Baca Alkitab Kronologis Satu Tahun, Minggu ke 3
Hello Guys,
Kita menginjak
di minggu ketiga, bagaimana perjalanannya? Seru bukan? Saya mendapatkan banyak
feedback, masukkan, tanggapan, berupa statement dan juga pertanyaan. Seruuuu
ada yang mengatakan mirip sinteron, drama Korea, ada yang berdarah-darah,
tegang!!! Ada juga yang mengatakan secara langsung ketika berjumpa dengan saya
di Gereja. Saya juga banyak terberkati, meski sudah berulang kali membaca
Kejadian dari awal sampai akhir, saya masih begitu terpesona dengan apa yang Tuhan
simpan bagi saya untuk dinyatakan di tahun 2017 ini. Semisal, perjumpaan dengan
Tuhan seperti yang dialami Yakub di Bethel tidak begitu berpengaruh padanya,
namun perjumpaan kedua di Yabbok benar-benar mengubah hidup Yakub. Tidak hanya
namanya yang berubah, tetapi karakternya juga ikut berubah. Ini terjadi saat
Yakub bergumul dengan Tuhan, Yakub ijinkan Tuhan berperkara dengan dia. Sama
dalam kehidupan kita perjumpaan dengan Tuhan harus dibarengi dengan mengijinkan
Dia masuk dalam kehidupan kita dan mengambil alih hidup kita.
Kita juga
melihat bagaimana penyertaan Tuhan dalam hidup Yakub beserta keluarganya, dan
juga apa yang dilakukan Yakub setelahnya. Yakub banyak mendirikan tempat
peringatan. Mezbah, tugu peringatan, tempat yang dinamai baru, sebagai respon
atas perjumpaanya dengan Tuhan. Bagi saya ini adalah hal yang patut ditiru.
Kita perlu mendirikan tugu-tugu peringatan dan mezbah persembahan saat kita
mengalami sesuatu dengan Tuhan, entah itu terima janji, entah itu pergumulan,
entah itu terima berkat, supaya kita bisa mengingat betapa Tuhan berperkara
dalam setiap aspek kehidupan kita, dan kita bisa bernyanyi dengan lantang
“hitung berkatnya satu-satu…” bagaimaana kita mendirikan tugu-tugu peringatan?
Dengan JOURNALING!!! Saya orangnya pelupa, serius sering lupa. Oleh sebab itu
Journaling sangat membantu saya.
Minggu ini bacaan Kitab Kejadian pasti selesai woooo selamatttt!!!! Dan kita akan sampai pada Kitab Ayub, lhooo kenapa tidak langsung pada kitab Keluaran?
Kita sedang membaca secara Kronologis sejarah, sesuai utrutan waktu, dan Ayub itu hidup paling tidak sejaman dengan Terah dan Abraham. Ada ahli sejarah yang menyarankan bahwa Ayub seharusnya ada di jaman sebelum Abraham, jadi letaknya ada di anatar Kejadian 11 dan kejadian 12, namun ada juga yang menyatakan bahwa Ayub ada seteelah jaman Abraham. Bagi saya timeline dimanapun dg Ayub di kedua pendapat tersebut tidak masalah, nah untuk memudahkan kita, saya taruhnya setelah membaca kitab Kejadian agar benang merah kisah dari Terah leluhur-leluhur awal menuju Abraham ke Ishak dan ke Yakub tetap terjaga.
Ada yang menambahkan ide lain? Yuukk ah kita baca..
- Januari 15, Kej 43-45 Anak-anak Israel harus kembali ke mesir jika seluruh keluarga besar yakub tidak ingin mati kelaparan, karena memnag hebatlah kelapran pada masa itu. Yakub tidak mengijinkan pergi, karena sudah kehilangan Yusuf dan simeon dan sekarang harus membawa Benyamin pula. Namun kali ini bukan Ruben yang bicara seperti terdahulu, tetapi Yehuda, dan Yakub mengijinkan mereka membawa Benyamin. Sampai di Mesir, setelah melewati sandiwara, sinetron dan drama, akhirnya Yusuf membuka rahasianya kepada saudara-saudaranya, dalam pada ini Firaun baru tahu asal-usul Yusuf. Yakub dijemput untuk berangkat ke Mesir. Yehuda tampil gemilang diepisode ini
- Januari 16 Kej 46-47 Yakub beserta seluruh isi rumahnya anak-anak serta cucu-cucunya migrasi ke Mesir. Sekali lagi narasi jelas mencatat peranan Yehuda sangat menonjol, anak sulung Ruben malahan tidak disebutkan disini. Yakub nampaknya mempercayai Yehuda, sehingga dimintanyalah Yehuda berada di depan untuk mendapatkan Yusuf. Tuhan Nampak dalam penghlihatan kepada Yakub di Bersyeba, Yakub mempersembahkan korban sembelihan, Tuhan berkata untuk tidak takut ke mesir dan kembali meneguhkan perjanjianNya, juga Tuhan akan membawa keluar dari Mesir setelah jadi bangsa. Yakub bertemu dengan Firaun, dan tanah Gosyen diberikan kepada Israel dan anak-anaknya.
- Januari 17 Kej 48-50, Akhir hidup Yakub, memberkati Manasye dan Efraim anak-anak Yusuf yang lahir di Mesir. Anehnya tangan yakub menyilang sehingga tangan kanan dipegangnya Efraim dan tangan kiri memegan Manasye padahal, Manasye adalah yang sulung, seharusnyalah Manasye yang mendapatkan berkat tangan kanan. Kelak kita akan tahu bahwa Efraim sepak terjangnya diperhitungkan bahkan seringkali dalam Alkitab penyebutan Efraim juga merujuk pada bangsa Israel, seperti yang Yakub nubuatkan dalam berkatnya kepada Efraim, Manasye serta Yusuf, sungguh bahwa kasih saying Yakub kepada Yusuf turun kepada Efraim. Yakub memnaggil anak-anaknya dan memberikan kata-kata terakhir bagi mereka, sangat jelas apa yang dikatakan Yakub adalah nubuatan, Ruben tidak lagi menjadi yang utama, karena kesalahanyya, Simeon dan Lewi akan berserak diantara suku-suku karena kemarahan mereka waktu peristiwa di Sikhem. Yehuda, yakub bicara panjang lebar mengenai Yehuda, simaklah.
- Januari 18 Kej 50 Yakub meninggal di Mesir, tetapi atas permintaannya sebelum meninggal maka Yakub dikuburkan di Kanaan. 40 Hari diberi rempah-rempah, kedukaan 70 hari lamanya. Setelah itu diabawa ke Kanaan, di Makhpela, disini mereka berduak 7 hari lamanya. Setelah itu mereka kembali ke Mesir. Yusuf masih hidup sampai keturunan ketiga. Akhir hidup Yusuf di umur 110 tahun dia dikuburkan di Mesir tetapi berpesan bahwa tulang-tulangnya harus dibawa keluar dari Mesir menuju tanah yang dijanjikan. Kitab kejadian ditutup dengan bangkitanya Firaun baru dan menindas orang Israel.
- Janurai 19 Ayub 1-4 Kisah Ayub ini, dalam setting waktu kita akan menemukan dua pandangan. Pandangan pertama para ahli menaruh Kisah Ayub ini diatara Kejadian 11 akhir dan kejadian 12 awal. Kedua, ada yang menaruh di akhir Kitab Kejadian. Bagi saya sendiri, melihat fakta dan kustom yang ada pada Ayub, bisa jadi Ayub hidup semasa dengan Abraham. Dan peletakan waktu keduanya bagi saya tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap timeline sejarahnya. Mari kita lihat kisahnya:
Ayub adalah Seorang kepala keluarga yang saleh dan kaya raya, hidup di Tanah Us dan juga orang yang dihormati dikawasan tersebut. Us diperkirakan berada di daerah Edom. Tetapi Tuhan mengijinkan Iblis untuk menghancurkan keluarga, kekayaan, bisnisnya juga jasmani dan kesehatannya. Kitab Ayub merupakan jawaban bagi kita semua, atas pertanyaan yang sering kita ajukan, mengapa orang benar menderita? Ayub berkeluh kesah tentang hal ini, apa yang dia alami, bahwa teman-teman datang dan melihat situasi Ayub. Elifas menegur Ayub, yang Ayub alami pasti karena kesalahan-kesalahan Ayub. Mulai dari sini, orang-orang terdekat, sahabat-sahabat, inner cycle nya datang memberi nasehat kepada Ayub. Ini menarik, tidak ada yang berubah dari dulu sampai sekarang, seringkali yang terjadi saat seseorang tertimpa malapetaka adalah menghubungkannya sebagai sebuah hukuman yang yang harus diterima dan dijalani sebagai konsekwensi dari dosa-dosa. Demikian juga dengan sahabat-sahabat Ayub
- Januari 20 Ayub 5-7 Disini kita lihat bahwa Ayub membantahnya dan menganggap dirinya tidak bersalah dan tidak ada kecurangan dalam diri Ayub. Kita melihat Ayub membela diri dan dan kecewa terhadap sahabat-sahabatnya. Ayub berkata hidup itu sudah berat apalagi ditambah dia jadi sasaran Yang Maha Kuasa. Sahabat-sahabatnya tidak memberikan emphaty kepada Ayub malahan membaca situasi Ayub dan bahkan mengoreksi apa yang telah Ayub lakukan dan apa yang sedang Ayub alami sekarang.
- Januari 21 Ayub 8-11 Bildad berkata Tuhan tidak mungkin salah. Benar Tuhan tidak pernah salah, Kenyataannya Bildad salah membaca situasi yang dihadapi Ayub, antara Ayub dan Tuhan. Ayub bertanya kepda Tuhan, apa maksudnya dengan penderitaan ini. Zofar berpendapat bahwa Ayub sedang dengan sengaja dibiarkan dalam keadaaan seperti sekarang ini direndahkan untuk sesaat supaya Ayub bisa mengerti.
- Januari 22 Ayub 12-14 Ayub menjawab Zofar bahwa dia bukan orang seperti itu, Ayub merasa bahwa dia tetap tidak bersalah dan ia masih berharap sepenuhnya kepada Allah dan mempercayainya dan mengakui kekuasaan dan hikmat Allah. Ayub membela perkaranya di hadapan Allah. Dan Ayub berkata tidak ada harapan setelah kematian, seperti baying-bayang hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.
Kita akan banyak belajar dari Ayub, tentang Silence, tentang Suffering, Tuhan yang menderita bersama-sama dengan kita..
Sampai bertemu minggu depan!!
Peters Kriss
@peterskriss IG Twitter
FB Fanpage unlockingchapter
No comments:
Post a Comment