Sunday, September 27, 2015

CONNECT WITH GOD, WORSHIP GOD



CONNECT WITH GOD, WORSHIP GOD

Connect dengan Tuhan kembali  itu  selalu inisiatif nya Tuhan bukan manusia. Sejak semula Manusia yang memutuskan hubungan nya dengan TUHAN, Adam jatuh dalam dosa, tindakan dia membuat dosa masuk dalam manusia lebih parah lagi response yang Adam tunjukkan membuat putus hubungan manusia dengan Tuhan, padahal Tuhan sudah memberi kesempatan dengan  mencari Adam. Tuhan terus berupaya untuk  berkoneksi, tersambung kembali dengan manusia. Jadi Tuhan selalu menjad inisiatornya meski yang membuat koneksi putus adalah manusia.
Worship menjadi bagian penting dalam RECONNECT dengan TUHAN. Saya coba untuk melihat bagian tersebut dalam konteks Worship pujian dan penyembahan yang kita lakukan secara corporate, bersama-sama sebagai satu Tubuh Kristus, Gereja.

Let's see

Gereja memegang peranan penting dalam masa Perjanjian Baru, gereja yang saya maksud disini adalah bukan denominasi, namun sekelompok orang yang Yesus panggil keluar, di perjanjian Baru, kata Gereja bermula dari Ekklesia .

I commend to you our sister Phoebe, who is a deacon in the church in Cenchrea. (Romans 16:1)

Aku meminta perhatianmu terhadap Febe, saudari kita yang melayani jemaat di Kengkrea, (Roma 16:1)
Bandingkan…

Musa inilah yang menjadi pengantara dalam sidang jemaah di padang gurun di antara malaikat yang berfirman kepadanya di gunung Sinai dan nenek moyang kita; dan dialah yang menerima firman-firman yang hidup untuk menyampaikannya kepada kamu.  (Acts 7:38)

Church, jemaat, siding Jemaah  menggunakan kata yang sama yakni ; ekklesia

ἐκκλησία, ekklēsia dibaca : ek-klay-see'-ah
From a compound of G1537 and a derivative of G2564; a calling out, that is, (concretely) a popular meeting, especially a religious congregation (Jewish synagogue, or Christian community of members on earth or saints in heaven or both): - assembly, church.

Kata ekklesia terdiri dari kata depan "ek" yang berarti "ke luar" dan kata kerja "kalein" yang berarti "memanggil." Maka ekklesia berarti "orang-orang yang dipanggil ke luar." Secara singkat kira-kira beginilah artinya.
Kata dipanggil keluar, kita langsung teringat pada Keluaran. Sekarang bandingkan ini:

Keluaran 7:16 (TB)  Dan katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan.

Umat Israel dipanggil keluar dari Mesir untuk menyembah, beribadah kepada TUHAN.
and say to him, 'GOD, the God of the Hebrews, sent me to you with this message, "Release my people so that they can worship me in the wilderness." So far you haven't listened.  (Exodus 7:16)
Release, let them go, so they can worship ME.

Dipanggil KELUAR untuk menyembah / WORSHIP GOD, the God of Hebrews. Setelah Yusuf mati secara kronologis “panggung” Alkitab beralih menyorot kehidupan Ayub, sementara ISRAEL terputus dengan TUHAN, baru kemudian Tuhan mengutus Musa untuk menjadi Messenger menyambung kembali Koneksi Israel dengan TUHAN, lewat Worship.
Tuhan inisiatif reconnect, calling His son from Egypt, orang-orang Israel hanya menangis saja.
Dan seterusnya sejarah kembali bergulir, Perjanjian Lama selesai, sepi seakan TUHAN terputus dan menyambung lagi melalui GerejaNYA dipanggil keluar untuk menyembah TUHAN. 

And so, dear brothers and sisters, I plead with you to give your bodies to God because of all He has done for you. Let them be a living and holy sacrifice—the kind He will find acceptable. This is truly the way to worship Him.  (Romans 12:1) NLT

Sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh dan api yang menyala-nyala, kepada kekelaman, kegelapan dan angin badai, kepada bunyi sangkakala dan bunyi suara yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka, sebab mereka tidak tahan mendengar perintah ini: "Bahkan jika binatangpun yang menyentuh gunung, ia harus dilempari dengan batu." Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata: "Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar." Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna, dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel. Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga? Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga." Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan. (Hebrews 12:18-29)

Mohon maaf kutipannya panjang, intinya begini : Sejak hari Raya Pentakosta saat Roh Kudus dicurahkan pertama kali di Yerusalem itu adalah permulaan dari  Penebusan Raya, dipanggil keluar dari kegelapan kepada Terang. Sebuah Penyembahan di Masa yang baru telah datang, sebuah generasi, jemaat – ekklesia yang menyembah worship dan memuji praising Tuhan. Panggilan Injil adalah panggilan Worship, berbalik dari dosa dan menyembah nama Tuhan. The Gospel call is call to worship, to turn from sin and call upon the Name of The LORD . Dan tidak lagi menyembah di padang gurun, tetapi ke Tahta Tuhan dengan keberanian karena darah Kristus.

Saudara lihat pattern nya,
Jika Connect = worship GOD maka
Disconnect = Not worship GOD/ worship others that not GOD
Israel kuno ketika mereka tidak meyembah TUHAN, Allah Abraham Ishak dan Yakob mereka terputus dari Tuhan dan terbuang di pembuangan Babel dan Persia.

Hukum 1: Akulah Tuhan.....
Pada Bahasa aslinya Perintah pertama ini tidaklah dimulai dengan kata "Aku". Kata Ibrani untuk "Aku" adalah "ani". Tetapi di dalam perintah ini, kata yang dipakai adalah kata lain yaitu "anokhi". Arti dari kata "anokhi" tidak sesederhana arti "aku". Artinya sebenarnya adalah "I, myself" atau "aku sendiri". Berbeda daripada "ani", kata "anokhi" memiliki penekanan yang kuat yang menunjuk pada "aku" -- "aku-lah dia", dan bukan yang lain.
Kalimat pertama perintah ke-1 ini seolah-olah tidak memiliki sebuah perintah di dalamnya. "Akulah TUHAN, Elohimmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir". Di mana letak perintahnya? Perintah tersebut terkandung secara terselubung ketika kita mengerti kata "anokhi" ini. "I, myself". "Aku seorang diri". "Hanya saya saja". "Saya ini loh!" Penekanan yang ngotot seperti ini mengandung perintah untuk kita menyadari dan mengakui, bahwa Y-H-W-H lah Tuhan. Tidak ada yang lain. Dialah satu-satunya yang ada dan satu-satunya mengeluarkan Israel dari Mesir. Dia sendiri. Tidak ada yang lain. "Anokhi!" - I, Myself!

Jadi jika ada yang lain yang diandalkan berarti tidak menyembah TUHAN. Menyembah TUHAN berarti menaruh TUHAN di pusat, hanya DIA saja, hanya DIA seorang.
Orang Israel berpaling ke yang lain, maka terputuslah mereka dengan TUHAN, DISCONNECTED
Penyembahan membawa kita tersambung dengan TUHAN dengan hadiratnya, Yakobus 4:8 (TB)  Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu.

We draw near to GOD through worship, GOD draw near to us because of worship
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, (Hebrews 10:19)
let us draw near to God with a sincere heart in full assurance of faith…(Hebrews 10:22)

Saat menyembah kita menarik hadirat TUHAN dan kita juga mendekat kedalam Tahta TUHAN.

Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan,  sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah. 2 Tawarikh 5:13-14 (TB) 


Saat ini  masanya Yohanes 4:23-24 (TB)  Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Kita menyembah di alam Roh, sekalipun kenyataan tidak memungkinkan kita tahu Tuhan bekerja di secara spiritual.
Truth, Kebenaran kita harus tahu bagaimana yang benar, KEBENARAN tentang Penyembahan dan sikap kita dalam menghadapi hadirat TUHAN.

For where two or three come together in my name, there am I with them. (Matthew 18:20)
Dalam Date atau dalam fasilitasi pasti ada dua atau 3 orang atau lebih, Tuhan hadir, dan membuat Tuhan nyata dan bertahta disana melalui puji pujian umatNYA.
Yet You are holy, enthroned on the praises of Israel. (Psalms 22:3)

Dalam kita melayani jika kita tidak mengandalakan Tuhan kita mengandalkan diri sendiri, mengandalkan diri sendiri kita menyembah diri sendiri karena yang mendapat pujian adalah diri kita, kita menginginkan pujian yang adalah hak nya TUHAN. Namu  jika kita mengandalakna TUHAN, taruh Tuhan di pusat pelayanan kita, kita menyembah TUHAN, dan TUHAN hadir, hadiratnya nyata, pelayanan kita full of HIS Presence.

When we worship, we connect to GOD, bring HIS Presence to the people we serve, and connect them to GOD through Worship.

No matter what your situation is, just worship and praise HIM. It’s about attitude, in a spirit realm. We begin to see GOD as He is and then respond to His presence, not respond to our circumstances.

Mari kita lihat di Mazmur 95 bagaimana respon kita seharusnya;

  • Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita. (Psalms 95:1). Merespon dengan emosi kita, perasaan kita luapan sukacita. Menyanyi, bersorak,  mainkan music, sukacita

  • Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita. (Psalms 95:6). Merespon dengan kehendak kita, menundukkan kehendak kita.

  • Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun, (Psalms 95:8) Merespon dengan pengertian, pola pikir kita, jiwa kita.

Jadi merespon dengan benar, kehendak, jiwa and emosi. Seluruh sisi kehidupan kita.
Jika respon nya salah, fatal akibatnya. Bukan hanya buat kita namun buat jiwa jiwa yang kita layani.

Ketika tabut TUHAN itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya.  (2 Samuel 6:16)

Ketika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: "Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!"  (2 Samuel 6:20)

Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: "Di hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat TUHAN, yakni atas Israel, --di hadapan TUHAN aku menari-nari, bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati." Mikhal binti Saul tidak mendapat anak sampai hari matinya.  (2 Samuel 6:21-23)

Sikap Mikhal memandang rendah Daud sama saja memandang rendah hadirat Tuhan, akibatnya fatal, MANDUL.
Bayangkan sikap kita seperti ini, kita tidak akan menaburkan apa-apa ke kehidupan orang yang kita layani, sia-sia. Karena kita mandul, dan hanya menghasilkan kemandulan juga, tidak ada pertumbuhan, tidak ada buah.
Bukan hanya kita, namun orang yang kita layani!!!

Sikap yang benar adalah ikut bersorak sorai!!!
Yesaya 54:1 (TB)  Bersorak-sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembiralah dengan sorak-sorai dan memekiklah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami, firman TUHAN.

Ini sikap benar, prophetic!! Sekalipun kemustahilan yang dihadapi, kemandulan namun bersorak sorai, memuji dan menyembah akan ada buah-buah yang didapat. Ada banyak anak-anak rohani yang dilahirkan, leader-leader baru yang dilahirkan. Terobosan-terobosan.
Worship GOD menjadi Rahim bagi sebuah breakthrough!
Tidak worship GOD atau worship hal lain selain GOD, atau sikap yang salah hanya akan meghasilkan kemandulan, tanah gersang.
Worship GOD adalah menyuburkan tanah-tanah yang siap untuk ditanam benih sorgawi.
Worship GOD menyiapkan jalan bagi lawatan Breakthrough bagi masing masing orang yang kita layani, dalam konteks ini adalah para participants dalam group classes kita DB COC COL COB ataupun VP.
Bukan tentang kita, skill kita, jam terbang kita, namun tentang Tuhan yang kita muliakan dan tinggikan dalam pelayanan kita dalam pujian dan penyembahan kita kepada NYA.
Kehormatan bagi kita menjadi partner TUHAN untuk menjadi alatnya melahirkan pemimpin baru yang takut akan TUHAN, relevant di jaman nya dan di generasinya.
TUHAN memberkati.

[seperti yang dibagikan di retreat JPCC Community Classes 2015 di Highland Park Bogor, RECONNECT]


Wednesday, September 23, 2015

BIBLE EVERYDAY



Setelah selesai mengajar kelas Deeper Bible, dan para partisipan mendapatkan semua tools untuk membaca Alkitab bahkan juga bisa dipakai untuk menggali atau menyelidiki bagian-bagian Alkitab, biasanya muncul pertanyaan “ kalau begitu dari manakah sebaiknya kita mulai membaca?” “Apakah perlu membaca setiap hari?” 
 
Dengan tools yang sudah diberikan maka diharapkan para partisipan dapat mencoba dan akhirya menemukan sendiri bagaimana metoda yang paling pas buat mereka masing-masing. Sebab setiap orang berbeda-beda pada dasarnya. Dibeberapa kesempatan saya juga bagikan pengalaman saya dan metoda yang yang saya pakai untuk menjadi perbandingan, atau juga bisa untuk ditiru jika memang belum menemukan metode yang pas. Untuk menyingkatnya saya pakai akronim agar mudah diingat, here you go!



BIBLE EVERYDAY
B          : Baca
I           : Injil
B          : Bagian
L          : Lainnya
E          : “Easy”

Yohanes 14:26  tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
 
Ini pesan Yesus kepada murid-muridNya, bahwa Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu dan mengingatkan perkataan Yesus kepada mereka.  Nah ayat ini bukan untuk kita, tidak secara langsung. Roh Kudus dikatakan akan mengingatkan semua perkataan Yesus. Nah kita tidak ada waktu Yesus mengajar, belom lahir. Bagaimana Roh Kudus mengingatkan  kepada kita perkataan Yesus yang diberikan 2000 tahun yang lalu dihadapan murid-murid Nya saat itu? Kita perlu menaruh perkataan Yesus kedalam memori kita agar Roh Kudus dapat mengingatkan perkataan-perkataan Yesus tersebut dan mengajarkan nya juga kepada kita.
Pertanyaan selanjutnya, perkataan Yesus saat itu paling banyak ditulis dimana? Banyak yang menjawab Alkitab, iya sih benar… tetapi tidak spesifik. Perkataan Yesus paling banyak ditulis di INJIL.
Selanjutnya, ada berapa Injil? Banyak yang menjawab ada empat. Tidak sepenuhnya benar, INJIL hanya ada satu, Kabar Sukacita hanya ada satu, hanya ada SATU INJIL namun ditulis oleh 4 penulis yang berbeda. Jadi kita harus baca seluruh nya, keempat tulisan tersebut, yakni Matius, Markus, Lukas, Yohanes.
Jadi? Sudahkah berhenti disitu saja? TIDAK ada juga perkataan Yesus di Kisah Para Rasul dan juga di surat yang dikutip oleh Para Rasul, juga ada surat Yesus Kristus untuk 7 jemaat yang ditulis oleh Rasul Yohanes. Sekaligus juga Para Rasul meninggalkan Yerusalem dan merantau jauh dan mengabarkan Kabar Keselamatan tersebut dan juga mempraktekan setiap ajaran dan perkataan Yesus Kristus. Oleh sebab itulah kita harus juga membaca Kisah Para rasul dan berikut surat-surat yang dikirim oleh Para Rasul kepada jemaat Yesus Kristus, termasuk juga Wahyu.
Okay, jadi hanya Perjanjian Baru saja? Tentu Tidak!!
Yesus juga sering mengutip Perjanjian Lama, dalam surat-surat para Rasul juga mengutip Perjanjian Lama, oleh sebab itu kita harus membaca Perjanjian Lama.
Pada akhirnya bacalah semua, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.




Untuk itu saya ada tip berikutnya : EVERYDAY

E          : Effective Time for you
V          : Variety of Writings
E          : Easy Versions for you
R          : Read All
Y          : Your Imagination
D          : Don’t Keep, Share it
A          : Action and Pray
Y          : Your own Journal

Mari kita lihat satu-satu.

Effective Time For You;
Setiap kita sudah jelas tidak sama, jam hidup kita berbeda. Ada yang terbiasa bangun pagi, ada yang kerjanya sampai dini hari. Ada yang terbiasa baca malam hari sambal beristirahat ada yang bisa membaca di sela-sela break makan siang. Entah pagi, siang, sore, malam, saudara yang tahu, saudara yang menentukan buatlah komitmen, buatlah rutin. Ini janji anda bertemu dengan DIA yang mengasihi anda.

Variety of the writings
Perhatikanlah genre atau variasi dari jenis-jenis Tulisan dalam Alkitab, di DB 101, juga di blog ini saya pernah ulas tentang jenis-jenis Tulisan dalam Alkitab. Saran saya untuk awal mulai baca Alkitab ambillah genre yang paling mudah yakni NARASI. Contoh nya adalah Matius Markus Lukas Yohanes Kisah Para Rasul, Kejadian Keluaran dan lain lain. Jangan memulai dari genre apokaliptik, anda akan dibuat bingung karena nya.

Easy Versions
Alkitab diterjemahkan kedalam berbagai Bahasa supaya bisa dibaca dengan mudah oleh setiap orang sesuai dengan Bahasa yang mereka kuasai. Dan untuk membaca saja tanpa bermaksud menyelidiki atau mendalami gunakanlah Alkitab dengan Bahasa yang mudah anda mengerti. Ambillah paling tidak dari kelompok terjemahan bebas, seperti The Message dalam Bahasa Inggris. Dalam Bahasa Indonesia Anda bisa menggunakan TSI atau BIS. Namun bisa juga anda memakai kelompok Dynamic Equivalent seperti NLT atau NIV dan ITB dalam Bahasa Indonesia.

Read All
Baca sekaligus satu kitab, ingat pelajaran Deeper Bible 101 sesi 4 bahwa dulu nya Alkitab tidak ada penomoran ayat pasal atau bab, juga tidak ada perikop-perikop, jika saudara ingin baca sebagian, maka anda harus pandai-pandai dalam berhenti di bagian mana. Dan kemudian untuk membaca kembali Anda perlu untuk membaca ulang paling tidak 1 bab bagian sebelumnya. Sama seperti ketika menonton DVD, saat ada interupsi maka anda akan pencet tombol “pause” dan ketika mau menonton lanjut lagi Anda akan “rewind” sebentar untuk kemudian lanjut “play” lagi. Maka sarannya sebagai pemula Ambil kitab yang pendek yang tidak terlalu panjang.


“Use” Your Imagination
Pakailah daya imaginasi saudara, ini cukup membantu karena di Alkitab penuh dengan gambaran kata yang Anda belum pernah lihat atau alami. Anda bisa membayangkannya. Sama seperti dalam sebuah film action saudara membayangkan diri anda dalam peristiwa tersebut menjadi salah satu jagoannya, maka film itu terasa lebih hidup. Demikian juga Alkitab, selain anda memahami arti gambaran kata dengan otak kanan anda, anda bisa berimaginasi seolah-olah anda ada disana.

Don’t Keep, Share it!!
Apa yang Anda  baca akan terus anda ingat jika Anda bagi atau share kepada teman DATE anda. Kadangkala tanpa kita sadari apa yang kita bagikan bisa menjadi jawaban bagi orang lain. Namun juga jangan terlalu lebay, sedikit-sedikit share. Mintalah Roh Kudus untuk memberikan Hikmat kepada Anda. Dan saat Roh Kudus bicara untuk anda bagikan apa yang Anda dapat, taatlah dan bicaralah.

Action anda Pray
Kita bukan hanya pendengar atau pembaca saja, namun kita harus menjadi pelaku firman Tuhan. Adakah Firman Tuhan yang harus saya taati hari ini. Adakah janji Tuhan dalam Firman Tuhan hari ini. Adakah perintah yang harus dilaksanakan, berdoalah sebelum melakukan tindakan. Firman akan menjadi hidup dalam keseharian kita jika kita menghidupinya dengan menjadi pelaku Firman.

“Write” Your own Journal
TUHAN menjawab aku begini, "Ukirlah dengan jelas pada kepingan tanah liat, apa yang Kunyatakan kepadamu, supaya dapat dibaca dengan mudah.  (Habakkuk 2:2). Tulislah apa yang Anda dapat saat Anda baca, suatu peneguhan, suatu janji, suatu perintah. Apapun itu tuliskanlah supaya Anda dapat membacanya ulang, dan journal anda menjadi pengingat bagi Anda. Jikalaupun ada sesuatu yang tidak dimengerti Anda tuliskanlah itu, suatu saat anda akan terkagum-kagum bahwa Tuhan terus berurusan dan memperhatikan Anda, pada saatnya Tuhan akan memberitahukan hal tersebut kepada Anda, entah lewat orang lain, entah lewat de el Anda, bisa juga Tuhan berbisik kepada Anda secara langsung.
Dan ini semua bisa jadi seperti batu peringatan, sehingga kita bisa mengingat kebaikan Tuhan, penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita.

Tandailah jalan-jalan, pasanglah rambu-rambu carilah jalan yang kautempuh dahulu. Hai, Israel, pulanglah! Kembalilah ke kota-kotamu yang semula. (Jeremiah 31:21)

Bila kamu menyimpang dari jalan, di belakangmu akan terdengar suara-Nya yang berkata, "Inilah jalannya; ikutlah jalan ini." (Isaiah 30:21)

BIBLE EVERYDAY

Bagaimana menerapkannya?
Saran saya, mulai dari Injil Markus,  sudah jelas ini Narasi, mudah dibaca, penuh dengan action , Anda bisa berimaginasi dan menaruh diri anda dalam kisah heroic yang ditulis Markus, Anda akan lebih ingat kepada Yesus atas apa yang dilakukakannya. Markus menulis seolah ini adalah film action, alur nya sangat jelas dan berganti-ganti dengan cepat, anda akan dengan mudah mengikuti alur kehidupan Yesus di bumi.

Selanjutnya setelah tahu tentang apa yang dilakukan Yesus, beralihlah kepada apa yang dikatakannya, pilihan saya berikutnya adalah Matius. Kita belajar perkataan Yesus, pengajaran Yesus di muka bumi. Kitab Matiuslah banyak mencatat perkataan Yesus.

Kemudian lanjutkan ke Lukas, Buku yang ditulis Lukas ini mencampurkan antara perkataan dan tindakan Yesus di muka Bumi, Lukas menyusun kisahnya dengan gayanya sendiri dan mengatur susunannya dengan tujuan tertentu.

Lukas selesai, anda beralih ke Kisah Para Rasul, karena ini satu penulis dengan Lukas dan dengan demikian anda dapat mempertahankan benang merahnya.

Setelah Kisah Para rasul selesai bacalah Yohanes, Injil yang ditulis rasul Yohanes adalah injil paling akhir yang ditulis. Lebih sulit dipahami dibanding Markus Matius Lukas, namun Injil ini pentimg karena memuat hal-hal yang tidak dicatat Matius Markus dan Lukas.

Nah Injil dan Kisah para Rasul selesai.  Saran saya Anda baca lebih dahulu 5 kitab Musa dan Yoshua. Bagaimana uruttannya?
Mulailah dari Kejadian, kitab ini memberi landasan yang penuh mengapa perlu Yesus turun kedunia untuk umat manusia.
kemudian lanjut Keluaran, kitab ini memberi landasan atas keberadaan Israel pada proses Karya Besar Keselamatan bagi Umat manusia.
Ketika Kitab keluaran usai dibaca, saran saya jangan ke Imamat, dari keluaran Anda langsung ke Bilangan
Ketika selesai baca kitab Bilangan, langsung ke Ulangan, kemudian Yoshua.
Selesai baca Yoshua anda bisa kembali lagi ke Imamat dan bacalah.

Kira-kira seperti itulah saran saya.  Ada pertanyaan??


Tuesday, September 22, 2015

Selamat Datang Garam dan Terang, Selamat tinggal Selfishness



Saudara- saudara tahu mengapa ada disini pada malam hari ini? Ada yang tahu? 


"Let me tell you why you are here. You're here to be salt-seasoning that brings out the God-flavors of this earth. If you lose your saltiness, how will people taste godliness? You've lost your usefulness and will end up in the garbage.

"Here's another way to put it: You're here to be light, bringing out the God-colors in the world. God is not a secret to be kept. We're going public with this, as public as a city on a hill. If I make you light-bearers, you don't think I'm going to hide you under a bucket, do you? I'm putting you on a light stand. Now that I've put you there on a hilltop, on a light stand--shine!

 Keep open house; be generous with your lives. By opening up to others, you'll prompt people to open up with God, this generous Father in heaven. (Matthew 5:13-16) The Message

Jika di terjemahkan dalam Bahasa Indonesia kira-kira begini:
Begini, Saudara ada disini untuk menjadi garam yang memberi rasa, yang menunjukkan kepada dunia bagaimana rasanya Tuhan itu. Nah jika saudara kehilangan garam saudara bagaimana orang akan merasakan Tuhan dalam anda? Saudara akan menjadi tidak berguna dan benda-benda yang tidak berguna dibuang di tong sampah.
Kedua, Saudara ada disini untuk menjadi terang, membawa keindahan Tuhan kepada dunia, Tuhan yang kita miliki bukan untuk kita simpan sendiri. Kita harus nyatakan kepada khalayak ramai, seperti kota yang bercahaya diatas bukit, keliatan dan dipandang oleh semua orang dari berbagai sudut.
Kemudian Yesus bilang begini :
“Jika Aku (Yesus) menjadikanmu sebagai pembawa terang, menurutmu apakah apakah Aku akan menyembunyikan mu dibawah ember ? Tentu tidak Aku akan taruh kamu di tempat yang semestinya, di tempat lampu yang berdiri tegak. Nah karena Aku sudah taruh kamu di tempat yang tinggi, bersinarlah!!!
Buka lebar pintu rumah mu, jadilah generous, murah hati dengan hidup mu. Bukahlah hidupmu bagi orang lain dan ini akan membuat orang terbuka pada Tuhan, Bapa yang sangat murah hati itu.
Perkataan ini dicatat oleh Matius. Injil Matius itu adalah injil yang, Ia memandang Yesus sebagai Raja yang datang ke bumi membawa kerajaanNya, dan kita adalah anak-anak kerajaanNya. Tuhan pilih kita untuk membawa pengaruh kerajaanNya kepada dunia ini.
Nah, cerita ini diawali dengan pemilihan murid-murid yang pertama di Matius 4:18. Yesus memanggil murid-muridNya dari penjala ikan menjadi penjala manusia. Dari orang biasa menjadi orang luar biasa. Pengaruh menjadi besar.
Bukankah ini sama seperti kita sekarang ini sebagai Para pemimpin Komsel, Calon Pemimpin Komsel, Yang terpanggil melayani komunitas kecil, atau komsel, pengaruh kita atas kehidupan orang yang kita layani menjadi besar.

Menjadi garam dan terang itu kita bisa taruh seperti ini:
Help people to taste God, God’s flavor,

and help people to see God, God’s colour and all His beauty.

If we fail as salt and light, they can’t taste God and see God.

Kita harus bekerja hidup menjadi lebih berguna, hidup menjadi lebi bersinar
Jadi, hidup kita harus bisa dirasakan dan harus bisa dilihat oleh semua orang. Ini semua tentang merasakan dan melihat. Ini semua tentang kebutuhan dasar dari manusia. 
Satu ayat lain pernah mengatakan bahwa Tuhan taruh kekekalan dalam manusia. Ada sesuatu dalam diri manusia yang hanya bisa dipuaskan oleh Tuhan. Manusia itu mencoba untuk memuaskan keinginan itu dengan berbagai hal yang mereka sukai.
 Apabila mereka suka akan gadget, mereka beli gadget, sampai tokonya habis pun mereka tidak akan puas. Selalu meminta lebih.
Orang yang suka makan, akan terus menerus mencari makanan sampai mereka puas.
Ada sesuatu yang tidak bisa diberikan dunia, yang itu hanya bisa diberikan oleh Tuhan, yang bisa hanya diberikan oleh sorga. Karena sejatinya bumi ini bukanlah rumah bagi manusia. Tetapi, rumah kita ada di surga. Oleh sebab itu, ada suatu keinginan di dalam hati kita yang hanya sorga yang bisa memenuhinya. Jadi kita ingin melihat, kita ingin merasakan sesuatu itu yang bisa memuaskan kita.



Nah, Daud pernah perkata di Mazmur 34:8.
“Open your mouth and taste, open your eyes and see— how good GOD is. Blessed are you who run to him.”
Apabila diterjemahkan, “Bukalah mulutmu dan kecaplah, bukalah matamu dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan. Diberkatilah engkau yang berlari mengejar Dia.”
Saudara bisa melihat paralelisme antara Mazmur dan Matius yang di atas. Jadi kalau kita menjadi garam dan terang, orang-orang bisa merasakan Tuhan dan melihat Tuhan dalam hidup kita. Dan itu akan menarik banyak orang untuk datang, untuk melihat. Karena Mazmur mengatakan “mereka akan diberkati”, karena ada Tuhan dalam hidup kita, yang mereka bisa lihat dan rasakan.
Dan itu sedang terjadi sekarang ini.
Tuhan menjadikan kita, menjadi penjala manusia. Dan Tuhan perlengkapi kita dengan menjadikan kita garam dan terang. Dan banyak manusia sekarang berada dalam jala kita karena melihat Tuhan berkarya dalam hidup kita. 
Bukankah ini yang sudah kita lakukan di dalam KOMSEL? Pada saat terang dan garam berkumpul, ada suasana Tuhan disana. Ada atmosfir sorga yang bisa dirasakan. Nah, apa yang kita lakukan di KOMSEL itu dilihat oleh orang.
Mereka ingin datang dan merasakan karena KOMSEL adalah our second home. Our first home  adalah biblically speaking, SORGA. Dan di KOMSEL -lah kita bisa merasakan serpihan kecil bagaimana sorga itu. Orang-orang ingin pulang ke rumah yang mempunyai atmosfir seperti ini. Dimana mereka diterima dengan lapang hati, dimana mereka bisa merasakan keramahan orang-orangnya. Dimana mereka bisa merasakan kehangatan terang. Karena mereka tidak dapatkan di dunia.
Sebab, kita yang di KOMSEL memang hidup di dunia, tapi tidak berasal dari dunia ini.
We see differently,

we speak differently,

we act differently,

we think differently.
We always connect to the people, we always relate to the people, we always seek common ground with the people in our DATE (KOMSEL).  Di dalam KOMSEL kita tidak operate seperti dunia, kita melihat orang sama seperti Yesus melihat. Jadi, orang-orang di luar KOMSEL itu menginginkan semuanya itu, karena kita berpikir, melihat, berbicara, dan bertindak seperti Yesus. 

Di Gereja yang sehat, angka statistik orang-orang yang ingin tergabung dalam KOMSEL  banyak. Jika mereka tidak tertampung di KOMSEL mereka menjadi gelandangan.  Mereka menginginkan rumah, yang sama seperti rumah yang kita diami sekarang. Rumah yang diisi oleh pembawa rasa dan pembawa terang TUHAN. Saat ini ada banyak teman, saudara, kerabat yang ingin tergabung dan terlibat dalam KomSEL, namun KOMSEL nya tidak mencukupi karena kekurangan orang yang selfless yang mau memberikan dirinya untuk melayani menjadi ketua KOMSEL.

Sampai disini saudara sudah tahu nih arahnya kemana? Saya tidak ada pesan sponsor dari siapapun, tetapi ini yang saya rasakan. Yang terjadi dalam saya di beberapa bulan belakangan ini.
Jika kita sebagai garam masih berada di tempat dan tidak mau menumpahkan diri kita menggarami orang lain, maka kita menjadi selfish.
Jika kita yang adalah terang menyimpan terang itu sendiri, maka kita adalah pribadi yang selfish.

Sekali lagi saya katakana bahwa injil Matius berbicara tentang kerajaan Allah. Setelah murid-murid dipanggil (Matius 4), pasal selanjutnya (Matius 5-7) Yesus mengajarkan tentang prinsip-prinsip, nilai-nilai kerajaan Allah yang dibawanya. Dengan kata lain, Dia memperlengkapi mereka untuk menjadi garam dan menjadi terang. Kerajaan bukanlah demokrasi. Jika saudara sudah ditunjuk untuk mengemban tanggung jawab tertentu, percayalah bahwa otoritas di atas saudara melihat sesuatu yang berbeda dalam hidup Anda.
Jika otoritas diatas kita menunjuk kita secara sengaja menjadi Calon Ketua Komsel, sedang di Grooming menjadi Ketua Komsel atau sekarang kita langsung ditunjuk menjadi KETUA KOMSEL percayalah bahwa TUHAN campur tangan dalam penunjukkan itu.  Kita tidak jauh lebih buruk dari 12 murid yang ditunjuk Yesus. Mereka orang-orang biasa, tidak terpelajar.
Petrus yang suka marah, temperamental.
Filipus yang hanya bisa melihat masalah disbanding kesempatan.
Anak-anak Zebedeus yang ingin mendapatkan keuntungan di tempat pertama,
Tomas yang peragu
bahkan ada Yudas yang berpotensi menjadi penghianat.
Jadi kalau berbicara kekurangan dan kelemahan, 12 murid itu juga punya. Kita memulai dari titik yang sama. Sama seperti Yesus memuridkan dan mendisiplinkan mereka, demikian juga sekarang Tuhan lewat GEREJA LOCAL pasti juga membekali kita untuk menerima panggilan tersebut.
Nah kalau pada saat ini panggilan itu datang mengetuk saudara dan kemudia Anda mengatakan, “bukan saya, saya tidak mampu, saya tidak punya kepandaian”, dan saudara mengelak dengan berbagai dalih, saudara menjadi egois.
Saudara tidak melihat jiwa jiwa yang memerlukan rumah, tempat tinggal. Sekarang pilihan di tangan saudara. Garam hanya akan tetap menjadi garam dan tidak akan menjadi rasa kalau masih berada di tempatnya. Self-centered.
Kita harus mau menumpahkan hidup kita sehingga banyak orang bisa mengecap rasa sorgawi dan mengetahui, melihat, dan mengalami betapa baiknya Tuhan.
Caranya bagaimana?  Buka lebar pintu rumahmu, jadilah generous, murah hati dengan hidupmu, yaitu dengan membuka diri bagi orang lain, dan terima mereka. Hal ini akan membuat orang terbuka kepada Tuhan dan menerima Tuhan, Bapa yang sangat murah hati.
Terimalah panggilan itu, jadi kepala atas rumah-rumah yang sedang dipersiapkan, Penuhilah panggilan itu dengan mempersiapkan, melatih, dan memuridkan orang-orang yang kemudian akan menjadi garam dan terang bagi orang-orang yang lainnya lagi. Jika ini kita lakukan secara terus menerus, seperti Yesus sengaja memilih murid-murid, maka kita akan menjadi pribadi yang selfless dan benar-benar kita menghidupi diri kita sebagai garam dan terang , dan biarlah banyak orang yang terus datang, berlari kepada Tuhan dan merasakan dan melihat betapa baiknya Tuhan itu.
Saat ini seperti TUHAN berkata aku bergantung pada mu


GOD sees you and says: I depend on you, would you be my partner to enlarge my KINGDOM? So they can taste ME and See ME…?

Ini adalah panggilan mulia, sebuah KEHORMATAN bekerja bersama TUHAN.
Namun jika saudara menjawab TIDAK, tanpa sadar saudara menjadi pribadi yang Selfish, egois dan ingin menyimpan garam dan terang itu buat diri sendiri.


Selamat datang garam dan terang, selamat tinggal selfishness…