Yohanes
Saya memilih Injil Yohanes
sebagai yang terakhir dibaca setelah Markus, Matius, Lukas dan Kisah Para
Rasul, karena Injil yang ditulis oleh
Rasul Yohanes ini memang sedikit
berbeda dari ketiga Injil lainnya, Yohanes mengambil angle yang berbeda, itulah
sebabnya Injil Yohanes tidak dimasukkan dalam Injil synoptic. Siapa sebenarnya
Yohanes yang menulis nya ini sehingga pendekatannya dalam menceritakan tentang
Yesus Kristus berbeda dengan yang lainnya. Untuk tahu bagaimana kita handle
Yohanes dengan baik, kita perlu mengenal lebih dekat dengan penulisnya.
Siapa Yohanes ini?
Sebelum dipanggil menjadi murid Yesus, Yohanes adalah seorang penangkap ikan,
seorang nelayan dan juga sekaligus penjual ikan retail, diceritakan Yohanes
mempunyai retail bisnis ikan di Yerusalem, dia menjual ikan-ikan yang
ditangkapnya ke Yerusalem. Yohanes adalah sepupu Yesus, dan saudaranya Yakobus.
Mereka berdua Yohanes dan Yakobus dua bersaudara anak anak Zebedeuz yang oleh Markus disebut
sebagai Boanerges artinya anak-anak guruh. Paling tidak ada 5 atau 7 dari 12
murid Yesus yang ada hubungan persaudaraan dengan Yesus. Meskipun demikian dua
saudara Yesus Yudas dan Yakobus masih bersikap skeptic tentang Yesus baru
setelah kebangkitan mereka menjadi percaya dan bahkan tulisan surat keduanya
masuk dalam kanonisasi Perjanjian Baru. Yohanes menyebut dirinya murid yang
paling dikasihi tidak berlebihan, karena Yohanes memang dekat dengan Yesus, kedekatan ini
terbukti di bukit Golgotha, saat Yesus meminta Yohanes untuk memperhatikan
ibunya (Maria). Kedekatan Yohanes dengan Yesus tidak hanya karena bersaudara
sebagai sepupu saja. Yohanes juga merupakan bagian dari “inner circle” nya
Yesus, bersama-sama dengan Yakobus dan Petrus. Dalam peristiwa-peristiwa
penting Yesus selalu membawa ketiga orang ini. Di “Last Supper” Perjamuan
Terakhir, bukti juga bahwa Yohanes dekat dengan Yesus, dia duduk disamping
Yesus.
Yohanes merupakan Rasul paling akhir yang bertahan, pun dia menulis
Injil ini paling akhir, saat usianya sudah sepuh. Dengan hikmat seorang tua, kebijakan seorang yang
lanjut kenyang dengan pengalaman iman sekaligus saksi semua peristiwa, Yohanes
membagikan refleksi tentang Yesus yang sangat unik. Yohanes juga mencatat kisah
tentang Petrus yang tahu bahwa sama seperti Yesus dia akan mati disalibkan,
lalu Petrus bertanya, kalau Yohanes bagaimana dia akan mati, Yesus jawab bahwa
itu bukan urusan Petrus, lalu Yesus melanjutkan, bahwa jika Ia mau supaya
Yohanes tetap hidup sampai Yesus kembali datang itu semua terserah pada Yesus.
Sejak hari itu beredarlah rumor bahwa Yesus akan kembali sebelum Yohanes mati,
nyatanya bukan itu yang Yesus katakan, benar kan? Itulah rumor, gossip selalu
beda dengan fakta yang ada. Yohanes juga menjelaskna hal ini di bagian akhir
Injil yang dia tulis. Nah dengan melihat keseluruhan siapa Yohanes ini
sesungguhnya, kita paham dan sadar bahwa kita berhadapan dengan harta karun
yang sangat luar biasa.
Yohanes juga menjelaskan maksud dia menulis Injil ini, di bagian
terakhir tulisannya dia menjelaskan. Memang
masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang
tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi
semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa
Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup
dalam nama-Nya. (Johanes 20:30-31)
Ini sangat menarik, karena para teolog menyebutkan bahwa Yohanes
mengatakan bahwa Injil ini ditulis untuk orang-orang yang sudah percaya. Jadi
logikanya ditulis untuk orang-orang percaya supaya mereka percaya? Menarik
bukan?
Itulah sebabnya ketika menyusun membaca Alkitab dari buku ke buku,
ketika memulai dari Injil saya menyarankan apapun yang anda mulai entah Matius
atau Markus, Yohanes lebih baik ditaruh di belakang, dibaca paling akhir.
Membaca Yohanes haruslah orang-orang yang sudah mengetahui tentang Yesus. Buku
Injil Yohanes ini ditulis untuk mature Christian, orang-orang Kristen yang
dewasa.
Dengan melihat tujuan Yohanes
menulis injil ini, kita jadi mengerti mengapa Yohanes menyusun nya sedemikian
rupa. Yohanes menyeleksi peristiwa-persitiwa, mujizat demi mujizat memilihnya,
menyusunnya, termasuk juga perkataan-perkataan Yesus secara detail, pilihan
kata-kata yang teliti, sehingga pembacanya benar-benar paham dan mengerti dan
percaya.
Jadi tentang apa yang dilakukan Yesus, tentang apa yang dikatakan
Yesus, tentang apa yang diajarkan Yesus semua ditulis. Tentang siapa Yesus
sebenarnya, kebenaran tentang Yesus Kristus, tentang iman, tentang Hidup Kekal,
Yohanes mencatatnya.
Di Injil Markus seperti pernah saya singgung tidak mencantumkan daftar
silsilah, karena siapa yang peduli dengan silisilah hamba. Yohanes sekilas
tidak memasukkan silsilah, namun nyatanya ada.
Perhatikan Yohanes menulis
kepada orang-orang supaya mereka percaya bahawa Yesus Kristus adalah Anak
Allah, Mesias, Yohanes memulai nya dengan “Pada
mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah… “
Di ayat 14 Yohanes
melanjutkan : Firman itu telah menjadi
manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu
kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih
karunia dan kebenaran. (Johanes 1:14)
Inilah silsilah Yesus Kristus, asal usulnya, silsilahnya. Dahsyat!!!
Keren !!!
Ia datang kepada milik
kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi
semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah,
yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Joh 1:11-12) Orang-orang
yang PERCAYA dalam NamaNYA
Jika ada pendapat mengatakan bahwa Yesus tidak pernah mengatakan
tentang keilahiannya, ketuhanannya, mereka salah. Dengan sangat jelas Yesus
mengatakan dan Yohanes mencatatnya. Perhatikan Yohanes 8:58, setelah Yesus
berbicara orang-orang marah dan mau melempari Yesus dengan batu sampai mati.
Mengapa mereka marah? Apa sebabnya? Sebaiknya anda baca dengan hati-hati dan
teliti Kitab Yohanes ini, bahkan mungkin tidak cukup hanya sekali, dan saran
saya; buatlah catatan atas hal-hal yang anda tidak mengerti dan juga yang anda
mengerti sekalipun.
Dibanding dengan Matius Markus Lukas, Injil yang ditulis oleh Yohanes
ini lebih dalam dan dibandingkan dengan 65 buku lainnya dalam Alkitab, Injil
Yohanes bisa dikatakan buku yang paling spiritual. Yesus memberikan banyak
pewahyuan tentang diriNya disini ada banyak atribut Yesus bisa saudara temukan
di Injil Yohanes, tentang persoanlitanya, tentang keilahiannya. Jika saudara
ingin belajar dan mengenal pribadi Roh Kudus injil Yohanes adalah tempat yang
tepat untuk memulainya. Sifat ke”bapa”an Tuhan juga banyak dinyatakan disini,
Yesus memanggil Tuhan sebagai Bapa banyak dicatat oleh Yohanes. Tuhan adalah Bapa Rohani, Tuhan adalah Bapa
Pemberi Kehidupan, Bapa adalah Kabar yang dinyatakan, Bapa terlebih besar dari
semuanya, Pekerjaan Bapa, Bapa yang Kekal, Tuhan adalah Bapa yang tinggal
didalam kita, Bapa yang Kudus, Bapa yang adil, dan masih banyak lagi.
Satu lagi yang paling
membedakan Injil Yohanes dengan 3 yang lainnya adalah Yohanes memberikan
porsi yang besar pada hari-hari terakhir kehidupan Yesus Kristus baik apa yang dikatakanNya
ataupun yang dilakukanNya. Kotbah-kotbah, pengajaran dan percakapan Yesus yang
hanya ada di Injil Yohanes; percakapan dengan Nicodemus, Percakapan dengan
perempuan Samaria, kotbah di Perayaan Hari Pondok Daun atau Feast of
Tabernacles, perumpamaan gembala yang baik, pengajaran-pengajaran khusus buat
murid-muridNya, kata-kata penghiburan
dan doa syafaat buat murid-muridNya, menampakkan diri di Danau Galilea dan
beberapa peristiwa lainnya.
Yohanes mencatat ada 8 mujizat yang dilakukannya untuk membuktikan
keilahiannNya, diluar mujizat kebangkitanNya. Enam diantaranya hanya tercatat
di injil Yohanes saja, tidak ditemukan di tulisan ketiga penulis Injil lainnya,
apa sajakah itu? Yohanes juga mencatat pengakuan Yesus, apa yang Yesus katakan tentang diriNya sendiri..
Yuuk kita baca dan cari terus beri tanda di Alkitab saudara,
agar tidak lupa.
Setelah anda merangkum, tulisan berikutnya saya akan share tentang mujizat dan pengakuan Yesus ini, menarik karena ini lah maksud tujuan Yohanes menulis Injil ini.
Bagaimana cara membaca Injil Yohanes ini seandainya kita ingim
membagi-baginya supaya enak dibaca jika belum sanggup baca sekaligus?
Injil Yohanes ini bisa dibagi menjadi lima bagian
- Pendahuluan, Firman yang menjadi manusia pasal 1:1-18
- Keilahian Yesus Kristus, pasal 1:19-12:50
- Pengajaran khusus buat murid-murid Yesus, pasal 13-17
- Penghinaan dan Kemenangan atas kematian, pasal 18-20
- Penutup, pasal 21:1-28
Terakhir, jika Saudara amati
setiap pasal dari Injil Yohanes menyiratkan potret dari Yesus Kristus
- Anak Allah, pasal 1
- Anak Manusia, pasal 2
- Rabbi, pasal3
- Pemenang Jiwa, pasal 4
- Tabib yang hebat, pasal 5
- Roti Hidup, pasal 6
- Air Hidup pasal 7
- Pembela yang Lemah pasal 8
- Terang Dunia, pasal 9
- Gembala yang Baik, pasal 10
- Pemberi Kehidupan, pasal 11
- Raja, pasal 12
- Hamba, pasal 13
- Penasehat, pasal 14
- Pokok Anggur yang benar, pasal 15
- Pemberi Roh Kudus pasal 16
- Pendoa syafaat, pasal 17
- Hamba yang menderita, pasal 18
- Juru Selamat yang ditinggikan pasal 19
- Yang mengaalahkan Kematian, pasal 20
- Pemulih pasal 21
Itulah ringkasan singkat tentang injil Yohanes, semoga bisa membantu
saudara mendapatkan gambaran besarnya dan memudahkan untuk mengerti Injil ini
Yukk bacaaa
No comments:
Post a Comment