Wednesday, March 29, 2017

Pengantar Untuk Bilangan



Kita sampai pada Kitab Bilangan, cukup masuk akal diberi nama kitab Bilangan, dalam bahasa Inggris disebut Numbers, karena diawali dengan penghitungan dan diakhiri dengan penghitungan pula, yakni sensus. Sensus pertama diambil saat Israel meninggalkan Sinai, satu bulan setelah Tabernakel didirikan. Total yang terhitung ada 603,550. Sensus kedua diambil saat mereka tiba di Moab, sebelum masuk ke tanah Kanaan hampir 40 tahun setelah sensus yang pertama dilakukan, terhitung 601,730. Berkurangg 1,820 jiwa. Perlu diketahui yang dihitung adalah laki-laki sehat yang siap untuk berperang, jadi seperti wajib militer.

Dalam bahasa Ibrani, kitab ini disebut Bemidbar, artinya adalah di Padang Gurun. Buku ini mencatat perjalanan bangsa Israel di padang gurun, yakni dari Gunung Sinai ke Kadesh Barnea sampai mendekati daerah Kanaan, sangat dekat hanya berjarak 11 hari perjalanan. Namun yang terjadi adalah perjalanan ini menjadi 38 tahun. Ya, benar!!! 38 tahun mengembara di padang gurun. Dimulai dari setalh di”tandatatangan”in Perjanjian antara TUHAN dan Israel.  Perjalanan ini kira-kira terjadi antara th 1446 sampai 1406 BC. Secara tradisi buku ini ditulis oleh Musa bersama buku Kejadian keluaran Imamat dan Ulangan.

Kitab bilangan mencatat semua yang terjadi dan yang dialami oleh orang Israel di padang gurun, pemberontakan demi pemberontakan, keraguan dan ketidakpercayaan yang membawa mereka berputar dipadang gurun dan generasi ini tidak masuk ke Tanah Kanaan karena ketidakpercayaan mereka. Musa pun mengalami hal yang sama karena tidak hormat pada TUHAN dia tidak boleh juga masuk ke Tanah KANAAN. Padahal mujizat menyertai mereka kemana mereka pergi. Perjalanan ini dimulai dari gunung Sinai ke lembah Moab di perbatasan Kanaan, seberang sungai Jordan.
Buku ini memnag membosankan di awal-awal chapter, yakni pasal 1 sampai pasal 9. Setelah sampai pada pasal sepuluh barulah petualangan dimulai.

Seperti diatas dikatakan sensus pertama dilakukan oleh Musa dan Harun, tidak ada yang salah dengan sensus dan menghitung tentara. Yang penting motivasinya, Daud dihukum oleh TUHAN saat melakukan sensus penduduk karena dimotivasi oleh kesombongan, pride. Berikut lagi tidak salah dengan menghitung, pada saat gereja mula-mula ditambahkan 3000 pada saat Petrus berkotbah.
Jumlahnya kok sedikit banget yak? Sekitaran enamratusan ribu. Jangan salah sangka saudara, enam ratus ribu itu hanya jumlah tentaranya saja, yang dihitung hanyalah laki-laki yang berusia 20 tahun keatas jadi bukan semua orang yang keluar dari Mesir. Jika seluruh orang Israel yang keluar dari Mesir dihitung maka angkanya apling sedikit ada dua juta orang, jadi angka 603,550 adalah fraksi tentara saja. 

Details angka diberikan supaya kita dapat  belajar sesuatu; 30 persen dari total populasi adalah tentara, jumlah yang cukup signifikan jika populasi ini mau berperang. Namun bilangan ini kecil jika dibandingkan dengan jumlah tentara Daud yang disebutkan di 2 Samuel,  Daud dilaporkan memiliki 1,300,000 tentara. Angka 603,550 juga angka yang kecil dibandingkan dengan bangsa-bangsa yang mendiami Kanaan, lihat saja daftar bangsa-bangsa yang dikalahkan oleh Yosua, tercatat di Kitab Yosua. TUHAN mengajar bahwa mereka menang bukan karena kekuatan mereka tetapi karena TUHAN berada di pihak mereka, TUHAN berperang bagi mereka! Padang gurun begitu luas mampu menampung mereka. Dan bayangkan bagaimana provide dua juta orang ini di padang gurun, berapa banyak manna yang diturunkan tiap pagi, berapa banyak burung puyuh yang diberikan TUHAN, berapa gallon air yang diperlukan setiap harinya, membuktikan bahwa TUHAN itu MAHA BESAR.

Selisih angka sensus pertama dan sensus kedua tidak begitu jauh, hanya 1,820 jiwa, ini keren!!! Bagaimana selama 38 tahun bisa menjaga populasi dengan baik ditengah lingkungan yang tidak ramah, ditengah padang gurun dan selalu berpindah, jikalau bukan TUHAN pasti tidak mungkin.
Simeon berkurang 37,100 sementara Manasye bertambah 20,500. Yang lainnya kurang lebih hampir sama. Kita bisa mengambil kesimpulan dari angka ini bahwa TUHAN memelihara mereka dengan sungguh, menjaga jumlah populasi selama 38 tahun tetap relative sama itu adalah luar biasa. Ini TUHAN yang berkarya.

38 tahun berselang dari sensus yang pertama ke sensus yang kedua, sampai seluruh generasi yang keluar dari Mesir binasa di padang gurun. Generasi yang baru lahir dan melanjutkan perjalanan ke Kanaan.  Jadi meskipun angka sensus pertama dan sensus kedua relative sama namun tidak dengan orang-orangnya, mereka adalah generasi yang berbeda, kecuali Musa, Yoshua dan Kaleb. 

Jadi sebenarnya Kitab Bilangan adalah kitab yang menyedihkan, kita seharusnya bisa liat mayat-mayat bergelimpangan sepanjang 38 tahun. Perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh sebelas hari akhirnya menjadi 13,780 hari. Hanya karena mereka tidak mau masuk ke Tanah yang TUHAN sudah janjikan. Biarpun banyak hal negative kita juga belajar dari Kitab Bilangan ini, Paul berkata dalam suratnya kepada orang Korintus :
Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun. Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, (1Co 10:5-6)

Setelah Musa selesai dengan pengajaran Torah, dan Tabut perjanjian sudah dibuat, Kemah Tabernakel sudah lengkap, umat bersiap untuk masuk tanah Perjanjian, Kanaan, dan dari Sinai sampai Kadesh Barnea lanjut ke  perbatasan Tanah Kanaan hanyalah 11 hari perjalanan jalan kaki. Tetapi ketika bangsa ini sampai di Kadesh Barnea, bangsa ini menolak untuk masuk tanah Kanaan saat TUHAN memerintahkan mereka untuk segera masuk.

Banyak kehidupan orang percaya berakhir berputar-putar di padang gurun karena walaupun mereka sudah dibebaskan diselamatkan dari dosa, mereka tidak bisa menikmati berkat dan kasih karunia yang TUHAN telah siapkan buat mereka, hnya karena mereka tidak taat.

Dua pertiga kitab Bilangan adalah tentang perjalanan yang berkepanjangan, berlarut=larut yang seharusnya bisa dihindari. Alkitab adalah buku yang sangat apa adanya, jujur mencertitakan secara terus terang, melaporkan tentang kegagalan dan keburukan sama juga melaporkan tentang kesuksesan dan kebajikan. Paul berkata kepada jemaat di Korintus bahwa kitab Bilangan ditulis sbagai contoh dan peringatan bagi mereka, pernyataannya sangat jelas bagi kita juga bahwa  Bilangan ditulis sebagai peringatan bagi kita untuk itu kita harus juga mempelajarinya, jika tidak maka bisa bisa kita mengulagi kesalahan yang sama dan akhirnya berputar-putar di padang gurun. Bahkan Musa pun tidak diperkenankan masuk ke Kanaan karena dia gagal untuk taat, meskipun beberapa abad kemudian Musa berhasil masuk ke Kanaan juga, intinya leader sekalipun tidak pengecualian.

Musa menyusun Kitab Bilangan ini nampaknya secara kronologis, meski kita nanti temukan ada pengajaran tentang hukum-hukum ditengahnya namun itu dilakukan dalam perjalanan mereka dari Sinai ke Kadesh Barnea dan dari Kadesh barnea  ke Moab. Lebih jauh kita tarik ke belakang, kronologisnya adalah sebagai berikut

  • Keluaran 1 – 18, perjalanan dari Mesir ke Sinai durasinya 50 hari
  • Keluaran 19 – 40, Leviticus 1 – 27, Bilangan 1 – 10, di Sinai mereka berkemah durasinya kurang lebih 2 tahunan disini mereka dipersiakan menjadi sebuah bangsa
  • Bilangan 10 – 12, perjalanan dari Sinai ke kadesh barnea durasinya 11 hari, pemberontakan terjadi
  • Bilangan 13 – 19 Israel berkemah di Kadesh Barnea, TUHAN  berbicara kepada mereka  setelah pemberontakan yang terjadi
  • Bilangan 20 – 21 dua pasal ini mencakup perjalanan bangsa Israel 38 tahun dari Kadesh Barnea ke Moab
  • Bilangan 22 – 36 meliput apa yang TUHAN firmankan saat mereka menunggu waktu menyebrang ke Tanah Kanaan. Ini ironis, saat Bileam memberkati Israel justru mereka malah melacurkan diri dengan dewa-dewa Moab
  • Ulangan 1 – 34 juga dalam kronologis waktu yang sama dengan Bilangan diatas, Musa menceritakan ulang kisah mereka saat mereka menunggu wakttu menyeberang.

Kitab bilangan ditulis supaya generasi Israel berikutnya bisa belajar mengenal takut akan  TUHAN dan belajaar dari kesalahan Moyang mereka. Demikian juga bagi orang-orang Kristen bisa belajar dari kegagalan mereka.  Seperti yang Paulus tuliskan kepada jemaat di Korintus. Meski kita sudah dibebaskan kita bisa jadi hidup dan mati di padang gurun, kita bahkan mengingat-ingat “nikmatnya dosa” dan menengok ke belakang sehingga kitatidak bisa melihat kedepan dan melangkah maju menuju Tanah Perjanjian dimana TUHAN janjikan berkat-berkatnya.

Kita belajar mengenal karakter TUHAN dari Kitab Bilangan , sangat jelas bisa kita lihat tentang kebaikan TUHAN sekaligus kekerasan TUHAN yang banyak disebutkan dalam kitab Perjanjian Baru Roma, Ibrani, Yudas, 2Petrus. Yudas bahkan menyebut Korah dan Bileam. Menggerutu, bersungut-sungut dan komplain adalah problem yang ada di gereja sama seperti masalah yang TUHAN hadapi dengan bangsa Israel.   

Jadi kita bercermin dari Kitab Bilangan untuk semua itu.

Satu sisi kita melihat TUHAN yang begitu baik, menyediakan makanan dan air pakaian dan segalanya. Kita juga melihat TUHAN menjaga dan melindungi bangsa Israel dari musuh-musuhnya yang jumlahnya lebih besar dan juga ukurannya lebih besar dan perkasa, TUHAN menjaga dan melindungi mereka meskipun mereka berdosa kepadaNYA.

Disisi lain kita melihat keadilanNYA. TUHAN itu setia pada perjanjianNYA, DIA akan menghukum mereka yang melanggar perjanjianNYA, berdosa. Inilah kedisiplinan itu. Bahkan bisa kehilangan janji tersebut jika merea terus menerus tidak taat dan menuruti hawa nafsu sendiri.
Kita juga bisa melihat Yesus di Kitab Bilangan

  • Yesus dicobai di Padang gurun selama 40 hari sama seperti Israel di padang gurun 40 tahun
  • Perhatikan ini : Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Joh 3:14-16). Musa meninggikan ular tembaga bayangan Yesus akan disalib
  • Yohanes mengatkan Yesus adalah manna, roti dari Sorga
  • Paulus menyebutkan tentang batu yang dipukul dan mengeluarkan air, mengatakan bahwa batu tersebut aadalah Kristus
  • Ibrani mengatakan tentang lebih hebatnya korban darah Yesus, ibrani 9:13 – 14, mengutip bilangan pasal 19 ayat 9 dan ayat 17 -19.
  • Nubuatan Bileam tentang Yesus Kristus : Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat; bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel, dan meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set. (Num 24:17) sangat luar biasaaaaaa

Ada apa lagi di kitab Bilangan?

Mungkin yang paling dikenal adalah ayat berkat di Bilangan 6:24-26

TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; 
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.

The LORD bless you and keep you
the LORD make his face shine upon you and be gracious to you;  
the LORD turn his face toward you and give you peace." '

berkat ini berlaku bagi kita juga orang-orang percaya. Grace and Peace, bahkan dalam surat-surat di Perjanjian baru ditulis ‘ Grace and peace to you from GOD our Father and the Lord Jesus Christ’
kita juag bisa menerima dan menikmati berkat ini dan fellowship dengan TUHAN seperti yang orang Israel nikmati jika kita mengindahkan pelajaran yang kita dapat di kitab Bilangan.

Selamat membaca!!


@peterskrissnolo

Thursday, March 23, 2017

Membaca Alkitab Setahun Secara Kronologis (12)

MASSK - Yosua (Maret 4)


Kitab Musa akhirnya kita selesaikan selama 11 minggu, Kejadian Keluaran Imamat Bilangan dan Ulangan plus kitab Ayub dan hari ini adalah hari ke 81 baca Alkitab secara Kronologis. I must say, you all amazing! Terlebih lagi kita membacanya secara bersama-sama. Dan saya yakin sama seperti saya, kita semua pasti mendapatkan sesuatu, bahkan mungkin saja ada banyak pelajaran yang didapat dari perjalanan orang Israel dari Mesir sampai ke Moab, tepi Timur sungai Yordan. Seperti saya selalu percayai dan berulang-ulang katakan kepada saudara semua pembaca UnlockingChapter, bahwa jika membaca Alkitab, pasti akan menemukan hal-hal baru, pewahyuan baru, meski kita sudah membacanya berulang-ulang, karena Firman TUHAN itu nyata hidup dan  benar selalu baru setiap hari.
Belajar banyak dari pribadi-pribadi yang ditulis didalam kitab Musa ini, dari Kejadian kita belajar hal sederhana tentang mengingat Firman TUHAN, fatal akibatnya jika kita lupa. Pilihan TUHAN kepada manusia adalah kasih karunia, dan TUHAN memandang semua manusia sama dihadapannya, orang-orang tertentu yang dipilihnya adalah berkat dan kasih karunia bagi kita karena kita bisa belajar dari kehidupan orang-orang pilihanNya ini bagaimana kita hidup, bagiaman kita mendekat kepada TUHAN, yang dimananya TUHAN telah mendekat kepada kita terlebih dahulu.
Ada satu pola yang saya belajar tentang kehidupan orang Israel dari Kejadian sampai Ulangan, lihat gambar dibawah ini.

Bangsa Israel dibebaskan dari Mesir oleh tangan TUHAN semua karena anugerah, kasih karunia. Gak ada sama sekali campur tangan pihak lain, bukan karena hebatnya bangsa Israel sehingga Mesir takluk, tetapi karena tangan TUHAN. Kemudian mereka menyebrang Laut Merah, setelah itu mereka dipadang belantara yang tak bertuan, bergerak secara bersama-sama dipimpin langsung oleh TUHAN, lewat perantaraan Musa, kompas mereka adalah tiang awan dan tiang api, sekaligus pemandu perjalanan mereka, tiang berhenti maka mereka harus berhenti, tiang bergerak maka mereka harus bergerak, tiang ke kanan, mereka ke kanan, tinag ke kiri mereka pun ikut ke kiri. TUHAN tidak meninggalkan mereka kelaparan, mereka diberikan manna, daging puyuh, air dan pemeliharaan atas apa yang mereka kenakan, tidak kepanasan saat siang harim tidak kedinginanan atau kegelapan di malam hari, kemudian TUHAN menampakan diri dan memberi mereka petunjuk bagiamana hidup benar sebagai umatnya untuk masuk ketanah Perjanjian, mereka diberi pilihan beginilah seharusnya kalian bangsa yang AKU tebus hidup ditanah yang kujanjikan, dan disana hiduplah saling mengasihi satu dengan yang lain, layanilah satu dengan yang lain seperti kalian melayani AKU dan mengasihi AKU . Kira-kira demikianlah kisah mereka jika kita parapfrase-kan.
Bukankah kehidupan kita digambarkan seperti mereka, kita dibebaskan dari dosa, dibaptiskan dalam air bersama dengan kematiannya dan kemudian dibangkitkan oleh kuat kuasaNYA memiliki kehidupan baru dan pada saat itu Roh Kudus diam didalam kita saat kita menerima YEsus Kristus sebagai juru selamat TUHAN dan RAJA. Bahkan kita mengalami kasih TUHAN pastinya, berkatnya dan pemeliharaannya, baru kemudian kita dewasa dan diperhadapkan dengan Firman TUHAN, TUHAN memberi tahu bagiamana seharusnya kita hidup. Itulah yang kita pelajari dan bisa kita terapkan.
Saudara-sudara kita yang baru bertobat tidak bisa disodorkan denganperaturan peraturan tetapi dengan kasih karunia, memilih mentaati Firman TUHAN adalah karena kasih karunia yang dinyatakan terlebih dahulu dan mentaati kehendaknya karena kita mengasihi DIA yang telah terlebih dahulu mengasihi kita? Bukankah ini urutan yang benar? Jika kita paksakan teman atau saudara kita yang baru bertobat dengan hukum-hukum, gak boleh ini gak boleh itu yaah lama lama terpental lah beliau dari komunitas!!!! Anda mengerti yang saya maksud?
Nah minggu ini kita sampai pada Ulangan bagian akhir dan siap memasuki Kitab Joshua. Hari ini kita menjadi saksi Musa mati, pulang kembali, TUHAN telah memanggilnya, tugasnya selesai. Dan kemudian kita akan sampai pada kitab Yoshua.
22 Maret Ulangan 33:1-29, Ulangan 34:1-12 , Joshua 1:1-9, 10-18, Joshua 2:1-24, Sebelum mati, Musa memberkati suku-suku Israel, satu persatu anak-anak Yesyurun disebutkan oleh Musa dan dia memperkatakan perkataan prophetic tentang suku-suku ini. Setelah itu Musa naik ke dari dataran Moab ke keatas Gunung Nebo di Puncak Pisga, TUHAN memperlihat Tanah Perjanjian dan setelah itu Musa mati. TUHAN sendiri yang menguburkan Musa, text mengatakan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.  Perhatikan ini, Musa berumur 120 tahun, matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang, jadi wajar jika musa memohon kepada TUHAN untuk diijinkan masuk ke Tanah Perjanjian. Masa perkabungan 30 hari lamanya, orang Israel menangisi kepergian Musa di dataran Moab. Taka da Nabi seperti MUSA. Kemudian Joshua tampil memimpin dan roh kebijaksanaan ada padanya. Musa sukses melahirkan seorang pemipin baru. TUHAN menyertai Joshua, sama seperti TUHAN menyertai Musa. Yang TUHAN minta adalah supaya Joshua kuat dan teguh. Israel keluar dari Mesir dipimpin oleh Musa dari suku Lewi dan kemudian masuk tanah Kanaan dipimpin Joshua dari suku Efraim.
23 Maret Joshua 3:1-17, Joshua 4:1-5:1, Joshua 5:2-12, 13-15, Joshua 6:1-27, Mata-mata kemabli ke Joshua dengan laporan bahwa orang orang Kanaan sudah diliputi rasa takut yang luar biasa. Penyerangan segera dimulai, Israel menyeberangi sungai Yordan yang sedang banjir, ini cukup lebar sungainya karena sedang banjir. Peristiwa yang sama yang dialami oleh nenek moyang mereka terjadi lagi, kali ini sungai yang dibuat kering, dulu TUHAN membuat laut Merah kering dan Israel menyebarang sekarang TUHAN membuat sungai yang banjir itu kering. Bukankah ini berbicara sesuatu kepada kita. TUHAN bergerak dengan pola yang sama? Dan itu challenge kita untuk mengtehaui pola tersebut dan menyelidiki apa maksud TUHAN denganpola tersbut dan bagaimana kita aplikasi dalam kehidupan sekrang. Kali ini Imam-imam didepan bersama Tabut Perjanjian. Batu peringatan didirikan, ditengah sungai Yordan Yosua mendirikan 12 batu tersebut, sementara ada juga batu peringatan 12 banyaknya yang dibawa orng-orang Israel menyeberang yang didapat dari dasar sungai yordan. Peringatan sangat penting untuk mengingat perbuatan TUHAN.  Generasi kedua belom disunat sehingga untuk menegaskan pernjanjian dengan TUHAN maka mereka harus disunat. Manna berhenti turun disini, di Gilgal, TUHAN akan mmberkati mereka dengan hasil negeri Kanaan. Seperti TUHAN menanmpakan diri di semak belukar, kali ini malaikat menampakkan diri sebagai Panglima bala tentara ALLAH. Jericho jatuh!
24 Maret Joshua 7:1, 1 Tawarikh 2:7, Joshua 7:2-15, 16-26, Joshua 8:1-29, 30-35, Joshua 9:1-27, Kembali berulang, tidak ada kapok-kapoknya orang Israel ini.  Akhan dari suku Yehuda, mengambil barang-barang yang dikhusukan untuk dimusnahkan. Akibatnya orang Israel kalah melawan Ai. Akhan dan semua miliknya semua keluarganya dihukum, seluruh Israel melontari dengan batu dan membakar mereka dan harta bendda mereka dengan api. Setelah itu baru AI dikalahkan. Seperti yang diperintah Musa maka Yosua mendirikan Mesbah di Gunung Ebal bagi TUHAN, Allah Israel. Dan membagi pasukan satu menghadap Ebal dan satu bagian menghadap Gerizim. Disanalah timbul perkataan yang dikatakan owanita samaria, nenk moyang kami menyembah di gunung ini, maksudnya adalah ebal dan Gerizim. Ketakutan melanda seluruh Kanaan, orang Gibeon cerdik dan mengakali orang-orang Israel sehingga mereka selamat dan tidak ditumpas.
25 Maret Joshua 10:1-15, 16-27, 28-43, Joshua 11:1-23, Joshua 12:1-6, pentergapan tiba-tiba untuk membantu Gibeon yang telah mengikat perdamian dengan Israel. TUHAN ikut berperang denga hujan batu. Kemudian sebuah Mujizat besar terjadi disini perostiwa yang sangat dikenal dalam sejarah orang Israel dan kita mendegar cerita ini lewat Alkitab, the SUN STAND STILL. Matahari, berhenti di atas Gibeon, Bulan diatas lembah Ayalon. Tertulis di Book of Jasher.  Mujizat ini luar biasa dikatakan belum pernah ada hari seperti itu, setelah ini Yoshua kembali pulang ke Gilgal. Kemenangan besar terjadi, dari Kadesh barnea sampai Gaza seluruh Gosyen sampai Gibeon, semua raja dan negeri mereka telah dikalahkan Yosua sekaligus, sebab TUHAN lah yang bereprang buat orang Israel. Dan benar TUHAN membuat nama Yosua besar di mata seluruh orang Israel, membuktikan kepada orang Israel bahwa sama seperti dahulu TUHAN menyertai Musa , demikinan juga TUHAN menyertai Yosua.
26 Maret Joshua 12:7-24, Joshua 13:1-7, 8-13, 14, 15-23, 24-28, 29-33, Joshua 14:1-5, 6-15, Joshua 15:1-12, 13-19. Daftar Tiga puluh satu raja dikalahkan Yosua. Yosua sudah tua dan TUHAN memerintahkan untuk membagi wilayah wilayah tersebut. Tanah kanaan dibagi-dibagi, Kaleb dari Yehuda meminta janji digenapi umur nya 95 tahun sekarang tetapi masih kuat. Hebron menjadi milik Kalen ben Yefune orang Kenas karena ia mengikuti TUHAN, Allah Israel dengan sepenuh hati. Batas-batas Yehuda ditetapkan dan kaleb dikecritakn merebut hebron..
27 Maret Joshua 15:20-63, Joshua 16:1-3, 4-10, Joshua 17:1-18, daftar kota-kota suku Yehuda. Yerusalem juga menjadi milik Yehuda, namun penduduk asli Yeresalem tidak dihalau, mereka diam bersama-sama dengan orang Israel sampai pada saat buku Yosua ditulis orang-orang Yebus masih tinggal disana.  Milik pusaka Efraim dan manasye juga diberikan, penduduk Kanaan yang tinggal de Gezer juga tidak dihalau, mereka tetap tinggal di tengah-tengah orang Efraim sampai saat buku Yosua ditulis, protes orang Manasye dan feraim karena mereka besar ttapi bagian tanahmya sedikit.
28 Maret Joshua 18:1-10, 11-20, 21-28, Joshua 19:1-9, 10-16, 17-23, 24-31, 32-39, 40-48, Kemah pertemuan ditetapkan di Silo, masih tinggal 7 suku Israel yang belum mendapatkan milik pusaka. Benyamin, Simeon,  Zebulon, Isakhar, Asyer, Naftali, Dan. Yosua menyuruh mereka memata matai negeri yang belum direbut dan membuat daftar wilayah lalu membunag undian wilayah tersebut untuk ke tuhuh suku tersebut, undian diadakan di hadapan TUHAN di Silo.
29 Maret Joshua 19:49-51, Joshua 20:1-9, Joshua 21:1-45, 1 Tawarikh 6:54-81. Setelah semua pembagian selesai, maka terakhir Yosua diberikan pusaka menjadi miliknya di timnat Serah di pegunungan efraim karena dia berasal dari suku efraim. Pembagian selesai diadakan dihadapan TUHAN oleh Imam Eleazer dan Yosua. Sekarang Israel di diingatkan untuk membangun kota-kota perlindungan. Kedesh di Galilea, Pegunungan naftali, dan sikhem, di pegunungan Efraim, Kiryat Arba, Hebron di Pegunungan Yehuda, Bezer disebrang Yordan, Ramot Gilead dari suku Gad, Golan di Basan dari manasye. Kota-kota orang Lewi. Anak-anak harun tinggal di tiga belas kota Yehuda dan Simeon dan Benyamin, keturunan lain Kehat mendapatkan tinggal di kota kota Efraim Suku dan dan Manasye yang setengah itu.  Gerson mendaptakan tinggal di  tiga belas kota Kaum Isakhar, Asyer, Naftali dan manasye setngah ymag di basan. Seluruh kota-kota orang Lewi di tengah-tengah milik Israel ada empat puluh delapan kota dengan tanah-tanah penggembalaanya. Segala TUHAN berikan termasuk keamanan, dari segala yang baik yang TUHAN janjikan kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi.
30 Maret Joshua 22:1-9, 10-34, Joshua 23:1-16, Joshua 24: 1-28, 29-33,Jadi bangsa ini dipisahakan oleh Sungai Yordan, Ruben Gad dan Manasya  mereka pulng ke seberang sungai Yordandan mendirikan Mezabh, sempat terjadi perselsihan dan salah paham dikirantanya Gad Ruiben Mansye yang setegah mau memberontak, tetaoi dijelaskan bahwa itu pertnada saja baha suku seberang Yordan ada hubungannya dengan Suku-sukuIsrael yang di Kanaan karena meiliki Mezbah korban bakaran yang sama. Yosua pidato perpisahan.  Mengadakan Pembaruan Perjanjian di Sikhem, Yoshua menceritakan kembali secara singkat sejarah nenek moyang mereka. Sesudah itu Yoshua melepas bangsa itu pergi ke daerah pusakanya. Setelah itu Yosua mati dai berumur 110 tahun, dikuburkan di daerah pusakanya di Timant Serah, Orang Israel masih terus beridbah kepda  TUHAN Sepanjang jaman Yosuia hidup dan sepanjang tua-tua  yang hidup lebih lama dari Yosua dan yang mengenal segenap perbuatan TUHAN bagi orang Israel, eleazer sang Imam juga mati tak lama setelah itu.

Akhir bulan maret, tanggal 31 besok kita kan sampai di Kitab Hakim-hakim! Sampai bertemu disana, kita kan bersama-sama Kaleb bin Yefune merebut Yerusalem

Salam
@peterskriss

Thursday, March 16, 2017

BACA IMAMAT SAMPAI TAMAT dan KITA KIAN DEKAT



Sebuah Pengantar untuk Kitab Imamat/Leviticus


Biasanya kita semua yang membaca Alkitab Setahun Kronologis dari Kejadian sampai Wahyu pasti akan stuck di Imamat. Ya benar, bisalah dipahami dan dimaklumi mengapa kita banyak yang stuck dan berkemah di Kitab Imamat ini dan tidak mudah untuk beranjak…

Pertama memang benar adanya buku Imamat ini adalah kitab yang membosankan, Alkitab aja membosankan yak? Apalagi kitab Imamat ini, sungguh sangat berbeda dengan buku-buku lainnya dalam Alkitab, Kejadian bisalah kita lewati, Ayub masih kita bisa mengerti, dan Keluaran penuh aksi narasi, begitu sampai Imamat… sangat berbeda, tidak ada cerita, tidak ada narasi sama sekali, baca Imamat seperti membaca KUHP atau UUD 1945.

Kedua Kitab ini memuat kultur yang berbeda dengan yang kita hidupi sekarang. Beda bangsa, beda budaya terus lagi beda waktu yang berjarak 3000 tahun.
Ketiga sepertinya kitab ini tidak relevant dengan jaman sekarang, bukankah kita diajarkan untuk hidup relevant, apa relevansinya Imamat dengan hidup kita sekarang?? Bahkan kita sering mengatakan kita tidak hidup dibawah hukum Musa lagi, untuk apa belajar Imamat yang isinya seluruhnya adalah peraturan-peraturan hukum Musa.

Kira-kira hal tersebutlah yang menghambat kita untuk menyelesaikan Kitab Imamat atau bahkan enggan menyentuhnya dan malas membacanya apalagi mempelajarinya. Apalagi setelah membaca Keluaran yang penuh aksi kemudian kita masuk ke peraturan-peraturan, membosankan bukan? Padahal antara Keluaran dan Imamat sangat berhubungan erat.
Antara Keluaran dan Imamat keduanya berhubungan erat, kedua buku ini tersambung. 

Perhatikanlah di bagian kedua buku Keluaran kita membaca bahwa semuanya tentang Kemah Tabernakel, Perabotan yang mendukungnya dan pembuatannya sampai selesa, Kemah Tabernakel TUHAN itu dibangun ditengah-tengah ratusan kemah bangsa Israel, kemah-kemah Israel mengelelilinginya. The Divine tent and the human tents together. Imamat mencatatkan apa yang terjadi di Kemah Tabernakel harus juga terjadi di kemah orang-orang Israel berikut penghuninya. “Kuduslah kamu sebab kamu TUHAN Allahmu Kudus..!” Ini polanya. Kemah Tabernakel dan Kemah Umat Israel, dengan peraturan dan ketetapan yang sama. 

Berkaitan dengan Kemah Tabernakel, Keluaran berbicara bagaimana TUHAN mendekat pada manusia, tetapi Imamat berbicara bagaimana manusia nisa mendekat kepada TUHAN. Keluaran berbicara soal penyelamatan TUHAN atas manusia, pembebasan yang TUHAN kerjakan membawa keluar manusia dari perbudakan, Imamat berbicara tentang Penyembahan dan persembahan umat tebusan sebagai respon atas penyelamatan yang TUHAN telah kerjakan. Keluaran adalah tentang Kasih Karunia TUHAN membebaskan manusia, sehingga di Imamat dimulai dengan persembahan syukur, memberikan pengertian kepada kita, dengan persembahan syukur kita bisa tunjukan ucapan terima kasih kita kepada TUHAN yang telah membebaskan kita.

Jadi kita perlu kedua kitab tersebut berdampingan, kita tidak bisa hanya membaca Keluaran saja dan tidak memperhatikan Imamat.  Buku ini mumgkin bagi anda tidak semenarik kitab Keluaran tetapi buku Imamat menunjukkan bahwa TUHAN menghendaki kita bisa menjadi umatNya yang tahu berterima kasih. Sekali lagi kita diingatkan lewat kedua buku ini, bahwa kita diselamatkan unutk melayani. Keluaran menunjukkan bagaimana TUHAN melayani umatnya, tetapi kitab Imamat memberikan kepada kita penjelasan bagaimana kita bisa melayani TUHAN. Hey! Bukankah pattern ini mengingatkan kita akan Yesus Kristus yang telah menyelamatkan kita untuk melayani TUHAN dan sesama?

Musa mungkin menulis Kitab ini selama di padang gurun, setelah menulis kitab Keluaran. Kitab Imamat adalah kitab yang sangat rumit, Musa dipercayai mampu menulis kitab ini karena latar belakang pendidikannya. Musa dibesarkan di lingkungan raja, Raja Mesir, sudah pasti memiliki kemampuan baca tulis bahkan juga matematika (Kisah 7:20-22). Kitab ini dimulai dan diakhiri dengan statement yang affirmasi bahwa isi dari kitab Imamat diberikan langsung oleh TUHAN kepada orang Israel melalui perantaraan Musa, di Tabernakel TUHAN berbicara kepada Musa (Imamat 1:1, Imamat 27:34).
Musa menulis Kitab ini saat dia terima langsung dari TUHAN yakni saat mereka berkemah di gurun di kaki gunung Sinai, mereka belum mengembara 38 tahun di gurun, dan juga belum masuk ke tanah Kanaan. TUHAN sudah mengadakan perjanjian, covenant dengan orang-orang Israel (Keluaran 19:5-6). Orang-orang Israel telah menerima Sepuluh Perintah The Ten Commandments (kel 20:1-17), rencana Tabernakel sudah diterima Kel 25-27; 30:1-38), institusi keimaman sudah ditegakkan (Keluaran 28-29), Tabernakel sudah diselesaikan dan ditahbiskan (Keluaran 35-40). Sekarang di Imamat, TUHAN berbicara tentang sifat karakter KekudusanNya, imamat berisi tentang instruksi-instruksi bagaimana penyembahan dan persembahan dilakukan, dan bagaimana seharusnya umat perjanjiannya hidup sehari hari agar bisa mendekat kepada TUHAN yang Kudus adanya itu.
Aturan-aturan, regulasi yang ada di Imamat banyak utamanya berhubungan dengan aktivitas dan tanggung jawab para Imam Lewi, khususnya Imam Tertinggi (Keluaran 28; Bilangan 3:44-4:49). Termasuk didalamnya instruksi-instruksi TUHAN mengenai Tabernakel, Keimaman, korban-korban persembahan, Hari Raya-Hari Raya, upacara penyucian. Tiga hal utama yang dicatat dari Kitab Imamat; Kekudusan TUHAN, bagaimana cara yang benar menyembah TUHAN yang Maha Kudus, dan bagaimana Israel menjadi kudus agar tersambung dengan TUHAN.

Relationship yang benar dengan TUHAN dimulai dengan mengenal TUHAN yang sebenar-benarnya dan memahami secara utuh sifat dan karakter yang melekat secara alami pada TUHAN. Kitab Imamat menggambarkan secara penuh bagaimana mendekat kepada TUHAN pada saat TUHAN sudah berinisiatif mendekat lebih dahulu. Tetapi kemampuan daya pikir manusia yang terbatas tidak mampu memahami dan  menyelami jalanNYA TUHAN yang Maha Kekal. Lenih mengandalakan instuisi sendiri pelan namun pasti manusia mulai menyembah berhala daripada menyembah TUHAN yang BENAR.  Di kitab Imamat TUHAN secara terus terang memberikan instruksi secara spesifik kepada umat pilihanNya bagaimana menyembah TUHAN dengan benar. Setiap korban persembahan, setiap hari raya yang dicatat mengajar umat Israel tentang TUHAN dan apa yang TUHAN kehendaki untuk mereka kerjakan.  Dan secara benar bagi Israel pasti benar bagi kita saat ini, hanya kita perlu mengerti makna dibalik semua korban, persembahan dan hari raya tersebut sehingga menjadi relevan dalam kehidupan kita ssaat ini dan sehingga kita mendekat kepada TUHAN dengan cara yang TUHAN kehendaki.

TUHAN memilih Israel supaya mereka mengenal DIA dan mengasihi DIA (Ulangan 6:5; 11:1). Sehingga mereka bisa mengasihi satu dengan yang lainnya dan saling melayani satu dengan yang lainnya. Nah, ritual dan ketetapan yang diwahyukan didalam kitab Imamat mengajar orang-orang Israel bagaimana menyatukan, mengintergrasikan mengasihi sekaligus melayani dalam kehidupan sehari-hari mereka sebagai Umat Yang Menyembah TUHAN yang BENAR.  Dan kitab ini juga pasti akan mengajar kita juga dalam kita melayani TUHAN sekaligus juga melayani sesama dan mengasihi TUHAN serta mengasihi sesama, saudara-saudara kita.

"Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka:
Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus.  (Lev 19:2)

Imamat memang ditulis di masa lampau dengan budaya yang juga sudah berumur ribuan tahun, tetapi Kitab Imamat tetap mendegungkan pesan yang tak lekang oleh waktu, bahwa TUHAN itu KUDUS dan TUHAN menghendaki umat tebusanNya umat yang diselamatkanNya menjadi KUDUS sama seperti TUHAN (Imamat 11:44-45).
Peranan Imam menjadi sangat penting (ingat YESUS KRISTUS) yang berdiri antara TUHAN dan manusia, sebagai perantara, mediator of the covenant. Imam mengajarkan, menunjukkan, memberitahu mana yang KUDUS dan bagaimana KEKUDUSAN dinyatakan dan dipraktekan dalam komunitas umat TUHAN. Korban  tebusan membuat manusia diampuni dari dosa-dosanya dan menjadi benar dihadapan TUHAN, kembali bukan perbuatanNya yang membenarkan tetapi Imam dan Korban Tebusan yang dberikan yang membuat mereka benar. Lihat patternnya, lihat pola yang berulang dalam salib di Golgotha.

Sementara korban selain korban tebusan diadakan dimaksudkan untuk merayakan relationship yang terjalin kudus antara TUHAN dan umatNya, dirayakan dengan berbagi pemberian dan juga makan bersama-sama. Ini yang membedakan persembahan-persembahan yang dilakukan bangsa-bangsa lain disekeliling mereka, lihat bedanya? Ini juga yang membedakan kekristenan dengan agama agama manusia. Bangsa-bangsa disekeliling Israel menyembelih binatang, mempersembahkan korban kepada dewa-dewa mereka untuk memenuhi tuntutan dewa-dewa, untuk menenangkan supaya jangan murka, dan juga untuk mendapatkan, mengharapkan kebaikan, berkat dari dewa dewa yang mereka sembah. Itulah bedanya. Bagi Israel, bagi kita, berkat telah disediakan, telah diberikan, bahkan telah kita nikmati. Penyembahan yang dilakukan oleh Israel tidak didesign atau ditujukan untuk menyuap TUHAN atau memanipulasi TUHAN. Penyembahan dilakukan untuk mempersiapkan Israel dan memurnikan, menguduskan umat TUHAN supaya mereka bisa mendekat TUHAN. Setiap ketetapan, hukum, ritual dan hari-raya hari raya mengajarkan kepada kita bahwa TUHAn itu KUDUS dan TUHAN menghendaki suoaya kita, UmatNYA juga KUDUS. (Imamat 11:44-45,  1 Kor 3:17; 1 Pet 1:15)
Untuk hal-hal yang berhubungan dengan keadilan social, menyerap aspirasi  akan kebutuhan orang-orang Lewi yang memang mempunyai panggilan khusus diantara saudara-saudaranya, dan hal ini juga meluas keadilan social bagi sesam manusia, kepada yang miskin, dan kepada orang asing. TUHAN sungguh adil dan mengasihi manusia. Disini kita belajar bahwa TUHAN dalam kekudusannya menunjukkan kasih saying kepada manusia (Keluaran 34:6-7), terutama kepada orang-orang yang Dia sebut umatNYA. TUHAN menghendaki Umat PerjanjianNYA mengekspresikan kekudusannya dan cinta nya denganjalan mengasihi satu sama lain, memperhatikan satu dengan yang lainnya. Sungguh aneh jika menyebut diri kudus atau dikuduskan oleh TUHAN tetapi mengabaikan sesamanya yang kekurangan dan tidak mengasihinya.
Woow! Itulah Imamat.
Kitab Imamat mengajarkan kepada orang-orang Israel untuk dapat hidup berdampingan dengan TUHAN dalam relationship yang mesra dan kudus. Tapi kita yang sekarang hidup di jaman modern ini bertanya-tanya, apa gunanya bagi kita? Apa hubunganny dengan kita?  Apa faedahnya kita belajar semua hukum dan ketetapan dalam kitab Imamat tentang Imam dan pengorbanan hewan?
Kitab Imamat akan mengajarkan kepada kita sehingga kita memahami betapa KUDuS nya TUHAN yang kita sembah. Memahami kekudusannya berarti pengenalan kita akan Pribadi TUHAN semakin bertambah.
Kehendak TUHAN, Perintah TUHAN tetap sama baik jaman Imamat dulu maupun sekarang,
Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus. (Lev 11:45)

tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu
sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. (1Pe 1:15-16)

YESUS KRISTUS menjadi IMAM TERTINGGI sekaligus juga menjadi Korban Penghabisan – Ultimate Sacrifice yang menggenapi semua persyaratan yang diperlukan di kitab Imamat yang memampukan kita mendekat kepada hadirat TUHAN dan membuat kita memiliki kembali relationship yang mesra dan Kudus dengan TUHAN.

Jadi sangat penting bagi kita membaca Kitab Imamat karena akan mengenal juga pribadi YESUS KRISTUS.

Note :
Berikut outline Kitab Imamat
Imamat 1:1 – Imamat 7:38, Bermacam Korban Persembahan
Imamat 8:1 – Imamat 10:20, tentang institusi/lembaga Keimaman
Imamat 11:1 – Imamat 15:33, Peraturan-peraturan yang berhubunan dengan kekudusan
Imamat 16:1 – 34, Hari Penebusan Dosa
Imamat 17:1 – Imamat 26:46, tentang bagaimana kekudusan diekspresikan, dinyatakan dalam hidup berkomunitas
Imamat 27: 1 – 34, Peraturan yang berhubungan dengan Nazar dan persembahan persepuluhan.

The reward of sin is death and without the blood of CHRIST the innocent Lamb of GOD there can be no forgiveness of sins (Matthew Henry – Commentary on the Bible)