Tuesday, January 19, 2016

Tips Singkat dalam Menafsirkan atau Interpretasi suatu ayat/bagian dalam Alkitab

Seringkali dalam kita menafsirkan suatu ayat, pasal atau kitab, entah untuk keperluan devotional sendiri ataupun persiapan ketika kita ditunjuk untuk sharring Firman Tuhan di Date atau di Persekutuan kita sering mengalami kebingungan atau bisa jadi juga malahan salah menafsirkan dan melenceng dari apa yang dimaksud oleh penulis asalnya.

Dalam kesempatan ini saya ingin membagi sedikit tips atau langkah-langkah singkat dalam menafsirkan suatu ayat atau bagian dalam Alkitab. Tentunya diharapkan Saudara sudah mengikuti kelas Basic Deeper Bible. Nah jika Saudara belum mengikuti Kelas Basic Deeper Bible, jika saudara DATE member JPCC maka saudara dapat mendaftarkan Anda, pada hari minggu besok tanggal 24 January 2016 di semua service JPCC baik yang ada di Kota Kasablanka ataupun Upper Room, be there!!

Ready? 
Ini dia tips nya:

Aturan-Aturan Penafsiran yang baik
1.                   Definisi
Pastikan kata-kata yang bersama dipakai baik oleh mereka/audiens atau Anda memiliki arti/definisi yang sama dan bisa dimengerti bersama.  Salah satu trick yang dipakai suatu aliran/cult adalah memberikan sebuah arti baru dari sebuah kata theologia, yang hanya pengikut aliran itu saja yang bisa mengerti. Pastikan kedua belah pihak membicarakan satu hal yang sama. Pastikan jika Anda sedang berdiskusi, kedua belah pihak sama-sama mengerti arti dari setiap kata yang anda ucapkan dalam diskusi tersebut.

2.                   Penggunaannya
Bagaimana asal muasal penggunaan kata tersebut? Bagaimana kata tersebut digunakan dalam Perjanjian Baru atau Perjanjian Lama? Atau bagaimana penggunaannya saat jamannya Paulus. Penggunaan sebuah kata dan artinya bisa berubah sejalannya dengan perubahan jaman. Saat ini anak muda di dunia sekarang menggunakan kata “wicked” untuk mengatakan sesuatu yang “good”,  “Awesome”

3.                   Konteks
Setiap kata haruslah diartikan sesuai dengan keinginan penulis bagaiman ia ingin mengartikan kata tersebut.  Contoh kata “grace”, bagi Paulus kata “grace”  memiliki arti lebih mendalam, dibandingkan dengan arti dari kata itu sendiri di abad pertama.   Kata-kata hanya akan berarti dan bisa dimengerti dalam konteks sesungguhnya jika kalimat-kalimat yang ada bisa saling tersambungkan, contohnya Tulisan-tulisan Paulus. Ada banyak kata-kata yang dulu nya umum atau biasa dipakai oleh khalayak ramai pada masa awal gereja berubah makna nya, artinya menjadi lebih mendalam dari sebelumnya, atau menjadi lebih sempit maknanya, setelah dipakai oleh para penulis Kitan, namun untuk menemukan itu kita harus mencari tahu asal muasal dan konteks pada mulanya terlebih dahulu.

4.                   Logika         
Komunikasi yang baik harus lah logis, masuk pada logika,  oleh sebab itu setiap kalimat ataupun ungkapan harus jelas dan bisa dimengerti dan mengalir dengan baik dengan kalimat-kalimat disekelilingnya.  Kalimat-kalimatnya harus saling terhubung secara logis kepada buah pikiran yang dinyatakan didalamnya. Jika terlihat tidak ada koneksi mungkin saja Anda belum menemukan tujuan atau maksud kalimat-kalimat tersebut. Ada benang merah yang menghubungkannya, itulah yang harus anda temukan. Dalam Kelas Basic Deeper Bible kita kenal istilah Sense Unit, suatu bagian yang masuk akal.

5.                   Kesudahan/Akhir
Tidak semua pemikiran harus dibuat pernyataan secara gamblang. Tidak semua informasi implisit harus dinyatakan. Beberapa kesimpulan dapat juga ditutup dengan perkataan yang sudah disebutkan sebelumnya. Kita bisa menyimpulkan dengan cara deduksi apa yang akan orang tersebut maksudkan dengan melihat hubungan logis dari apa yang telah disampikan sebelumnya. Kita bisa menduga kesimpulan yang akan terjadi dari perkataan yang sudah mereka sampaikan sebelumnya. Contohnya nyata seperti Paulus yang memakai kalimat retorik daripada sebuah pernyataan kesimpulan.

6.                   Genre
Setiap genre harus diinterpretasikan dengan cara yang berbeda. Belajarlah untuk menginterpretasikan masing-masing genre dengan cara yang berbeda-beda. (lihat DB 101 sesi ke 2) Sama seperti film kita menontonnya juga berbeda-beda. Film action akan sangat berbeda dengan film drama dan kita tidak mungkin berpandangan sama dalam menghayatinya.



Secara singkat begitu tip-tip nya, saudara dapat menerapkannya dalam membaca atau pun belajar tentang Alkitab.

Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu dan sungkan, silahkan kirim pertanyaannya. Saya akan dengan senang hati membantu Saudara, semampu saya tentunya.

Sampai bertemu di Kelas BASIC DEEPER BIBLE yang akan mulai tanggal 15 February 2016.

See yaaaa!!!!


Saturday, January 9, 2016

Be Sober Be Vigilant part2, Praying together, Act together, Speak the Word of GOD



Wah udah balik lagi, pasti ngga malam mingguan nih? Tau aja! Eh sudah dulu lah bahas yang itu, sekarang balik lagi lanjutan yang diatas, tentang membangun dalam konteks situasi yang dihadapi oleh Nehemiah dengan pedang dan sekop.

Dalam konteks membangun diri sendiri, lalu membangun keluarga atau membangun komunitas. Kita akan teringat pada kisah Juru Minum Raja yang kemudian menjadi Bupati. Sebuah karir politik yang melejit cukup luar biasa. Kita akan teringat yang namanya Nehemiah ketika pulang ke Yerusalem dari pengasingan dan kemudian mulai membangun lagi reruntuhan tembok Yerusalem. Situasi yang hampir sama yang Yesus singgung ketika berbicara dengan murid-muridNya sebelum ditangkap, dalam konteks menggunakan pedang atau senjata, namun masih tetap membangun dan bekerja. Mari kita baca di Nehemiah.

Sejak hari itu sebagian dari pada anak buahku melakukan pekerjaan, dan sebagian yang lain memegang tombak, perisai dan panah dan mengenakan baju zirah, sedang para pemimpin berdiri di belakang segenap kaum Yehuda yang membangun di tembok. Orang-orang yang memikul dan mengangkut melakukan pekerjaannya dengan satu tangan dan dengan tangan yang lain mereka memegang senjata. Setiap orang yang membangun bekerja dengan berikatkan pedang pada pinggangnya, dan di sampingku berdiri peniup sangkakala.  (Nehemiah 4:16-18)

Ada frase Sejak hari itu, jadi situasi yang berbeda. Ada perubahan dari situasi awal, ada perubahan dari situasi normal. Sejak kapan? Apa yang terjadi? 

Ketika Sanbalat dan Tobia serta orang Arab dan orang Amon dan orang Asdod mendengar, bahwa pekerjaan perbaikan tembok Yerusalem maju dan bahwa lobang-lobang tembok mulai tertutup, maka sangat marahlah mereka. Mereka semua mengadakan persepakatan bersama untuk memerangi Yerusalem dan mengadakan kekacauan di sana.  (Nehemiah 4:7-8)

Musuh melihat progress yang luar biasa dari pembangunan tembok Yerusalem, mereka mulai cemas dan kemudian mereka mulai meningkatkan masalah kepada orang Israel. Pertama-tama mereka hanya mencemooh dan menghina saja, meruntuhkan mental orang-orang Yahudi. Namun siasat ini tidak berhasil. Nehemiah mampu memimpin bangsa ini untuk focus membangun, kemajuan tercapai lobang-lobang tembok mulai tertutup. PROGRESS membuat musuh CEMAS, dan PROGRESS membuat musuh meningkatkan serangan mereka. Semakin tinggi pohon tumbuh, semakin kencang angina bertiup.
Situasi berubah! Hikmat diperlukan, perlu pendekatan berbeda, perlu cara yang berbeda juga. Dan lihatlah apa yang dilakukan Nehemiah:

Tetapi kami berdoa kepada Allah kami, dan mengadakan penjagaan terhadap mereka siang dan malam karena sikap mereka.  (Nehemiah 4:9)

Yes!!! Yang dilakukan Nehemiah dan orang-orang Yahudi pertama kali ketika menemui masalah adalah BERDOA! Keren!!
Dan tidak berhenti sampai disitu saja, lamgkah berikutnya adalah BERTINDAK!!


Maka aku tempatkan rakyat menurut kaum keluarganya dengan pedang, tombak dan panah di bagian-bagian yang paling rendah dari tempat itu, di belakang tembok, di tempat-tempat yang terbuka. Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: "Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang maha besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu."  (Nehemiah 4:13-14)

Jadi yang dilakukan Nehemia ketika situasi berubah :

BERDOA
BERTINDAK STRATEGIS
MEMPERKATAKAN FIRMAN TUHAN

Dalam bertindak strategis Nehemiah tidak sembarangan, tetapi penuh perhitungan. Dan Nehemiah memakai basis keluarga untuk pembangunan dan pertahanan. Perhatikan Nehemiah menempatkan rakyat menurut kaum keluarganya dengan pedang, tombak dan panah.
Nah kalau kita kembali kepada bagian awal Nehemia, Nehemiah 3 ada begitu banyak daftar nama disana yang ditempatkan per wilayah.
Jadi masing-masing keluarga, masing-masing komunitas bertanggung jawab atas wilayah tanggung jawab nya masing-masing, dan ini semua tersambung dalam satu ikatan besar membangun tembok yang utuh.
Inilah yang terjadi, masing-masing komunitas berjaga dan membangun di area tanggung jawabnya masing-masing, tangan mereka kanan dan kiri masing masing bekerja berbeda, satu tangan memegang senjata, satu tangan untuk bekerja, mengangkut, memikul atau pekerjaan lainnya, sementara yang lain juga dalam posisi yang sedemikian rupa saling menjagai satu dengan yang lain. Wow luar biasa!!
Jika satu bagian saja kena ancaman, berarti ancaman bagi seluruh pekerjaan. Dan masing-masing komunitas mempunyai tanggung jawab yang sama membangun area nya. Tentunya anggota keluarga yang terlibat pastilah siap sedia, orang-orang yang sudah terbangun kan. Semangat mereka yang sempat rontok dibangun dengan doa, dibangun dengan tindakan strategis yang nyata dan kemudian dikuatkan dengan memperkatakan Firman TUHAN dan basisnya adalah komunitas, basisnya adalah keluarga. Keluarga yang bisa membangun adalah keluarga yang berdoa bersama-sama, keluarga yang melakukan strategi dengan satu komando, keluarga yang selalu memperkatakan FIRMAN TUHAN. Lihat apa yang terjadi setelah itu semua dilakukan, pekerjaan membangun Tembok bisa dilanjutkan lagi. Komunitas yang bisa membangun adalah komunitas yang berdoa bersama, saling mendoakan, komunitas yang saling menguatkan satu sama lain, bertindak dalam satu symphony, dan tidak lupa selalu mengingat dan memperkatakan FIRMAN TUHAN bersama.
Tetap bekerja, tetap berpedang, tetap berkarya dan terus berjaga jaga!
Let’s do those together!! We are family!

Mario Puzo wrote, “ The strength of a family like the strength of an army, is in its loyalty to each other”

Be Sober Be Vigilant Part 1 - Start With and in Family



Anthony Brandt wrote " Other things may change us, but we start and end with family"

Apa kabar Sabtu pagi?
Masih sendirian? Belum ada yang nemenin? Hahaha sama… Setiap pagi sabtu masih setia dengan esspreso. Lho ini kan sudah berganti tahun bro? Kok masih sendiri? Sale akhir tahun ngga berhasil ya? Wah diskon nya kurang kayaknya. Coba lagi next year yak? Eh bukannya akan kelamaan? Ehm semoga Tahun baru Imlek dapat lah gebetannya! Semangat, seperti kata Pak Pendeta minggu lalu Ganbatte Kudasai!!! Semangat!!!
Senang di Tahun yang baru banyak yang tembakannya tepat sasaran dan diterima dengan baik dan kemudian proses untuk jadian, senang dan bahagia mendengar teman-teman dekat sudah mengadakan lamaran dan diterima dengan baik, ikut bahagai teman-teman dekat akan segera meresmikan relationship mereka dihadapan Tuhan dan siding jemaatnya, bahagia lhoo… sungguh. Namun turut bersedih bagi teman-teman saudara-saudara seperjuangan yang belum menemukan pasangan hidupnya, turut bersedih juga bagi teman-teman yang ditolak proposal tembakannya, I feel you brother and sisters, saya juga mengalami nya hahahaha !!! Man Jadda Wa Jadda, tidak usah sedih terlalu lama.
Bersukacita banyak teman level up di pekerjaannya, mendapatkan promosi, kenaikan jabatan, kenaikan gaji, puji Tuhan!! Turut sepenanggunggan dengan teman-teman yang masih berjuang mendapatkan pekerjaan tetap, saya merasakannya brother! Saya pun masih diposisi yang sama, sudah tahu calling nya sudah tahu passion nya, sedang mencari tempat yang tepat untuk berkarya, percayalah TUHAN beserta, Dia lebih sibuk lagi mempersiapkannya bagi kita.
Jadi apa yang menanti kita di 2016? Kita masih terus level up dan terus membangun kehidupan kita supaya berdampak bagi orang lain berdampak bagi keluarga dan berdampak bagi komunitas juga. Istilah kerennya BUILD a SIGNIFICANT LIFE! Keren yak?
Well, sebelum kehidupan kita berdampak bagi orang lain, tentunya kehidupan yang kita bangun harus berdampak bagi diri kita, kehidupan kita harus kita bangun sedemikian rupa sehingga kita mengalami perubahan dan perubahan itu dilihat oleh semua orang.
Beberapa dari kita sedang mulai lagi membangun dari awal, membangun dasar, membangun pondasi yang pekerjaan ini secara nyata hasilnya tidak bisa dilihat karena terpendam didalam tanah. Mulai lagi kehidupan doa, membangun komunikasi yang lebih intens dengan Bapa di sorga, membaca Alkitab dengan lebih rutin lagi, turut serta dalam kelas-kelas, membangun komunikasi dengan orang tua lebih intim lagi, masing-masing kita punya prioritas, dan yang pasti levelnya lebih tinggi dari tahun 2015 atau dosisnya lebih kuat dari tahun 2015.
Di postingan pertama di tahun 2016 ini saya tidak akan lama-lama menulis, saya mencoba untuk menulis lebih singkat namun practical dan significant, sedang belajar ke arah sana. Firman yang terus menerus berdengung di telinga ini adalah tentang kewaspadaan dan berjaga-jaga.
Setelah itu Yesus berkata kepada mereka, "Dahulu ketika Aku mengutus kalian dengan tidak mengizinkan kalian membawa dompet, kantong atau sepatu, apakah kalian kekurangan apa-apa?" "Tidak!" jawab mereka. "Tetapi sekarang," kata Yesus, "siapa mempunyai dompet atau kantong, harus membawanya; dan siapa tidak mempunyai pedang, harus menjual jubahnya untuk membeli pedang. Sebab, percayalah, ayat Alkitab yang berbunyi begini, 'Ia dianggap sebagai seorang penjahat,' harus terjadi atas diri-Ku. Sebab apa yang tertulis di dalam Alkitab mengenai Aku sedang terjadi sekarang ini." "Tuhan," kata pengikut-pengikut Yesus, "lihat, di sini ada dua pedang." "Sudahlah!" jawab Yesus. (Luke 22:35-38)
Ayat diatas adalah termasuk dalam pesan-pesan terakhir Yesus Kristus kepada murid-muridNya. Ayat-ayat ini tidak menganjurkan untuk kita berperang, karena sebelumnya diatas Yesus katakan orang yang hidup oleh pedang akan mati oleh pedang, dan sepanjang Kisah Para Rasul tidak dicatat satupun bentrokan bersenjata antara orang-orang percaya dan penganiaya mereka. Yesus lebih menekankan kepada persiapan dan kewaspadaan, Tuhan tetap menyertai mereka karena Roh Kudus akan turun menyertai mereka sepanjang masa, hanya kali ini situasinya berbeda dan murid-murid harus lebih bijaksana dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Terjemahan the Message mengatakan sebagai berikut:
He said, "This is different. Get ready for trouble. Look to what you'll need; there are difficult times ahead. Pawn your coat and get a sword.  (Luke 22:36)
Akan ada persoalan-persoalan yang mereka hadapi di depan, ada masalah-masalah, waktu-waktu susah, namun lihatlah!!! Tuhan sangat perhatian, Tuhan sudah memberikan kepada umatnya untuk bersiap-siap jadi bersiaplah, jadilah bijaksana. Perjalanan ini akan jauh, bawalah Uang dalam pundi-pundi, ini asset yang kita bisa pakai untuk usaha terus hidup dan menjalankan perintahNya, kemudian Tuhan katakan bawalah bekal, ini operasional kita, jangan sampai kita kelaparan dan kehabisan tenaga karena tidak ada asupan makanan ditengah jalan, persiapkanlah. Dan kemudian pedang! Nah disini letak kontroversinya. Apakah kita harus secara literal menyoren pedang seperti para pendekar terdahulu, ataukah kita membeli senjata untuk memperlengkapi kita?
Menurut interpretasi saya ayat ini tidak endorse kita untuk membeli senjata dan mempergunakannya, sekali lagi interpretasi saya adalah untuk kita waspada dan saling menjaga satu dengan yang lain. Kutipan diatas yang terakhir, murid berkata, lihat disini ada dua pedang, kemudian Yesus menjawab, Sudahlah!!!
Ada dua interpretasi dari percakapan ini, pertama kata sudahlah itu dengan nada tinggi artinya, Yesus marah bahwa mereka tidak tahu esensi dari perkataan sebelumnya, sehingga sudahlah berarti, sudah jangan berbicara tentang pedang lagi, bukan itu maksudku
Yang kedua ada yang mengartikan dua pedang sudah cukup, jadi tidak perlu masing masing dari para murid menyoren pedang, 2 pedang cukup untuk 11 orang.
Jika kita setuju dengan yang kedua inipun, ayat ini tetap tidak endorse kita untuk menggunakan senjata. Bayangkan 2 senjata untuk 11 orang melawan pasukan penjaga Bait Suci? Sama saja bunuh diri!
So saya akan menarik kesimpulan bahwa dua pedang ini dipakai dalam konteks komunitas, bahwa bersebelas ini setelah Yesus tidak ada harus saling menjaga, mereka harus tetap bersama-sama, masing-masing tetap harus berusaha mencukupi kebutuhan sendiri-sendiri, ada perkataan “siapa” . Nah jika masing masing punya, siapa saja punya akan baik, namun jika ada yang tidak punya makan komunitas akan menjaganya. Tetaplah bersatu, tetaplah bersama-sama, kesulitan akan berbeda dan Aku (Yesus) tidak lagi bersama-sama dengan kalian lagi. Yang kalian miliki adalah satu dengan yang lain, diantara kalian. Bangun diri kalian, bangun keluarga kalian, bangun komunitas kalian.
Stick together like a family! Stay tertanam di komunitas dan saling menjaga, saling memperhatikan, care satu sama lain, respect! Menghargai satu dengan yang lain. Dengan demikian kalian akan melewati “trouble time” dimasa yang akan datang saat Aku (Yesus) tidak lagi bersama sama dengan kalian.

Winston Churchill said
“There is no doubt that it is around the family and the home that all the greatest virtues, the most dominating virtues of human society are created, strengthened and maintained”
Value, kebajikan dalam diri kita didapat dari keluarga, dikuatkan di keluarga dan di rawat dikembangkan dari keluarga.
Richard Bach said
The bond that links your true family is not one of blood, but of respect and joy in each other’s life
Keluarga tidak selalu tentang pertalian darah, tetapi lebih pada hormat dan menghargai satu demgan yang lain, dan bersukacita merayakan kehidupan satu dengan yang lain.
Bukankah itu semua tentang komunitas? Tentang DATE?
Jadi kawan, apapun yang terjadi di tahun 2016, jangan tinggalkan komunitas. Disana kita membangun dan di bangun!! Sampai bertemu di part 2, kita akan berbincang dengan Nehemia Juru Minum Raja yang karir politiknya naik menjadi Bupati
Man Jadda Wa Jadda!!!!