KETIKA MUSA MEMUTAR KEMBALI SEJARAH
Buku atau kitab ini sering
disebut dengan "Elleh hadebarim", atau Debarim atau Devarim, memang
dalam bahasa Ibrani nya kata awal dalam kita ini adalah kata-kata diatas
tersebut, demikianlah Israel memberi nama kitab Musa kelima ini, artinya pengulangan
Hukum dalam bahasa Syria dan Arab juga memakai nama dengan arti tersebut
repetisi, namun ketika diterjemahkan dalam bahwa Yunani menjadi “Deuteronomy”
bukan berarti yang kedua, atau hukum yang baru atau hukum yang lain yang baru
diterima. Yang ditulis di Kitab Ulangan ini adalah hukum yang sama yang Musa
sampaikan di Bilangan dan Imamat saat di Sinai.
Sekarang diulangi lagi dan juga
dijelaskan lebih lagi oleh Musa kepada Bangsa Israel yang mengembara di padang
gurun selama 40 tahun. Kenapa disampikan lagi karena bangsa Israel kali ini
adalah bukan bangsa Israel yang sama, selama 40 tahun generasi yang melewati
laut Merah sudah mati semua akibat ketidaktaatan dan pemberontakan mereka yang
tertinggal hanyalah Musa, Joshua, Caleb.
Generasi sekarang ini tidak atau belum
lahir saat disinai jika sudah lahir pastinya mereka juga tidak Ingat atau tidak
tahu apa yang Musa sampaikan 40 tahun yang lalu dihadapan babak-baoaknya.
Sehingga menjelang mereka masuk Kanaan generasi ini harus mendengar hukum and ketetapan-ketetapan
TUHAN supaya mereka taat kepada TUHAN dan tidak mengulangi kesalahan-kesalahan
leluhurnya.
Jadi Musa harus membaca dan menjelaskan Hukum tersebut untuk
kedua kalinya dan generasi baru ini harus memperbaharui Perjanjian dengan TUHAN.
Itulah yang menjadi alasan buku ini ada dan mengpa 10 HUKUM TORAH atau totalnya
613 Hukum Musa ini dibacakan ulang disini.
Ini waktunya bangsa Israel akan
menyebarang ke Kanaan, ke negeri yang dijanjikan oleh TUHAN kepada nenek moyang
mereka. Selama di padang gurun mereka
berjalan sendiri, bangsa yang mengembara, negeri yang mereka tinggalkan 38
tahun lalu menjadi berbeda, tidak sama lagi, musuh sudah berkembang banyak dan
menduduki Tanah Kanaan, dan mereka harus bersiap-siap menghadapi mereka. Jadi
kitab Hukum dan ketettapan dibacakan lagi saat mereka berkemah di sisi timur
sungai Jordan, dengan dibacanya ulang Kitab Hukum tersebut maka bangsa ini tahu
apa yang TUHAN mau mereka perlu lakukan.
Dan kita harus tahu juga bahwa
pemimpin mereka yang menyertai dan memimpin mereka selama 40 tahun ini tidak
akan ikut menyebrang dan masuk Kanaan bersama mereka, karena ketidaktaatan Musa. Tuhan sudah memberitahu
Musa bahwa hidupnya tidak akan lama lagi, dalam waktu 7 hari Musa akan mati.
Sehingga penting untuk memastikan bahwa generasi baru ini benar-benar tahu dan
mengerti tentang sejarah bangsanya dan siap untuk mengukir sejarah baru bagi
bangsanya. Memahami masa lalu mengapa sampai di tempat ini dan bersiap
menyosngsong masa depan. Bahkan mereka akan mengalami mujizat yang sama TUHAN
membelah air dan mereka berjalan di tanah yang kering ditengah-tengahnya, jika
dulu TUHAN membelah laut Merah, kali ini TUHAN akan membelah Sungai Yordan yang
sedang banjir, mengeringkannya sehingga mereka berjalan dan menyebarang
ditengah-tengah sungai Yordan yang kering.
TUHAN bergerak dalam pola dan
pattern, kita melihat di Keluaran, TUHAN membawa Isarel keluar dari Mesir
melewati laut Merah dan kemudian membuat Perjanjian, Covenant di gunung Sinai.
TUHAN tidak akan memerintahkan Israel untuk hidup sesuai dengan hukum-hukumnya
sampai TUHAN menyelamatkanya, Nah pola ini kan juga kita lihat sepnajang
perjanjian Baru dan Perjanjian Lama, seluruh Alkitab. Dan juga dalam hidup kita
sebagai orang percaya yang TUHAN bebaskan dan selamatakan dan belenggu dosa. TUHAN
akan tunjukan kepada kita kasih karuniaNYA dengan membebaskan dan menyelamatkan
kita baru kemudian TUHAN akan berikan cara-cara bagaimana seharusnya kita hidup
sebagai orang yang sudah diselamatkan.
Pola yang sama, generasi baru ini
akan melihat TUHAN menyeberangajn mereka melewati Sungai Yordan yang sedang
banjir besar, dan setelah itu mereka akan tiba di Gunung Ebal dan Gerizim, dan
TUHAN akan memperbaharui Perjanjiannya dengan Israel lewat generasi ini. akan
terjadi pengulangan, repetisi peristiwa 40 tahun yang lalu di Sinai buat
generasi baru ini.
Jadi inilah buku terakhir yang
Musa tulis, yang ditulis dan dibacakan oleh Musa sendiri di perkemahan Israel
di sisi Timur Sungai Yordan pada saat Musa masih hiudp dan masih memimpin
mereka. Hanya 8 ayat terakhir bisa jadi bukan Musa yang menulis yang memberikan
rincian tentang kematian Musa, bisa jadi Imam Eleazer yang menulis atau imam
lainnya atau mungkin juga Samuel, namun bisa juga Joshua yang memberikan 8 ayat
penutup tersebut.
Kitab Ulangan juga mempertegas
janji yang diberikan TUHAN kepada Israel lewat nenek moyang mereka, kalimat
seperti “tanah yang dijanjikan TUHAN” “tanah yang diberikan TUHAN” terus
berulang sepanjang kitab Ulangan ini. Israel diingatkan kembali oleh Musa bahwa
Tanah Kanaan adalah hadiah dari TUHAN yang sesungguhnya mereka tidak layak
menerimanya. Mereka harus sadar itu. Demikian juga kita semua datang dari
TUHAN, itu adalah hadiah buat kita.
Pengulangan yang sama juga kita
lihat pada kalimat “masuk … menduduki tanah” merebut dan menduduki tanah
tersebut adalah hal lain, Israel perlu bekerja keras pun demikian TUHAN selalu
beserta mereka, saat Israel berperang untuk memiliki Tanah yang diberikan
tersebut ada harga yang harus dibayar, tidak hanya duduk dan berpangku tangan.
Keselamatan adalah hadiah dari TUHAN, tetapi kita harus masuk dan memiliki,
mendudukinya, dan TUHAN tidak memaksa kita untuk itu, itu pilihan kita, kita
mau masuk dalam keselamatan dan menghidupinya dan berjuang in our daily life atau
hanya diam saja.
Mengenai Tanah yang dijanjikan
TUHAN, TUHAN mengatakan bahwa Kanaan diberikan menjadi milik mereka selamanya,
hal ini tidak berarti mereka bisa mendudukinya selamanya. Untuk menduduki tanah
tersbut mendiami dan mengolahnya untuk menikmati hasil tanah tersebut ada
syarat dan ketentuan yang berlaku. Mendiami Kanaan ada syaratnya. Mereka
tinggal didalamnya dan menikmatinya tergantung dari bagaimana mereka
menghidupinya, bukankah demikian juga dengan hidup kita?
Pesan di Kitab ulangan sangat
sederhana, Israel bisa mendiami Kanaan dan menikmatinya selama mereka mentaati
Hukum TUHAN. Tetapi jika Israel melanggar hukum TUHAN, meski mereka memiliki
tanah Kanaan yang diberikan TUHAN namun mereka tidak bisa bebas hidup dialamnya
bahkan tidak bisa menikmati hasil tanah tersebut. Itulah sebabnya disini Musa
kembali mengulang dan mengulang serta memberi penjelasan tentang Hukum TUHAN
yang harus mereka ingat, lakukan dan taati sepanjang hidup mereka, dari
generasi ke generasi.
Kitab ulangan disusun oleh Musa
seperti menyusun sebuah perjanjian, ya benar, generasi kedua ini belum mengikat
Perjanjian (Covenant) dengan TUHAN oleh sebab itu Musa menyusunnya demikian
- Pembukaan Ulangan 1:1-5
- Prolog sejarah Ulangan 1:6-4:49
- Deklarasi Prinsip dasar yang harus ditaati Ulangan 5-11
- Rincian bagaimana pelakasanaan hukum-hukum Ulangan 12-26
- Sanksi/hukuman atas pelanggaran Ulangan 27-28
- Seruan Doa dan saksi Ulangan 30:19, 31:19, 32
- Penyertaan dan Pemeliharaan TUHAN terus berlanjut Ulangan 31-34
Dengan melihat hal diatas sangat
wajar jika kita saksikan kisah sepanjang Alkitab mengapa TUHAN menghukum atau
memberikan sanksi kepada Israel, yak arena mereka sudah menandatangani
perjanjian dan mereka melanggarnya. Dua macam hukuman yang kita lihat sepanjang
sejarah Alkitab, Hukuman dari alam dan Hukuman dari bangsa lain lewat Perang. Jika menggunakan alam Israel
tidak jera, tidak memelihara hukum-hukumNya dan tidak bertobat maka TUHAN pakai bangsa lain untuk menyerang
menghukum Israel, dan dalam hal ini yang sering TUHAN pakai adalah Filistin.
Siapa sesungguhnya yang menghuni
Tanah Kanaan? Kanaan dihuni oleh campuran bangsa Amori dan bangsa Kanaan,
Filistin menyusul kemudian. Tuhan memerintahkan Israel untuk membinasakan habis
bangsa-bangsa ini dan mendiami negeri tersebut.
Setelah ditinggal selama 400 tahun bangsa-bangsa yang mendiami Kanaan
moralnya mencapai kemerosotan yang demikian gelap dan dalam. Arkeolog banyak
menemukan bukti tentang penularan penyakit-penyakit kelamin akibat hubungan
seksual, jadi kalau TUHAN marah jika ada perzinahan antara Israel dengan
bangsa-bangsa Kanaan, ini akan menulari seluruh bangsa Israel. TUHAN menghukum
bangsa-bangsa yang mendiami Kanaan ini dan menggantinya dengan bangsa Israel.
Firman TUHAN berkata demikian :
Bukan karena jasa-jasamu atau karena kebenaran hatimu engkau masuk
menduduki negeri mereka, tetapi karena kefasikan bangsa-bangsa itulah, TUHAN,
Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu, dan supaya TUHAN menepati janji yang
diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan
Yakub. (Deu 9:5)
Bangsa-bangsa tersebut hidup
dalam kefasikan, imoralitas, ketidakaadilan, dan penyembahan berhala. Oleh sebab
itu kitab ulangan menyorot hal-hal diatas sehingga Israe tidak menirunya atau
mereka akan dibinasakan juga.
Kitab Ulangan adalah buku
terakhir dari lima buku yang ditulis Musa. Dan seperti diatas diceritakan bahwa
Kitab ini ditulis dalam masa-masa yang sangat penting, masa-masa transisi bagi
orang-orang Israel. Mereka akan masuk ke Kanaan tetapi pemimpin mereka, Musa
tidak akan menyertai mereka. Saat ini Musa berusia 120 tahun tetpai Alkitab
katakan dia masih kuat dan matanya masih tajam, namun dia memasuki masa-masa
akhir hidupnya, sebentar lagi TUHAN menguburkan dia. Menyaksikan bagaimana orang-orang tua dari
generasi yang sekarang bertindak di masa lalu , Musa kawatir jika generasi ini
juga kan melakukan kesalahan-kesalahan yang sama, sama lemahnya seperti leluhurnya,
Musa melihat bahwa pertempuran didepan mata yang akan mereka jalani bukan hanya
peperangan jasmani tetapi juga peperangan rohani. Itulah sebabnya dia sangat
perlu berbicara panjang lebar dengan generasi ini.
Dalam minggu terakhir dalam
hidupnya Musa berbicara tiga kali dengan penuh emosi dan sangat personal,
bayangkan Musa bersama-sama mereka selama 40 tahun… bagaimana nggak bawa
perasaan!! Seperti seorang bapak yang lagi sekarat menjelang mati berpesan untuk
yang terakhir kali kepada anak-anak yang dikasihinya dan tahu betullll sifat-sifat
anak-anaknya.. buku ini jika dibaca dengan betul akan sangat menguras emosi. Ini
adalah pesan atau wasiat terakhir dan juga perjanjian dari seorang Nabi
terbesar sepanjang sejarah perjanjian Lama, perkataan dari TUHAN buat umatNya,
Israel.
Kitab Ulangan adalah kunci akan
sejarah Israel di Perjanjian Lama. Tidak mampu dan tidak mau membinasakan
bangsa-bangsa Kanaan dari negeri yang dijanjikan saat mereka tiba pertama
kalinya, ada banyak alasan, tak lama setelah itu mereka melakukan perkawinan
dengan orang-orang Kanaan semakin jauh
mengakibatkan mereka ikut praktek penyembahan dewa-dewa sembahan orang-orang
Kanaan. Jika kita baca terus, baru sampai pada masa Daud memerintahlah mereka
akhirnya bisa mendiami seluruh tanah yang TUHAN janjikan tersebut, butuh
ratusan tahun perjuangan dan pergumulan untuk klaim janji TUHAN. Namun dalam
waktu 500 tahun kemudian mereka kehilangan semuanya itu seperti yang nanti kita
akan baca di kitab Raja-raja.
Dari sejarah Israel kita melihat bahwa Ketaatan
dan hidup benar akan membawa kita pada berkat, ketidaktaatan dan kejahatan akan
membawa pada kutuk. Semua terpapar jelas dalam kitab Ulangan.
Kitab ini sangat
penting sebagai pembelajaran, tidak salah jika penulis pejanjian Baru banyak
mengutip dari kitab Ulangan, paling tidak ada dikutip sampai 80 kali di 27
Kitab Perjnjian baru, Paulus banyak memakai kutipan dari Ulangan. Kitab ini adalah cermin, contoh sekaligus
peringatan.
- Musa menyebutkan seorang nabi yang akan datang dalam kitab Ulangan ini, yang Musa maksudkan adalah Yesus, kelak Musa alan masuk juga ke negeri yang dijanjikan dan bertemu Yesus
- Yesus sangat mengenal kitab Ulangan, saat dicobai di padang gurun, Yesus banyak memakai perkaataan dari Kitab Ulangan
- Saat Yesus ditantang untuk menyimpulkan Hukum Musa, DIA mengutip dari Ulangan (Kasihilah TUHAN Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akalbudimu dan segenap kekutanmu) dan Imamat (kasihilah sesama manusia seperti engkau mengasihidirimu sendiri).
So bagaimana kita bersikap
setelah membaca kitab Ulangan ini yang adalah sejarah isarel dan hukum-hukum Musa?
Kita tidak berada dibawah hukum Musa tetapi didalam Kristus. Kita baca selidiki
dan cari tahu bagian mana dari Perjanjian Lama yang diulangi dan diperjelas
lagi di perjanjian baru dari situlah kita bertolak. Contohnya, dari Sepuluh
Hukum Torat melakukan Sabbath seperti PL tidak dilakukan oleh Yesus dan
Murid-muridNya, Yesus memberikan penjelasannya, bahkan Yesus sendirilah TUHAN
atas hari Sabbath. Tentang persepuluhan juga tidak ditekankan di Perjanjian
Baru, tetapi ada penekanan untuk memberi dengan murah hati, generous, dengan
sukacita dan dengan merdeka, saudara bisa cari di blog ini tulisan saya tentang persepuluhan. Masih ada banyak yang di PL diberikan penjelasan di PB
sehingga kita menjadi mengerti apa maksudnya perjanjian Lama.
Kitab Ulangan adalah buku yang
sangat penting dalam sejarah bangsa Israel, bukan hanya karena merupakan salah
satu buku yang ditulis oleh Musa. Tetapi karena buku ini mengingatkan mereka
akan masa lalu, sejarah mereka, mengajar mereka bagaimana harus hidup di masa
sekarang, dan mendorong mereka untuk menyambut masa depan lebih baik lagi. Buku
ini adalah refleksi begitu besarnya perhatian Musa terhadap orang-orang yang
dipimpinnya supaya kedepan sepeninggal dia, orang-orang ini dan keturunannya
tidak tersesat seperti bapa leluhurnya.
Pada saat yang sama buku ini juga memperlihtakan keinginan mendalam dari TUHAN untuk umatNya supaya dengan menghormati
TUHAN, honouring and respecting GOD mereka bisa layak tinggal di tanah yang DIA
berikan kepada mereka dan menikmati hasil tanah tersebut.
TUHAN memberkati
@peterskriss
No comments:
Post a Comment