Friday, April 24, 2020

PERJALANAN PERJANJIAN BARU



Naskah Perjanjian Baru yang kita miliki sekarang keabsahannya didukung dengan banyaknya temuan-temuam dokumen-dokumen kitan PB dan dokumen dari luar kekristenan. Ada lebih dari 5000 manuskrip Yunani individual yang memuat seluruh bagian atau sebagaina dari PB  yang masih bertahan hingga saat ini. Manuskrip tersebut ditambah dengan lebih dari 8000 lembar Vulgata, sebuah terjemahn Alkitab dalam Bahasa Latin yang diterjemahkan oleh Bapa Gereja Barat, Jerome. Bukti-bukti lainnya berupa ribuanmanuskrip mula-mula dari PB yang diterjemahkan ke dalam bahsa Timur seperti Sriah, koptik, Armenia, Slavia dan Ethiophia.

Bahkan tanpa ribuan manuskrip ini, hampir seluruh teks Perjanjian Baru dapat direproduksi dari kutipan-kutipan tertentu Kitab Suci yang erdapat dalam kotbah-kotabh, penafsiran-penafsiran, surat-surat dan beragam karya lain dari bapa-bapa Gereja mula-mula
Awalnya gereja mula-mula hanya mempraktekan tutur tinular, atau pengajaram secara lisan dari apa yang Yesus ajarkan kepada murid-murid dan saksi mata sejarah waktu Yesus hidup dan bekerja mengajar. Sebelum aniaya dari kalangan Yahudi memuncak, jemaat mula-mula yang mayoritas adalah orang Yahudi masih menjalankan ibadah datang ke Bait Suci di Yerusalem dan ke Synagoge dan di rumah-rumah, menggunakan Kitab Perjanjian lama yang kita kenal juga, dan menyelediki perkataan Yesus yang mereka terima dengan menggunakan Kitab Suci tersebut.

Perkaataan Yesus dan pengajaran para rasul sangat penting bagi gereja mula-mula, di awal semuanya tidak ada masalah karena ada begitu banyak saksi mata yang masih hidup yang masih bisa meneruskan pengajran kepada setiap orang yang baru terima YEsus Kristus sebagai Messias. Dan karena banyaknya saksi jadi materi bahan yang mereka teruskan secara lisan sangat akurat. Namun lama kelamaan saksi mata mulai berkurang sementara jumlah orang yang menjadi percaya bertambah berkali lipat sehingga perlu untuk menuliskan, mencatatsegala sesuatu tentang Yesus Kristus yang mereka saksikan selama hidup mereka baik tindakannya ataupun perkataanya.
Selama abad pertama para Rasul mulai menuliskan naskah-naskah, dokumen-dokumen yang pada akhrnya kita kenal sebagai dokumen perjanjian baru ini.  Ketika sudah selesai ditulis , sebagaian ada yang langsung disalin dibuatkan copy nya dan kemudian diedarkan diantara jemaat sehingga semua membaca, tahu dan mengerti.

Public reading tulisan Injil dan pengajaran rasul-rasul menjadi center dari pertemuan-pertemuan jemaat karena memnag tidak semua orang memiliki salinannya untuk dibaca dirumah, buku-buku tersebut ditambahkan pada Kitab Perjanjian Lama yang juga sebgaian dari mereka memilikinya.
Sehingga untuk dapat mendengar apa yang pernah Yesus ajarkan dan para Rasul jelaskan atau ajarkan maka orang-orang Kristen mula-mula ini harus datang pada pertemuan-pertemuan ibadah yang diadakan pada masa itu.
Jadi selama tradisi lisan mengajarkan pesan Yesus Kristus, jemaat memiliki Kitab Suci PL yang mereka baca dalam terang pengajaran Yesus Kristus.

Penulisan seluruh naskah PB hanya membutuhkan waktu yang sangat pendek dimulai dari tahun 48-100 M, dalam prosesnya, Sebagian dari tulisan-tulisan yangs selesai dikerjkan langsung dicopy dan diedarkan diantara komunitas-komunitas orang percaya yang pesat tumbuh di awal gereja tersebut.
Dokumen yang menjadi Kitab Perjanjian Baru yang paling awal ditulis adalah Surat Yakobus di tahun 45 M, kemudian disusul Surat-surat Paulus, yang ditulis  tahun 50an, menunjukkan bahwa komunitas Kristen sudah begitu banyak dan menyebar ke segala penjuru, dimulai dari Surat kepada Jemaat
Tesalonika tahun 52 dan 53 M ditulis saat ada di Korintus,  tahun 56 masih di Korintus menulis surat Galatia, tahun 57 Surat kepda Korintus ditulis dari Makedonia, surat kepada jemaat Roma Paulus menuliskannya tahun58 dari korintus. Tahun 58 juga petrus menulis surat pertamanya, disebutakn dia berada di Babilonia walau ada yang berpendapat juga Petrus saat itu ada di roma. Injil Markus ditulis kira-kira tahu 50-60an, Injil Matius ditulis kira-kira natar tahun 55-65
Tahun 59 Paulus di penjara di caesarea dan menulis surat pada jemaat Filipi. Surat Yudas ditulis kira-kira thaun 60an M, pada  tahun 61 Paulus tiba di penjara di Roma menuliskan surat kepada jemaat di Efesus, Kolose, dan Filemon. Lukas mempunyai bahan yang banyak setelah menyertai Paulus jadi di tahun ini dia menyelesaikan Injil Lukas. Paulus  Dibebaskan dari penjaa tahun 62 dan menulis surat kepda Timotius dan Titus. Surat kepada Ibrani ditulis kira-kira tahun 63 M. Petrus menulis Suratnya yang kedua dari Roma tahun 65. Tahun yang sama di Roma Paulus menulis surat kepada Timotius, selama Paulus di Penjara Kisah Para Rasul di tulis oleh Lukas tahun 67 M
Tahun 80-90 M Yohanes menuliskan surat pertamanya sampai ketiga, dan tahun 89 dia menuliskan kitab Wahyu dan di penghujung usianya tahun 90an Rasul Yohanes menuliskan menyelesaikan Injil Yohanes, demikian jika kita lihat Susunan Perjanjian Baru secara urutan penulisan.

Keberadaan Naskah Perjanjian Baru diatas dikenal oleh generasi kedua gereja, para bapa-bapa gereja. 
Clement dari Roma tahun 95 menulis surat pada jemaat di korintus, dia menuliskan “Ambilah surat dari Rasul Paulus yang diberkati” bisa kita pahami dari kalimat ini baha Clement memiliki surat-surat dari rasul Paulus. Ignatius Bishop Antiokhia di awal abad pertama menuliskan pada jemaat di Efesus bahwa jemaat Efesus ada selalu disebut dalam surat-surat Rasul Paulus. Polycarp bishop Smyrna yang hidup tahu 69-155 menuliskan pada jemaat di Filipi bahwa Rasul Paulus menuliskan surat kepada mereka. Dan dalam suratnya pada jemaat Filipi ini Polycarpus mengutip dari PL dan surat Paulus, membuktikan bahwa kedua nya memiliki otoritas yang sama sebagai tulisan ilahi. Polycarp mengutip Maz 4:5 dan Efesus 4:26
Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu (Eph 4:26)
(4-5) Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam. Sela (Psa 4:4)

Tahun 100an M Ignatius menulis kepada jemaat Filadelfia dan menyebutkan Injil disana, bahwa jika ada orang mengutip kata-kata dan kata-kata tersebut tidak ada di Injil maka Ignatius tidak akan mempercayainya.

Papias di awal abad kedua dipercayai mengetahui atau pernah membaca Injil Matius, Markus dan Yohanes serta surat 1 Petrus dan 1 Yohanes. Tahun 170 Melito Bishop Sardis menulis tafsiran atau commentary atas Kitab Wahyu. Tahun 180 Irenaeus mengatakan tulisan injil ada empat dan menyebut Matius satu diantaranya serta mengatkan bahwa Kisah para Rasul ditulis oleh Lukas.

Sama seperti perjalanan atau proses Canon Perjanjian Lama, demikian juga proses Canon Perjanjian Baru bisa dilacak dan diidentifikasi. Kita bisa melihatnya dari tulisan-tulisan bapa-bapa gereja dimana mereka menyebutkan kumpulan naskah-naskah yang nantinya jadi satu kesatuan naskah perjanjian baru, jadi konsili-konsili yang terjadi bukan menentukan kitab mana yang harus masuk dan mana yang tidak, karena perjalanan canon sudah bermula sejak kitab kita tersebut beredar terpisah diantara para jemaat mula-mula. Konsili-konsili yang ada sejatinya terjadi karena respon atas maraknya ajaran-ajaran palsu dari guru-guru palsu yang berkembang diantara jemaat dan menyesatkan umat.

Perlu diingat bahwa cukup wajar pada masa itu surat yang ditujukan buat satu jemaat juga kemudian dibacakan buat jemaat lainnya, didistribusikan di banyak komunitas jemaat bahkan Paulus pun menyarankan demikian, hanya jika tidak disalin terlebih dahulu surat tersebut bisa hilang, seperti surat pada jemaat di Laodikia yang Paulus sebutkan di Suratnya pada Kolose

Dan bilamana surat ini telah dibacakan di antara kamu, usahakanlah, supaya dibacakan juga di jemaat Laodikia dan supaya surat yang untuk Laodikia dibacakan juga kepadamu. (Col 4:16)

Sangatlah wajar jika kemudian dalam identifikasi perjalanan kanon kitab-kitab perjanjian baru kita temukan bapa-bapa Gereja memiliki surat-surat yang tidak ditujukan langsung pada dirinya atau jemaatnya

Clement Bishop Roma (60-100), yang namanya disebutkan dalam surat Paulus pada jemaat di Filipi, disebutkan mengutip apa yamg ditulis di Kisah Para Rasul, Surat Roma, Surat 1 Korintus, Surat Efesus, surat Titus, Surat Ibrani dan Surat 1 Petrus.

Ignatius Bishop Antiokhia (80-117) memnag tidak mengutip secara persis naskah-naskah Perjanjian baru tapi tulisan-tulisannya bisa dilihat mengacu pada Matius, Lukas, Yohanes, Roma, 1&2 Korintus, Galatia, Efesus, dan 1&2 Timotius

Polycarp Bishop Smyrna (69-155) yang martir dibawah pemerintahan Roma, memiliki 16 kitab sebagai kanon Perjanjian Baru, dia tidak menyebutkan kitab Matius, Kolose, 1 Tesalonika, Titus, Filemon, Yakobus, 2 Petrus, 1,2,3 Yohanes, Yudas dan Wahyu

Justin Martyr (100-165) mengutip dari Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Para Rasul, Roma, 1 Korintus, Galatia, Efesus, Kolose, 2 Tesalonika , Ibrani dan 1 Petrus. Diduga Justin mengenal kitab-kitab PB lainnya tapi dia tidak mengutipnya dalam tulisan-tulisannya.

Irenaeus Bishop (130-202) dari Lyon, dia dibawa ke Asia Kecil, dilatih oleh Polikarpus murid Yohanes dan kemudian menghabiskan waktu di Roma, mengutip dari kurang lebih 25 buku Perjanjian Baru. Irenaeus memasukkan Sheperd of Hermes dan juga Surat 1 Clement.

Cardinal L.A Muratori menemukan manuskrip dari tahun 190 yang berisi list kitab PB di sebuah perpustakan di Milan pada  abad ke 8, ada Lukas, Yohanes, Kisah Para Rasul, Roma, 1&2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1&2 Tesalonika, 1&2 Timotius, Titus, Filemon, 1&2 Yohanes, Yudas, Wahyu, Hikmat Salomo dan Apokaliptik Petrus, ada 20 list Kitab yang ada di Perjanjian Baru. Muratorian Canon tidak memasukkan Sheperd of Hermes, jelas tidak masuk dalam canon

Clement dari Alexandria (155-220) salah satu dari scholar Kristen, menurut Eusebius Clement menulis tafsiran hampir semua kitab yang ada kanon dan beberpa tulisan yang diragukan. Dari kutipan dalam tulisannya Clement mengambil dari kitab kitab yang nantinya jadi kanon, yakni Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Para Rasul, Roma, 1&2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1&2 Tesalonika, 1&2 Timotius, Titus, Ibrani, 1 Petrus, 1 Yohanes,, Yudas, Wahyu. Clement tidak menyebutkan Filemon, Yakobus, 2 Petrus, dan 2&3 Yohanes. Clement memasukkan Didache, Surat Barnabas, 1 Clement, Apokaliptik Petrus, Sheperd dari Hermas, dan bisa jadi Kisah Rasul Petrus dan Kisah Rasul Paulus
Clement jelas membedakan mana tulisan kanon dan mana apokrifa

Tertullian (160-220) dari Carthage, sama seperti Irenaeus dia juga banyak mengutip dari naskah PB, Matius Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Para Rasul, Roma, 1&2 Korintus, Galatia,Efesus, Filipi Kolose, 1&2 Tesalonika, 1&2 Timotius, Titus, Ibrani, Yakobus, 1Petrus, 1&2 Yohanes, dan wahyu. Hampir lemgkap, hanya Filemon, 2 Petrus dan 3 Yohanes yang tidak disebutkan.
Hypolitus (170-225) diajar oleh Ireaneus juga menyebutkan banyak kutipan dari hampir seluruh naskah PB, yang dia tidak sebutkan hanya Fileon dan 3 Yohanes

Origen (185-253) berkeliling dan mengunjungi komunitas Kristen Roma, Athena, Syria, Kapadokia, dan Arabia dan mencatat material biblika yand dipakai ditempat tempat yang dia kunjungi tersebut. Tahun 230 dia menyusun list buku PB yang umum bisa diterima oleh orang-orang Kristen, yakni 4 Injil, Kisah Para Rasul, 13 Surat Paulus, 1 petrus, 1 Yohanes dan Wahyu. Kitab-kitab yang masih dipertanyakan, karena tidak semua menerima 3 Yohanes, sementara Ibrani, 2 Petrus,2&3 Yohanes, Yakobus dan Yudas, Origene menerimanya meski belum semua komunitas kristen punya pendapat yang sama

Eusebius dari Caesarea (265-339) Bapa Gereja dari awal abad ke 4 mewarisi Perpustakaan milik Origen dan juga meneladani tradisi bapak angkatnya yakni Pamphilus yang mati martir. Daftar Eusebius hampir meliputi semua buku Perjanjian Baru kecuali Yakobus, Yudas, 2 Petrus, 2&3 Yohanes, walau buku-buku ini diterima oleh sebagian besar orang-orang Kristen pada masa itu.

Athanasius (296-373) Bishop Alexandria adalah yang pertama mendaftar semua 27 kitab PB seperti yang kita kenal dalam canon yang dia susun, Athanasius menulisnya pada suratnya kepada jemaatnya pada tahun 367

Yesus disalib tahun 30 M, dan Injil Yesus Kristus ditulis selesai tahun 60an M, jadi kira-kira selama 30 tahun Yesus dan pengajarannya diteruskan secara lisan. Mengapa lama sekali tradisi pengajaran PB baru dituliskan karena para rasul dan saksi mata masih banyak yang hidup dan mereka sangat mengingat jelas peristiwa tersebut  Baru kemudian ketika perlu untuk mneruskan secara tertulis karena makin banyak Yang perlu mendengar dan saksi hidup sudah semakin sedikit
Dari Perjalanan Perjanjian Baru dari mulai waktu peristiwa terjadi dan tradisi lisan dan tradisi tulisan sangat berdekatan maka apa yng mereka saksikan baik secara lisan dan tulisan kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan

Next kita belajar tentang Codex dan Sidang Konsili yak


Thursday, April 23, 2020

Perjalanan KItab Perjanjian Lama


Perjalanan Perjanjian Lama
Orang Yahudi sangat memelihara tulisan-tulisan dari para Nabi, karena percaya bahwa tulisan-tulisan tersebut datang langsung dari TUHAN. Kumpulan tulisan ilahi yang kemudian dikenal dengan Tanakh oelh orang Yahudi ini akhirnya menjadi bagian tidak terpisahkan dari kekristenan dan menjadi  bagian integral dari Canon Alkitab Kristen
Perjanjian Lama masuk kanon ALkitab karena sifat alaminya yang memiliki otoritas ilahi dan Israel pun mengakui hal ini.
Dari tulisan-tulisan sejarawan seperti Philo ataupun Josephus, kita tahu bahwa kitab Suci yang kita kenal sebagai Perjanjian Lama ini sudah dikenal di sebelum abad pertama juga, ambilah tahun 20 SM sampai 50 M bisa dijumpai di tulisannya Philo, kita juga bisa mnejumpai istilah atau sebutan Kirab Suci ini dari tulisan Josephus juga yang menulis dari tahun 90-100 M
Alkitab Perjanjian Lama memberitahu kita bahwa di masa-masa awal, wahyu tertulis ini dituangkan  sebagai tulisan pada lempengan atau loh batu dan disimpan di Tabut Perjanjian. Jika disimpan disana pertanyaanya bagaimana cara mengajarkan pada orangorang Israel masa itu? Dengan cara tutur tinular, diajarkan lisan kepada anak cucu
Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu,
(Deu 4:9)
Kemudian kita tahu bahwa Musa menuliskan lima buku, secara tradisi Yahudi lima kitab Musa ini disebut Kitab Torah dan Musa memerintahkan untuk mengajarkannya secara lisan
Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.
(Deu 6:6-9)
Imam-imam juga diperintahkan untuk membacakannya dihadapan jemaah Israel, itulah sebabnya Jemaah Israel hapal dan mengajarkannya pada anak-anaknya
Setelah hukum Taurat itu dituliskan Musa, maka diberikannyalah kepada imam-imam bani Lewi, yang mengangkut tabut perjanjian TUHAN, dan kepada segala tua-tua Israel. Dan Musa memerintahkan kepada mereka, demikian: "Pada akhir tujuh tahun, pada waktu yang telah ditetapkan dalam tahun penghapusan hutang, yakni hari raya Pondok Daun, apabila seluruh orang Israel datang menghadap hadirat TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya, maka haruslah engkau membacakan hukum Taurat ini di depan seluruh orang Israel.
(Deu 31:9-11)


Dan disimpan di sampin Tabut Perjanjian
Ketika Musa selesai menuliskan perkataan hukum Taurat itu dalam sebuah kitab sampai perkataan yang penghabisan, maka Musa memerintahkan kepada orang-orang Lewi pengangkut tabut perjanjian TUHAN, demikian: "Ambillah kitab Taurat ini dan letakkanlah di samping tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, supaya menjadi saksi di situ terhadap engkau.
(Deu 31:24-26)
Joshua Ketika sampai di Tanah Perjanjian juga membacanya dihadapan Jemaah Israel
Tidak ada sepatah katapun dari segala apa yang diperintahkan Musa yang tidak dibacakan oleh Yosua kepada seluruh jemaah Israel dan kepada perempuan-perempuan dan anak-anak dan kepada pendatang yang ikut serta.
(Jos 8:35)
Kemudian jika kita melihat seluruh Perjanjian Lama kita juga menemukan bahwa orang-orang yang dipakai TUHAN meneruskan menuliskan apa yang mereka, orang-orangIsrael alami bersama TUHAN, sebagian kitab-kitab tersebut hilang (tentang kitab-kitab yang disebutkan di PL dan kemudian hilang bisa dibaca di post IG @peterskriss)
Perhatikan ini
Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem. Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN. (Jos 24:25-26)
Apakah Yosua menulis buku lain lagi yang juga sekarang sudah tidak ada lagi?
Sama seperti Samuel, menuliskan sebuah piagam yang kenudian juga tidak ada lagi,
Kemudian Samuel menguraikan kepada bangsa itu tentang hak-hak kerajaan, menuliskannya pada suatu piagam dan meletakkannya di hadapan TUHAN; sesudah itu Samuel menyuruh seluruh bangsa itu pulang, masing-masing ke rumahnya.
(1Sa 10:25)
Dan kita tahu bahwa Samuel juga berkeliling menjadi hakim bagi orang-orang Israel, bisa hampir dipastikan bahwa Samuel juga mengajarkan Kitab Torah Musa kepada orang-orang Israel dan untk itu menurut para ahli bisa jadi ada Salinan Torah Musa di jaman Samuel, yang digunakan oleh Samuel atau disalin oleh Samuel sendiri, pada masa lampau sampai jaman Yesus kita tahu bahwa ada komunitas-komunitas Yahudi yang mengabdikan dirinya untuk menyalin Kitab Suci, seperti Komunitas Essenes, Qumran
Jadi tulisan Perjanjian Lama sampai jaman Yesus kita bisa telusuri sejarahnya dan mendapatkan kenyataan bahwa orang-orang Israel, orang-orang Yahudi benar-benar menaruh Tulisan Suci ini di tempat yang sangat berharga menyimpan, menyalin dan mengajarkannya

Jika disusun kronologis transmisi dari mula Musa hingga kita mendapatkan Perjanjian Lama yang dipakai orang-orang Yahudi abad pertama termasuk Yesus dan para Rasul dan berlanjut pada bapa-bapa gereja dan sampai abad ke 10 kira-kira demikian

1446 SM, Sepuluh Perintah dan Kitab Torah Musa seperti yang tertulis diatas
1050 SM, TORAH - SALINAN NAYOT, dekat Rama Tempat tinggal Samuel, dan kita juga tahu bahwa Samuel juga menulis kitab Hakim-hakim dan Kitab Samuel, banyak yang berpendapat bahwa Samuel menetap di Rama dan membuat sekolah di Nayot
Tetapi kepada Saul diberitahukan bahwa Daud ada di Nayot dekat Rama. Sebab itu Saul mengirim beberapa utusan untuk menangkap Daud. Tetapi mereka mendapati sekumpulan nabi yang sedang menari-nari dan berteriak-teriak bersama-sama, dipimpin oleh Samuel. Lalu para utusan Saul itu dikuasai oleh Roh Allah sehingga mereka juga mulai menari-nari dan berteriak-teriak.
(1Sam 19:19-20
623 SM, TORAH MUSA – JAMAN RAJA YOSIA, Israel sudah terpecah jadi dua, dan kemerostan moral diantara keduanya, Siapa Raja yang memimpin demikian jugalah tercermin pada rakyat yang dipimpinnya, jika Rajanya takut akan TUHAN dan mengikuti jejak Daud maka rakyatnya pun ikut hidup takut akan TUHAN . Yosia memerintah Yehuda di masa-masa akhir Yehuda sebelum dibuang ke Babel. Dia mengadakan reformasi dan menemukan Kembali Kitab Torah Musa
Berkatalah imam besar Hilkia, kepada Safan, panitera itu: "Telah kutemukan kitab Taurat itu di rumah TUHAN!" Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, dan Safan terus membacanya. Kemudian Safan, panitera itu, masuk menghadap raja, disampaikannyalah kabar tentang itu kepada raja: "Hamba-hambamu ini telah mengambil seluruh uang yang terdapat di rumah TUHAN dan memberikannya ke tangan para pekerja yang diangkat mengawasi rumah itu." Safan, panitera itu, memberitahukan juga kepada raja: "Imam Hilkia telah memberikan kitab kepadaku," lalu Safan membacakannya di depan raja. Segera sesudah raja mendengar perkataan kitab Taurat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya. Kemudian raja memberi perintah kepada imam Hilkia, kepada Ahikam bin Safan, kepada Akhbor bin Mikha, kepada Safan, panitera itu, dan kepada Asaya, hamba raja, katanya: "Pergilah, mintalah petunjuk TUHAN bagiku, bagi rakyat dan bagi seluruh Yehuda, tentang perkataan kitab yang ditemukan ini, sebab hebat kehangatan murka TUHAN yang bernyala-nyala terhadap kita, oleh karena nenek moyang kita tidak mendengarkan perkataan kitab ini dengan berbuat tepat seperti yang tertulis di dalamnya."
(2Ki 22:8-13)
Di 610 SM orang-orang Samaria menyalin Torah jaman Yosia ini dan, Salinan-salinannya ada sampai sekarang, Pentateukh Samaria. Jadi orang samaria ini hanya mengakui otoritas Kitab Musa saja.
560 SM, Nabi Yeremia menuliskan KITAB RAJA-RAJA, tradisi Rabbi, dari Talmud Bava Batra mengatakan bahwa Yosua menulis Kitab Yosua, hingga kematiannya, imam besar Eleazar dan Pinehas meneruskan narasi itu. Samuel, Talmud mengatakan, menulis Kitab hakim dan Kitab Samuel, sampai kematiannya, kemudian nabi Nathan dan Gad melanjutkannya. Dan kitab raja raja, juga menurut tradisi, ditulis oleh nabi Yeremia.
450-400 SM, Ezra menterjemahkan kitab-kitab yang ada dari IBRANI-ARAM, dan menuliskan kitab Tawarikh.
Kitab Tawarikh, Kitab Terakhir  yang ditulis di Perjanjian Lama, Ezra Memakai sumber-sumber terdahulu, melengkapi kitab Samuel dan kitab Raja-raja dan kemungkinan kitab-kitab yang sekarang hilang, EZRA juga translate Kitab-kitab yang ada dari Bahasa Ibrani ke Bahasa Aram, Bahasa yang dipakai Yahudi masa setelah pembuangan

282 SM, Septuaginta BRANI-YUNANI, Ptolemy II memerintahkan 70 Rabbi Yahudi untuk menterjemahkan Tanakh ke Bahasa Yunani, makanya disebut Septuagint, dari frase Latin Septuaginta Interpretum, terjemahan dari 70 orang
Inilah Perjanjian Lama yang banyak dipakai di Jaman Yesus, Rasul-rasul dan Bapak-bapak Gereja Awal. Bahasa Yunani adalah Bahasa Internasional masa itu, lingua franca. Ada yang mengatakan bahwa Yesus membaca Tanakh Bahasa Yunani alias Septuagint dan memparafrasekannya dalam Bahasa Aram, seperti kita lihat di film The Passion of Christ
160 M muncul Perjanjian Lama Salinan komunitas Rabbi Yahudi Masorah yang kemudian disebut Masoretic Text. Pada tahun 1008 M Masoretic Text terbit dengan huruf vocal, persiapan dari th 600-900


Bapa bapa gereja juga membaca text Perjanjian Lama, banyak bukti, beberapa diantaranya adalah
Melito, Bishop Sardis th 170 M menulis surat pada Onesimus dan menyebutkan list kitab-kitab Perjanjian Lama karena Onesimus ingin belajar tentang Yesus Kristus dari Perjanjian Lama dan juga menuliskan ringakasan bagi Onesimus, kira-kira paraphrase nya demikian
“Karena kamu semangat banget untuk mendengar Firman yang benar, dan memiliki ringkasan kitab Torah dan para nabi mengenai Juruselamat kita dan segala tulisan mengenai iman kita dan lebih lagi kamu ingin mengetahui fakta-fakta yang akurat tentang kitab-kitab tersebut, ada berapa banyak, apa saja yang ditulis ddidalamnya maka saya terbeban untuk menuliskannya bagimu , karena saya tahu kamu sedemikian semnagat untuk belajar mengenai iman kita, dan terus bergumul belajar tentang keselamatan kekal yang telah kamu terima, dan aku tahu kamu menaruh semuanya sebagai prioritas sebagai wujud cintamu kepada Allah”
Origen 185-253 M salah satu dari pemikir biblika gereja awal mengatakan bahwa sesuai dengan tradisi Ibrani ada 22 kitab kanonik, jumlah ini  sama dengan jumlah huruf abjad Ibrani juga dan kemudian Origen menuliskan daftar kitab-kitab tersebut
Athanasius, bishop Alexandria kepada jemaatnya tahun 367 M, Athanasius menulis surat merespon banyak nya ajaran-ajaran palsu dari guru-guru palsu dengan klaim terhadap kitab-kitab lain yang menurut mereka juga harus punya otoritas sama sepeeti Kitab suci.
Athanasius memberikan list kitab-kitab Perjanjian Lama, menyebutkan 22 kitab Perjanjian Lama


Selain mereka juga ada Jerome, Tyranius Rufinus juga, hal ini membuktikan bahwa Bapa-bapa gereja juga membaca Perjanjian Lama dengan isi kitab yang sebagian besar mirip dengan yang kita miliki sekarang dan memegangnya sebagai Kitab Suci, berbarengan dengan Salinan injil dan surat-surat para rasul dan tradisi pengajaran para rasul

Nah kita sebagai gereja abad modern tentunya melihat semua fakta sejarah diatas seharusnyalah memiliki sikap yang sama yakni terus membaca Kitab Suci baik PL ataupun PB setiap hari, seperti Yesus Kristus, Para Rasul dan jemaat mula-mula dan tidak meragukan Kitab keaslian Kitab Suci

yuuk baca!
TUHAN memberkati


sumber-sumber sejarah dari biblicadotca dan buku The Journey From text to translation