Friday, February 19, 2016

PERSENJATAI DIRI - Build and Challenges Tamat





Setiap orang yang membangun bekerja dengan berikatkan pedang pada pinggangnya, dan di sampingku berdiri peniup sangkakala. Berkatalah aku kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: "Pekerjaan ini besar dan luas, dan kita terpencar pada tembok, yang satu jauh dari pada yang lain. Dan kalau kamu mendengar bunyi sangkakala di suatu tempat, berkumpullah ke sana mendapatkan kami. Allah kita akan berperang bagi kita!" Demikianlah kami melakukan pekerjaan itu, sedang sebagian dari pada orang-orang memegang tombak dari merekahnya fajar sampai terbitnya bintang-bintang.  (Nehemiah 4:18-21)

Pekerjaan membangun masih panjang, mungkin ancaman sudah mulai reda, namun mungkin juga musuh sedang menyusun siasat. Berkaca dari apa yang dialami oleh Nehemiah, dia dan teamnya tidak mengendurkan penjagaan bahkan menjadi semakin ketat. Setelah musuh menebarkan ancaman yang yang mengganggu jalannya pembangunan, ada laporan bahwa musuh meningkatkan ancamannya untuk menyerang secara langsung.
Nehemiah tidak tidur siang dan malam, malahan orang-orang yang membangun juga ikut dipersenjatai!! Mari bicara tentang senjata. Senjata akrab dengan tentara. Tetapi ini adalah orang-orang biasa. Rakyat biasa, mungkin saja tukang bangunan, mereka baru pulang dari pengasingan ingin memndapatkan peruntungan yang baik di Tanah Leluhur yang dijanjikan Tuhan mereka. Bukan mendapatkan hal-hal yang baik malahan mendapatkan cemoohan dan hinaan bahkan ancaman. Namun mereka tidak menyerah dan bahkan bersama Nehemiah mereka mempersenjatai diri.
Konteks nya adalah extra mile, hal-hal yang mungkin dulu kita tidak lakukan atau kerjakan namun sekarang dituntut untuk mengerjakannya. Ini bisa banyak hal, dan ini membutuhkan pengorbanan dan investasi, baik waktu, fisik ataupun financial.
Ini bisa buat diri anda sendiri, berdoa buat orang lain menjadi sebuah gaya hidup, lebih teratur, menjadi sebuah gaya hidup, bisa praise and worship sendiri karena mungkin selama ini kita tidak lakukan. Membaca Alkitab lebih rutin, memgalokasikan waktu untuk hal-hal diatas.
Bagi sebagian lagi hal yang diatas sudah on track, bisa jadi hal lainnya adalah pola hidup sehat yang dijaga. Bertekad memperlengkapi diri dengan hidup yang sehat, berolahraga, running, pola makan, tidur lebih teratur, berwisata.
Ada banyak aspek yang saudara bisa kembangkan disini.  Lihat diagram dibawah ini


Jadi Nehemiah dan teamnya beserta seluruh rakyat Yahudi berkomitmem untuk tetap di tembok apapun yang terjadi.
Perhatikan skema ini:
Firman Tuhan selalu TETAP, KEKAL dan tidak berubah.
Demikian juga dengan DOA pribadi, Peranan Kepala, Leader juga selalu ada.
Yang biru adalah hal-hal yang hakiki. Harus selalu ada.
Yang merah dibawahnya adalah yang bisa selalu berubah, jaman bergerak, jaman berubah, kita harus jadi relevant. Strateginya berubah, penuh inovasi dan kreatif, tetapi FIRMAN TUHAN sebagai Pedomannya tidak pernah berubah!!
Strategi, Investmen juga segaris dengan peran komunitas. Bergerak dinamis dengan perubahan jaman. Ada komunitas yang memang harus kita tinggalkan, ada komunitas yang nyata-nyata kita harus tingkatkan komitmen kita.
In the end, ini adalah proyeknya TUHAN, kita adalah HIS instruments. He will take care us.

Next nya saya coba bahas Kepimpinan Nehemiah.

Wednesday, February 10, 2016

Tetap Berjaga, Bersama-sama!!!




Ketika didengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok, masing-masing ke pekerjaannya. Sejak hari itu sebagian dari pada anak buahku melakukan pekerjaan, dan sebagian yang lain memegang tombak, perisai dan panah dan mengenakan baju zirah, sedang para pemimpin berdiri di belakang segenap kaum Yehuda yang membangun di tembok. Orang-orang yang memikul dan mengangkut melakukan pekerjaannya dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain mereka memegang senjata. Setiap orang yang membangun bekerja dengan berikatkan pedang pada pinggangnya, dan di sampingku berdiri peniup sangkakala.  (Nehemiah 4:15-18)

Rencana kekacauan mereka gagal, rencana mau menyerang gagal, karena sudah diketahui lebih dahulu. Tuhan melindungi umatNya yang sedang mengerjakan pekerjaanNya, bukan demi kepentingan pribadi tetapi demi kepentingan orang lain, tetangga-tetangganya, komunitas nya, kota nya dan bangsanya.

Meskipun rencana mereka sudah diketahui namun hal ini tidak melengahkan Nehemiah dan teman-temannya. Malahan mereka semakin waspada dan meningkatkan penjagaan! Wow ini keren banget, tidak ada kata santai sedikitpun dari mereka sebelum pekerjaan selesai, meskipun badan capek, siang dan malam bekerja dan berjaga mereka tidak berhenti.

Ketika orang-orang Yahudi yang tinggal dekat mereka sudah sepuluh kali datang memperingatkan kami: "Mereka akan menyerang kita dari segala tempat tinggal mereka,"  (Nehemiah 4:12)

Contoh yang bagus di atas, Nehemiah tidak mungkin mengawasi semuanya. Dia memerlukan laporan. Teman-teman, para pemimpin kita bukan Tuhan yang tahu segalanya, kita perlu terbuka kepada para pemimpin atau otoritas yang kita percayai. Tidak semua masalah bisa kita hadapi sendiri adakalanya kita sudah tenggelam dalam masalah kita dan kita membutuhkan pertolongan!!! Berteriaklah minta tolong begitu tahu  bahwa kita tidak sanggup menghadapi sendiri. Seperti yang dicontohkan orang Yahudi diatas. Carilah pertolongan sebelum masalah menjadi semakin besar. Orang-orang yahudi ini meminta pertolongan kepada Nehemiah sebelum musuh-musuh menyerang, sehingga Nehemiah bisa melakukan sesuatu untuk menolong mereka.

Nehemiah meningkatkan taktiknya. Sebagian anak buahnya melakukan pekerjaan, sebagaian lain memegang senjata; tombak, perisai, panah dan mengenakan baju zirah. Ini disebutkan ada tambahan peralatan lainnya, yakni senjata. Senjata harus disediakan, tidak begitu saja muncul atau turun dari langit. Nehemiah dan orang-orang Yahudi harus menyediakannya. Mereka harus menginvestasikan sebagaian sumber daya mereka untuk mendapatkan senjata. Ada usaha yang lain. Setelah diatas kita meminta pertolongan. Seringkali saran-saran yang diberikan membuat kita harus mengambil langkah extra mile, melakukan sesuatu yang belom pernah kita lakukan, misalnya mencari resources lain, disarankan membaca buku, dengerin sermon dan lain sebagainya.

Coba kita lihat lebih jauh mereka membawa tombak, perisai, dan berbaju zirah, dan juga panah. Juga pastinya pedang. Dan juga Nehemiah menempatkan orang-orang nya untuk berjaga bagi para pekerja, yang bekerja pun ikut juga waspada, memegang senjata di satu tangannya dan tangan satunya lagi dipakai untuk bekerja.

Ada orang-orang yang Tuhan tempatkan dalam kehidupan kita, entah sadar entah tidak orang-orang tersebut menjagai kehidupan kita. Mereka berdoa bagi kita, dari jauh seperti penjaga yang memegang panah, dia mengirimkan panah-panah doa nya memberikan perlindungan rohani lewat doa-doa yang dinaikkan kepada Tuhan, bersyafaat bagi kita, orang-orang ini bisa jadi adalah pemimpin kita, bisa jadi sahabat-sahabat kita, bisa jadi orang-orang yang tidak kita kenal, karena kita melayani Tuhan dan dipakai Tuhan luar biasa sehingga wajah kita, nama kita dikenal namun kita tidak mengenal mereka. Ada orang-orang seperti ini yang Tuhan tempatkan dalam kehidupan kita.

Bahkan kita bisa berperan sebagai pemegang panah tersebut.. Ha! Green Arrow!!! Vigilante, menjaga teman-temannya. Maukah saudara menjadi Pemanah yang berjaga ditempat-tempat tinggi mengawasi dan melindungi teman-temannya dengan doa?

Remember!
While your build your life significant to others, there is someone who watch over you, praying for you

Ada banyak hal yang kita bisa pelajari disini. Tombak untuk berperang jarak sedang, ada orang-orang yang dekat dengan kita yang menyediakan dirinya untuk kita, membangun kita, menegor kita memberikan nasehatnya. Mengawasi kita seandainya kita salah atau terlalu bangga dengan hasil bangunan kita. Tuhan menempatkan orang-orang sedemikian rupa sehingga kita bisa focus dalam membangun. Renungkan DATE tempat anda tertanam, renungkan komsel dimana anda tertanam.
Coba renungkan ini :

Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
(Ephesians 6:13-18)

Renungkan kembali Surat Paulus kepada orang-orang Efesus ini hampir parallel dengan yang dikerjakan Nehemiah. Saya tertarik dengan anak kalimat ketiga dari ayat diatas : supaya tetap berdiri sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu!!! Wow! Tuhan mau kita tetap tegak berdiri saat pekerjaan usai!!

Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
Ini penerapannya di DATE. Tahukah Anda bahwa Nehemiah menyusun orang-orang yang bekerja dalam unit-unit keluarga atau komunitas? Yang semuanya terkoneksi satu sama lain, yang saling membutuhkan satu dengan yang lain, yang pekerjaan yang satu mempengaruhi pekerjaan yang lain. Dan susunan orang-orang yang bekerja itu ada yang saling berhadapan, ada yang saling membelakangi dan lain sebagainya. Sehingga setiap sudut ada yang saling mengawasi!! LUAR BIASA!!!

Anda pasti ingat ini:
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.  (1 Peter 5:7-9)

Ayat ini jadi makin nyata dan dalam maknanya!!!
Serahkanlah segala kekuatiran kita, karena Tuhan yang pelihara kita, lewat orang-orang yang Tuhan tempatkan dalam kehidupan kita.
Musuh berjalan keliling, kita focus saja dalam kerjaan kita dalam tugas kita tidak perlu selalu berkeliling juga mengawasi musuh, sebab ada orang yang Tuhan tempatkan sekeliling kita mengawasi setiap sudut kehidupan kita 360 °, kita lawan saat berhadapan langsung, dan seluruh saudara-saudara kita mengalami hal sama. Saling menjaga!!! KEREN!!! Awesome!

Semoga ini memberkati Saudara semua
We are in this together, let’s build!!

The bond that links your true family is not one of blood, but of respect and joy in each other’s life [Richard Bach]

Tuesday, February 9, 2016

PEMIMPIN BELAJAR DARI KESALAHAN dan BANGKIT [EVE]



PEMIMPIN BELAJAR DARI KESALAHAN dan BANGKIT

Alkitab menyimpan banyak kebijakasanaan dan suri tauladan yang luar biasa. Penuh dengan kisah orang-orang biasa yang melakukan hal-hal luar biasa karena keputusan yang mereka buat, telah mengubah tidak hanya hidup mereka namun orang-orang disekitar mereka bahkan nama mereka tercatat dalam Alkitab dan akhirnya menginspirasi banyak orang yang membaca kisah mereka.
Saya percaya bahwa setiap dari kita adalah pemimpin, paling tidak saat ini kita memimpin diri kita sendiri, jika kita sudah berkeluarga kita menjadi pemimpin atas orang-orang yang ada di dalam rumah kita, istri  sudah pasti, juga ada anak-anak. Istri juga adalah pemimpin dalam rumah tangga, dia menjadi teladan bagi anak-anak nya. Dan dalam bahtera rumah tangga berpartner dengan sang suami sebagai kepala rumah tangga yang adalah pemimpin nya juga.

Dalam menjalani kehidupan, dalam kita memimpin pasti tidak selalu berjalan dengan mulus adakalanya kita mengalami kegagalan dan kesalahan. Alkitab mencatat banyak sekali para tokoh Alkitab yang jatuh bangun dan belajar dari kesalahannya kemudian bergerak lebih dahsyat lagi.
Salah satu dari karakter seorang pemimpin yang perlu dibangun adalah sikap atau karakter untuk belajar dari kesalahan dan menggunakan moment tersebut sebagai titik tolak untuk bertumbuh dan membangun sesuatu yang baru lagi.

SIMON PETRUS
Contoh klasik yang biasanya jadi referensi adalah Simon Petrus. Ya benar semua orang tahu siapa Simon Petrus, bukan Peters Kriss loh yaa? Peters belum lahir saat ini. Ini Simon yang disebut Petrus yang dijuluki Batu Karang, soko guru Gereja. Masuk dalam kelompok Murid Yesus yang utama. Petrus yang dikenal berjalan di atas air walau hanya sebentar, Petrus yang sama, yang pergi bersama Yesus ke Gunung dan menyaksikan Transfigurasi dari Yesus Kristus, bersinar penuh kemuliaan, ini adalah Petrus yang sama, yang bisa mengenali Yeusu bahwa DIA adalah Mesias, Anak ALLAH. Namun ada Yang lebih dikenali dari sosok Petrus adalah penyangkalannya tiga kali saat Yesus ditangkap dan disiksa. Yesus sudah mengatakan sebelum nya bahwa Petrus akan menyangkal DiriNya tiga kali namun Petrus mengelak dan yakin bahwa dia tidak akan menyangkal Yesus, bahkan rela sampai mati demi Yesus. Akhirnya penyangkalan itu terjadi.  Namun saat ayam jantan berkokok Petrus menyadari apa yang telah dilakukannya dan apa yang telah Guru Nya katakana padanya sebelumnya. Petrus menangis sejadi-jadinya. Cerita Petrus tidak berhenti sampai disini.

Di Kisah Para Rasul bab 2 Lukas mencatat bahwa Petrus memberikan Kotbah nya yang pertama di hadapan banyak orang:
Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. (Acts 2:14)

Tidak terlihat sedikitpun ketakutan dalam diri Petrus dari narasi diatas. Kita sepertinya menyaksikan orang yang berbeda. Yang sebelumnya ketakutan luar biasa karena disangkut-pautkan dengan Nama yesus. Sekarang malahan mengungkapkan identitasnya sebagai Murid Yesus dihadapan banyak orang dan bersaksi atas Nama Yesus Kristus dihadapan banyak orang juga.
Petrus yang sekarang telah belajar dari kesalahannya yang terdahulu. Dahulu dia mengandalkan kekuatan dirinya sendiri, sekarang dia mengandalkan Roh Kudus. Dia menjadi pribadi yang berbeda.
EVE

Kita sebagai pemimpin juga bisa belajar dari Eve atau Hawa. Selama ini kita kenal Eve dalam peranannya pada persitiwa kejatuhan manusia. Namun jarang kita sorot kehidupannya setelah keluar dari Taman Eden. Biasanya ketika kita membaca Kitab Kejadian kita hanya focus pada Adam kemudian persitiwa Kain dan Habel dan seterusnya. Sepertinya tidak ada yang bisa dicontoh dari Eve. Justru sebaliknya Eve adalah wanita yang sangat luar biasa. Dia tidak berdiam dalam nasib yang diakibatkan dari kesalahannya. 

Bayangkan jadi seorang Eve, Tuhan menciptakannya untuk menolong Adam, dia memasuki dunia nya Adam yang sangat luar biasa, sempurna, tidak ada rasa sakit, tidak ada air mata, tidak ada kesakitan tidak ada dosa. Namun justru kemudian hari dia struggle dalam ketaatan kepada Tuhan bahkan mempengaruhi Adam untuk ikut jatuh dalam dosa. Konsekuensi atas tindakan mereka adalah kehancuran yang luar biasa bahkan penderitaan yang diakibatkan atas dosa mereka kita masih bisa rasakan sampai sekarang. 

Kehidupan Eve berubah dari suatu keadaan yang enak nyaman tanpa kesakitan, sekarang dia memasuki dunia yang keras, lingkungan yang kejam, tanah yang tidak lagi bersahabat. Namun kita melihat bahwa di kehidupan berikutanya ini Eve bangkit dari kesalahan yang dilakukannya. Dia mampu pulih dari kesalahan yang dibuatnya dan terus menjalani hidup.
Dari anak pertamanya kita tahu bahwa Eve tidak marah kepada Tuhan karena mengusirnya, bahkan dia bersyukur kepada Tuhan, hubungannya dengan TUHAN dipulihkan. Eve memberi nama anak pertamanya Kain.
Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN."  (Genesis 4:1)

Ada komunikasi antara Eve dan Tuhan, luar biasaaa!!! Ini mungkin luput dari perhatian kita. Bahwa kelahiran Kain menandakan bahwa TUHAN menolong Eve, nyata hubungan antara Eve dan Tuhan dipulihkan, dan Eve mengakui ketergantungannya kepada pertolongan Tuhan.  Eve moving forward!!!
Benar pada akhirnya kita tahu bahwa Kain tumbuh menjadi orang yang mudah marah dan suka dengki kepada adiknya. Alkitab tidak mencatat bagaimana Adam dan Eve membesarkan mereka berdua, Kain dan Habel. Kain membunuh Habel. Menyebabkan Eve menjadi orang pertama atau bahkan seorang ibu pertama yang megalami tragedy keluarga ini. Pasti mengalami rasa sakit dan kehilangan apalagi yang membunuh adalah anak yang satunya lagi, anak pertamanya yang didapat dari pertolongan TUHAN.

Namun kali ini Eve tidak mempertanyakan Tuhan mengapa semua ini terjadi. Eve tidak memakai rasa sakit nya untuk menolak TUHAN dan mempertanyakan janjiNya. Ingat TUHAN berkata bahwa dari keturunannya akan lahir orang yang akan menginjak kepala ular. Eve telah belajar dari kesalahannya dai tidak meragukan Firman TUHAN seperti ketika masih di Taman Eden pada masa itu. Kali ini Eve mempercayai Firman Tuhan, mempercayai Janji Tuhan, mempercayai TUHAN.
Ketika lahir anak ketiga Eve malahan bersyukur kepada TUHAN atas kehidupan baru yang dijalaninya.

Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: “Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya.”  (Genesis 4:25)

Tidak diragukan lagi bahwa Eve menjadi contoh bagi kita semua, para pemimpin. Eve adalah pemimpin yang kuat karakternya, menerima segala konsekuensi dari kesalahan pilihan nya saat itu dan belajar dari kesalahannya tersebut. Sesuai dengan nama yang melekat padanya Eve menjadi ibu bagi semua yang hidup.

Leaders don’t become discouraged when they fail. 
They pick themselves back up and continue on. 
Leaders do better next time.

Pengalaman adalah berharga, apalagi pengalaman yang melibatkan kesalahan kita pasti sesuatu yang memberikan dampak pada kehidupan kita selanjutnya. Masalahnya adalah apakah kita mau belajar dari kesalahan itu dan tidak duduk terpekur mengasihani diri sendiri dan tidak berbuat apa-apa!

Come on! Wake up people! Rise up Leaders!

Clive Staples Lewis pernah berkata :

“Experience: that most brutal of teachers. But you learn, my God do you learn”

BUILD - Progress and Challenges Part 3 [Chaos Attack]



Pekerjaan membangun terus dilakukan, serangan verbal dapat diatasi dengan baik oleh Nehemiah dan teamnya. Sehingga kemajuan didapat, rakyat masih terus bersemangat membangun!

Sementara itu kami terus memperbaiki tembok itu, dan tak lama kemudian seluruh tembok itu selesai diperbaiki sampai setengah tinggi, sebab rakyat bekerja dengan penuh semangat.
(Nehemiah 4:6)
Saat Nehemiah berdoa, orang-orang terus bekerja dan mereka semakin bersemangat. Pray and hardwork  pekerjaan cepat selesai.
Orang-orang bekerja pasti ada kemajuan. Ada kemajuan ada yang suka ada yang tidak suka. Pembangunan terhenti, ada yang suka ada yang tidak suka. Sementara itu Nehemiah dan orang-orangnya terus bekerja.
Sementara itu kami terus memperbaiki tembok itu, dan tak lama kemudian seluruh tembok itu selesai diperbaiki sampai setengah tinggi, sebab rakyat bekerja dengan penuh semangat. Ketika Sanbalat, Tobia dan orang-orang dari Amon dan Asdod serta orang-orang Arab mendengar bahwa perbaikan tembok Yerusalem itu makin maju dan bahwa lubang-lubang di tembok sudah mulai ditutup, mereka menjadi marah sekali. Mereka bersepakat hendak menyerang Yerusalem untuk menimbulkan kekacauan. (Nehemiah 4:6-8)

Ketika di Phase pertama saat kita membersihkan puing-puing dan memperbaiki atau memeriksa pondasi orang tidak memperhatikan, tidak memberikan koment, di phase kedua saat batu tersusun dan mulai kelihatan muncul dipermukaan, bentuk tembok mulai muncul, muncullah komentar-komentar atau lebih tepatnya ejekan atau sindiran, bahwa kita tidak mungkin berhasil, mematahkan semangat dan lain sebagainya. Respon Nehemiah selalu sama, BERDOA!! Dan tidak membalasnya.

Phase ketiga, progress yang massif, kemajuan pesat karena semua orang kerja penuh semangat. Dikatakan di teks, lubang-lubang di tembok  sudah mulai ditutup musuh menjadi marah sekali!! Dan apa yang mereka lakukan untuk menghentikan pembangunan? Mereka bersepakat hendak menyerang Yerusalem untuk menimbulkan kekacauan.

Progress kemajuan pembangunan mengakibatkan eskalasi serangan musuh.
Ingat teman-teman, mereka ini membangun tembok tujuannya bukan untuk kepentingan diri pribadi semata. Tetapi kepentingan orang lain, tetangga, komunitas, kota, bangsa. Sebab apa yang mereka kerjakan berdampak bagi pekerjaan orang lain juga. Apa yang mereka kerjakan berdampak pada keamanan kota dan kesejahteraan bangsa pada akhirnya. Tidak sekedar penting pekerjaan mereka, namun signifikan.

Kekacauan tidak menyerang secara langsung. Tidak menyerang secara langsung pada pribadi yang membangun. Namun tujuannya tetap satu yakni menghambat atau menghentikan sama sekali proses membangun. Apa yang kita kerjakan menggentarkan pihak musuh. Sekali tembok Yerusalem dibangun musuh tidak bisa seenaknya keluar masuk Yerusalem tanpa pengawasan atau tanpa ijin Nehemiah.

Kekacauan berbuahkan ketidaktertiban, jika tidak tertib, susah untuk berkonsentrasi dalam pekerjaan pembangunan. Kekacauan mengalihkan focus kita, mengalihkan pandangan kita. Mengalihkan pekerjaan kita.

Atas kekacauan yang sedang mengancam pekerjaannya ini yang dilakukan Nehemiah
Tetapi kami berdoa kepada Allah kami, dan mengadakan penjagaan terhadap mereka siang dan malam karena sikap mereka. (Nehemiah 4:9)

Pertama Nehemiah dan segenap orang-orang Yahudi yang bekerja berdoa kepada Allah, dan kemudian bertindak kedalam. Respon nya tidak reaktif dan mengadakan pembalasan. Namun memakai akal sehat dan bijaksana. Tahu bahwa ada ancaman penyerangan, kekacauan tiba-tiba maka Nehemiah “adapt” dengan kenyataan yang dihadapi, yakni berjaga-jaga siang dan malam.

No matter what the circumstances are we will keep build our wall our city, night and da

Ancaman mereka membuahkan hasil, Alkitab tidak mencatat bentuknya seperti apa kekacauan yang mereka lakukan. Tetapi ancaman kekacauan dan penyerangan ini pasti serius, sebab Nehemiah menempatkan pasukan untuk berjaga-jaga. Nehemiah bukan orang yang sembarangan, tindakannya juga bukan reaktif namun penuh perhitungan. Bisa jadi ancaman penyerangan dan kekacauan ini tidak terjadi karena antisipasi yang dilakukan Nehemiah, yakni berjaga-jaga. Sehingga pekerjaan membangun tetap terus dijalankan. Hasilnya nya adalah rakyat kecapekan. Bekerja dan berjaga siang dan malam.
Berkatalah orang Yehuda: "Kekuatan para pengangkat sudah merosot dan puing masih sangat banyak. Tak sanggup kami membangun kembali tembok ini."  (Nehemiah 4:10)

Sampai di pertengahan pembangunan, bisa jadi tenaga sudah terkuras dan kita sudah habis-habisan.  Keadaan ini diketahui oleh musuh. Text mencatat:

Tetapi lawan-lawan kami berpikir: "Mereka tidak akan tahu dan tidak akan melihat apa-apa, sampai kita ada di antara mereka, membunuh mereka dan menghentikan pekerjaan itu." Ketika orang-orang Yahudi yang tinggal dekat mereka sudah sepuluh kali datang memperingatkan kami: "Mereka akan menyerang kita dari segala tempat tinggal mereka,"  (Nehemiah 4:11-12)

Musuh mencoba memanfaatkan situasi ini  dan mulai mengatur siasat untuk menyusup untuk kemudian membunuh dan menghentikan perkerjaan pembangunan. Ada laporan akan hal ini bahwa musuh akan menyerang sehingga Nehemiah bertindak.

maka aku tempatkan rakyat menurut kaum keluarganya dengan pedang, tombak dan panah di bagian-bagian yang paling rendah dari tempat itu, di belakang tembok, di tempat-tempat yang terbuka. Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: "Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang maha besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu." Ketika didengar musuh kami, bahwa rencana mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok, masing-masing ke pekerjaannya.
(Nehemiah 4:13-15)

Berdoa masih tetap dilakukan, dan kini tidak hanya berjaga-jaga namun Nehemiah mengatur siasat. Nehemiah adapt dengan situasi dan mempersenjatai diri, dia dan orang-orang nya, pedang, tombak dan panah. Setiap kaum keluarga dipersenjatai LENGKAP!!

Rencana musuh diketahui dan diantisipasi! RENCANA MUSUH GAGAL!!

Lihat apa yang dikerjakan Nehemiah, langkah awal selalu BERDOA kemudian mengambil tindakan nyata. Musuh mengancam, siapkan penjagaan.
Musuh menyerang, siapkan senjata!!
Lagkah lain dibuat oleh Nehemiah, tentunya dia juga telah mempersiapkannya, tidak tiba-tiba mendapatkan senjata. Nehemiah dan orang-orangnya mempersiapkan peralatan lainnya selain alat-alat untuk membangun, disamping badan yang sehat dan kuat dari orang-orangnya adalah asset yang mahal dan harus dijaga, oleh sebab itu Nehemiah dan orang-orangnya mempersiapkan senjata, 
Sudahkah kita mengalokasikan untuk persenjataan? Ini akan berguna nantinya!!
Invest senjata, apa maksudnya? Kita bahas lagi di next writing

Dan memperkatakan prophetic words, perkataan firman TUHAN

Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: "Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang maha besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu." (Nehemiah 4:14)

Perkataan adalah penting dia bisa membangun, juga bisa menghancurkan.

Sebab itu, hendaklah kalian tetap saling mendorong dan saling menguatkan, sama seperti yang kalian sedang lakukan sekarang ini.  (1 Thessalonians 5:11)
So speak encouraging words to one another. Build up hope so you'll all be together in this, no one left out, no one left behind. I know you're already doing this; just keep on doing it.  
 (1 Thessalonians 5:11)

Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
(Ephesians 4:29)
Don't use foul or abusive language. Let everything you say be good and helpful, so that your words will be an encouragement to those who hear them.
(Ephesians 4:29)
Bersambung…..