Thursday, January 25, 2018

INJIL YOHANES



Yohanes

Saya memilih Injil Yohanes sebagai yang terakhir dibaca setelah Markus, Matius, Lukas dan Kisah Para Rasul, karena Injil yang ditulis oleh  Rasul Yohanes ini memang  sedikit berbeda dari ketiga Injil lainnya, Yohanes mengambil angle yang berbeda, itulah sebabnya Injil Yohanes tidak dimasukkan dalam Injil synoptic. Siapa sebenarnya Yohanes yang menulis nya ini sehingga pendekatannya dalam menceritakan tentang Yesus Kristus berbeda dengan yang lainnya. Untuk tahu bagaimana kita handle Yohanes dengan baik, kita perlu mengenal lebih dekat dengan penulisnya.

Siapa Yohanes ini?

Sebelum dipanggil menjadi murid  Yesus, Yohanes adalah seorang penangkap ikan, seorang nelayan dan juga sekaligus penjual ikan retail, diceritakan Yohanes mempunyai retail bisnis ikan di Yerusalem, dia menjual ikan-ikan yang ditangkapnya ke Yerusalem. Yohanes adalah sepupu Yesus, dan saudaranya Yakobus. Mereka berdua Yohanes dan Yakobus dua bersaudara  anak anak Zebedeuz yang oleh Markus disebut sebagai Boanerges artinya anak-anak guruh. Paling tidak ada 5 atau 7 dari 12 murid Yesus yang ada hubungan persaudaraan dengan Yesus. Meskipun demikian dua saudara Yesus Yudas dan Yakobus masih bersikap skeptic tentang Yesus baru setelah kebangkitan mereka menjadi percaya dan bahkan tulisan surat keduanya masuk dalam kanonisasi Perjanjian Baru. Yohanes menyebut dirinya murid yang paling dikasihi tidak berlebihan, karena Yohanes  memang dekat dengan Yesus, kedekatan ini terbukti di bukit Golgotha, saat Yesus meminta Yohanes untuk memperhatikan ibunya (Maria). Kedekatan Yohanes dengan Yesus tidak hanya karena bersaudara sebagai sepupu saja. Yohanes juga merupakan bagian dari “inner circle” nya Yesus, bersama-sama dengan Yakobus dan Petrus. Dalam peristiwa-peristiwa penting Yesus selalu membawa ketiga orang ini. Di “Last Supper” Perjamuan Terakhir, bukti juga bahwa Yohanes dekat dengan Yesus, dia duduk disamping Yesus. 

Yohanes merupakan Rasul paling akhir yang bertahan, pun dia menulis Injil ini paling akhir, saat usianya sudah sepuh.  Dengan hikmat seorang tua, kebijakan seorang yang lanjut kenyang dengan pengalaman iman sekaligus saksi semua peristiwa, Yohanes membagikan refleksi tentang Yesus yang sangat unik. Yohanes juga mencatat kisah tentang Petrus yang tahu bahwa sama seperti Yesus dia akan mati disalibkan, lalu Petrus bertanya, kalau Yohanes bagaimana dia akan mati, Yesus jawab bahwa itu bukan urusan Petrus, lalu Yesus melanjutkan, bahwa jika Ia mau supaya Yohanes tetap hidup sampai Yesus kembali datang itu semua terserah pada Yesus. Sejak hari itu beredarlah rumor bahwa Yesus akan kembali sebelum Yohanes mati, nyatanya bukan itu yang Yesus katakan, benar kan? Itulah rumor, gossip selalu beda dengan fakta yang ada. Yohanes juga menjelaskna hal ini di bagian akhir Injil yang dia tulis. Nah dengan melihat keseluruhan siapa Yohanes ini sesungguhnya, kita paham dan sadar bahwa kita berhadapan dengan harta karun yang sangat luar biasa.

Yohanes juga menjelaskan maksud dia menulis Injil ini, di bagian terakhir tulisannya dia menjelaskan. Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.  (Johanes 20:30-31)

Ini sangat menarik, karena para teolog menyebutkan bahwa Yohanes mengatakan bahwa Injil ini ditulis untuk orang-orang yang sudah percaya. Jadi logikanya ditulis untuk orang-orang percaya supaya mereka percaya? Menarik bukan?

Itulah sebabnya ketika menyusun membaca Alkitab dari buku ke buku, ketika memulai dari Injil saya menyarankan apapun yang anda mulai entah Matius atau Markus, Yohanes lebih baik ditaruh di belakang, dibaca paling akhir. Membaca Yohanes haruslah orang-orang yang sudah mengetahui tentang Yesus. Buku Injil Yohanes ini ditulis untuk mature Christian, orang-orang Kristen yang dewasa.  

Dengan melihat tujuan Yohanes menulis injil ini, kita jadi mengerti mengapa Yohanes menyusun nya sedemikian rupa. Yohanes menyeleksi peristiwa-persitiwa, mujizat demi mujizat memilihnya, menyusunnya, termasuk juga perkataan-perkataan Yesus secara detail, pilihan kata-kata yang teliti, sehingga pembacanya benar-benar paham dan mengerti dan percaya.

Jadi tentang apa yang dilakukan Yesus, tentang apa yang dikatakan Yesus, tentang apa yang diajarkan Yesus semua ditulis. Tentang siapa Yesus sebenarnya, kebenaran tentang Yesus Kristus, tentang iman, tentang Hidup Kekal, Yohanes mencatatnya.

Di Injil Markus seperti pernah saya singgung tidak mencantumkan daftar silsilah, karena siapa yang peduli dengan silisilah hamba. Yohanes sekilas tidak memasukkan silsilah, namun nyatanya ada. 

Perhatikan Yohanes menulis kepada orang-orang supaya mereka percaya bahawa Yesus Kristus adalah Anak Allah, Mesias, Yohanes memulai nya dengan “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah… “   

Di ayat 14 Yohanes melanjutkan : Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Johanes 1:14)
Inilah silsilah Yesus Kristus, asal usulnya, silsilahnya. Dahsyat!!! Keren !!!

Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Joh 1:11-12) Orang-orang yang PERCAYA dalam NamaNYA

Jika ada pendapat mengatakan bahwa Yesus tidak pernah mengatakan tentang keilahiannya, ketuhanannya, mereka salah. Dengan sangat jelas Yesus mengatakan dan Yohanes mencatatnya. Perhatikan Yohanes 8:58, setelah Yesus berbicara orang-orang marah dan mau melempari Yesus dengan batu sampai mati. Mengapa mereka marah? Apa sebabnya? Sebaiknya anda baca dengan hati-hati dan teliti Kitab Yohanes ini, bahkan mungkin tidak cukup hanya sekali, dan saran saya; buatlah catatan atas hal-hal yang anda tidak mengerti dan juga yang anda mengerti sekalipun.

Dibanding dengan Matius Markus Lukas, Injil yang ditulis oleh Yohanes ini lebih dalam dan dibandingkan dengan 65 buku lainnya dalam Alkitab, Injil Yohanes bisa dikatakan buku yang paling spiritual. Yesus memberikan banyak pewahyuan tentang diriNya disini ada banyak atribut Yesus bisa saudara temukan di Injil Yohanes, tentang persoanlitanya, tentang keilahiannya. Jika saudara ingin belajar dan mengenal pribadi Roh Kudus injil Yohanes adalah tempat yang tepat untuk memulainya. Sifat ke”bapa”an Tuhan juga banyak dinyatakan disini, Yesus memanggil Tuhan sebagai Bapa banyak dicatat oleh Yohanes.  Tuhan adalah Bapa Rohani, Tuhan adalah Bapa Pemberi Kehidupan, Bapa adalah Kabar yang dinyatakan, Bapa terlebih besar dari semuanya, Pekerjaan Bapa, Bapa yang Kekal, Tuhan adalah Bapa yang tinggal didalam kita, Bapa yang Kudus, Bapa yang adil, dan masih banyak lagi.

Satu lagi yang paling  membedakan Injil Yohanes dengan 3 yang lainnya adalah Yohanes memberikan porsi yang besar pada hari-hari terakhir kehidupan Yesus Kristus baik apa yang dikatakanNya ataupun yang dilakukanNya. Kotbah-kotbah, pengajaran dan percakapan Yesus yang hanya ada di Injil Yohanes; percakapan dengan Nicodemus, Percakapan dengan perempuan Samaria, kotbah di Perayaan Hari Pondok Daun atau Feast of Tabernacles, perumpamaan gembala yang baik, pengajaran-pengajaran khusus buat murid-muridNya,  kata-kata penghiburan dan doa syafaat buat murid-muridNya, menampakkan diri di Danau Galilea dan beberapa peristiwa lainnya.

Yohanes mencatat ada 8 mujizat yang dilakukannya untuk membuktikan keilahiannNya, diluar mujizat kebangkitanNya. Enam diantaranya hanya tercatat di injil Yohanes saja, tidak ditemukan di tulisan ketiga penulis Injil lainnya, apa sajakah itu? Yohanes juga mencatat pengakuan Yesus, apa yang Yesus katakan tentang diriNya sendiri..

Yuuk kita baca dan cari terus beri tanda di Alkitab saudara, agar tidak lupa.
Setelah anda merangkum, tulisan berikutnya saya akan share tentang mujizat dan pengakuan Yesus ini, menarik karena ini lah maksud tujuan Yohanes menulis Injil ini.

Bagaimana cara membaca Injil Yohanes ini seandainya kita ingim membagi-baginya supaya enak dibaca jika belum sanggup baca sekaligus?

Injil Yohanes ini bisa dibagi menjadi lima bagian

  1.  Pendahuluan, Firman yang menjadi manusia pasal 1:1-18
  2. Keilahian Yesus Kristus, pasal 1:19-12:50
  3. Pengajaran khusus buat murid-murid Yesus, pasal 13-17  
  4. Penghinaan dan Kemenangan atas kematian, pasal 18-20 
  5. Penutup, pasal 21:1-28


Terakhir, jika Saudara amati  setiap pasal dari Injil Yohanes menyiratkan potret dari Yesus Kristus
  •  Anak Allah, pasal 1 
  •  Anak Manusia, pasal 2 
  •  Rabbi, pasal3
  • Pemenang Jiwa, pasal 4   
  • Tabib yang hebat, pasal 5
  • Roti Hidup, pasal 6
  • Air Hidup pasal 7
  • Pembela yang Lemah pasal 8
  • Terang Dunia, pasal 9
  • Gembala yang Baik, pasal 10
  • Pemberi Kehidupan, pasal 11
  • Raja, pasal 12
  • Hamba, pasal 13
  • Penasehat, pasal 14
  • Pokok Anggur yang benar, pasal 15
  • Pemberi Roh Kudus pasal 16
  • Pendoa syafaat, pasal 17
  • Hamba yang menderita, pasal 18
  • Juru Selamat yang ditinggikan pasal 19
  • Yang mengaalahkan Kematian, pasal 20
  • Pemulih pasal 21

Itulah ringkasan singkat tentang injil Yohanes, semoga bisa membantu saudara mendapatkan gambaran besarnya dan memudahkan untuk mengerti Injil ini

Yukk bacaaa

No comments:

Post a Comment