus ribu itu hanya
jumlah tentaranya saja, yang dihitung hanyalah laki-laki yang berusia 20 tahun
keatas jadi bukan semua orang yang keluar dari Mesir. Jika seluruh orang Israel
yang keluar dari Mesir dihitung maka angkanya apling sedikit ada dua juta
orang, jadi angka 603,550 adalah fraksi tentara saja.
Details angka diberikan
supaya kita dapat belajar sesuatu; 30
persen dari total populasi adalah tentara, jumlah yang cukup signifikan jika
populasi ini mau berperang. Namun bilangan ini kecil jika dibandingkan dengan
jumlah tentara Daud yang disebutkan di 2 Samuel, Daud dilaporkan memiliki 1,300,000 tentara.
Angka 603,550 juga angka yang kecil dibandingkan dengan bangsa-bangsa yang
mendiami Kanaan, lihat saja daftar bangsa-bangsa yang dikalahkan oleh Yosua,
tercatat di Kitab Yosua. TUHAN mengajar bahwa mereka menang bukan karena
kekuatan mereka tetapi karena TUHAN berada di pihak mereka, TUHAN berperang
bagi mereka! Padang gurun begitu luas mampu menampung mereka. Dan bayangkan
bagaimana provide dua juta orang ini di padang gurun, berapa banyak manna yang
diturunkan tiap pagi, berapa banyak burung puyuh yang diberikan TUHAN, berapa gallon
air yang diperlukan setiap harinya, membuktikan bahwa TUHAN itu MAHA BESAR.
Selisih angka sensus pertama dan
sensus kedua tidak begitu jauh, hanya 1,820 jiwa, ini keren!!! Bagaimana selama
38 tahun bisa menjaga populasi dengan baik ditengah lingkungan yang tidak ramah,
ditengah padang gurun dan selalu berpindah, jikalau bukan TUHAN pasti tidak
mungkin.
Simeon berkurang 37,100
sementara Manasye bertambah 20,500. Yang lainnya kurang lebih hampir sama. Kita
bisa mengambil kesimpulan dari angka ini bahwa TUHAN memelihara mereka dengan
sungguh, menjaga jumlah populasi selama 38 tahun tetap relative sama itu adalah
luar biasa. Ini TUHAN yang berkarya.
38 tahun berselang dari sensus
yang pertama ke sensus yang kedua, sampai seluruh generasi yang keluar dari
Mesir binasa di padang gurun. Generasi yang baru lahir dan melanjutkan
perjalanan ke Kanaan. Jadi meskipun
angka sensus pertama dan sensus kedua relative sama namun tidak dengan
orang-orangnya, mereka adalah generasi yang berbeda, kecuali Musa, Yoshua dan
Kaleb.
Jadi sebenarnya Kitab Bilangan adalah kitab yang menyedihkan, kita
seharusnya bisa liat mayat-mayat bergelimpangan sepanjang 38 tahun. Perjalanan
yang seharusnya bisa ditempuh sebelas hari akhirnya menjadi 13,780 hari. Hanya karena
mereka tidak mau masuk ke Tanah yang TUHAN sudah janjikan. Biarpun banyak hal negative
kita juga belajar dari Kitab Bilangan ini, Paul berkata dalam suratnya kepada
orang Korintus :
Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang
terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun. Semuanya ini
telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan
kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, (1Co
10:5-6)
Setelah Musa selesai dengan
pengajaran Torah, dan Tabut perjanjian sudah dibuat, Kemah Tabernakel sudah
lengkap, umat bersiap untuk masuk tanah Perjanjian, Kanaan, dan dari Sinai
sampai Kadesh Barnea lanjut ke perbatasan Tanah Kanaan hanyalah 11 hari
perjalanan jalan kaki. Tetapi ketika bangsa ini sampai di Kadesh Barnea, bangsa
ini menolak untuk masuk tanah Kanaan saat TUHAN memerintahkan mereka untuk
segera masuk.
Banyak kehidupan orang percaya
berakhir berputar-putar di padang gurun karena walaupun mereka sudah dibebaskan
diselamatkan dari dosa, mereka tidak bisa menikmati berkat dan kasih karunia
yang TUHAN telah siapkan buat mereka, hnya karena mereka tidak taat.
Dua pertiga kitab Bilangan adalah
tentang perjalanan yang berkepanjangan, berlarut=larut yang seharusnya bisa
dihindari. Alkitab adalah buku yang sangat apa adanya, jujur mencertitakan
secara terus terang, melaporkan tentang kegagalan dan keburukan sama juga
melaporkan tentang kesuksesan dan kebajikan. Paul berkata kepada jemaat di
Korintus bahwa kitab Bilangan ditulis sbagai contoh dan peringatan bagi mereka,
pernyataannya sangat jelas bagi kita juga bahwa
Bilangan ditulis sebagai peringatan bagi kita untuk itu kita harus juga
mempelajarinya, jika tidak maka bisa bisa kita mengulagi kesalahan yang sama
dan akhirnya berputar-putar di padang gurun. Bahkan Musa pun tidak
diperkenankan masuk ke Kanaan karena dia gagal untuk taat, meskipun beberapa
abad kemudian Musa berhasil masuk ke Kanaan juga, intinya leader sekalipun
tidak pengecualian.
Musa menyusun Kitab Bilangan ini
nampaknya secara kronologis, meski kita nanti temukan ada pengajaran tentang hukum-hukum
ditengahnya namun itu dilakukan dalam perjalanan mereka dari Sinai ke Kadesh Barnea dan dari Kadesh barnea ke Moab. Lebih jauh kita tarik ke belakang,
kronologisnya adalah sebagai berikut
- Keluaran 1 – 18, perjalanan dari Mesir ke Sinai durasinya 50 hari
- Keluaran 19 – 40, Leviticus 1 – 27, Bilangan 1 – 10, di Sinai mereka berkemah durasinya kurang lebih 2 tahunan disini mereka dipersiakan menjadi sebuah bangsa
- Bilangan 10 – 12, perjalanan dari Sinai ke kadesh barnea durasinya 11 hari, pemberontakan terjadi
- Bilangan 13 – 19 Israel berkemah di Kadesh Barnea, TUHAN berbicara kepada mereka setelah pemberontakan yang terjadi
- Bilangan 20 – 21 dua pasal ini mencakup perjalanan bangsa Israel 38 tahun dari Kadesh Barnea ke Moab
- Bilangan 22 – 36 meliput apa yang TUHAN firmankan saat mereka menunggu waktu menyebrang ke Tanah Kanaan. Ini ironis, saat Bileam memberkati Israel justru mereka malah melacurkan diri dengan dewa-dewa Moab
- Ulangan 1 – 34 juga dalam kronologis waktu yang sama dengan Bilangan diatas, Musa menceritakan ulang kisah mereka saat mereka menunggu wakttu menyeberang.
Kitab bilangan ditulis supaya
generasi Israel berikutnya bisa belajar mengenal takut akan TUHAN dan belajaar dari kesalahan Moyang mereka.
Demikian juga bagi orang-orang Kristen bisa belajar dari kegagalan mereka. Seperti yang Paulus tuliskan kepada jemaat di
Korintus. Meski kita sudah dibebaskan kita bisa jadi hidup dan mati di padang
gurun, kita bahkan mengingat-ingat “nikmatnya dosa” dan menengok ke belakang
sehingga kitatidak bisa melihat kedepan dan melangkah maju menuju Tanah
Perjanjian dimana TUHAN janjikan berkat-berkatnya.
Kita belajar mengenal karakter
TUHAN dari Kitab Bilangan , sangat jelas bisa kita lihat tentang kebaikan TUHAN
sekaligus kekerasan TUHAN yang banyak disebutkan dalam kitab Perjanjian Baru Roma, Ibrani, Yudas, 2Petrus. Yudas bahkan menyebut Korah dan Bileam.
Menggerutu, bersungut-sungut dan komplain adalah problem yang ada di gereja sama
seperti masalah yang TUHAN hadapi dengan bangsa Israel.
Jadi kita bercermin dari Kitab Bilangan untuk
semua itu.
Satu sisi kita melihat TUHAN yang
begitu baik, menyediakan makanan dan air pakaian dan segalanya. Kita juga
melihat TUHAN menjaga dan melindungi bangsa Israel dari musuh-musuhnya yang
jumlahnya lebih besar dan juga ukurannya lebih besar dan perkasa, TUHAN menjaga
dan melindungi mereka meskipun mereka berdosa kepadaNYA.
Disisi lain kita melihat
keadilanNYA. TUHAN itu setia pada perjanjianNYA, DIA akan menghukum mereka yang
melanggar perjanjianNYA, berdosa. Inilah kedisiplinan itu. Bahkan bisa
kehilangan janji tersebut jika merea terus menerus tidak taat dan menuruti hawa
nafsu sendiri.
Kita juga bisa melihat Yesus di
Kitab Bilangan
- Yesus dicobai di Padang gurun selama 40 hari sama seperti Israel di padang gurun 40 tahun
- Perhatikan ini : Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Joh 3:14-16). Musa meninggikan ular tembaga bayangan Yesus akan disalib
- Yohanes mengatkan Yesus adalah manna, roti dari Sorga
- Paulus menyebutkan tentang batu yang dipukul dan mengeluarkan air, mengatakan bahwa batu tersebut aadalah Kristus
- Ibrani mengatakan tentang lebih hebatnya korban darah Yesus, ibrani 9:13 – 14, mengutip bilangan pasal 19 ayat 9 dan ayat 17 -19.
- Nubuatan Bileam tentang Yesus Kristus : Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat; bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel, dan meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set. (Num 24:17) sangat luar biasaaaaaa
Ada apa lagi di kitab Bilangan?
Mungkin yang paling dikenal
adalah ayat berkat di Bilangan 6:24-26
TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
the LORD make his face shine upon you and be gracious to you;
the LORD turn his face toward you and give you peace." '
berkat ini berlaku bagi kita juga
orang-orang percaya. Grace and Peace, bahkan dalam surat-surat di Perjanjian
baru ditulis ‘ Grace and peace to you from GOD our Father and the Lord Jesus
Christ’
kita juag bisa menerima dan
menikmati berkat ini dan fellowship dengan TUHAN seperti yang orang Israel nikmati
jika kita mengindahkan pelajaran yang kita dapat di kitab Bilangan.
Selamat membaca!!
@peterskrissnolo
makasi kak, sangat terberkati dengan tulisan kak...
ReplyDeleteSama-sama bro! bukunya belom dapat ya?
DeleteBarnea mirip Borneo.
ReplyDelete