Monday, May 22, 2017

SAMUEL; Imam, Hakim dan Nabi

SAMUEL!!! Sebuah perkenalan terhadap pribadi Samuel




Samuel adalah Imam, Nabi dan Hakim sekaligus. Jadi dia adalah seorang Lewi, karena tidak mungkin orang bukan Lewi bisa atau mempersembahkan korban di Mezbah.  What seorang Lewi? Mana mungkin narasi pertama kitab Samuel mengatakan bahwa Elkanan bapanya Samuel adalah seorang Efraim, bagaimana mungkin Samuel adalah seorang Lewi??
Pertanyaan yang bagus, mari kita lihat ayat yang dimaksudkan diatas.

Kita bisa melacak asal usul Samuel yang adalah suku Lewi ini dari Alkitab. Mari lihat narasi pertama di 1 samuel:
Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim, namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang Efraim. (1Sa 1:1)

Ayat diatas memberi tahu tentang asal-usul Samuel, bapaknya Dari kota Ramataim-Zofim Seorang Efraim, phrase ini bisa membingungkan. Jadi keturunan Efraim doonggg??? Sabar.. mari kita lihat nama kakek Samuel adalah Yeroham anak dari Elihu, bapaknya Elihu adalah Tohu yang merupakan anak dari Zuf.
Ramataim-Zofim itu ada di pegunungan Efraim, untuk selanjutnya Ramataim Zofim hanya akan disebut sebagai Rama. Samuel memerintah sebagai Hakim atas Israel memusatkannya di Rama. 
Jika kita memakai Alkitab cross reference atau study bible, maka 1 Sam 1:1 ini akan dihubungan dengan 1 Tawarikh 6:22-27
Garis keturunan Ahimot ialah: Elkana, Zofai, Nahat, Eliab, Yeroham, Elkana. Samuel mempunyai dua anak laki-laki: Yoel yang sulung, dan Abia yang bungsu. (1Ch 6:26-28)

Ketika mereka tiba di tanah Zuf, Saul berkata kepada pelayannya, "Mari kita pulang saja, jangan-jangan ayah lebih cemas memikirkan kita daripada keledai-keledai itu." (1Sa 9:5)
Zuf adalah seorang dari Suku lewi dari bani Kohat dan Zif adalah leluhur dari Elkana, daerah yang mereka tempati ada di pegunungan efraim, kaum Lewi dari Kehat mendapatkan tempat di kota-kota Efraim

Kaum-kaum keturunan Kehat, yakni orang Lewi yang masih tinggal dari antara keturunan Kehat, mendapat kota-kota yang dengan undian kepada mereka dari suku Efraim. (Jos 21:20)

Demikianlah mereka disebut sebagai orang Efraim, yakni orang yang berasal dari daerah Efraim tetapi bukan serta merta seorang suku Efraim.
Jadi beginilah cara kita mencari dalam Alkitab dan kemudian membuat kesimpulan atas apa yang kita temukan.

Sebelum saya bercerita tentang Samuel yang merupakan tokoh sentral juga dalam sejarah Israel, kita perlu tahu latarbelakangnya, dan kita perlu tahu tentang orangtuanya. Hanna, selalu disakiti oleh istri muda suaminya karena tidak mempunyai anak.

Hana selalu disakiti hatinya dan dihina oleh Penina, madunya itu, karena TUHAN tidak memberi anak kepadanya. Hal itu terjadi dari tahun ke tahun; kalau mereka pergi ke Rumah TUHAN, selalu Hana disakiti hatinya oleh Penina. Seringkali Hana menangis dan tidak mau makan karena ia dihina. Lalu setiap kali pula Elkana, suaminya, bertanya, "Mengapa kau menangis Hana? Mengapa kau tak mau makan dan terus sedih saja? Bukankah aku lebih berharga bagimu daripada sepuluh anak laki-laki?" (1Sa 1:6-8)

Budaya pada masa itu memang penting bagi seroang perempuan untuk melahirkan seorang anak bagi suaminya, meskipiun suaminya sangat saying padanya, perlakuan masyarakat bisa berbeda, masyarakat bisa menghakimi tanpa ampun.
Sampai pada suatu saat pada saaat mereka kembali ke bait suci Hanna mengucapkan Nazar kepada TUHAN
Kemudian Hana mengucapkan janji, katanya, "TUHAN Yang Mahakuasa, perhatikanlah hamba-Mu ini! Lihatlah sengsara hamba. Ingatlah kepada hamba dan jangan lupakan hamba! Jika Engkau memberikan kepada hamba seorang anak laki-laki, hamba berjanji akan memberikan dia kepada-Mu seumur hidupnya. Hamba berjanji juga bahwa rambutnya tidak pernah akan dipotong." (1Sa 1:11)

Hanna memohon kepada TUHAN dan berpikir bahwa jika dia memiliki anak dan menyerahkannya kembali kemabli kepada TUHAN, mungkin TUHAN akan dengar, dan Hanna bisa jadi berpikir jika dia bernazar demikian anakanya nanti bisa menjadi Simson berikutnya, Hakim TUHAN yang dipakai oleh TUHAN untuk membebaskan bangsa Israel dari tangan Filistin.

Hanna yang komat kamit disangka oleh Imam Eli sedang mabok, memnag wajar pada masa itu orang seringkali memakai hari raya yang dirayakan diShiloh untuk berpesta dan mabuk naggur. 
Jadi dipikirnya Hanna adalah orang-orang seperti itu, Hanna menjawab tidak.
Jawab Eli: "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya." (1Sa 1:17)
Imam Eli memberikan berkatnya kepada Hanna.

Hanna adalah contoh peribadi yang sangat persisten dan beriman sungguh. Diatas saya katakan bahwaperempuan yang tidak bisa mempunyai anak mendapatkan perlakuan yang sangat kejam dari masyarakat, dicemooh diejek dan dihina, meskipun suaminya sangat menyayanginya. Nah Hanna mengalami lebih lagi karena didalam rumah pun masih mendapat cemoohan yang tidak ada habisnya dari istri Elkana yang lainnya yakni Penina.

Hanna tidak membalasa perlakuan dari Penina, juga tidak melaporkannya kepada suaminya atau meminta untuk membalaskannya atau meminta Elkana untuk menghentikan Penina. Hanna memilih membawa perkaranya dan kesedihannya  kepada TUHAN. Dia berdoa dengan sungguh-sungguh kepda TUHAN memohon kepada TUHAN untuk dikaruniai seorang anak. Dia menolak untuk menerima keadaannya adalah sesuatu yang permanen dan tidak bisa diubahkan, somehow didalam hatinya Hanna percaya bahwa TUHAN masih berkuasa dan bisa membela dia dan membuka kandungannya dan memberikan baginya seornag anak laki-laki.

Hanna refused to believe that her difficult situation had to remain permanent.

Doa Hanna tulus, spesifik jelas, dan juga ada pengorbanan disebutkan disana. Hanna tidak mundur sejengkal pun meskipun saat dia berdoa Imam Eli menegornya dan menuduhnya sedang mabok. Akhirnya TUHAN menjawab doanya dan menganugerahi Hanna dengan seorang anak yang diberi nama Samuel.

Saat sampai waktunya untuk menepati janjinya kepada TUHAN maka Hanna pun memberikan Samuel dengan hati yang rela, ikhlas dan penuh ucapan syukur kepada TUHAN supaya Samuel melayani TUHAN di Bait Suci.

Doa mengubahkan perjalanan hidup Hanna, bahkan mempengaruhi seluruh kehidupan bangsa Israel. TUHAN memakai anaknya sebagai tokoh kunci berperan sebagai Nabi dalam masa-masa kehidupan awal Raja Daud, bahkan pengaruh Samuel hidup terus melampuai kehidupannya, semangatnya mendorong terjadinya pergerakan Nabi-nabi di masa-masa selanjutnya. TUHAN juga memberkati Hanna dengan banyak anak-anak lainnya, bisa jadi karena Hanna menepati janjinya dan memberikan Samuel kepada TUHAN sesuai dengan yang Hanna doakan. Sekali lagi hal ini membuktikan bahwa TUHAN menyukai iman dan persistensi dari umat yang berharap kepadanya.

Dan TUHAN mengindahkan Hana, sehingga dia mengandung dan melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Sementara itu makin besarlah Samuel yang muda itu di hadapan TUHAN. (1Sa 2:21)

Samuel lahir dari respon seroang ibu yang memilih untuk berdoa dan berharap kepada TUHAN daripada diam dan menyerah dalam hinaan atau membalas cemoohan itu. Dari penderitaan seorang istri, dari ketekunan dan iman seorang perempuan lahirlah seorang figure yang menentukan arah bangsa Israel bergerak, seorang tokoh yang mempersiapkan transisi. Hakim terakhir yang mempersiapkan jalan bagi Israel menuju pemerintahan monarki.
Kemudian Elkana, suaminya itu, berkata kepadanya: "Perbuatlah apa yang kaupandang baik; tinggallah sampai engkau menyapih dia; hanya, TUHAN kiranya menepati janji-Nya." Jadi tinggallah perempuan itu dan menyusui anaknya sampai disapihnya. Setelah perempuan itu menyapih anaknya, dibawanyalah dia, dengan seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur, lalu diantarkannya ke dalam rumah TUHAN di Silo. Waktu itu masih kecil betul kanak-kanak itu. (1Sa 1:23-24)

Hanna menyerahkan Samuel kepada TUHAN sampai selesai masa menyusui. Dalam tradisi Ibrani, perempuan-perempuan Yahudi menyapih anaknya sampai umur tiga tahun, biasa jadi begitu selesai cerai susu umur tiga tahun dibawanyalah Samuel ke Shiloh ke Rumah Tuhan, beberap ahli sejarah dan teolog menyebutkan bahwa Samuel dibawa ke Rumah Tuhan dan menjumpai Eli ketika berumur lima tahun, antara tiga dan lima tahun tidak jadi masalah teks Alkitab mengatakan bahwa memang kecil benar kanak-kana tersebut. Nah bagaimanakah Samuel hidup? Siapa yang akan merawat Samuel Kecil? Ada banyak baby sitter lho ya di bait Tuhan masa itu, paling tidak text membuktikan bawah ada banyak perempuan yang bekerja di Bait Suci pada masa itu dan saya pikir salah satu diantara mereka pasti memberikan perhatian kepada Samuel dan merawatnya.
Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan, (1Sa 2:22)

Samuel memulai pelayananannya menjadi asisten bagi Imam Eli yang sudah tua, itu sebabnya ketika Tuhan memanggil dipikirnya Imam Eli yang memanggilnya. Samuel tumbuh menjadi pribadi yang benar mentaati setiap yang diajarkan oleh Imam Eli dan melakukan yang beanr dimata TUHAN. 
Meski dia tumbuh di lingkungan anak-anak Imam Eli yang jahat dan corrupt tetapi itu tidak membuatnya bertumbuh ke arah yang salah, di linbgkungan yang buruk pun tidak mencegah Samuel menjadi pribadi yang disukai TUHAN dan manusia. Di lingkungan buruk tidak menghalangi TUHAN untuk berkarya dalam hidup Samuel, yang TUHAN perlukan adalah respon, apakah kita akan meresponi lingkugan yang buruk dan menjadikan sebuah alasan untuk tidak maju atau merelakan TUHAN untuk membentuk kita.
Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia. (1Sa 2:26)

Semakin lama semakin terbukti bahwa TUHAN berbicara lebih sering kepada Samuel dibanding dengan kepada Eli, bahkan Samuel dipakai TUHAn untuk memperingatkan imam Eli tentang malapteka yang akan segera datang menghantam Israel oleh Filistine bahkan sampai Filistine mengalahkan Israel dan menbunuh anak-anak Imam Eli serta merampas tabut Perjanjian.

Dibawah kepempinanan Samuel orang-orang Israel bertobat dan kembali kepada TUHAN dan berhasil mengalahkan Filistine dalam sebuah pertempuran yang sangat penting pada masa itu.
Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: "Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin." Kemudian orang-orang Israel menjauhkan para Baal dan para Asytoret dan beribadah hanya kepada TUHAN.  (1Sa 7:3-4)

Itu permulaan mereka bertobat dibawah kepemimpinan Samuel sebagai Hakim, Imam dan Nabi.

Inilah hasilnya
Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: "Sampai di sini TUHAN menolong kita." Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan dan tidak lagi memasuki daerah Israel. Tangan TUHAN melawan orang Filistin seumur hidup Samuel, dan kota-kota yang diambil orang Filistin dari pada Israel, kembali pula kepada Israel, mulai dari Ekron sampai Gat; dan orang Israel merebut daerah sekitarnya dari tangan orang Filistin. Antara orang Israel dan orang Amori ada damai. (1Sa 7:12-14)

Tetapi seiring bertambahnya usia Samuel dan semakin tua, sangat disayangkan bahwa Samuel sama seperti Imam Eli  pun tidak bisa menjadi seperti Samuel, anak-anak Samuel tidak sama seperti Samuel, samuel gagal sama seperti imam Eli dalam mendidik anak-anaknya,  ada yang salah dalam pendidikan keluarga ini, bisa jadi potret yang jelek dalam Imam ELi inilah yang membuat Samuel juga gagal dalam mendidik anak-anaknya, seumur hidup menyaksikan bagaimana Eli mengajar anak-anaknya. Memang disisi lain Samuel taat kepada TUHAN tetapi satu kelemahan dalam mendidik anak bisa jadi disebabkan Samuel dan Eli tidak punya waktu buat anak-anaknya.
Transisi dari masa hakim-hakim ke masa transisi adalah masa-masa yang bergelora penuh pergolakan, Israel membutuhkan figure yang kuat bisa jadi waktu Samuel habis disini, energy Samuel habis disini. Samuel tidak lagi berfungsi sebagai Hakim karena sudah ada Saul.

Sebagai Imam Samuel berdoa kepada TUHAN bagi umat Israel, sebagai Nabi menegor dan memarahi Saul karena ketidaksabaran saul dan ketidaktaatan Saul.
Saat TUHAN menolak Saul sebagai raja Israel, Samuel mengurapi Daud sebagai Raja pilihan TUHAN Samuel melindungi Daud dari kejaran Saul.
Samuel terbukti menjadi pemimpin yang setia, lewat doa-doanya dan keuletan dimasa-masa sulit yang Samuel alami. Posisinya disamakan dengan Musa oleh TUHAN, Jermiah 15:1, nama Samuel ada di deretan saksi-saksi Iman di kitab Ibrani. Samuel disayang dan dikenang oelh umatnya, dalam waktu yang bersamaan Samuel juga berani menegur dan memarahi raja-raja dan para tua-tua Israel.

Samuel berhasil memimpin Israel dari sebuah bangsa yang berpikirin sempit tercerai berai dalam kesukuan saja menjadi sebuah bangsa yang besar yang mulai berpikir tentang  sebuah kesatuan atas suku-suku Israel, 12 tentang soliratitas  satu bangsa, yakni  bangsa Israel  dan Samuel berhasil meletakan dasar beridirnya sebuah kerajaan yakni, kerajaan yakni Kerajaan Israel. 



Samuel juga dianggap sebagai pelopor yang mendirikan apa yang disebut sebagai sekolah kenabian, 1 sam 19:29

Kemudian Samuel menguraikan kepada bangsa itu tentang hak-hak kerajaan, menuliskannya pada suatu piagam dan meletakkannya di hadapan TUHAN; sesudah itu Samuel menyuruh seluruh bangsa itu pulang, masing-masing ke rumahnya. (1Sa 10:25)
Samuel menulis sebuah catatan sejarah yang didalamnya terdapat juga sejarah daud diawal Daud diurapi menjadi raja
Sesungguhnya, riwayat raja Daud dari awal sampai akhir tertulis dalam Riwayat Samuel, Pelihat itu, dan dalam riwayat nabi Natan, dan dalam riwayat Gad, pelihat itu,  (1Ch 29:29.\
Termasuk juga buku tentang dasar-dasar kerajaan, sebuah piagam kerajaan seperti yang disebutkan diatas.

Pada saat Samuel mati seluruh umat Israel berduka, dan dia dikuburkan di Ramah, di kota kelahirannya.
Dan matilah Samuel; seluruh orang Israel berkumpul meratapi dia dan menguburkan dia di rumahnya di Rama. Dan Daud berkemas, lalu pergi ke padang gurun Paran. (1Sa 25:1)



Demikianlah hidup Samuel, Imam, Hakim dan Nabi sekaligus juga seorang pioneer!

@peterskriss

1 comment:

  1. Terima kasih, terjawab sudah pertanyaan saya tentang asal usul Samuel, saat saya baca 1 Taw 6:33-38 timbuk pertanyaan berati Samuel bukan keturuna Efraim, tapi apakah tex di 1 samuel salah. Dan ternyata itu adalah phrasa menunjuk lokasi mereka dimisili yt wilayah Efraim. Terima kasih banyak. Puji Tuhan.

    ReplyDelete