Sebuah pengantar Kitab Satu Samuel
Dalam Alkitab kita buku Samuel
ini dibagi menjadi 2, namun sejatinya dalam kitab asalnya, Kitab Ibrani, Jewish
Scripture buku Samuel ini dijadikan satu. Dimasukkan dalam kelompok Neviim atau
tulisan Nabi-nabi, nabi-nabi awal. Namun supaya ulasannya tidak kebanyakan
dalan satu bacaan maka saya akan mengikuti pembagian dalam Alkitab kita. So
kita akan bahas nant, di catatan ini Kitab 1 samuel terlebih dahulu, kemudian 2
Samuel dan jika ada kesempatan nanti coba menyusunnya dalam sebuah kesimpulan
dengan melihat strukturnya jika buku ini dijadikan satu.
Kisah sejarah yang dicatat di
Samuel melipuit 150 tahun lamanya, sebuah buku catatan sejarah yang dilihat
dari sudut pandang seorang nabi, jadi tentunya tulisannya adalah sudut pandang
prophetic untuk mencatat dan memberitahukan kepda pembacanya bagaimana TUHAN melihat segala
sesuatunya dan kemudian hanya mengambil
point-point yangpenting saja bagi TUHAN.
Buku ini dinamakan sesuai dengan nama Nabi yang mendominasi hampir
disemua kisah dalam buku tersebut, sangat dimungkinkan juga bahwa Samuel
sendirilah yang menulis sebagian besar dari Kitab Samuel ini. Catatan ini
meliput perubahan-perubahan besar yag terjadi pada sejarah Israel dan
peristiwa-peristiwa yang mempertajam bentuk bangsa Israel dan yang jelas dn
penting adalah mencatat bangkitnya Raja Agung sepanjang sejarah Israel, yakni
Raja Daud yang pengaruhnya dan kemasyuhrannya masih diingat sampai sekarang,
bahkan menurut saya lebih termashyur Daud daripada Raja Salomo.
Abraham, moyang bangsa Israel
hidup kira-kira tahun 2000 SM, Daud naik tahta kira-kira di tahun 1000 M. Janji
Tuhan kepada Abraham bahwa keturunannya akan memliki negeri yang dijanjikan
baru benar-benar terpenuhi pada saat Daud jadi raja atas semua suku Israel, perlu
1000 tahun dari kitab kejadian hingga sampai pada kitab Samuel dan naiknya Daud dalam panggung
sejarah. Dalam perjalanan waktu menjadi sebuah bangsa dan kemudian terorganisir
dan mengambil system kerajaan, Israel mengalami empat fase perubahan, dan perubahan
terbanyak ada di Kitab Samuel ini
- Dari tahun 2000 sampai 1500 SM Israel dipimpn oleh para Patriakh, yakni Abraham, Ishak dan Yakob dan Jusuf, dalam periode ini, mereka belum dikenal sebagai sebuah bangsa
- Dari tahun 1500 sampai 1000 SM mereka dipimpin oleh Nabi-nabi, mulai dari Musa sampai Samuel, sudah dikenal sebagai bangsa
- Dari tahun 1000 sampai 500 M bangsa Israel dipimpin oelh Raja-raja, dari Saul sampai Zedekia
- Dari tahu 500 sampai pada jaman Yesus, Israel dipimpin oleh Imam-imam dari Imam Joshua sampai pada jaman Hanas dan Kayafas.
Masa Daud berkuasa bagi
orang-orang Yahudi adalah era kejayaan, keemasan bangsa Israel, damai tidak ada
perang, semua wilayah tanah perjanjian hampir seluruhnya sudah ditaklukan,
bangsa-bangsa disekitarnya takluk dan tiadk berani mengganggu, Daud sebagai
raja disegani oleh kawan maupun lawannya, masa-masa kelimpahan juga bagi
seluruh rakyat Israel, relationship dengan TUHAN juga terjaga dengan baik. Bahkan sampai sekarang pun orang Yahudi ingin
kerajaan Israel dibawah pemerintahan Daud dipulihkan dan ada diantara mereka.
Benar ada juga hal-hal buruk terjadi di Kitab Samuel yang dicatat disana, pun
dalam masa pemerintah Daud, tetapi dibanding masa pemerintahan Raja lainnya
Daud yang paling baik, memulai dengan baik dan mengakhirinya dengan baik pula.
Samuel banyak disebut sebagai
hakim terakhir Israel. Dalam dunia
Perjanjian Lama pengaruhnya hanya bisa dikalahkan oleh Moses, orang-orang
Israel sangat menaruh hormat padanya. Samuel juga adalah pemimpin dari kelompok
nabi-nabi, Samuel lah yang mengurapi Raja pertama Isarel dan dia juga lah yang
mengurapi Daud menjadi Raja.
Dimasa Samuel menjadi hakim dan
seterusnya ancaman terbesar terhadap eksistensi Israel datang dari bangsa
Filiistin yang datang dari daerah pesisir. Pertama-tama kita melihat Samuel yang
adalah keturunan suku lewi ditempatkan sebagai asisten Imam Eli di Tabernakel. Disana
dia dibesarkan namun panggilan dia bukan menjadi Imam di Kemah Tuhan, tetapi
Tuhan memerikan tugas kepadanya sebagai Nabi atas umatNYa, akhirnya reputasinya
sebagai Nabi TUHAN dikenal suluruh suku Israel. Kembali ke narasi Filistin, mereka
menindas Israel selama 40 tahun dan bahkan sempat merampas Tabut Perjanjian.
Tetapi ini blunder buat mereka, karena mendatangkan bencana terhadap mereka.
Filistine mempunyai lima kota utama dan disaat mereka meimnadhakn Tabut
Perjanjian ke kota-kota yang ada tersebut, tiap kali pula wabah dan tulah
melanda kota dimana Tabut Perjanjian diletakkan. Sehingga mau tidak mau mereka harus menhgembalikan Tabut Perjanjian
tersebut kepada orang-orang Israel namun harus dengan membawa persembahan,
kejadian ini adalah kejadian paling menggelikan, mereka merampas Tabut, mereka
pikir itu adalah kemenangan, eh malahan mereka mendapat kemalangan dan untuk
mengembalikannyapun mereka harus membayar persembajan dengan emas seusuai wabah
tulah yang menimpa mereka sebanyak jumlah kota yang ada. Akhirnya diantarkannya
Tabut Perjanjian tersebut dengan lima tikus emas dan lima tumor emas.
Filistine dikalahkan dibawah
kepemimpinan Samuel, namun ketika Israel dibawah pemerintahan Saul terjadi
pasang surut dengan Filistine ini, sepanjangpemerintahan Saul, Filistine
menjadi musuh utamanya, bahkan Saul bisa dikatakan kalah dengan Filistin,
Daudlah yang kemudian benar-benar mengalahkan Filistin sehingga Israel
dikaruniai keamanan selama pemerintahnannya. Setaelah perannya sebagai Nabi,
pada saat keadaan aman di Israel, Samuel bekerja sebagai hakim di Rama dimana
dia tinggal.
Jadi Samuel memegang tiga tugas
dan jabatan sekaligus, Imam, Nabi dan Hakim. Itulah sebabnya kemasyuharannya
diantara rakyat Israel hanya bisa ditandingi oleh Musa saja. Namun demikain saat
Samuel sudah tua dan anak-anaknya tidak bisa diandalkan, orang-orang Israel mulai
berteriak-teriak minta raja. Sebenarnya permintaan mereka untuk diberi raja
tidaklah jelek, bahkan TUHAN pun sudah menjanjikan mereka akan memliki raja
sejak TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abraham,
Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat
menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja. (Gen 17:6)
Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan
kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia
menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."
(Gen 17:16)
Bahkan di kitab Ulangan pun Tuhan
sudah tahu juga bahwa nanti mereka akan meminta seorang raja, masalahnya mereka
meminta raja dengan alasan yang salah,
yang mereka inginkan sebenarnya adalah embuat raja ini berperang bagi mereka,
ini adalah alasan yang salah!!! Sebab TUHAN lah yang berperanng bagi mereka,
selama ini TUHANlah yang berperang bagi mereka dan TUHAN akan terus berperang
bagi mereka. Mereka gagal melihat bahwa saat mereka mempunyai relationship yang
baik dengan TUHAN mereka menang, saat mereka jauh dari TUHAN mereka akan kalah,
perjalanan tiap hakim dalam setiap jaman dan areanya tidak membuat mereka
belajar sesuatu, mereka gagal mencermati pola TUHAN bekerja dalam kehidupan
mereka. Mereka tidak bisa melihat, mereka tidak mengerti bahwa TUHANlah yang
telah memmberikan kemenangan kepada mereka selama ini. Mereka takut Samuel
sudah tua dan tidak bisa berperang lagi.
Narasi antara pasal 7 dan pasal 8 1
Samuel memberi tahu kita
Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan dan tidak lagi memasuki
daerah Israel. Tangan TUHAN melawan orang Filistin seumur hidup Samuel, dan
kota-kota yang diambil orang Filistin dari pada Israel, kembali pula kepada
Israel, mulai dari Ekron sampai Gat; dan orang Israel merebut daerah sekitarnya
dari tangan orang Filistin. Antara orang Israel dan orang Amori ada damai.
Samuel memerintah sebagai hakim atas orang Israel seumur hidupnya. (1Sa
7:13-15)
dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak
hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk
memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain." (1Sa 8:5)
Mereka takut kehidupan mereka
tidak akan aman lagi sepeninggal Samuel.
Kehidupan spiritual bangsa Israel
dan kehidupan bernegara berbangsa merka sudah sangat bobrok, bahkan sebagai
bangsa dengan banyak suku, di akhir Hakim-hakim sudah terlihat tanda-tanda
disintegrasi. Mereka memang membutuhkan Raja, TUHAN tahu itu, namun saying mereka
alasannya salah sehingga Samuel marah-marah dan jengkel. Jadi ancaman
sebenaranya bukan bangsa-bangsa disekitar mereka, namun bahaya datang dari
dalam Israel sendiri, desintegrasi dan mereka akan mélange perjanjian, TUHAN
memberikan mereka raja untuk menjaga Perjanjian tersebut. Raja mengelola
Pernjanjian, nabi tugasnya menginterpretasi ketetapan dari TUHAN.
Akhirnya TUHAN memberikan dia
seorang raja, seorang dari suku Benyamin, suku yang hampir punah di masa
hakim-hakim berkuasa. Tentang Saul mulai dari pengangkatannya sampai matinya
ada banyak hal menarik dan penting yang bisa kita jadikan pelajaran, bagaimana
TUHAN bekerja dalam pribadi orang-orang di bumi ini.
Di kitab Satu Samuel ini Daud
juga muncul, setelah Saul menjadi Raja dan memerintah dan terlibat banyak
pertempuran dengan Filistin, ada sebuah episode yang sangat familiar dengan
kita semua. Episode Goliath, seorang jagoan dari Filistine dengan tinggi
Sembilan kaki, seorang tentara
professional sepanjang hidupnya, petarung sejak dari masa mudanya. Daud
yang masih sangat muda dikirim oleh bapaknya untuk menengok abang-abangnya di
garis depan, ditempat dimana Goliat ini mengejek dan nyinyirin tentara Israel
yang berkemah saling berhadapan dengan tentara Filistin. Goliath mengejek dan
menantang jagoan Israel untuk duel satu-satu melawannya. Tidak ada satupun dari
tentara Israel yang berani menerima tantangan ini, dan hal ini bisa dan sangatb
dimengerti melihat dari postur Goliat yang memnag tinggi besar, belum lagi
pengalamnnya, bahkan Saul pun pastilah mengerti dan tidak marah mengapa tidak
ada satupun jagoannya yang berani menerima tantangan tersebut. Lalu datanglah Daud dalam scene, dan melihat
ini semua timbullah niat melawan Goliath ini, dan diapun menawarkan diri untuk
menjawab tantangan Goliath. Daud tidak megenakan baju perang karena memang dia
masih kecil, dia hanya mempersenjatai diri dengan ketapel, slingshot dan
memungut lima buah batu kali saat dia menyeberangi sungai untuk menjawab
tantangan Goliath. Ketapelnya berdesing-desing hanya dengan batu pertama ayunan
slingshot Daud merobohkan Goliath dan batu nya mengenai dahinya tepat diaantara
kedua mata Goliath. Goliath roboh, tersungkur ke tanah, Daud mengambil pedang
Golitah dan memenggal kepala Goliath dengan pedang tersebut. Selanjutnya sebelum
pedang ini disimpan di Nob, pedang Goliath ini tergantung di tenda Daud dan
menjadi semacam trophy kebanggaan, sementara kepala Goliath dijinjingnya
menghadap Saul.
Pertanyaannya, mengapa Daud
mengambil 5 batu dari kali? Karena Goliath adalah lima bersaudara, dia masih
mempunyai 4 saudara lagi, so Daud bersiap sedia untuk menghadapi kemungkinan
empat saudara Goliath lainnya muncul dan menghadangnya. Daud pasti mendapat
informasi ini ketika dia mencari tahu tentang Goliath dari tentara Israel saat
Daud mennanyakan tentang Goliath yang berani mengejek tentara TUHAN.
Peristiwa ini adalah titik tolak
kehidupan Daud, dia tidak akan pernah menyangka bahwa hidupnya berubah
sedemikian drastisnya, datang ke garis depan hanya karena mematuhi perintah
bapaknya untuk menengok keadaan abang-abangya di garis depan sekaligus
mengantarkan ransum makanan buat mereka, tetapi sampai disana Daud malahan
menjadi Pahlawan bagi bangsanya.
Peristiwa ini membuat Daud
dikenal oleh public, rakyat Israel mengenalnya sebagai pembebas bangsa Israel
karena mengalahkan Goliath yang memicu keberanian lasykar Israel sehingga
mereka bergerak dan memukul kalah tentara Filistin ketika melihat Goliath roboh
dan dikalahkan oleh Daud. Seketika itu juga Daud menjadi orang yang disegani di
kalangan tentara, dan kemudian menjadi
pemimpin sebuah pasukan. Dan tidak lama kemudian Daud menjadi sahabat
Yonatan, putra raja Saul. Persahabatan mereka terus bertumbuh dan berkembang
menjadi sangat erat, meskipun pada saat bersamaan juga terjadi ketegangan
antara Saul dan Daud.
Saul yang peragu dan seringkali
terlihat tidak percaya diri, suka mendengarkan rumor ataupun gossip tanpa
mencari kebenaran tetap TUHAN pakai, sejatinya ada harapan untuk terjadinya
suatu perubahan besar, sebab awalnya Saul menunjukkan sebagai seseorang yang
menjanjikan, seorang Benjamin dari Gibea, secara fisik sangat mempesona bagi siapapun yang melihatnya, sopan, jujur
dan murah hati paling hal ini ditunjukkan di awal-awal kepempipinnanya, sifat
peragu dan tidak percaya diri hilang atau tidak keliatan, mungkin karena urapan
TUHAN yang ada padanya. Namun Saul jatuh dalam jebakan sama seperti kita saat
diberikan otoritas, tanggung jawab yang besar dan kekuasaan, Saul mulai merasa
bahwa semua itu adalah miliknya sendiri yang harus dia pertahankan, penuh
prasangka, asumsi dan kecurigaan yang sangat berlebihan, Saul lupa bahwa semua
yang dia terima adalah TUHAN yang beri., mulai tidak sabar yang kemjudian
berakibat pada ketidakpatuhan. Seperti saat Tuhan perintahkan Saul lewat Samuel
untuk menghapus Amalek dari muka bumi, Saul tidak mematuhinya malahan dia
menyelamatkan ternak-ternak sebagai rampasan dan tidak membunuh raja Amalek,
Agag (keturunannya ini akan menjadi musuh Israel nantinya, yakni Haman, kita
kan bertemu dengannya nanti di Kitab Esther)
Samuel sangat marah, dan
kemarahannya adalah ekspresi murka TUHAN terhadap ketidaktaatan Saul, kemudian
Samuel membunuh Agag dengan tangannya sendiri.
Saul tidak memiliki integritas
yang dibutuhkan unutk menjadi seorang Raja Israel, kerajaaan yang menghormati
TUHAN haruslah dipimpin oleh oramg yang pribadinya juga menghormati TUHAN. Saul
tidak ditakdirkan untuk terguling dan jatuh, sepertinya Saul tidak bisa
mengendalikan setiap keputasnnya dengan baik, selalu tergesa-gesa. Bahkan TUHAN
menginginkan Saul menjadi Raja yang hebat dan mengalami perubahan dalam
perjalanannya bahkan TUHAN pun
menolongnya dengan memberikan ROh KudusNya kepada Saul. Tetapi kita tahu bahwa TUHAN tidak peranh
memaksakan sebuah kesalehan, kekudusan, ketaatan . Kasih karunia TUHAN persuasive
namun tidak pernah sekalipun memaksa.
Terlepas dari kekecewaan Tuhan
atas Israel akan kemunduran moral bangsa Israel di masa hakim-hakim dan masa
awal pemertintahan kerajaan, KEDAULATAN TUHAN nampak dengan melihat TUHAN
berkuasa penuh dan bertanggung jawab atas Israel, lihat saja
peristiwa-peristiwa yang terlihat kedaulatan TUHAN disana
- Tuhan membuka Rahim wanita yang mandul dan melahirkan Samuel, utusan TUHAN yang akan membawa angin perubahan, transisi ke system kerajaan, 1 Sam pasal 1
- Kemenangan Filistine atas Israel hingga bisa merapas Tabut Perjanjian berupa menjadi kekalahan telak tanpa adanya campur tangan manusia buat berperang membalas kekalahan tersebut (1 Sam 4 – 1 sam 6)
- Raja yang diinginkan oleh orang banyak menjadi Raja yang diurapi TUHAN 1 Sam 8-10,
- Raja tersebut ditolak karena ketidaktaatannya 1 sam 13 dan 1 sam 15
- Anak kedelapan dari sebuah keluarga di Bethlehem, adalah orang yang diperkenanoleh TUHAN sendiri, terpilih menjadi Raja Israel dimasa mendatang.
Jadi pada intinya Kitab 1 samuel adalah
tentang munculnya Daud, Tuhan memperkenalkan Daud kepada bangsa Israel. Kitab 2 Samuel
menceritakan tentang masa empat puluh tahun Daud memerintah Israel.
Tidak seperti pemerintahan Saul,
Tahta Kerajaaan Daud atas Israel adalah kekal, dan salah satu dari
keturunannya, nanti akan menjadi RAJA yang KEKAL atas selutuh Bumi. Yesus
Kristus adalah pewaris terakhir, final dari Tahta Daud . Yesus Kristus
mengabadikan, menghidupka terus menerus kebajikan, keberanian, kebaikan
leluhurnya tanpa ada cela sedirkitpun, Yesus adalah Gembala dan Raja yang
sempurna dan kekal bagi bumi ini.
Kita akan sambung lagi di 2
Samuel yak…
TUHAN memberkati!
No comments:
Post a Comment