Kalau kita bicara persepuluhan, seperti biasa kita harus liat dimana kata persepuluhan awal pertama kali disebutkan, sudah ketemu?
Jika sudah tentunya kita akan bertemu juga dengan dua orang pribadi disana Abram dan Melkisedek, Kejadian 14:1
Abram kita sudah kenal, tetapi siapa Melkisedek?
Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja. Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. (Kejadian 14:17-20)
Dari sinilah asal Persepuluhan tersebut. Sebelum bahas ini mari kita lihat siapa Melkisedek dulu, karena akan memberikan fondasi yang kuat tetang materi yang akan kita diskusikan.
Silahkan ambil kopi dulu, panaskan air, rebus indomie, atau siapkan dompet untuk bayar persepuluhan segera.
Melkisedek adalah nama yang banyak mengundang dan mengandung arti yang beraneka ragam. Menurut Definisi Thayer, arti dari Melkisedek adalah “Raja Kebenaran”, sedangkan menurut Word Study, Melkisedek ini disalin dari bahasa Ibrani: “Malki – Tsedek” yang juga adalah Raja Salem (Yerusalem) dan Imam Yahweh kontemporer bagi Abraham (Kejadian 14:17-20).
Nama Melkisedek keluar lagi di Mazmur
TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek." (Psalms 110:4)
Kemudian muncul lagi di Ibrani,
Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia. Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. (Hebrews 7:1-2)
Ada beberapa ahli Alkitab yang menginterpretasikan nama Melkisedek sebagai seorang teophani atau pernyataan Yesus Kristus dalam rupa manusia sebelum inkarnasi-Nya sebagai manusia di Bethlehem, atau pra Bethlehem. Kemungkinan yang lain adalah sesuai dengan identitas Melkisedek, bahwa dia adalah keturunan dari Sem; atau bahwa dia adalah raja dan imam dari bani Kanaan.
Bila melihat Ibrani 7:2 Melkisedek dikenal sebagai “Raja Kebenaran.” Dia memerintah sebagai raja Salem (yang berarti damai), atau sebagai raja Yerusalem. Ia diperkenalkan sebagai bayangan dari Yesus sebagai Raja Kebenaran dan Damai. Lebih jauh Melkisedek menggabungkan di dalam dirinya fungsi ke-raja-an dan ke-imam-an. Yang di dalam Perjanjian Lama tak lazim dan tidak bisa dilakukan. Raja tidak bisa jadi Imam, begitu juga sebaliknya: Imam tidak bisa menjadi Raja.
Sepanjang Ibrani 5 sampai 7 menjelaskan tentang ke Imam an Yesus Kristus yang adalah menurut peraturan Melkisedek bukan peraturan Harun, (Yesus Kristus dari suku Yehuda bukan suku Lewi) yaitu peraturan ke-imam-an yang jauh lebih tinggi dari peraturan Harun, bahkan yang tidak ada cacat di dalam pelayanan-Nya sebagai Imam Besar. Sebagai pemilik ke-raja-an dan ke-imam-an, maka Ia sanggup mengimpartasi yang dilayaninya itu dengan kelimpahan yang luar biasa. Dia jauh melebihi keterbatasan nenek moyang kita, Ia menjadi fakta hidup dari Inkarnasi logos yang menjadi manusia. Mari kita lihat beda Melkisedek dan Harun.
Perbedaan kontras antara ke-imam-an Harun dan ke-imam-an Melksedek adalah dalam pribadi, peraturan, dan durasi (lama)-nya.
Pribadi Nama Melkisedek itu bukanlah nama sebuah gelar atau panggilan kehormatan. Ini adalah sebuah kedudukan, sebuah posisi yang harus diisi oleh seorang calon yang berlayak untuk itu. Istilah ini datang dari dua kata Ibrani; melek dan tsedek. Kata Ibrani melek, berarti Raja dan tsedeq artinya kebenaran. Itu sebabnya istilah Melkisedek ini secara literatur berarti Raja Kebenaran. Karena Raja selalu berkuasa di atas daerah yuridiksinya, maka siapapun Melkisedek ini pasti memiliki kedudukan yang tinggi dan memiliki daerah yang ada dibawah yurisdiksinya yang bernama: kebenaran. Ia, pastinya haruslah seorang “raja” dari sebuah kebenaran yang hakiki (aletheia). Yesus adalah Kebenaran itu sendiri.
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (John 14:6)
Peraturan : Yang jadi imam menurut peraturan Harun di Kitab immamat hanyalah yang berasal dari keturunan Harun. Yesus berasal dari keturunan Yehuda, keturuana Daud tidak bisa menjadi Imam. Tetapi menurut Peraturan Melkisedek, Yesus adalah Imam sebab dia Kebenaran.
Durasi, Ketika tirai bait Allah robek pada saat peritiwa Penyaliban pada saat itulah peranan Imam selesai, sebab siapapun bisa masuk ke ruang maha kudus melalui Salib dan Kebangkitan Yesus Kristus. Sementara Keimaman Yesus Kristus kekal selama-lama nya
Sekarang mari kita Tarik hubungan Melkisedek Yesus dan Persepuluhan. Sebuah fakta sudah pasti. Bahwa persepuluhan sudah ada jauh sebelum zaman Musa. Abram memberi perpuluhan kepada Melkisedek. Pernyataan di dalam Kejadian 14:20 adalah hubungan antara persepuluhan dengan apa yang dituliskan Penulis Ibrani di dalam Ibrani 7. Melkisedek adalah Imam yang menerima persepuluhan. Kristus juga. Kristus sekarang adalah Imam Besar kita menurut peraturan atau sama kedudukannya dengan Melkisedek (Ibrani 6:20).
“Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik.”
Ini tidak bisa dibayangkan dengan sembarang manusia. Deskripsi pribadinya jelas dihubungkan dengan seorang yang kekal. Sejak kedudukan Kristus disamakan dengan Melkisedek, maka tidak ada pilihan lain, Yesus adalah Melkisedek, Imam dari Allah.
Sebagai Imam Besar Kristus memiliki pelayanan. Pelayanan itu adalah pelayanan Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru (2 Korintus 3:6). Sejak Perjanjian Lama telah diajarkan bahwa persepuluhan adalah milik Allah, bukan orang Lewi (Imamat 27:30). Persepuluhan diberikan kepada orang Lewi untuk pelayanan mereka, tetapi persepuluhan adalah Allah yang menggunakannya bila Ia melihat memang cocok untuk digunakan bagi keperluan tertentu. Yesus Kristrus sebagai Melkisedek selalu memiliki otoritas menerima perpuluhan.
Dengan kematian-Nya di Salib, pelayanan Imamat Perjanjian Lama berakhir. Dan persepuluhan kembali kepada Melkisedek. Penulis Ibrani berkata:
“Karena itu andaikata oleh Imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan – sebab karena imamat itu orang Israel telah menerima Taurat – apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun? Sebab jikalau imamat berubah, dengan sendirinya akan berubah pula hukum Taurat itu” (Ibrani 7:11-12).
Hukum Imamat sudah diganti dengan peraturan Melkisedek; maka sama seperti zaman Musa mereka boleh mengambil perpuluhan dari umat Israel, maka sekarang setelah dirubah, Melkisedekpun atau Yesus Kristus sebagai Imam Besar Agung kita, memiliki hak untuk menerimanya. Dulu diberikan kepada orang Lewi. Sekarang dikembalikan kepada Kristus. Dia adalah Imam Besar yang mengatur, memimpin dan mengarahkan jemaat-Nya melalui hamba-hamba Tuhan yang ditunjuk-Nya.
Perjanjian baru lewat Ibrani 7, tidak menghapuskan persepuluhan sama sekali; malah menguatkan kenyataan itu. Karena Melkisedek adalah Imam selama-lamanya yang menerima perpuluhan dan Kristus juga demikian. Perjanjian Baru adalah pelayanan-Nya. Dia duduk disebelah kanan Bapa (Ibrani 4:14), memimpin dan mengarahkan jemaat-Nya yang dikasihi-Nya dan yang sejati. Ketika kita memberi dalam atau untuk jemaat, kita memberi bagi Tuhan Yesus.
Ke Imaman Yesus adalah restorasi dari keimaman Melkisedek. Persepuluhan adalah tindakan penyembahan. Semua penyembahan kepada Kristus adalah sukarela. Ini adalah dasar dari pengelolaan di Perjanjian Baru. Dan ini juga harus menjadi dasar kita di dalam membawa persepuluhan kepada Kristus. Dengan sukarela dan penuh sukacita.
Beberapa orang ada yang berkeras untuk tidak mau memberi perpuluhan. Dengan alasan tidak ada hukum perpuluhan sekarang ini, bahwa sekarang kita ini ada dibawah “pemberian atau anugerah Kristus”, dlsb, dlsb. Pandangan apa saja yang Anda pegang, satu hal sudah pasti dimana saja persepuluhan diberitakan; itu adalah milik Allah. Bagi mereka yang berpendirian memegang dasar: “memberi sukarela secara kristiani”, anda boleh melihat dimanapun adanya; Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru, Tuhan tidak pernah berkata bahwa persepuluhan itu adalah kurang dari sepuluh persen dari hasil keuntungan. Kita adalah pemberi yang rela memberi dengan loyalitas tinggi, pasti akan memerhatikan hal ini dengan tidak menunggu lama atau berdalih-dalih.
“Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” (2 Korintus 9:6-7).
Jadi menurut diskusi diatas kita masih memberikan persepuluhan dan janji-janji yang mengikutinya juga masih berlaku, kepada siapa? Yesus Kristus, lewat gerejaNya, karena Gereja adalah tubuh Kristus di Bumi. Sampai kapan? Sampai selama-lama nya kita tinggal di Bumi ini.
Jadi disimpulkan bahwa Persepuluhan adalah pemberian 1/10 dari penghasilan kita diberikan kepada Imam.
Pra Torah, Abram memberikannya kepada Imam Maha Tinggi yakni Melkisedek, jaman Torah karena terjadi Imam Harun dan keturunannya dipilih sebagai Imam di Israel maka Persepuluhan diberikan kepada Suku Lewi, untuk kehidupan mereka karena mereka tidak mendapat tanah warisan sebab tugas mereka untuk menyelenggarakan segala sesuatu di Kemah Pertemuan atau Bait Suci sehingga mereka berhak atas Persepuluhan tersebut. Jaman Paska Torah atau Paska Tabernakel, karena Bait Suci sudah dihancurkan dan orang-orang Lewi sudah terpencar tersebar kemana mana, kita jarang menmukan bukti atau tulisan tentang persepuluhan lagi, di jaman Yesus masih disebutkan tentang persepuluhan karena Bait Suci masih berdiri. Secara logic karena Bait Suci juga sudah tidak ada dan kita adalah Bait SuciNya di bumi ini Maka keimaman kembali kepada Melkisedek, dan Yesus adalah Imam Melkisedek. Jadi kita berikan kepada Yesus Kristus. Dan Yesus adalah kepala dan ada di Sorga, sementara tubuhNya ada di Bumi da nada pekerjaan di Bumi maka persepuluhan kita berikan kepada Yesus Kristus dan Gereja Nya di Bumi ini.
Seperti Pemazmur katakan dan nubuatkan tentang Yesus :
TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek." (Psalms 110:4)
Persepuluhan tidak ada hubungannya dengan Torah ataupun pembagian jaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tetapi berhubungan dengan Abraham dan Melkisedek.
Benar Bait Suci secara fisik sudah tidak ada lagi namun kita bisa adopsi atau lihat pattern dan belajar prinsip-prinsip tentang persepuluhan ini pada jaman Bait Suci masih ada dan persepuluhan dibawa ke sana oleh orang-orang Israel.
Mengapa? Sebab kita menemukan situasi yang mirip tentang transformasi atau perubahan dari jaman Abraham ke Jaman Israel sebagai sebuah bangsa atau Kerajaan dengan jaman gereja mula-mula ke jaman gereja modern seperti sekarang. Perubahan dari Jaman Patriakh/Family system yang sederhana ke jaman Kerajaan yang lebih kompleks, sama seperti jaman gereja rumah di Kisah para rasul ke Gereja Modern dengan segala hal tentang organisasi yang tidak kecil sekarang ini. Jadi bisa dikatakan mirip kan?
Apa yang Alkitab katakan tentang Persepuluhan di Jaman Tabernakel?
IMAMAT 27:30
Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN.
BILANGAN 18:21
Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan.
Ulangan 12:5 – 6
Tetapi tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu sebagai kediaman-Nya untuk menegakkan Nama-Nya di sana, tempat itulah harus kamu cari dan ke sanalah harus kamu pergi. Ke sanalah harus kamu bawa korban bakaran dan korban sembelihanmu, persembahan persepuluhanmu dan persembahan khususmu, korban nazarmu dan korban sukarelamu, anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu.
ULANGAN 12:10-11
Tetapi apabila nanti sudah kamu seberangi sungai Yordan dan kamu diam di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dimiliki, dan apabila Ia mengaruniakan kepadamu keamanan dari segala musuhmu di sekelilingmu, dan kamu diam dengan tenteram, maka ke tempat yang dipilih TUHAN, Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah kamu bawa semuanya yang kuperintahkan kepadamu, yakni korban bakaran dan korban sembelihanmu, persembahan persepuluhanmu dan persembahan khususmu dan segala korban nazarmu yang terpilih, yang kamu nazarkan kepada TUHAN.
Ulangan 26:13
Dan haruslah engkau berkata di hadapan TUHAN, Allahmu: Telah kupindahkan persembahan kudus itu dari rumahku, juga telah kuberikan kepada orang Lewi, dan kepada orang asing, anak yatim dan kepada janda, tepat seperti perintah yang telah Kauberikan kepadaku. Tidak kulangkahi atau kulupakan sesuatu dari perintah-Mu itu.
Jadi kita bawa Korban Persepuluhan kita ke tempat dimana Nama Tuhan ditegakkan, Dimana Nama Tuhan ditinggikan!! Sebuah tempat. Siapa yang menerima? Tetap orang-orang Lewi yang reserve tempat Nama Tuhan ditegakkan tersebut, untuk memelihara tempat tersebut juga membalas pekerjaan mereka di tempat Umat Tuhan bertemu Tuhan di kemah Pertemuan. Selain orang Lewi yang berhak terima adalah janda, anak yatim dan orang asing. Bagaimana praktek nya dalam era modern sekarang?
Sederhana sekali, kita memuji TUHAN menegakkan, meninggikan Nama TUHAN secara korporat bersama-sama tubuh Kristus yang lain persis seperti jaman Tabernakel dulu ya di Gereja. Orang-orang Lewi adalah adalah para pekerja Tuhan baik fulltimer maupun volunteer. Pada jaman itu Diberikan kepada Imam dan pendistribusiannya sesuai dengan keberadaan orang-orang Lewi yang melayani di Bait Suci, termasuk juga diberikan kepada Janda, Yatim dan Orang Asing, Bait Sucilah pusat pengaturan semua hal tersebut.
Jadi bawalah persepuluhan ke tempat dimana kita beribadah, ke tempat dimana kita tertanam. Sebuah gereja local dimana kita digembalakan dan diberi makanan rohani secara teratur.
Kembali ke Kisah Abram dan Melkisedek, mengapa Abram membawa atau memberikan persepuluhan dan menyerahkan kepada Melkisedek. Kita lihat apa jawaban Alkitab.
Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah Syawe, yakni Lembah Raja. Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. (Kejadian 14:17-20).
Kata kuncinya adalah “TELAH” jadi persepuluhan adalah ucapan syukur, karena TUHAN telah memberi Abram kemenangan.
Kemudian ketika Persepuluhan menjadi bagian dari HUKUM Torat kata kunci nya juga “TELAH”
"Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
“I am the LORD your God, who brought you out of Egypt, out of the land of slavery”. (Exodus 20:2)
Semua hukum yang difimankan setelah kata ini adalah respon yang paling benar karena TUHAN telah lakukan semuanya untuk membawa orang Israel keluar dari Mesir, membebaskan mereka dari tirani, membebaskan merek dari perbudakan. Termasuk didalamnya adakalah membawa persembahan, membawa korban persepuluhan kepada TUHAN.
Yang menerima dan mengelola adalah orang-orang LEWI karena mereka ditetapkan sebagai Imam oleh TUHAN, dan karena pekerjaan merekalah maka Kemah Tuhan, Kemah Pertemuan ada dan semua ibadah dan penyembahan berjalan sebagaimana mestinya, sesuai yang TUHAN perintahkan.
Jadi jika ada pertanyaan mengapa diberikan kepada orang Lewi? Diatas lah jawabannya. Kemudian di era modern ini siapakah orang Lewi? Setiap orang yang melayani di Rumah Tuhan yang menyelenggarakan Ibadah setiap hari nya sesuai yang gereja tersebut adakan.
Pertanyaan mengapa berikutnya adalah, mengapa kita masih terus membawa korban persepuluhan. Bagi saya sesuai dengan prinsip dan pattern Alkitab diatas adalah karena TUHAN telah membawa kita terbebas dari perbudakan dosa, terlepas dari belenggu dosa, membawa kita keluar dari kegelapan menuju terangNya yang ajaib, TUHAN telah menyelematkan kita lewat KORBAN YESUS di KAYU SALIB di GOLGOTHA. Itu alasan pertamanya.
Apa jadinya jika tidak ada orang-orang yang melayani di Rumah Tuhan.
2 TAWARIKH 31:4
Selain itu raja menyuruh penduduk Yerusalem membawa persembahan yang ditentukan bagi para imam dan orang Lewi, supaya mereka dapat mencurahkan seluruh perhatian mereka kepada pelayanan di Rumah TUHAN seperti yang tercantum dalam hukum-hukum TUHAN.
Di catatan Tawarikh ditulis bahwa Raja Hizkia memulihkan keberadaaan Rumah Tuhan, termasuk juga orang-orang Lewi dipanggil bertugas. Selama ini mereka kembali ke tempat mereka dan bekerja karena tidak ada yang memelihara Rumah Tuhan, bahkan Rumah Tuhan ditutup.
NEHEMIAH 13:19-12
Kemudian kusuruh tahirkan bilik itu, sesudah itu kubawa kembali ke sana perkakas-perkakas rumah Allah, korban sajian dan kemenyan. Juga kudapati bahwa sumbangan-sumbangan bagi orang-orang Lewi tidak pernah diberikan, sehingga orang-orang Lewi dan para penyanyi yang bertugas masing-masing lari ke ladangnya. Aku menyesali para penguasa, kataku: "Mengapa rumah Allah dibiarkan begitu saja?" Lalu kukumpulkan orang-orang Lewi itu dan kukembalikan pada tempatnya. Maka seluruh orang Yehuda membawa lagi persembahan persepuluhan dari pada gandum, anggur dan minyak ke perbendaharaan.
Setelah pulang kembali dari pengasingan dan membangun kembali Bait Suci serta Yerusalem, orang-orang Lewi tidak diperhatikan. Sehingga tidak ada yamg bertugas didalam Rumah Tuhan.
Jadi selama masih ada Rumah Tuhan, selama masih ada ibadah dilaksanakan harus ada orang-orang Lewi yang bertugas, jika bukan Rumah Tuhan yang memperhatikan mereka, maka mereka akan mencari ladang untuk dikerjakan diluar Rumah TUHAN.
Mudah dibayangkan jika tidak ada yang mengatur dan melayani Ibadah di hari minggu maka tidak ada ibadah di hari minggu.
Itulah sebabnya Persepuluhan diberikan kepada orang-orang Lewi.
Jadi sejauh ini kita belajar :
PERSEPULUHAN ADALAH WUJUD UCAPAN SYUKUR DAN PENGAKUAN BAHWA SEMUA YANG DITERIMA HANYA KARENA TUHAN
KITA MEMBERI PERSEPULUHAN BUKAN KARENA TAKUT KUTUK TETAPI KARENA KASIH KARUNIA TUHAN YANG TELAH TUHAN BERIKAN BAGI KITA
PERSEPULUHAN ADALAH BENIH – KUDUS DIBAWA KEPADA TUHAN KE TANAH YANG DIPILIH TUHAN, DIMANA NAMANYA DITEGAKKAN, KEMAH PERTEMUAN/BAIT SUCI
UNTUK ORANG-ORANG LEWI YANG BEKERJA DI KEMAH PERTEMUAN/BAIT SUCI UNTUK ORANG ASING ANAK YATIM DAN JANDA
Ulangan 14:22
"Setiap tahun kamu harus menyisihkan sepersepuluh dari seluruh hasil tanahmu.
PERSEPULUHAN ADALAH KUDUS DIKHUSUSKAN BAGI TUHAN.
Jadi persepuluhan bukan sisa-sisa pendapatan kita, pemberian persepuluhan adalah wujud dari kita percaya kepada TUHAN, bahwa DIA akan memelihara kita, oleh sebab itulah kita berikan yang terbaik dan yang pertama buat TUHAN. Ingat cerita janda Sarfat, meski dia juga sedang membutuhkan namun dia mendahulukan untuk memberi kepada TUHAN lewat abdi Tuhan Elia.
1 Raja-raja 17:13
Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
Prinsip nya sama, sepersepuluh adalah bagian kecil dari yang kita dipercayakan mengelola, itu yang diminta TUHAN kita kemablikan kepadaNYA.
Janda tersebut taat dan percaya, sehingga TUHAN pelihara dia dan seisi rumahnya selama masa kekeringan dan kelaparan.
Tidak hanya itu saja, iman nya tumbuh rasa percaya nya kepada TUHAN tumbuh. Saat anaknya mati, dia meminta tolong kepada TUHAN, anaknya hidup kembali dan dia semakin percaya.
1 Raja-raja 17:24
Kemudian kata perempuan itu kepada Elia: "Sekarang aku tahu, bahwa engkau abdi Allah dan firman TUHAN yang kauucapkan itu adalah benar."
IF YOU CAN’T TRUST GOD IN AREA GIVING AND RECEIVING YOU CAN’T TRUST GOD IN ANY OTHER AREA
Bagaimana dengan Maleakhi 3:10 yang sering dikutip untuk mengajarkan tentang Persepuluhan?
Bawalah sepersepuluhanmu seluruhnya ke Rumah-Ku supaya ada makanan berlimpah di sana. Ujilah Aku, maka kamu akan melihat bahwa Aku membuka pintu-pintu surga dan melimpahi kamu dengan segala yang baik. (Malachi 3:10)
Mari kit abaca konteksnya mengapa Tuhan berfirman demikan lewat perantaraan Maleakhi.
MALEAKHI 3:8-10
Sekarang Aku bertanya kepadamu: Bolehkah manusia menipu Allah? Tentu saja tidak. Tetapi kamu menipu Aku juga. Kamu bertanya, 'Bagaimana?'
Jawab-Ku: Dalam hal membayar sepersepuluhan dan memberi persembahan. Seluruh bangsa menipu Aku, maka kamu semua kena kutuk. Bawalah sepersepuluhanmu seluruhnya ke Rumah-Ku supaya ada makanan berlimpah di sana. Ujilah Aku, maka kamu akan melihat bahwa Aku membuka pintu-pintu surga dan melimpahi kamu dengan segala yang baik.
Konteks nya adalah bangsa Israel tidak percaya kepada Tuhan dan menipu Tuhan memberikan persembahan-persembahan yang cacat. Itulah sebabnya Tuhan katakana, UJILAH AKU!!!!
Mereka bukannya tidak punya, mereka punya yang terbaik namun disimpan sendiri untuk mendapatkan keuntungan sendiri.
Lihat dan baca di pasal 1 dan 2 untuk mendapatkan utuh cerita ini.
Jadi isunya bukan kutuk, isunya adalah PERCAYA akan pemiliharaan TUHAN atau tidak.
Jadi kita memeberikan persepuluhan kepada TUHAN adalah sebuah Symbol dari completeness, penuh, sempurna, UTUH percaya kepada TUHAN
OUR TITHE IS A PROOF OF TRUST IN GOD
Bagaimana SIKAP kita dalam Memberi PERSEPULUHAN?
2 KORINTUS 9:6-7
Ingatlah! Orang yang menabur benih sedikit-sedikit akan memungut hasil yang sedikit juga. Tetapi orang yang menabur benih banyak-banyak akan memungut hasil yang banyak juga.
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Berilah dengan SUKACITA!!!
2 KORINTUS 9:15
Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu!
Berilah dengan penuh ucapan syukur!!
1 COR 13:3 NASB
And if I give all my possessions to feed the poor, and if I surrender my body to be burned, but do not have love, it profits me nothing.
Berilah karena kasih, karena cinta kepada TUHAN.
Pemberian kita adalah Benih, layak jika kita mengharapkan buah suatu saat nanti, harapkanlah karena Tuhan yang memeberikan pertumbuhan dan buah.
Tuhan memberkati.