Monday, May 22, 2017

SAMUEL; Imam, Hakim dan Nabi

SAMUEL!!! Sebuah perkenalan terhadap pribadi Samuel




Samuel adalah Imam, Nabi dan Hakim sekaligus. Jadi dia adalah seorang Lewi, karena tidak mungkin orang bukan Lewi bisa atau mempersembahkan korban di Mezbah.  What seorang Lewi? Mana mungkin narasi pertama kitab Samuel mengatakan bahwa Elkanan bapanya Samuel adalah seorang Efraim, bagaimana mungkin Samuel adalah seorang Lewi??
Pertanyaan yang bagus, mari kita lihat ayat yang dimaksudkan diatas.

Kita bisa melacak asal usul Samuel yang adalah suku Lewi ini dari Alkitab. Mari lihat narasi pertama di 1 samuel:
Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim, namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang Efraim. (1Sa 1:1)

Ayat diatas memberi tahu tentang asal-usul Samuel, bapaknya Dari kota Ramataim-Zofim Seorang Efraim, phrase ini bisa membingungkan. Jadi keturunan Efraim doonggg??? Sabar.. mari kita lihat nama kakek Samuel adalah Yeroham anak dari Elihu, bapaknya Elihu adalah Tohu yang merupakan anak dari Zuf.
Ramataim-Zofim itu ada di pegunungan Efraim, untuk selanjutnya Ramataim Zofim hanya akan disebut sebagai Rama. Samuel memerintah sebagai Hakim atas Israel memusatkannya di Rama. 
Jika kita memakai Alkitab cross reference atau study bible, maka 1 Sam 1:1 ini akan dihubungan dengan 1 Tawarikh 6:22-27
Garis keturunan Ahimot ialah: Elkana, Zofai, Nahat, Eliab, Yeroham, Elkana. Samuel mempunyai dua anak laki-laki: Yoel yang sulung, dan Abia yang bungsu. (1Ch 6:26-28)

Ketika mereka tiba di tanah Zuf, Saul berkata kepada pelayannya, "Mari kita pulang saja, jangan-jangan ayah lebih cemas memikirkan kita daripada keledai-keledai itu." (1Sa 9:5)
Zuf adalah seorang dari Suku lewi dari bani Kohat dan Zif adalah leluhur dari Elkana, daerah yang mereka tempati ada di pegunungan efraim, kaum Lewi dari Kehat mendapatkan tempat di kota-kota Efraim

Kaum-kaum keturunan Kehat, yakni orang Lewi yang masih tinggal dari antara keturunan Kehat, mendapat kota-kota yang dengan undian kepada mereka dari suku Efraim. (Jos 21:20)

Demikianlah mereka disebut sebagai orang Efraim, yakni orang yang berasal dari daerah Efraim tetapi bukan serta merta seorang suku Efraim.
Jadi beginilah cara kita mencari dalam Alkitab dan kemudian membuat kesimpulan atas apa yang kita temukan.

Sebelum saya bercerita tentang Samuel yang merupakan tokoh sentral juga dalam sejarah Israel, kita perlu tahu latarbelakangnya, dan kita perlu tahu tentang orangtuanya. Hanna, selalu disakiti oleh istri muda suaminya karena tidak mempunyai anak.

Hana selalu disakiti hatinya dan dihina oleh Penina, madunya itu, karena TUHAN tidak memberi anak kepadanya. Hal itu terjadi dari tahun ke tahun; kalau mereka pergi ke Rumah TUHAN, selalu Hana disakiti hatinya oleh Penina. Seringkali Hana menangis dan tidak mau makan karena ia dihina. Lalu setiap kali pula Elkana, suaminya, bertanya, "Mengapa kau menangis Hana? Mengapa kau tak mau makan dan terus sedih saja? Bukankah aku lebih berharga bagimu daripada sepuluh anak laki-laki?" (1Sa 1:6-8)

Budaya pada masa itu memang penting bagi seroang perempuan untuk melahirkan seorang anak bagi suaminya, meskipiun suaminya sangat saying padanya, perlakuan masyarakat bisa berbeda, masyarakat bisa menghakimi tanpa ampun.
Sampai pada suatu saat pada saaat mereka kembali ke bait suci Hanna mengucapkan Nazar kepada TUHAN
Kemudian Hana mengucapkan janji, katanya, "TUHAN Yang Mahakuasa, perhatikanlah hamba-Mu ini! Lihatlah sengsara hamba. Ingatlah kepada hamba dan jangan lupakan hamba! Jika Engkau memberikan kepada hamba seorang anak laki-laki, hamba berjanji akan memberikan dia kepada-Mu seumur hidupnya. Hamba berjanji juga bahwa rambutnya tidak pernah akan dipotong." (1Sa 1:11)

Hanna memohon kepada TUHAN dan berpikir bahwa jika dia memiliki anak dan menyerahkannya kembali kemabli kepada TUHAN, mungkin TUHAN akan dengar, dan Hanna bisa jadi berpikir jika dia bernazar demikian anakanya nanti bisa menjadi Simson berikutnya, Hakim TUHAN yang dipakai oleh TUHAN untuk membebaskan bangsa Israel dari tangan Filistin.

Hanna yang komat kamit disangka oleh Imam Eli sedang mabok, memnag wajar pada masa itu orang seringkali memakai hari raya yang dirayakan diShiloh untuk berpesta dan mabuk naggur. 
Jadi dipikirnya Hanna adalah orang-orang seperti itu, Hanna menjawab tidak.
Jawab Eli: "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya." (1Sa 1:17)
Imam Eli memberikan berkatnya kepada Hanna.

Hanna adalah contoh peribadi yang sangat persisten dan beriman sungguh. Diatas saya katakan bahwaperempuan yang tidak bisa mempunyai anak mendapatkan perlakuan yang sangat kejam dari masyarakat, dicemooh diejek dan dihina, meskipun suaminya sangat menyayanginya. Nah Hanna mengalami lebih lagi karena didalam rumah pun masih mendapat cemoohan yang tidak ada habisnya dari istri Elkana yang lainnya yakni Penina.

Hanna tidak membalasa perlakuan dari Penina, juga tidak melaporkannya kepada suaminya atau meminta untuk membalaskannya atau meminta Elkana untuk menghentikan Penina. Hanna memilih membawa perkaranya dan kesedihannya  kepada TUHAN. Dia berdoa dengan sungguh-sungguh kepda TUHAN memohon kepada TUHAN untuk dikaruniai seorang anak. Dia menolak untuk menerima keadaannya adalah sesuatu yang permanen dan tidak bisa diubahkan, somehow didalam hatinya Hanna percaya bahwa TUHAN masih berkuasa dan bisa membela dia dan membuka kandungannya dan memberikan baginya seornag anak laki-laki.

Hanna refused to believe that her difficult situation had to remain permanent.

Doa Hanna tulus, spesifik jelas, dan juga ada pengorbanan disebutkan disana. Hanna tidak mundur sejengkal pun meskipun saat dia berdoa Imam Eli menegornya dan menuduhnya sedang mabok. Akhirnya TUHAN menjawab doanya dan menganugerahi Hanna dengan seorang anak yang diberi nama Samuel.

Saat sampai waktunya untuk menepati janjinya kepada TUHAN maka Hanna pun memberikan Samuel dengan hati yang rela, ikhlas dan penuh ucapan syukur kepada TUHAN supaya Samuel melayani TUHAN di Bait Suci.

Doa mengubahkan perjalanan hidup Hanna, bahkan mempengaruhi seluruh kehidupan bangsa Israel. TUHAN memakai anaknya sebagai tokoh kunci berperan sebagai Nabi dalam masa-masa kehidupan awal Raja Daud, bahkan pengaruh Samuel hidup terus melampuai kehidupannya, semangatnya mendorong terjadinya pergerakan Nabi-nabi di masa-masa selanjutnya. TUHAN juga memberkati Hanna dengan banyak anak-anak lainnya, bisa jadi karena Hanna menepati janjinya dan memberikan Samuel kepada TUHAN sesuai dengan yang Hanna doakan. Sekali lagi hal ini membuktikan bahwa TUHAN menyukai iman dan persistensi dari umat yang berharap kepadanya.

Dan TUHAN mengindahkan Hana, sehingga dia mengandung dan melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Sementara itu makin besarlah Samuel yang muda itu di hadapan TUHAN. (1Sa 2:21)

Samuel lahir dari respon seroang ibu yang memilih untuk berdoa dan berharap kepada TUHAN daripada diam dan menyerah dalam hinaan atau membalas cemoohan itu. Dari penderitaan seorang istri, dari ketekunan dan iman seorang perempuan lahirlah seorang figure yang menentukan arah bangsa Israel bergerak, seorang tokoh yang mempersiapkan transisi. Hakim terakhir yang mempersiapkan jalan bagi Israel menuju pemerintahan monarki.
Kemudian Elkana, suaminya itu, berkata kepadanya: "Perbuatlah apa yang kaupandang baik; tinggallah sampai engkau menyapih dia; hanya, TUHAN kiranya menepati janji-Nya." Jadi tinggallah perempuan itu dan menyusui anaknya sampai disapihnya. Setelah perempuan itu menyapih anaknya, dibawanyalah dia, dengan seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur, lalu diantarkannya ke dalam rumah TUHAN di Silo. Waktu itu masih kecil betul kanak-kanak itu. (1Sa 1:23-24)

Hanna menyerahkan Samuel kepada TUHAN sampai selesai masa menyusui. Dalam tradisi Ibrani, perempuan-perempuan Yahudi menyapih anaknya sampai umur tiga tahun, biasa jadi begitu selesai cerai susu umur tiga tahun dibawanyalah Samuel ke Shiloh ke Rumah Tuhan, beberap ahli sejarah dan teolog menyebutkan bahwa Samuel dibawa ke Rumah Tuhan dan menjumpai Eli ketika berumur lima tahun, antara tiga dan lima tahun tidak jadi masalah teks Alkitab mengatakan bahwa memang kecil benar kanak-kana tersebut. Nah bagaimanakah Samuel hidup? Siapa yang akan merawat Samuel Kecil? Ada banyak baby sitter lho ya di bait Tuhan masa itu, paling tidak text membuktikan bawah ada banyak perempuan yang bekerja di Bait Suci pada masa itu dan saya pikir salah satu diantara mereka pasti memberikan perhatian kepada Samuel dan merawatnya.
Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan, (1Sa 2:22)

Samuel memulai pelayananannya menjadi asisten bagi Imam Eli yang sudah tua, itu sebabnya ketika Tuhan memanggil dipikirnya Imam Eli yang memanggilnya. Samuel tumbuh menjadi pribadi yang benar mentaati setiap yang diajarkan oleh Imam Eli dan melakukan yang beanr dimata TUHAN. 
Meski dia tumbuh di lingkungan anak-anak Imam Eli yang jahat dan corrupt tetapi itu tidak membuatnya bertumbuh ke arah yang salah, di linbgkungan yang buruk pun tidak mencegah Samuel menjadi pribadi yang disukai TUHAN dan manusia. Di lingkungan buruk tidak menghalangi TUHAN untuk berkarya dalam hidup Samuel, yang TUHAN perlukan adalah respon, apakah kita akan meresponi lingkugan yang buruk dan menjadikan sebuah alasan untuk tidak maju atau merelakan TUHAN untuk membentuk kita.
Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia. (1Sa 2:26)

Semakin lama semakin terbukti bahwa TUHAN berbicara lebih sering kepada Samuel dibanding dengan kepada Eli, bahkan Samuel dipakai TUHAn untuk memperingatkan imam Eli tentang malapteka yang akan segera datang menghantam Israel oleh Filistine bahkan sampai Filistine mengalahkan Israel dan menbunuh anak-anak Imam Eli serta merampas tabut Perjanjian.

Dibawah kepempinanan Samuel orang-orang Israel bertobat dan kembali kepada TUHAN dan berhasil mengalahkan Filistine dalam sebuah pertempuran yang sangat penting pada masa itu.
Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: "Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin." Kemudian orang-orang Israel menjauhkan para Baal dan para Asytoret dan beribadah hanya kepada TUHAN.  (1Sa 7:3-4)

Itu permulaan mereka bertobat dibawah kepemimpinan Samuel sebagai Hakim, Imam dan Nabi.

Inilah hasilnya
Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: "Sampai di sini TUHAN menolong kita." Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan dan tidak lagi memasuki daerah Israel. Tangan TUHAN melawan orang Filistin seumur hidup Samuel, dan kota-kota yang diambil orang Filistin dari pada Israel, kembali pula kepada Israel, mulai dari Ekron sampai Gat; dan orang Israel merebut daerah sekitarnya dari tangan orang Filistin. Antara orang Israel dan orang Amori ada damai. (1Sa 7:12-14)

Tetapi seiring bertambahnya usia Samuel dan semakin tua, sangat disayangkan bahwa Samuel sama seperti Imam Eli  pun tidak bisa menjadi seperti Samuel, anak-anak Samuel tidak sama seperti Samuel, samuel gagal sama seperti imam Eli dalam mendidik anak-anaknya,  ada yang salah dalam pendidikan keluarga ini, bisa jadi potret yang jelek dalam Imam ELi inilah yang membuat Samuel juga gagal dalam mendidik anak-anaknya, seumur hidup menyaksikan bagaimana Eli mengajar anak-anaknya. Memang disisi lain Samuel taat kepada TUHAN tetapi satu kelemahan dalam mendidik anak bisa jadi disebabkan Samuel dan Eli tidak punya waktu buat anak-anaknya.
Transisi dari masa hakim-hakim ke masa transisi adalah masa-masa yang bergelora penuh pergolakan, Israel membutuhkan figure yang kuat bisa jadi waktu Samuel habis disini, energy Samuel habis disini. Samuel tidak lagi berfungsi sebagai Hakim karena sudah ada Saul.

Sebagai Imam Samuel berdoa kepada TUHAN bagi umat Israel, sebagai Nabi menegor dan memarahi Saul karena ketidaksabaran saul dan ketidaktaatan Saul.
Saat TUHAN menolak Saul sebagai raja Israel, Samuel mengurapi Daud sebagai Raja pilihan TUHAN Samuel melindungi Daud dari kejaran Saul.
Samuel terbukti menjadi pemimpin yang setia, lewat doa-doanya dan keuletan dimasa-masa sulit yang Samuel alami. Posisinya disamakan dengan Musa oleh TUHAN, Jermiah 15:1, nama Samuel ada di deretan saksi-saksi Iman di kitab Ibrani. Samuel disayang dan dikenang oelh umatnya, dalam waktu yang bersamaan Samuel juga berani menegur dan memarahi raja-raja dan para tua-tua Israel.

Samuel berhasil memimpin Israel dari sebuah bangsa yang berpikirin sempit tercerai berai dalam kesukuan saja menjadi sebuah bangsa yang besar yang mulai berpikir tentang  sebuah kesatuan atas suku-suku Israel, 12 tentang soliratitas  satu bangsa, yakni  bangsa Israel  dan Samuel berhasil meletakan dasar beridirnya sebuah kerajaan yakni, kerajaan yakni Kerajaan Israel. 



Samuel juga dianggap sebagai pelopor yang mendirikan apa yang disebut sebagai sekolah kenabian, 1 sam 19:29

Kemudian Samuel menguraikan kepada bangsa itu tentang hak-hak kerajaan, menuliskannya pada suatu piagam dan meletakkannya di hadapan TUHAN; sesudah itu Samuel menyuruh seluruh bangsa itu pulang, masing-masing ke rumahnya. (1Sa 10:25)
Samuel menulis sebuah catatan sejarah yang didalamnya terdapat juga sejarah daud diawal Daud diurapi menjadi raja
Sesungguhnya, riwayat raja Daud dari awal sampai akhir tertulis dalam Riwayat Samuel, Pelihat itu, dan dalam riwayat nabi Natan, dan dalam riwayat Gad, pelihat itu,  (1Ch 29:29.\
Termasuk juga buku tentang dasar-dasar kerajaan, sebuah piagam kerajaan seperti yang disebutkan diatas.

Pada saat Samuel mati seluruh umat Israel berduka, dan dia dikuburkan di Ramah, di kota kelahirannya.
Dan matilah Samuel; seluruh orang Israel berkumpul meratapi dia dan menguburkan dia di rumahnya di Rama. Dan Daud berkemas, lalu pergi ke padang gurun Paran. (1Sa 25:1)



Demikianlah hidup Samuel, Imam, Hakim dan Nabi sekaligus juga seorang pioneer!

@peterskriss

Thursday, May 18, 2017

Dua Samuel, Tentang Daud, Roh Kudus dan Responnya dan Komitment TUHAN



DUA SAMUEL

Pada saat Saul masih bertahta, Samuel mengurapi Daud menjadi Raja Israel berikutnya, kita tahu di Buku Samuel pertama, bab enam belas, dan masih perlu beberapa tahun lamanya setelah peristiwa pengurapan ini untuk Daud benar-benar duduk di Tahta Israel. Selama periode menunggu tersebut Daud menjadi obyek kecemburuan dan kemarahan  Saul. Sedikit-sedikit Daud, sedikit sedikit pasti gara-gara Daud, begitu pikir Saul. Saul membuat Daud menjadi buronan di seluruh negeri, orang-orang yang membantu Daud diancam dan dibunuh. Selama waktu itu Daud sama sekali tidak membalas perbuatan Saul, Daud mempercayai rencana dan waktu TUHAN untuk bertindak.
Pengangkatan Daud di tahta dan memerintah membawa banyak perubahan signifikan kepada Israel. Kedalam, muali timbul kesadaran pikir  sebuah tatanan satu bangsa, bahwa mereka adalah satu kesatuan bangsa. Selama Saul memerintah dan diawal masa pemerintahan Daud bangsa Israel belum sepenuhnya bersatu sebagai satu bangsa, keduabelas suku tersebut masih berpikir kesukuan, menonjolkan identitas masing-masing suku lebih utama daripada sebuah bangsa yang bernama Israel. Diakhir masa pemerintahan Daud rasa kebangsaan ini sudah kuat dan ini menjadi modal bagi Kerajaan Israel dibawah pemerintahan Salomo, hari-hari yang penuh kemuliaan, at least diawal masa Salomo memerintah, sebelum dia mengambil istri-istri dari Negara-negara tetangga untuk menguatkan posisinya.

Secara eksternal, posisi Israel terhadap bangsa-bangsa disekitar mereka juga berubah signifikan sebagai dampak dari kepemimpinan Daud. Gangguan serangan dari Filistin yang sejak dari jaman hakim-hakim terus menghantui Israel sampai jaman Saul perlahan sirna sama sekali. Terima kasih kepada gaya kepemimpinan Daud, yang selalu meminta nasihat TUHAN contoh 2 Sam 5:17-25, tahu kapan berisitirahat dan memberikan delegasi kepada para panglima nya contoh 2 Sam 21:15-22,  dan juga tahu menghargai orang-orang yang berperang bersama-sama dia, tidak mengambil keuntungan atau kesempatan dari orang-orang yang setia kepadanya 2 Sam 23:9-17.  Pemerintahan Daud membawa perdamaian, dan stabilitas di kawasan Israel dan perbatasan.

Setelah kematian Saul, pasal 1:1-27, David menjadi raja atas suku Yehuda saja selama tujuh setengah tahun. Selama dua tahun masa tersebut, satu-satunya anak saul yang masih hidup Ishbosheth menjadi raja menggantikan Saul dan berkuasa atas suku-suku yang ada di bagian utara Israel, diluar suku Yehuda. Terbaginya Israel ini membuat terjadinya Perang Saudara yang mematikan, memakan banyak korban. Perang ini mengakibatkan Daud semakin kuat dengan cepat, sementara kekuatan pihak Ishbosheth semakin lemah dari hari ke hari. Pada akhirnya tercatat Ishbosheth dan panglima tertingganya Abner dibunuh secara diam-diam, dan hal ini bukanlah kemauan Daud (2 Samuel 3:22-4:12).

Dengan kematian Ishbosheth dan Abner perang berakhir, para pemimpin suku-suku di utara memberikan diri dan menyatakan kesetiaanya kepada Daud. Segera Daud memindahkan ibu kota Israel ke Hebron dan kemudian lebih ke pusat lagi ke Jerusalem setelah merebutnya dari orang-orang Jebus (2 Sam 5:6-16).

Jerusalem, bagi Daud bukan sekedar pusat politik saja , tetapi juga pusat spiritual bagi Israel setelah Daud membawa Tabut Perjanjian masuk ke Jerusalem (2 Sam 6:1-15). Setelah ini bagian yang paling penting dalam 2 Samuel, bahkan bagian menakjubkan dalam seluruh Alkitab jika boleh dikatakan, yang memuat Perjanjian Abadi antara TUHAN dengan Daud dan keturunannya (2 Samuel 7:1-29). Di awal-awal tahun pemerintahannya ini Daud menikmati dengan kesuksesannya hampir dalam semua bidang, dan dia juga menepati janji sumpahnya kepada Jonathan dan keturunannya bahwa Daud akan memperlakukan dengan baik keluarga Jonathan dan keturunannya.

Kemudian dicatat juga Daud melakukan kesalahan terparah dalam hidupnya. Daud mengambil Bathsheba dan melakukan hubungan seksual dengan dia, yang mengakibatkan Bathshe hamil, bukannya bertobat dan berbalik, Daud malahan mengatur pembunuhan Uria, suami dari Bathsheba. TUHAN sangat marah dengan perbuatan Daud ini, mengirim Natan untuk menegur memperigatkan dengan keras, Daud akhirnya bertobat, meskipun demikian bayi tersebut mati, akibat dosa Daud ini.  Daud tetap menjadi Raja pilihan TUHAN dan masih memerintah meskipun peristiwa tersebut terjadi,
Semenjak peristiwa Bathsheba tersebut keluarga Daud menjadi penuh masalah, Amnon anak Daud dari Ahinoam memperkosa, adik tiri nya, Tamar anak Daud dari Maaka, Absalom saudara Tamar menuntut balas, kemudian mencoba mengadakan kudeta tapi gagal, Yoab membunuhnhya. Terjadi juga pemberontakan yang dipimpin oleh Sheba, seorang dari suku Benjamin, hanya Yehuda yang masih setia kepada Daud. Pemberontakn ini berhasil ditumpas oleh Yoab dan Abisai.

Dalam amasa pemerintahannya Daud dua kali berhasil menenangkan TUHAN atas kesalahan-kesalahan yang Saul buat dan dia sendiri buat, pertama terjadi kelaparan hebat karena Saul hutang darah terhadap orang=orang Gibeon. Kedua saat Daud mengadakan sensus tanpa disuruh TUHAN dan juga dengan motivasi yang salah, dan TUHAN menghukumnya. Hukuman TUHAN reda, tulah berhenti pada saat Daud membangun altar bagi TUHAN dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan. Diantara dua peristiwa tersebut terselip satu bab nyanyian syukur yang merayakan menyanyikan kekuaatan TUHAN dalam kehidupan Daud dan mencatat juga kesetiaan Daud dan kepahlawanannya sebagai orang yang istimewa di hadapan TUHAN.

Buku 2 Samuel ini menceritakan kepada kita bagaimana TUHAN membawa pengurapan dan pengutusan pribadi Daud menjadi raja akhirnya menjadi berkat bagi banyak orang, bahkan bagi sebuah bangsa. Terlebih lagi TUHAN membuat perjanjian, covenant dengan Daud untuk mengokohkan komitmentnya Tuhan terhadap Daud dan keturunannya sebagai dinasti kerajaan yang tidak akan habis.

Covenant Tuhan dengan Daud membawa dampak yang sama seperti covenant yang TUHAN adakan dengan Abraham, mengikat, keduanya juga mengandung janji kemasyuhran dan berkat bagi keturunanannya, juga janji terhadap orang-orang yang menajdi musuh mereka. Juga keduanya saling berhubungan, Tanah perjanjian yang TUHAN berikan kepada Abraham dan keturunanannya dicapai atau dipenuhi lewat eksansi yang Daud lakukan dalam memperluas kerajaannya (2 Sam 5:17-25 8:1-14, 10:1-9)

Covenant Tuhan dengan Daud adalah komitment TUHAN kepada Daud dan keturunannya, dan komitment TUHAN ini memegang perananh penting dalam kesuksesan Daud sebab bisa saja Daud ditolak oleh TUHAN dan digantikan denga yang lainnya sama seperti yang menimpa Saul, perhatikan saja, perang saudara, pemberontakan, pembunuhan disekelilingnya oelh oramg-orang yang setia kepadanya, kegagalan dan dosa pribadimya, perzinahan dengan Bathsheba, pembunuhan berencana terhadap Uriah, Daud bisa berakhir parah. Tetapi TUHAN tetap setia komit kepada Daud dan kerajaannya. Kesuksesan Daud semua karena komimtmen TUHAN bukan karena Daud pantas menerimanya.

Ide Kerajaan adalah pusat dari rencana TUHAN untuk umatNya dan ciptaaNya, sejak awal samai akhir dan pada jaman Israel ide ini mulai nampak bangunanannya.   Dan ide ini tidak hanya terletak pada Daud  pihak kedua pememgang covenant tersebut dan anak-anaknya saja, tetapi jauh sampai Yesus Kristus yang juga adalah merupakan keturunan Daud. Perjanjian Baru dimulai dengan Yesus Kristus dan diakhir juga oleh Yesus Kristsu, Matisu 1:1  -  Wahyu 22:16, Yesuslah focus dari Perjanjian tersebut. Raja yang Kekal, keturunan Daud.

Jika dilihat dari timeline nya 2 samuel bisa ditulis sebagai berikut :
Tahun 1025 SM Daud diurapi menjadi Raja
Tahun 1020 SM Daud melawan Goliath
Tahun 1011 SM Saul dan Jonathan mati
Tahun 1011 – 1004 SM Daud memerintah Yehuda di Hebron
Tahun 1004 – 971 SM selama 33 tahun Daud memerintah Israel di Yerusalem, tahun 980 terjadi pemberontaka  Absalom
Tahun 971 – 931 Salomo memerintah sebagai Raja Israel

Nama Daud tidak muncul dalam catatan atau bukti arkeologi lain selain Alkitab cukup lama, jadi selama berabad-abad bukti keberadaan Daud hanya didapatkan dari Alkitab saja. Sehingga banyak ahli sejarah yng mengatakan bahwa daud adalah tokoh fikitf belaka.  Hingga pada tahun 1993 semuanya ini berubah ketika diketemukan sebuah inskripsi oleh Archeologist yang sedang menggali di daerah Tell Dan Israel Utara, sebuah inskripsi tentang Hazael raja Syira, kira-kira dari tahun 842 – 800 SM dalam bahasa Aram. 
Disana tertulis;
“I put Jeho… son of…ruler of israle and… iahu son of … g of the house of David to the death”
Ada bukti tertulis nama Daud dan Israel dari prasasti Aram dari tahu 800an SM menunjukkan bahwa Ddaud bukanlah tokoh fiktif, tulisan tersebut sekaligus membuktikan bahwa Daud adalah pendiri Dinasti raja-raja Yehuda.

Jika melihat semua hal diatas kita bisa sekalilagi katakan bahwa Daud bukanlah Raja yang sempurna, bukanlah sosok yang sempurna pula. Mungkin yang membuat TUHAN tekesima dengan Daud dan menyebutnya “a man after God’s own heart”
Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu." (1Sa 13:14)
Sebutan ini tidak ada lagi dibagian Alkitab lainnya kecuali pada Yesus Kristus saat TUHAN menyatakannya setelah pembaptisan.

Karakter Daud yang TUHAN suka, sehingga ketika jatuh dalam dosa dan berbuat kesalahan respon Daud selalu benar, bertobat, memohon mapun dan kemudian melakukan korban bakaran dan juga korban keselamatan. Daud tidak pernah menyangkal atau membela diri ketika kesalahan dialamatkan kepadanya oleh Nabi TUHAN, ini yang membuat dia mendapatkan gelar diatas. Saya berkesimpulan ini ada hubungannya dengan Roh TUHAN yang tinggal padanya dan tidak pernah pergi sejak Roh tersebut mengurapinya dan tinggal didalamnya.

Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama. (1Sa 16:13)

Jadi inilah mungkin yang menyebabkan Daud menulis di Mazmur 51 saat Natan menegur Daud karena perbuatan zina dengan Bathsheba dan pembunuhan berencana terhadapa Uriah
Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! (Psa 51:11)

Daud sadar betul bahwa dia tidak bisa berbuat apa apa tanpa Roh TUHAN bersamanya.

Berlaku juga bagi kita, itulah sebabnya TUHAN berikan Roh Kudus bagi kita, Roh yang memjadi penolong bagi kita dalamkita menjalani kehidupan di dunia ini. Sehingga kita bisa merespon dengan benar dan mengambil tindakan yang benar jika kita bersandar sepenuhnya pada pimpinan Roh Kudus

Tuhan memberkati!
@peterskriss

Tuesday, May 16, 2017

Kitab Samuel, Sebuah Bukti TUHAN Pegang Kendali



Sebuah pengantar Kitab  Satu Samuel

Dalam Alkitab kita buku Samuel ini dibagi menjadi 2, namun sejatinya dalam kitab asalnya, Kitab Ibrani, Jewish Scripture buku Samuel ini dijadikan satu. Dimasukkan dalam kelompok Neviim atau tulisan Nabi-nabi, nabi-nabi awal. Namun supaya ulasannya tidak kebanyakan dalan satu bacaan maka saya akan mengikuti pembagian dalam Alkitab kita. So kita akan bahas nant, di catatan ini Kitab 1 samuel terlebih dahulu, kemudian 2 Samuel dan jika ada kesempatan nanti coba menyusunnya dalam sebuah kesimpulan dengan melihat strukturnya jika buku ini dijadikan satu.
Kisah sejarah yang dicatat di  Samuel melipuit 150 tahun lamanya, sebuah buku catatan sejarah yang dilihat dari sudut pandang seorang nabi, jadi tentunya tulisannya adalah sudut pandang prophetic untuk mencatat dan memberitahukan kepda pembacanya  bagaimana TUHAN melihat segala sesuatunya  dan kemudian hanya mengambil point-point yangpenting saja bagi TUHAN.  Buku ini dinamakan sesuai dengan nama Nabi yang mendominasi hampir disemua kisah dalam buku tersebut, sangat dimungkinkan juga bahwa Samuel sendirilah yang menulis sebagian besar dari Kitab Samuel ini. Catatan ini meliput perubahan-perubahan besar yag terjadi pada sejarah Israel dan peristiwa-peristiwa yang mempertajam bentuk bangsa Israel dan yang jelas dn penting adalah mencatat bangkitnya Raja Agung sepanjang sejarah Israel, yakni Raja Daud yang pengaruhnya dan kemasyuhrannya masih diingat sampai sekarang, bahkan menurut saya lebih termashyur Daud daripada Raja Salomo.

Abraham, moyang bangsa Israel hidup kira-kira tahun 2000 SM, Daud naik tahta kira-kira di tahun 1000 M. Janji Tuhan kepada Abraham bahwa keturunannya akan memliki negeri yang dijanjikan baru benar-benar terpenuhi pada saat Daud jadi raja atas semua suku Israel, perlu 1000 tahun dari kitab kejadian hingga sampai pada  kitab Samuel dan naiknya Daud dalam panggung sejarah. Dalam perjalanan waktu menjadi sebuah bangsa dan kemudian terorganisir dan mengambil system kerajaan, Israel mengalami empat fase perubahan, dan perubahan terbanyak ada di Kitab Samuel ini

  • Dari tahun 2000 sampai 1500 SM Israel dipimpn oleh para Patriakh, yakni Abraham, Ishak dan Yakob dan Jusuf, dalam periode ini, mereka belum dikenal sebagai sebuah bangsa
  • Dari tahun 1500 sampai 1000 SM mereka dipimpin oleh Nabi-nabi, mulai dari Musa  sampai Samuel, sudah dikenal sebagai bangsa
  • Dari tahun 1000 sampai 500 M bangsa Israel dipimpin oelh Raja-raja, dari Saul sampai Zedekia
  • Dari tahu 500 sampai pada jaman Yesus, Israel dipimpin oleh Imam-imam dari Imam Joshua sampai pada jaman Hanas dan Kayafas.

Masa Daud berkuasa bagi orang-orang Yahudi adalah era kejayaan, keemasan bangsa Israel, damai tidak ada perang, semua wilayah tanah perjanjian hampir seluruhnya sudah ditaklukan, bangsa-bangsa disekitarnya takluk dan tiadk berani mengganggu, Daud sebagai raja disegani oleh kawan maupun lawannya, masa-masa kelimpahan juga bagi seluruh rakyat Israel, relationship dengan TUHAN juga terjaga dengan baik.  Bahkan sampai sekarang pun orang Yahudi ingin kerajaan Israel dibawah pemerintahan Daud dipulihkan dan ada diantara mereka. Benar ada juga hal-hal buruk terjadi di Kitab Samuel yang dicatat disana, pun dalam masa pemerintah Daud, tetapi dibanding masa pemerintahan Raja lainnya Daud yang paling baik, memulai dengan baik dan mengakhirinya dengan baik pula.

Samuel banyak disebut sebagai hakim terakhir Israel.  Dalam dunia Perjanjian Lama pengaruhnya hanya bisa dikalahkan oleh Moses, orang-orang Israel sangat menaruh hormat padanya. Samuel juga adalah pemimpin dari kelompok nabi-nabi, Samuel lah yang mengurapi Raja pertama Isarel dan dia juga lah yang mengurapi Daud menjadi Raja.

Dimasa Samuel menjadi hakim dan seterusnya ancaman terbesar terhadap eksistensi Israel datang dari bangsa Filiistin yang datang dari daerah pesisir. Pertama-tama kita melihat Samuel yang adalah keturunan suku lewi ditempatkan sebagai asisten Imam Eli di Tabernakel. Disana dia dibesarkan namun panggilan dia bukan menjadi Imam di Kemah Tuhan, tetapi Tuhan memerikan tugas kepadanya sebagai Nabi atas umatNYa, akhirnya reputasinya sebagai Nabi TUHAN dikenal suluruh suku Israel. Kembali ke narasi Filistin, mereka menindas Israel selama 40 tahun dan bahkan sempat merampas Tabut Perjanjian. Tetapi ini blunder buat mereka, karena mendatangkan bencana terhadap mereka. Filistine mempunyai lima kota utama dan disaat mereka meimnadhakn Tabut Perjanjian ke kota-kota yang ada tersebut, tiap kali pula wabah dan tulah melanda kota dimana Tabut Perjanjian diletakkan. Sehingga mau tidak mau  mereka harus menhgembalikan Tabut Perjanjian tersebut kepada orang-orang Israel namun harus dengan membawa persembahan, kejadian ini adalah kejadian paling menggelikan, mereka merampas Tabut, mereka pikir itu adalah kemenangan, eh malahan mereka mendapat kemalangan dan untuk mengembalikannyapun mereka harus membayar persembajan dengan emas seusuai wabah tulah yang menimpa mereka sebanyak jumlah kota yang ada. Akhirnya diantarkannya Tabut Perjanjian tersebut dengan lima tikus emas dan lima tumor emas.
Filistine dikalahkan dibawah kepemimpinan Samuel, namun ketika Israel dibawah pemerintahan Saul terjadi pasang surut dengan Filistine ini, sepanjangpemerintahan Saul, Filistine menjadi musuh utamanya, bahkan Saul bisa dikatakan kalah dengan Filistin, Daudlah yang kemudian benar-benar mengalahkan Filistin sehingga Israel dikaruniai keamanan selama pemerintahnannya. Setaelah perannya sebagai Nabi, pada saat keadaan aman di Israel, Samuel bekerja sebagai hakim di Rama dimana dia tinggal.

Jadi Samuel memegang tiga tugas dan jabatan sekaligus, Imam, Nabi dan Hakim. Itulah sebabnya kemasyuharannya diantara rakyat Israel hanya bisa ditandingi oleh Musa saja. Namun demikain saat Samuel sudah tua dan anak-anaknya tidak bisa diandalkan, orang-orang Israel mulai berteriak-teriak minta raja. Sebenarnya permintaan mereka untuk diberi raja tidaklah jelek, bahkan TUHAN pun sudah menjanjikan mereka akan memliki raja sejak TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abraham,
Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja. (Gen 17:6)
Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya." (Gen 17:16)

Bahkan di kitab Ulangan pun Tuhan sudah tahu juga bahwa nanti mereka akan meminta seorang raja, masalahnya mereka meminta raja dengan alasan  yang salah, yang mereka inginkan sebenarnya adalah embuat raja ini berperang bagi mereka, ini adalah alasan yang salah!!! Sebab TUHAN lah yang berperanng bagi mereka, selama ini TUHANlah yang berperang bagi mereka dan TUHAN akan terus berperang bagi mereka. Mereka gagal melihat bahwa saat mereka mempunyai relationship yang baik dengan TUHAN mereka menang, saat mereka jauh dari TUHAN mereka akan kalah, perjalanan tiap hakim dalam setiap jaman dan areanya tidak membuat mereka belajar sesuatu, mereka gagal mencermati pola TUHAN bekerja dalam kehidupan mereka. Mereka tidak bisa melihat, mereka tidak mengerti bahwa TUHANlah yang telah memmberikan kemenangan kepada mereka selama ini. Mereka takut Samuel sudah tua dan tidak bisa berperang lagi. 

Narasi antara pasal 7 dan pasal 8 1 Samuel memberi tahu kita

Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan dan tidak lagi memasuki daerah Israel. Tangan TUHAN melawan orang Filistin seumur hidup Samuel, dan kota-kota yang diambil orang Filistin dari pada Israel, kembali pula kepada Israel, mulai dari Ekron sampai Gat; dan orang Israel merebut daerah sekitarnya dari tangan orang Filistin. Antara orang Israel dan orang Amori ada damai. Samuel memerintah sebagai hakim atas orang Israel seumur hidupnya. (1Sa 7:13-15)
dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain." (1Sa 8:5)

Mereka takut kehidupan mereka tidak akan aman lagi sepeninggal Samuel.
Kehidupan spiritual bangsa Israel dan kehidupan bernegara berbangsa merka sudah sangat bobrok, bahkan sebagai bangsa dengan banyak suku, di akhir Hakim-hakim sudah terlihat tanda-tanda disintegrasi. Mereka memang membutuhkan Raja, TUHAN tahu itu, namun saying mereka alasannya salah sehingga Samuel marah-marah dan jengkel. Jadi ancaman sebenaranya bukan bangsa-bangsa disekitar mereka, namun bahaya datang dari dalam Israel sendiri, desintegrasi dan mereka akan mélange perjanjian, TUHAN memberikan mereka raja untuk menjaga Perjanjian tersebut. Raja mengelola Pernjanjian, nabi tugasnya menginterpretasi ketetapan dari TUHAN.
Akhirnya TUHAN memberikan dia seorang raja, seorang dari suku Benyamin, suku yang hampir punah di masa hakim-hakim berkuasa. Tentang Saul mulai dari pengangkatannya sampai matinya ada banyak hal menarik dan penting yang bisa kita jadikan pelajaran, bagaimana TUHAN bekerja dalam pribadi orang-orang di bumi ini.

Di kitab Satu Samuel ini Daud juga muncul, setelah Saul menjadi Raja dan memerintah dan terlibat banyak pertempuran dengan Filistin, ada sebuah episode yang sangat familiar dengan kita semua. Episode Goliath, seorang jagoan dari Filistine dengan tinggi Sembilan kaki, seorang tentara  professional sepanjang hidupnya, petarung sejak dari masa mudanya. Daud yang masih sangat muda dikirim oleh bapaknya untuk menengok abang-abangnya di garis depan, ditempat dimana Goliat ini mengejek dan nyinyirin tentara Israel yang berkemah saling berhadapan dengan tentara Filistin. Goliath mengejek dan menantang jagoan Israel untuk duel satu-satu melawannya. Tidak ada satupun dari tentara Israel yang berani menerima tantangan ini, dan hal ini bisa dan sangatb dimengerti melihat dari postur Goliat yang memnag tinggi besar, belum lagi pengalamnnya, bahkan Saul pun pastilah mengerti dan tidak marah mengapa tidak ada satupun jagoannya yang berani menerima tantangan tersebut.  Lalu datanglah Daud dalam scene, dan melihat ini semua timbullah niat melawan Goliath ini, dan diapun menawarkan diri untuk menjawab tantangan Goliath. Daud tidak megenakan baju perang karena memang dia masih kecil, dia hanya mempersenjatai diri dengan ketapel, slingshot dan memungut lima buah batu kali saat dia menyeberangi sungai untuk menjawab tantangan Goliath. Ketapelnya berdesing-desing hanya dengan batu pertama ayunan slingshot Daud merobohkan Goliath dan batu nya mengenai dahinya tepat diaantara kedua mata Goliath. Goliath roboh, tersungkur ke tanah, Daud mengambil pedang Golitah dan memenggal kepala Goliath dengan pedang tersebut. Selanjutnya sebelum pedang ini disimpan di Nob, pedang Goliath ini tergantung di tenda Daud dan menjadi semacam trophy kebanggaan, sementara kepala Goliath dijinjingnya menghadap Saul.
Pertanyaannya, mengapa Daud mengambil 5 batu dari kali? Karena Goliath adalah lima bersaudara, dia masih mempunyai 4 saudara lagi, so Daud bersiap sedia untuk menghadapi kemungkinan empat saudara Goliath lainnya muncul dan menghadangnya. Daud pasti mendapat informasi ini ketika dia mencari tahu tentang Goliath dari tentara Israel saat Daud mennanyakan tentang Goliath yang berani mengejek tentara TUHAN.

Peristiwa ini adalah titik tolak kehidupan Daud, dia tidak akan pernah menyangka bahwa hidupnya berubah sedemikian drastisnya, datang ke garis depan hanya karena mematuhi perintah bapaknya untuk menengok keadaan abang-abangya di garis depan sekaligus mengantarkan ransum makanan buat mereka, tetapi sampai disana Daud malahan menjadi Pahlawan bagi bangsanya.

Peristiwa ini membuat Daud dikenal oleh public, rakyat Israel mengenalnya sebagai pembebas bangsa Israel karena mengalahkan Goliath yang memicu keberanian lasykar Israel sehingga mereka bergerak dan memukul kalah tentara Filistin ketika melihat Goliath roboh dan dikalahkan oleh Daud. Seketika itu juga Daud menjadi orang yang disegani di kalangan tentara, dan kemudian menjadi  pemimpin sebuah pasukan. Dan tidak lama kemudian Daud menjadi sahabat Yonatan, putra raja Saul. Persahabatan mereka terus bertumbuh dan berkembang menjadi sangat erat, meskipun pada saat bersamaan juga terjadi ketegangan antara Saul dan Daud.

Saul yang peragu dan seringkali terlihat tidak percaya diri, suka mendengarkan rumor ataupun gossip tanpa mencari kebenaran tetap TUHAN pakai, sejatinya ada harapan untuk terjadinya suatu perubahan besar, sebab awalnya Saul menunjukkan sebagai seseorang yang menjanjikan, seorang Benjamin dari Gibea, secara fisik sangat mempesona  bagi siapapun yang melihatnya, sopan, jujur dan murah hati paling hal ini ditunjukkan di awal-awal kepempipinnanya, sifat peragu dan tidak percaya diri hilang atau tidak keliatan, mungkin karena urapan TUHAN yang ada padanya. Namun Saul jatuh dalam jebakan sama seperti kita saat diberikan otoritas, tanggung jawab yang besar dan kekuasaan, Saul mulai merasa bahwa semua itu adalah miliknya sendiri yang harus dia pertahankan, penuh prasangka, asumsi dan kecurigaan yang sangat berlebihan, Saul lupa bahwa semua yang dia terima adalah TUHAN yang beri., mulai tidak sabar yang kemjudian berakibat pada ketidakpatuhan. Seperti saat Tuhan perintahkan Saul lewat Samuel untuk menghapus Amalek dari muka bumi, Saul tidak mematuhinya malahan dia menyelamatkan ternak-ternak sebagai rampasan dan tidak membunuh raja Amalek, Agag (keturunannya ini akan menjadi musuh Israel nantinya, yakni Haman, kita kan bertemu dengannya nanti di Kitab Esther)

Samuel sangat marah, dan kemarahannya adalah ekspresi murka TUHAN terhadap ketidaktaatan Saul, kemudian Samuel membunuh Agag dengan tangannya sendiri.
Saul tidak memiliki integritas yang dibutuhkan unutk menjadi seorang Raja Israel, kerajaaan yang menghormati TUHAN haruslah dipimpin oleh oramg yang pribadinya juga menghormati TUHAN. Saul tidak ditakdirkan untuk terguling dan jatuh, sepertinya Saul tidak bisa mengendalikan setiap keputasnnya dengan baik, selalu tergesa-gesa. Bahkan TUHAN menginginkan Saul menjadi Raja yang hebat dan mengalami perubahan dalam perjalanannya bahkan TUHAN pun  menolongnya dengan memberikan ROh KudusNya kepada Saul.  Tetapi kita tahu bahwa TUHAN tidak peranh memaksakan sebuah kesalehan, kekudusan, ketaatan . Kasih karunia TUHAN persuasive namun tidak pernah sekalipun memaksa.

Terlepas dari kekecewaan Tuhan atas Israel akan kemunduran moral bangsa Israel di masa hakim-hakim dan masa awal pemertintahan kerajaan, KEDAULATAN TUHAN nampak dengan melihat TUHAN berkuasa penuh dan bertanggung jawab atas Israel, lihat saja peristiwa-peristiwa yang terlihat kedaulatan TUHAN disana

  • Tuhan membuka Rahim wanita yang mandul dan melahirkan Samuel, utusan TUHAN yang akan membawa angin perubahan, transisi ke system kerajaan, 1 Sam pasal 1

  • Kemenangan Filistine atas Israel hingga bisa merapas Tabut Perjanjian berupa menjadi kekalahan telak tanpa adanya campur tangan manusia buat berperang membalas kekalahan tersebut (1 Sam 4 – 1 sam 6)

  • Raja yang diinginkan oleh orang banyak menjadi Raja yang diurapi TUHAN  1 Sam 8-10,

  • Raja tersebut ditolak karena ketidaktaatannya 1 sam 13 dan 1 sam 15

  • Anak kedelapan dari sebuah keluarga di Bethlehem, adalah orang yang diperkenanoleh TUHAN sendiri, terpilih menjadi Raja Israel dimasa mendatang.

Jadi pada intinya Kitab 1 samuel adalah tentang munculnya Daud, Tuhan memperkenalkan Daud kepada bangsa Israel. Kitab 2 Samuel menceritakan tentang masa empat puluh tahun Daud memerintah Israel.

Tidak seperti pemerintahan Saul, Tahta Kerajaaan Daud atas Israel adalah kekal, dan salah satu dari keturunannya, nanti akan menjadi RAJA yang KEKAL atas selutuh Bumi. Yesus Kristus adalah pewaris terakhir, final dari Tahta Daud . Yesus Kristus mengabadikan, menghidupka terus menerus kebajikan, keberanian, kebaikan leluhurnya tanpa ada cela sedirkitpun, Yesus adalah Gembala dan Raja yang sempurna dan kekal bagi bumi ini.


Kita akan sambung lagi di 2 Samuel yak…

TUHAN memberkati!

@peterskriss