Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak
manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila
seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan
bersalah karena berbuat dosa kekal."
(Mar 3:28-29)
Beberapa orang teman mengajukan
soal ayat diatas mengapa demikian, ijinkan saya menjawabnya berdasar apa yang
saya baca dari Alkitab.
secara sederhana Injil markus
sudah menjawabnya di ayat selanjutnya
Ia berkata demikian karena mereka
katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat. (Mar 3:30)
Siapa mereka? Nah ayat ayat sebelumnya
dari Markus bab 3 ini
Dan ahli-ahli Taurat yang datang
dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan
penghulu setan Ia mengusir setan." (Mar 3:22)
Ini permasalahannya, perkataan
ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem untuk mengecek peristiwa yang
sedang terjadi di Galilea, mengecek fenomena banyaknya mujizat yang dilakukan
Yesus di Galilea. Dan mereka merendahkan peristiwa yang terjadi tersebut dan
mengatakan bahwa semua mujizat yang dilakukan oleh Yesus menggunakan kuasa
setan.
Narasi Markus di pasal tiga ini
menceritakan bahwa Yesus sudah sangat terkenal, jika mencoba menelususrinya,
Yesus sudah banyak melakukan banyak mujizat dan mengajarkan banyak hal kepada
banyak orang, dan pengajarannya banyak membuat tersinggung kalangan-kalangan religious
social yang mapan pada masa itu dan Yesus sudah memiliki dua belas murid utama,
artinya Yesus dari Nazareth bukan rabi biasa yang tidak memiliki pengaruh,
Yesus dari Nazareth merupakan ancaman bagi mereka.
Pada titik ini banyak peristiwa
sudah dilakukan Yesus, mengubah air menjadi wine atau air anggur, menyembuhkan
anak yang sakit di kapernaum, pelayanannya ditolak di Nazareth, sehingga kembali
lagi ke Kapernaum, menyembuhkan orang-orang yang sakit kusta, menyembuhkan dan
mengampuni orang lumpuh, makan di rumah matius yang membuat orang-orang
golongan religious marah dan tersinggung. Tidak mengikuti tradisi puasa
orang-orang Farisi, tidak mempraktekan Sabbath seperti orang-orang religious lainnya,
orang-orang tersbut mulai bermufakat menjalankan plot untuk membunuh Yesus,
malahan pada hari Sabbath Yesus menyembuhkan orang yang mati sebelah tangannya
diikuti dengan penyembuhan massal. Yesus
juga telah mengajarkan banyak hal di bukit dekat Danau Galilea, yang terkenal
dengan Kotbah di Bukit. Yesus dari Nazareth semakin terkenal, Yesus menyembuhkan
hamba seorang Centurion, membangkitkan pemuda dari Nain, diurapi oleh seorang
perempuan berdosa, mengusir setan setan yang merasuki manusia.
Bayangkan, melakukan banyak
mujizat, melakukan banyak pengajaran dihadapan banyak orang, pengajaran dan
tindakannya cenderung melabrak dan melanggar semua tradisi-tradisi agamawi yang
selama ini dijalankan oleh golongan-golongan yang mapan tersebut. Yesus
mengancam keberadaan status quo, keberadaanNya sangat berbahaya apalagi
sekarang banyak orang tertarik datang kepadanya mendengar pengajarannya atau
sekedar mendapatkan sesuatu dariNya, entah itu makanan gratis atau kesembuhan
dan kata-kata penghiburan.
Semuanya itu adalah karya Roh
Kudus.
Tetapi orang-orang ahli Torat
yang datang dari Yerusalem memeriksa semua itu mengatakan itu semua Yesus
lakukan dengan kuasa setan, padahal mereka tahu pasti bahwa YESUS melakukan
semuanya itu dengan Kuasa dari TUHAN, dari Bapa yang mengutus dia.
Maka Yesus katakan mereka
menghujat Roh Kudus, mereka tahu bahwa semua ini terjadi karena pekerjaan Roh
Kudus namun mereka tidak mau mengakuinya karena posisi mereka dalam masyarakat
sedang terancam sehingga mereka malahan menuduh Yesus memakai kuasa Beelzebub,
pemimpin setan.
Demikian penjelasannya tentang
yang dimaksud dengan menghujat Roh Kudus yang tercatat di gospel,
berhati-hatilah jika mengkomentari sebuah pekerjaan Tuhan atau sebuah fenomena mujizat terjadi, lebih kita
berhati hati dan menjadi bijaksana daripada menuduh atau tergesa-gesa mengambil
kesimpulan.
Akibat dari penghujatan ini FATAL
ia tidak mendapat ampun
selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.
Sudah tahu bahwa semua yang
terjadi adalah karya Roh TUHAN tetapi mereka malahan menuduh Yesus memakai
kuasa setan. Sebagai ahli Torat menguasai Kitab Suci seharusnyalah mereka sadar
bukti-bukti bahwa semua mujizat yang terjadi adalah pekerjaan TUHAN seperti
yang dikerjakan TUHAN lewat nabi-nabi pada jaman purbakala dulu.
Itulah sebabnya tidak mendapatkan
pengampunan. Perhatikan penjelasan lebih lagi berikut ini,
Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua
hujat yang mereka ucapkan. (Mar 3:28)
Apabila seorang mengucapkan
sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh
Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan
datangpun tidak. (Mat 12:32)
Dosa-dosa lain penghujatan
terhadap Anak Manusia bahkan hujatan terhadap Bapa bisa mendapatkan
pengampunan.
Pengampunan diberikan karena
adanya pertobatan
demikianlah Yohanes Pembaptis
tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu
dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu." (Mar 1:4)
kata-Nya: "Waktunya telah
genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada
Injil!" (Mar 1:15)
Jawab Petrus kepada mereka:
"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis
dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima
karunia Roh Kudus. (Act 2:38)
Jadi dosa-dosa lainnya bisa
diampuni asal ada pertobatan yang sejati! Rumusnya adalah pengampunan diberikan
ketika ada pertobatan. Tidak adanya pengampunan artinya tidak ada pertobatan.
Jika demikian penghujatan Roh
Kudus akan membawa kita pada situasi yang tidak bisa bertobat, membawa kita tidak
bisa bertobat.
Pertobatan selalu membawa kepada
pengampunan. Jika dikatakan ada dosa yang tidak bisa diampuni, artinya dosa
tersebut membuat kita jauh dari pertobatan, beyond repentance.
Mengapa dosa menghujat terhadap
Roh Kudus membawa manusia jauh dari pertobatan, membuat manusia tidak mungkin
bertobat? Mengapa?
Ini ada hubungannya dengan peran
unik Roh Kudus dalam pertobatan, prose keselamatan dan kehidupan orang-orang
percaya.
Pada saat kita berdosa berpaling
terhadap Bapa, masih ada pengampunan, jika kita berdosa terhadap Anak, masih
ada pengampunan. Bapa mengirimkan Ananknya untuk penebusan dosa kita, dan Anak,
Yesus Kristus menyelesaikannya dengan memberi diriNya mati disalibkan.
Itu semua terjadi bukan karena
kekuatan manusia, tetapi karena adanya peranan Roh Kudus. Roh Kudus berperan
dalam rencana penyelamatan dan penebusan yang dilakukan Yesus, dan Roh Kudus
berkarya di hati kita, membuat kita bertobat dan menerima pengampunan tersebut.
Semuanya adalah pekerjaan Roh
Kudus yang membuka hati kita dan membawa kepada pertobatan, sehingga kita
mendpatkan pengampunan karena Karya Keselamatan yang Bapa rencanakan dengan
Penebusan oleh kematian Yesus Kristus, sang Putra.
Jika kita menghujat dan menolak
Bapa atau Putra, masih ada harapan, Roh Kudus bekerja didalam kita membawa kita
tersungkur merendahkan diri dan bertobat.
Tetapi jika sudah melihat karya
Roh Kudus dan apalagi mengalami kuasa
Roh Kudus tetapi kemudian menolakNya dan menganggap semua itu adalah kuasa
setan maka kita menutup diri dari satu-satunya Pribadi yang sanggup membawa
kita kepada pertobatan, dan kita menutup diri dari pengampunan.
Hal tersebut membuat kita jauh
dari pertobatan, karena pertobatan adalah karya Roh Kudus dan jika menghujat
atau menolak Pribadi tersebut, bagaimana mungkin akan ada pertobatan?
Dan jika tidak ada pertobatan,
bagaimana mungkin akan ada pengampunan?
Bukan Bapa tidak bisa, atau tidak mau mengampuni, tetapi manusia sendiri menempatkan dirinya jauh dari pengampunan.
(pasti ada banyak pertanyaan lagi... silahkan tulis di kolom komentar)
Terima kasih telah membaca, TUHAN memberkati
Berarti termasuk orang yang sudah pernah dibaptis Roh Kudus dan mengalami Tuhan, lalu kepahitan karena tdk ada perubahan lalu pindah keyakinan ya Pak Peter
ReplyDeleteMasalah kepahitannya kenapa?
DeleteMarkus jelas menuliskan, bahwa yg dimaksud dg penghujatan adalah menganggap bahwa roh kudus adalah kuasa setan. Jika bukan itu, berarti bukan yg dimaksud oleh Yesus seperti yg dilaporkan oleh Markus ataupun Matius